Pengantar
Dalam hidup manusia akan memperoleh kebahagiaan jika di dasarkan pada
keselarasan dan keseimbangan hidup pribadi, dalam hubungan dengan masyarakat,
bangsa, alam maupun dengan Tuhannya. Dengan demikian kekuatan manusia itu
tidak hanya terletak pada fisiknya semata, juga kemampuan untuk bekerjasama
dengan sesama manusia lainnya.
Untuk mencapai tujuan bersama, manusia butuh untuk bersama yang lain,
berkelompok dalam rangka bekerjasama menggapai tujuan yang disepakati. Betapa
pentingnya mengorganisir banyak orang yang lebih dari dua, yang tentunya pula
dalam satu pandangan dan tujuan untuk berbagi peran dan penghasilan. Misalnya
pekerjaan itu adalah membuat bangunan maka tidak semua orang sama-sama
menggergaji kayu, atau sama-sama mengaduk semen, namun harus ada yang bertugas
sebagai arsitek, tukang, kuli dan lain-lain. Dari sini timbul permasalahan yang harus
dijawab, apakah hanya dengan kemampuan mengorganisir kita bisa mengembangkan
organisasi menjadi lembaga profitable? Atau apkah hanya dengan modal besar kita
akan bisa menjadi survive?
Keorganisasian
Secara sederhana organisasi dapat diberi pengertian sebagai suatu system yang
saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yang bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama. Lengkapnya dapat dinyatakan sebagai suatu kesatuan sosial dari
sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut pola tertentu, sehingga setiap
anggotanya memiliki fungsi dan tugas masing-masing, utamanya lagi kesatuan
tersebut mampunyai batas-batas yang jelas sehingga dapat dipisahkan secara tegas
dari lingkungannya (Lubis dan Martin,1989).
Formal Informal/
Paguyuban
Human Relation, hasil dari kebulatan keputusan tadi pada proses tindak
lanjutnya sebaiknya berpijak pada unsur kemanusiaan dan jika digerakkan
dengan tepat maka akan menjadi efisien dan jika tidak demikian maka
terkadang manusia justru akan menjadi unsur perusak rencana (Destroyer of
Planning).
Manajemen