Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN ORGANISASI

By. Bambang Riadi**

Pengantar
Dalam hidup manusia akan memperoleh kebahagiaan jika di dasarkan pada
keselarasan dan keseimbangan hidup pribadi, dalam hubungan dengan masyarakat,
bangsa, alam maupun dengan Tuhannya. Dengan demikian kekuatan manusia itu
tidak hanya terletak pada fisiknya semata, juga kemampuan untuk bekerjasama
dengan sesama manusia lainnya.
Untuk mencapai tujuan bersama, manusia butuh untuk bersama yang lain,
berkelompok dalam rangka bekerjasama menggapai tujuan yang disepakati. Betapa
pentingnya mengorganisir banyak orang yang lebih dari dua, yang tentunya pula
dalam satu pandangan dan tujuan untuk berbagi peran dan penghasilan. Misalnya
pekerjaan itu adalah membuat bangunan maka tidak semua orang sama-sama
menggergaji kayu, atau sama-sama mengaduk semen, namun harus ada yang bertugas
sebagai arsitek, tukang, kuli dan lain-lain. Dari sini timbul permasalahan yang harus
dijawab, apakah hanya dengan kemampuan mengorganisir kita bisa mengembangkan
organisasi menjadi lembaga profitable? Atau apkah hanya dengan modal besar kita
akan bisa menjadi survive?

Keorganisasian
Secara sederhana organisasi dapat diberi pengertian sebagai suatu system yang
saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yang bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama. Lengkapnya dapat dinyatakan sebagai suatu kesatuan sosial dari
sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut pola tertentu, sehingga setiap
anggotanya memiliki fungsi dan tugas masing-masing, utamanya lagi kesatuan
tersebut mampunyai batas-batas yang jelas sehingga dapat dipisahkan secara tegas
dari lingkungannya (Lubis dan Martin,1989).

* Disampaikan pada Acara follow up PKD Rayon Al-faruq.


** Penulis adalah ketua PMII Koms SA Malang 2006-2007
Organisasi

Formal Informal/
Paguyuban

Org. Publik Org. Bisnis, dll


Kelompok2 kecil

Berkaitan dengan Sasarannya lebih


pelayanan masy. kompleks pada
Org nirlaba, lembaga keuntungan dan
masy (kelurahan, kepuasan konsumen
pemda, ormas, lsm,
dll) pelayanan
masyarakat

Administrasi sebagai Total System


Biasanya administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kegiatan
pelaksanaan usaha bersama yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya secara efektif dan efisien atau bisa juga
ditambah secara ekonomis dan produktif. Dari konsep tersebut maka administrasi
harus terdesain oleh kerangka dasar yakni manajemen, leadership, pengambilan
keputusan, human relations, manusia dan sarana kerja (SP. Siagian, 74).
Secara khusus ilmu manajemen didefinisikan sebagai yang mempelajari
bagaimana cara menapai tujuan, fungsi apa saja yang harus dilakukan dengan
menggunakan alat, tenaga orang, ide, dan system secara efektif dan efisien.
Manajemen, sebagai komponen dari administrasi dapat di tinjau dari tiga segi :
 Kepemimpinan, tidak dimaksudkan melakukan sendiri kegiatan-kegiatan
operasional akan tetapi menjamin orang lain mengerjakan hal-hal yang sesuai
dengan kebijaksanaan, keputusan, dan pedoman yang telah diberikan.
kepemimpinan mempunyai dua atribut menurut Mellit yaitu personal dan
institusional, Atribut – atribut personal kepemimpinan mencakup intelegensi,
keberanian, integritas kekuatan, kesiapan fisik, determinasi, ketekunan, kerja
keras, kecerdikan dan bahkan terkadang kebingisan, Sedangkan atribut
institusional kepemimpinan mencakup status, kekayaan, posisi, dan kolega
atau teman yang mampu, kesempatan atau peluang yang khusus, suatu
hubungan tertentu antara harapan atau aspirasi rakyat dengan penampilan

* Disampaikan pada Acara follow up PKD Rayon Al-faruq.


** Penulis adalah ketua PMII Koms SA Malang 2006-2007
kepemimpinan dan lain – lain. Atribut –atribut kepemimpinan, baik personal
atau institusional akan sangat menentukan efektif tidaknya kepemimpinan.
Dengan demikian seorang pemimpin memang di tuntut mempunyai berbagai
kelebihan dari yang dipinpin, seperti keunggulan emosional, keunggulan
kecerdasan, keunggulan ketrampilan, keunggulan fisik, kekayaan dan lain
sebagainya.

 Pengambilan keputusan, kesuksesan seorang pemimpin bukan hanya dilihat


dari banyaknya jabatan atau pangkat saja. Tetapi yang lebih penting lagi
adalah bagaimana ia memanage organisasi, bersikap dan mengambil
keputusan secara cermat, cerdas, dan cepat. Analisa yang dapat digunakan
dalam decition making adalah menggunakan instrument analisa SWOT
(Strength/kekuatan, Weakness/kelemahan oprtunity/peluang, Treats/ancaman)

 Human Relation, hasil dari kebulatan keputusan tadi pada proses tindak
lanjutnya sebaiknya berpijak pada unsur kemanusiaan dan jika digerakkan
dengan tepat maka akan menjadi efisien dan jika tidak demikian maka
terkadang manusia justru akan menjadi unsur perusak rencana (Destroyer of
Planning).

Manajemen

Sebagai Benda : Sebagai Proses : Sebagai Disiplin


Top Management Planning, Organizating, ilmu pengetahuan
Middle Actualing, Controling, dan seni
Management dan Evaluating
Supervisory

* Disampaikan pada Acara follow up PKD Rayon Al-faruq.


** Penulis adalah ketua PMII Koms SA Malang 2006-2007
Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian, dan Evaluasi
Ini merupakan sederetan fungsi-fungsi manajemen tradisional yang
dibutuhkan oleh organisasi nirlaba untuk menjamin organisasi yang bersangkutan
berjalan baik. Fungsi perencanaan mencakup perumusan tujuan jangka pendek dan
jangka panjang organisasi, serta mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut. Fungsi pengorganisasian adalah memadukan orang-orang dan tugas-tugas
mereka dalam suatu struktur yang terencana, bukan semata-mata demi tugas itu
sendiri, tetapi juga memuaskan kebutuhan orang-orang yang melaksanakannya. Jika
organisasi tumbuh dan semakin menjadi besar, kebutuhan akan pengarahan muncul
pula. Oleh sebab itu fungsi pengendalian harus diberlakukan juga. Fungsi pengawasan
ini perlu untuk menjaga agar organisasi tetap berjalan pada jalurnya dan untuk
mengorek kesalahan yang terjadi. Akhirnya, fungsi evaluasi dibutuhkan untuk
menentukan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi.
Dari kaca mata manajemen ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan :
Pertama, Aspek Sumber Daya Manusia merupakan aset penting yang dimiliki oleh
suatu organisasi, sehingga sisi manajerial merupakan konsekuensi lebih jauh dalam
mencapai efektifitas organisasi.
Kedua, Aspek legal formal, kebijakan dan prosedur yang harus ditempuh dalam
mencapai tujuan institusional.
Ketiga, Kultur; tata nilai yang melatar belakangi perilaku manajerial sesuatu institusi
dalam mencapai tujuannya yang dilingkungan perusahaan dikenal dengan istilah
Corporate Culture.
Keempat, Integrasi; Yang memungkinkan timbulnya kebersamaan dalam lingkungan
sumberdaya manusia dalam suatu organisasi, sehingga sangat potensial dalam
mencapai tujuan organisasi. (Michael Armstrong, 1998)
Di dalam menajemen dibutuhkan beberapa persyaratan :
1. harus ada tujuan/platform
2. harus ada masyarakat/anggota
3. harus ada manager/leader
4. harus ada kerjasama/corporate
5. harus ada system/mekanisme kerja yang kongkrit.
Persoalannya kemudian adalah sejauh mana sistem yang ada diorganisasi kita
mampu menciptakan suasana kondusif bagi perkembangan potensi anggotanya.

* Disampaikan pada Acara follow up PKD Rayon Al-faruq.


** Penulis adalah ketua PMII Koms SA Malang 2006-2007

Anda mungkin juga menyukai