Ini adalah Kanon/Patokan Iman paling awal dalam tubuh Gereja. Disana
dikatakan bahwa Kanon tersebut bukan hanya sekedar “keputusan para
Rasul”, melainkan keputusan Roh Kudus sendiri, melalui para Rasul. Asal kita
ketahui, memang ada beberapa “konsili” yang tidak diakui keabsahannya oleh
Gereja yang Am, baik oleh karena :
Bertentangan dengan Ajaran dan Iman yang benar
Konsili tersebut dilakukan oleh kaum “bidat”
Serta, Konsili tersebut tidak sejalan dengan “Iman dan
Ajaran Para Rasul.
Jadi, dari sini kita ketahui, bahwa Konsili “Tidak lebih dari Otoritas”
Tradisi Gereja (Baik secara Tertulis : Alkitab, maupun Lisan : Ajaran,Liturgis,dan
hal-hal lain dalam Gereja Tuhan). Namun walau demikian, apabila Konsili
tersebut “Sah” dan tidak bertentangan dengan hal-hal diatas, maka Konsili
tersebut menjadi “Tembok serta Benteng” yang dapat meluruskan
pemahaman kita dari pengertian yang salah tentang Firman, serta menjadi
landasan kuat untuk bertahan dari serangan “Si Jahat” dalam bentuk berbagai
ajaran bidat.