Anda di halaman 1dari 10

16 SEBATIK STMIK WICIDA

RANCANG BANGUN & ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI


PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN MODEL WATERFALL
(STUDI KASUS: STMIK WICIDA SAMARINDA)
Kusnandar
Teknik Informatika, STMIK Widya Cipta Dharma
Jl. Prof. M. Yamin No. 25, Samarinda, 75123
Email : ku5_n4nd4r@yahoo.com

ABSTRACT

UPT. Library of College Management of Informatika Computer (STMIK) Wicida Samarinda East Kalimantan,
representing peripatetic library in the field of loaning of books library of which can support student science. All activity at
library still conducted manually, that is by noting every activity at one particular jotter.

Information system is a structure system which consists of components which is interaction to support activities to present
information at one particular organization. Applying of information system at library can assist to facilitate activity of
library, especially activity related to presentation of information at library.

Waterfall represent a model taking activity of elementary process like specification, development, validation, and evolution,
and him as different process phases like specification of conditions, scheme of software, implementation, examination, and
so on. Applying of model of waterfall at library information system expected can facilitate in activity of library especially in
activity of loaning transaction and return of library book. Library book given by label of code (NIPUS) and membership
card given by member number to facilitate process identify member and book at time of activity of loaning transaction and
return. This research is expected can be made as media to water down activity at library, especially at UPT. Library of
College Management of Informatika and Computer (STMIK) Wicida Samarinda East Kalimantan.

Keyword: Information System, Library, Waterfall.

1. PENDAHULUAN perpustakaan yang berbasis komputerisasi. Perlu kita


Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu ketahui, komputer merupakan salah satu alat teknologi
fasilitas yang disediakan oleh lembaga pendidikan sebagai atau sarana yang bisa digunakan dalam membantu
pendukung dan penunjang proses kegiatan belajar mewujudkan sistem informasi perpustakaan yang berbasis
mengajar bagi para mahasiswa. Keberadaan sebuah komputerisasi tersebut. Sehingga dengan terwujudnya
perpustakaan sangat membantu untuk menambah dan sistem informasi tersebut akan diharapkan mempunyai
meningkatkan pengetahuan serta wawasan bagi para nilai plus dibandingkan daripada sebuah sistem informasi
mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. Dengan perpustakaan yang diolah secara manual, serta akan
meningkatkan fungsi perpustakaan secara maksimal oleh menghasilkan suatu sistem informasi yang efektif, efisien
lembaga perguruan tinggi STMIK Wicida Samarinda, dan mempunyai produktifitas yang tinggi dalam segi
maka diharapkan menjadikan sebuah jaminan dalam pelayanannya.
memberikan pendidikan yang maksimal bagi para staf Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis
pengajar maupun mahasiswa. Memenuhi hal tersebut, didapati beberapa kendala yang dialami oleh perpustakaan
salah satu langkah yang bisa langsung di implementasikan STMIK Wicida saat ini, proses pendataan buku dan
dalam meningkatkan fungsi perpustakaan perguruan tinggi pendataan anggota dilakukan dengan menggunakan
adalah dengan penggunaan sistem informasi perpustakaan aplikasi excel, kesulitan adalah dala mendeteksi berapa
sehingga pengolahan data dilakukan secara tepat dan jumlah buku yang dimiliki saat ini, jumlah buku yang
cepat. keluar atau dipinjam tidak terdata dengan baik serta data
Sistem informasi perpustakaan yang dibutuhkan oleh peminjam yang tidak akurat dan banyak hal-hal lainnya.
lembaga perguruan tinggi STMIK Wicida Samarinda, Proses pencarian buku pustaka yang dipinjam oleh
nantinya dipergunakan untuk tujuan transaksi pencatatan, anggota dilakukan dengan waktu yang relatif cukup lama,
transaksi pengolahan, transaksi penyimpanan, dan untuk sehingga proses pelaporan kepada menajemen puncak juga
melihat kembali transaksi-transaksi yang dilakukan, serta sering mendapatkan kendala.
untuk menyalurkan informasi transaksi itu sendiri. Seiring Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk
dengan perkembangan teknologi dan informasi yang pada mengembangkan aplikasi sistem informasi perpustakaan
saat ini hampir mencakup semua bidang-bidang dalam yang akan sedikit banyaknya meningkatkan kinerja
kegiatan kehidupan manusia, maka hal ini bisa manajemen perpustakaan STMIK Wicida, sistem
dimanfaatkan guna membangun sistem informasi informasi perpustakaan akan di kembangkan
SEBATIK STMIK WICIDA 17

menggunakan model waterfall dengan di desain UML dan kompleksnya koleksi perpustakaan, saat ini muncul
diimplementasikan dengan PHP mySQL. kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk
Dari pengembangan menggunakan model waterfall, otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang
dalam pengembangan sistem informasi perpustakaan dikembangkan kemudian terkenal dengan sebutan sistem
diharapkan komitmen harus dilakukan pada tahap awal otomasi perpustakaan (library automation system)
proses, model waterfall harus digunakan hanya ketika (Wahono : 2003 : p1).
persyaratan dipahami dengan baik. Bagaimanapun juga, Sistem informasi perpustakaan terdiri dari tiga kegiatan,
model waterfall merefleksikan praktek rekayasa. Secara yaitu inisialisasi buku, keanggotaan, dan pelayanan
konsekuen, proses perangkat lunak yang berdasarkan pada perpustakaan (Nugroho, 2008 : p146).
pendekatan ini masih digunakan untuk pengembangan
sistem informasi perpustakaan, terutama jika merupakan 6. MODEL WATERFALL
bagian dari sistem proyek rekayasa yang lebih besar. Model ini mengambil kegiatan proses dasar seperti
Selain itu, proses berdasarkan model waterfall dan spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi, dan
pengembangan evolusioner dipakai secara luas untuk merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang
pengembangan sistem yang praktis, yang dapat dijadikan berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan
batu sandaran dalam pengembangan sistem informasi perangkat lunak, implementasi, pengujian, dan seterusnya
perpustakaan di STMIK Wicida Samarinda kedepannya. (Sommerville, 2003, p; 42).

2. ANALISA SISTEM
Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan
dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah
kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi
dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan
PIECES Analysis (performance, information, economy,
control, efficiency and service).
Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan
sebelum menganalisis sebuah sitem informasi karena
dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa Gambar 1. Fase Model Waterfall
masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari
masalah utama (Whitten, 2004 : p88). 7. KERANGKA PEMIKIRAN
Penentuan daya dukung kegiatan administrasi
3. SISTEM perpustakaan dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas
Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling sistem informasi perpustakaan yang digunakan bagi
berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan berlangsungnya kegiatan secara berkesinambungan dengan
(Sommerville, 2003: p20). menggunakan model waterfall sehingga pengembangan
sistem informasi perpustakaan bisa dilaksanakan sesuai
4. INFORMASI dengan harapan. Tentunya, kapasitas dari pengembangan
Segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar dengan menngunakan model waterfall inilah yang akan
pengambilan keputusan pada dasarnya dapat menjadi faktor pembatas dalam penentuan sistem
dikelompokkan sebagai informasi (Nugroho, 2008: p15). informasi perpustakaan yang diterapkan pada STMIK
wicida Samarinda.
Telaah sistem informasi perpustakaan dari
5. Sistem Informasi Perpustakaan pengembanganya dengan menggunakan model waterfall,
Perpustakaan Digital yaitu Perpustakaan dengan sistem terutama terhadap kelayakan pengimplementasian sistem
informasi manajemen menggunakan teknologi informasi yang dibuat pada perpustakaan STMIK Wicida Samarinda.
ditambah koleksi-koleksi digital baik berupa jurnal, ebook, Selanjutnya pengembangan dengan menggunakan model
CD audio, maupun koleksi video (Supriyanto, 2008: p18). waterfall akan menentukan efektifnya terhadap
Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan pengembangan sistem informasi perpustakaan
digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kedepannya.
kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital
dan media jaringan komputer (internet). Di sisi lain, dari
segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin
18 SEBATIK STMIK WICIDA

2. Perancangan Penelitian
Bagaimana upaya pengembangan sistem informasi
perpustakaan menggunakan model waterfall akan
didapatkan beberapa penemuan, pembuktian dan
pengembangan dari sistem tersebut. Selain itu,
perancangan penelitian didasarkan pada:
a. Tahap Perencanaan (Rekayasa Sistem dan Analisis),
dilakukan untuk mencoba memahami permasalahan
yang muncul dan mendefinisikan secara rinci,
kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan
mengidentifikasi kendala-kendalanya, lalu
mempersiapkan usulan penelitian.
b. Tahap Analisis, merupakan tahapan yang lebih dalam
Gambar 2. Kerangka Pemikiran konsep penelitian mengenai sistem, tujuan, dan fungsi yang dilakukan
Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan sistem.
Menggunakan Model Waterfall pada STMIK Wicida c. Tahap Perancangan, salah satu tahapan untuk
Samarinda. mennetukan konfigurasi apa saja yang dibutuhkan oleh
sistem dan metode yang digunakan dalam pengambilan
8. METODE PENELITIAN keputusan. Perancangan perangkat lunak yang juga
1. Analisis Kebutuhan termasuk didalamnya adalah proses, aturan yang
Dalam pengumpulan data, akan digunakan beberapa digunakan user interface, susunan menu dan inputan
metode untuk menentukan kebutuhan sistem yang akan yang dibutuhkan.
dibangun. Adapun metode yang digunakan adalah: d. Tahap Penerapan, kegiatan tahapan ini merupakan
a. Metode Observasi kegiatan pengimplementasian desain menjadi sebuah
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara program.
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat e. Tahap Evaluasi (Pengujian), dilakukan untuk menguji
kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bagaimana cara pemakaian alat-alat pada sebuah
bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam sistem yang ada. Proses uji coba ini diperlukan untuk
(kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), dan memastikan bahwa sistem ini sudah benar. Sesuai
proses kerja. karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-
b. Metode Wawancara kesalahan yang terkandung didalamnya.
Adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan f. Tahap Pemeliharaan, merupakan tahapan finally
untuk memperoleh informasi langsung dari terhadap sistem yang telah dibuat menjadi sebuah
sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin program, dengan tujuan untuk mengatasi kemungkinan
mengetahui hal-hal dari user secara lebih mendalam. yang akan terjadi seperti memperbaiki kesalahan,
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus menjaga kemuktahiran sistem serta meningkatkan
informasi dalam wawancara, yaitu : pewawancara, sistem.
user, pedoman wawancara, dan situasi wawancara. g. Rasional, kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-
Sedangkan, dalam wawancara ini sendiri terdiri dari cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh
wawancara terpimpin, wawancara bebas, dan penalaran manusia.
wawancara bebas terpimpin. (Sugiyono, 2010 , p;14) h. Empiris, cara-cara yang digunakan dalam penelitian itu
c. Observasi Lapangan teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain
Adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan
peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk digunakan.
mengamati subjek dan aspek-aspek yang diamati. i. Sistematis, proses yang digunakan dalam penelitian itu
Observasi lapangan dapat menjamin bahwa peneliti menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang logis.
dianggap penting dalam melakukan penelitian.
Dengan perancangan yang secara bertahap dilakukan
tentunya dapat digunakan dalam pengembangan sistem
informasi perpustakaan menggunakan model waterfall.
SEBATIK STMIK WICIDA 19

3. Metode Pemrograman Use Case Diagram


Rekayasa Perangkat Lunak Adalah penggunaan Use case diagram pada sistem informasi perpustakaan
prinsip-prinsip rekayasa yang benar untuk menghasilkan ini menggambarkan kegiatan-kegiatan dari actor yang
perangkat lunak ekonomis yang dapat diandalkan dan terdiri dari staf perpustakaan, kepala perpustakaan, dan
dapat bekerja secara efisien. Dalam pengembangan sistem anggota perpustakaan dalam melaksanakan kegiatan-
ini menggunakan gabungan antara pendekatan kegiatan di unit perpustakaan.
pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi
objek.
Untuk bahasa pemrograman yang digunakan adalah
PHP, yaitu bahasa pemrograman yang sangat populer
untuk membangun aplikasi berbasis web. Sedangkan
untuk databasenya menggunakan MySQL, yang
merupakan software DBMS yang handal dan dapat
diperoleh serta digunakan secara gratis.

9. DESAIN SISTEM
Tahapan desain sistem dalam perancangan prototype
Sistem Informasi Perpustakaan ini menggunakan metode
UML (Unified Modeling Language) yaitu suatu metode
modeling generasi ketiga dan bahasa spesifikasi yang Gambar 3. Use Case Diagram
sifatnya non-proprietary.
Dalam penggunaan dari metode UML itu sendiri tidak Class Diagram
terbatas hanya pada dunia software modeling, tetapi bisa Class diagram adalah jenis diagram struktur statis yang
pula digunakan untuk modeling hardware (engineering menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan
systems) dan sering digunakan sebagai modeling untuk sistem, atribut mereka, operasi (atau) metode dan
proses bisnis dan juga modeling untuk struktur organisasi. hubungan antara kelas-kelas.
Selain perangkat yang telah disampaikan diatas, dalam
penelitian ini untuk pembuatan relasi antar tabel
menggunakan software aplikasi Power Designer,
merupakan suatu aplikasi yang memudahkan dalam
mendesain gambar khususnya pembuatan relasi antar tabel
pada sistem informasi perpustakaan UPT. Perpustakaan
STMIK Wicida Samarinda.
Bahasa sederhananya, dalam pelaksanaan penelitian
pengembangan sistem informasi perpustakaan ini, untuk
mendapatkan perancangan suatu desain prototype Sistem
Informasi Perpustakaan hanya menggunakan beberapa
jenis standar diagram Unified Modeling Language (UML),
seperti Use case diagram, Class Diagram, Activity
Diagram, dan Squence Diagram karena dianggap sudah
mencukupi untuk menyelesaikan kasus ini.

Gambar 4. Class Diagram

Sequence Diagram
Sequence diagram adalah sejenis interaksi diagram
yang menunjukkan bagaimana suatu proses berjalan,
antara satu dengan yang lain didalam sebuah urutan yang
telah ditentukan
20 SEBATIK STMIK WICIDA

Gambar 5 Sequence Diagram

Activity Diagram Registrasi


Pada diagram activity ini menggambarkan tentang
proses registrasi atau pendaftaran bagi anggota baru Gambar 7 Activity Diagram Buku Pengunjung
perpustakaan, dimana pengunjung yang belum menjadi
anggota dari perpustakaan untuk menjadi anggota Activity Diagram Manajemen Buku
perpustakaan harus melalui proses gambar ini. Pada diagram ini merupakan proses manajemen buku
dimana petugas perpustakaan melakukan proses
Pengunjung Staf Perpustakaan

manajemen buku. Petugas perpustakaan melakukan


proses menambah data buku, mengubah data buku,
Meny erahkan
Identitas menghapus data buku dan membuat laporan data buku
Menerima
yang terdapat di perpustakaan.
Identitas

Memberikan
Formulir

Mengisi
Formulir

Mengembalikan
Formulir

Memasukkan
Data Anggota

Memberikan
Kartu Anggta

Menerima Kartu
Anggota

Gambar 6 Activity Diagram Regristrasi


Gambar 8 Activity Diagram Manajemen Buku
Activity Diaagram Buku Pengunjung
Pada diagram activity ini merupakan tentang suatu Activity Diagram Manajemen Anggota
proses anggota perpustakaan yang berkunjung kedalam Pada gambar berikut merupakan proses manajemen
perpustakaan, dimana anggota sebagai pengunjung anggota dimana petugas perpustakan melakukan proses
diharuskan mengisi buku pengunjung yang proses terlihat manajemen anggota, dimana petugas perustakaan
melalui gambar di samping ini. melakukan proses menambah data anggota, mengubah
data anggota, menghapus data anggota dan membuat
laporan data aggota yang telah terdaftar di perpustakaan.
SEBATIK STMIK WICIDA 21

maka anggota diharuskan membayar denda sesuai dengan


yang tercatat di sistem dan sebaliknya.

Gambar 9 Activity Diagram Manajemen Anggota


Gambar 11 Activity Diagram Proses Pengembalian Buku
Activity Diagram Proses Peminjaman Buku
Pada gambar berikut, suatu proses peminjaman Activity Diagram Proses Pencarian Buku
buku dimana anggota melakukan pencarian buku yang Pada gambar activity diagram proses pencarian buku
dikehendaki, setelah menemukan maka anggota tersebut suatu langkah bagaimana proses pencarian buku dilakukan
akan menyerahkan buku yang dipinjam dan kartu anggota oleh anggota perpustakaan, pengunjung ataupun petugas
kepada petugas perpustakaan, kemudian petugas perpustakaan. Pencarian data buku dilakukan berdasarkan
membaca atau menscanning kartu anggota dan Nipus kata kunci, yaitu berdasarkan kode buku, judul buku
buku, setelah terdata dan petugas menyimpan data ataupun berdasarkan pengarang. Jika data ditemukan
peminjaman tersebut. Anggota menerima buku yang maka akan ditampilkan hasil pencarian pada layar.
dipinjamnya.

Gambar 12 Activity Diagram Proses Pencarian Buku

Activity Diagram Proses Laporan


Pada gambar dibawah ini merupakan proses laporan
Gambar 10 Activity Diagram Proses Peminjaman Buku kegiatan transaksi perpustakaan baik dalam satu hari, satu
bulan, satu semester, dan satu tahun yang dilakukan oleh
Activity Diagram Proses Pengembalian Buku staf perpustakaan kepada kepala perpustakaan.
Pada gambar activity berikut merupakan proses
pengembalian buku dimana anggota menyerahkan buku
yang hendak dikembalikan kepada petugas
perpustakaan, kemudian sistem akan memproses data
peminjaman, apabila pengembalian buku mengalami
keterlambatan maka sistem akan mengenakan denda
22 SEBATIK STMIK WICIDA

Induk Pustaka (NIPus) bertujuan untuk memberi


Staf Perpustakaan Kepala Perpustakaan
identitas pada buku agar mempermudah dalam
pencarian buku perpustakaan. Setelah semua buku-buku
di tempel dengan cetakan NIPus, admin/user selaku staf
perpustakaan meletakkan buku-buku itu dalam lemari
Cetak Laporan dan rak pustaka sesuai dengan NIPus yang tertera pada
buku.
Data buku yang telah di input disimpan dalam
Menerima
harddisk komputer dan juga di cetak untuk dijadikan
Laporan arsip berupa laporan data buku bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Fungsi dari laporan data buku akan
memberikan informasi tentang keadaan buku
perpustakaan yang ada di UPT Perpustakaan STMIK
Wicida Samarinda. Serta memberikan kemudahan bagi
para donatur untuk menyumbangkan dan mengadakan
Gambar 13 Activity Diagram Proses Laporan buku-buku yang belum ada serta yang dibutuhkan oleh
anggota perpustakaan. Selain itu, laporan data buku
perpustakaan dapat memberikan informasi pihak-pihak
10. HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai donatur/penyumbang buku di UPT
Pada bab sebelumnya telah di kemukakan desain dari Perpustakaan STMIK Wicida Samarinda.
sistem yang akan dikembangkan, dan hasilnya akan di
tampilkan pada bab IV ini, secara keseluruhan untuk Pendataan Anggota
tahapan-tahapannya sesuai dengan model yang digunakan Kegiatan pendataan anggota dimulai dari
yaitu menggunakan model waterfall. Dalam pengujian permohonan anggota perpustakaan oleh mahasiswa
sistem ini akan dibahas melalui hasil pengujian white box (umum) segera mengisi formulir permohonan menjadi
dan black box. anggota perpustakaan yang diberi oleh staf UPT
Selanjutnya, model waterfall pada tahapan-tahapannya Perpustakaan STMIK Wicida Samarinda. Setelah
dalam peneltian pengembangan sistem informasi mendapatkan formulir permohonan calon anggota
perpustakaan perguruan tinggi STMIK Wicida Samarinda perpustakaan mengisi sesuai permintaan data di
adalah sebagai berikut: formulir dengan jelas dan benar, lalu diserahkan
kembali kepada staf perpustakaan. Kemudian, oleh staf
Analisis dan Definisi Persyaratan perpustakaan melakukan penginputan data sesuai isian
Tahapan ini memberikan gambaran proses awal di lembar formulir.
dibuatnya perangkat lunak sistem informasi perpustakaan, Staf perpustakaan mengarsipkan lembar formulir
langkah pertama yang akan dilakukan disesuaikan dengan yang telah diterima dan membuat kartu anggota
model waterfall yang digunakan adalah menganalisis perpustakaan serta memberikannya kepada mahasiswa
akan definisi persyaratan pelayanan, batasan, dan tujuan XPXP XQWXN ´PHQDQGDNDQ´ \DQJ EHUVDQJNXWDQ UHVPL
sistem ditentukan melalui konsultasi dengan admin/user menjadi anggota perpustakaan.
sistem pada UPT Perpustakaan STMIK Wicida. Staf perpustakaan membuat laporan data angggota
Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci serta perpustakaan perbulan, sebagai masukkan bagi kepala
sekaligus berfungsi sebagai spesifikasi sistem tersebut. perpustakaan dan perguruan tinggi tentang informasi
Hasil penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai seberapa banyak anggota perpustakaan. Tujuannya,
berikut : dengan adanya informasi laporan data anggota
Pendataan Buku perpustakaan dapat memberikan kepada pihak-pihak
Pada saat di lakukan wawancara serta observasi yang berkepentingan untuk meningkatkan kuantitas
dilapangan, buku-buku yang ada diperpustakaan buku-buku perpustakaan. Sehingga dapat membantu dan
STMIK Wicida Samarinda diperoleh dari perguruan melayani anggota perpustakaan dalam mencari serta
tinggi STMIK Wicida, mahasiswa, dan sumbangan dari menambah referensi pustaka untuk tugas-tugas kuliah
pihak pemerintah/swasta. Kemudian admin/user sebagai dan penyelesaian tugas akhir.
staf di UPT Perpustakaan mendata buku-buku tersebut
kedalam sistem manual. Buku yang telah di terima dan
di input oleh admin/user selanjutnya di cetakan Nomor
SEBATIK STMIK WICIDA 23

Transaksi 11. ASPEK MANAJERIAL


Mulai dari pendataan buku dan pendataan anggota Dari sisi manajerial dengan di implementasikannya
yang telah di jabarkan pada poin diatas, maka dapat sistem informasi di dapat implikasi yang sangat bagus
digambarkan aliran dokumen yang terjadi yaitu pada yaitu berupa masukkan bagi manajerial untuk
staf perpustakaan dalam mendata buku-buku yang meningkatkan sarana dan prasarana unit perpustakaan
diperoleh dari donatur dan mendata anggota STMIK Wicida. Selain itu, semakin membaiknya dari
perpustakaan merupakan kegiatan pelayanan aspek manajemen akan meningkatkan kualitas pelayanan
perpustakaan. Pada saat semuanya berjalan, timbul dari kegiatan transaksi perpustakaan bagi anggotanya.
transaksi peminjaman dan pengembalian buku oleh Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki dapat di
anggota perpustakaan. lakukan pembenahan dengan dilakukannya pemberian
Transaksi peminjaman ini sendiri, diakui oleh staf pelatihan-pelatihan mengenai penggunaan sistem yang
perpustakaan merupakan kegiatan transaksi yang sangat ada. Ketika suatu saat perlu merekrut staf perpustakaan,
´PHOHODKNDQ´ GLVHEDENDQ ROHK SHUOXQ\D PHQGDWD tentunya adanya seleksi yang akurat guna meningkatkan
biodata peminjam secara manual. Tentunya, berdampak SDM yang sudah ada sebelumnya dalam menjalankan
terlalu lamanya waktu untuk melayani satu anggota kegiatan perpustakaan.
perpustakaan, bagaimana bila peminjam lebih banyak Aspek manajerial sendiri akan mudah dihubungkan
maka akan memakan waktu yang lama sehingga dan menerapkan langkah-langkah baik POAC yaitu
kegiatan pelayanan perpustakaan menjadi tidak efektif planning, organizing, actuating, controling, serta SWOT
dan efesien. yaitu strenght, weakness, oppurtunities, tread. Ke
Transaksi pengembalian, di lakukan pada saat depannya mampu berkembang serta bersaing dengan
anggota perpustakaan megembalikan buku yang perpustakaan-perpustakaan lainnya. Harapan lainnya,
dipinjamnya. Untuk waktu dalam melayani kegiatan dapat memberikan jendela baru bagi perpustakaan
pengembalian tidak lama seperti pada kegiatan khusunya bagi perpguruan STMIK Wicida dan umumnya
pelayanan transaksi peminjaman, namun dari sisi bagi dunia perpustakaan.
kecepatan pelayanan masih belum memuaskan karena
menumpuknya anggota untuk mengembalikan dan Aspek Penelitian Lanjutan
memperpanjang waktu peminjaman buku. Implikasi dari penggunaan sistem informasi
perpsutakaan STMIK Wicida Samarinda dalam aspek
Lihat Data penelitian merupakan kewajiban adanya suatu relasi yang
Gambaran bagi pihak-pihak yang berkepentingan harus signifikan, disebabkan dengan dilakukannya
ingin melihat data-data yang terdapat pada UPT penelitian yang berkualitas akan didapat suatu
Perpustakaan STMIK Wicida, akan mendapatkan pengembangan sistem informasi perpustakaan yang
beberapa kesulitan seperti contoh salah satunya harus mendekati kesempurnaan. Dengan mendekati
menunggu di ambilkan dokumen arsip yang dsimpan kesempurnaan, ketika dijadikan rujukan bagi penelitian ke
secara manual. depannya di bidang yang sama akan memudahkan untuk
Output dari Sistem Informasi Perpustakaan memberikan hasil yang mengarah kepada kesempurnaan.
Menggunakan Model Waterfall memberikan informasi- Aspek penelitian sendiri dapat dilihat dari satu sisi
informasi yang akan sangat membantu kepala UPT yang sama-sama sangat membutuhkanya keakuratan
Perpustakaan STMIK Wicida dan pihak-pihak yang semua data yang didapat dan di tuangkan dalam penulisan.
berkepentingan dalam mengambil keputusan serta Sehingga, untuk penulisan saat ini akan dapat dikatakan
menghasilkan informasi yang cepat dan akurat baik untuk penulisan yang berkualitas dan juga ke depannya sebagai
keperluan internal maupun untuk pihak eksternal yang penelitian yang dapat dipakai rujukan yang berkualitas.
membutuhkannya.
Output yang dihasilkan diantaranya informasi : Analisis
1. Laporan Data Buku Dari pembahasan yang telah dijabarkan diatas, analisa
2. Laporan Data Anggota penulis dapat di jelaskan berdasarkan model waterfall
3. Laporan Data Pengunjung yang digunakan terhadap pengembangan sistem informasi
4. Laporan Transaski Peminjaman Buku perpustakaan STMIK Wicida adalah sebagai berikut:
5. Laporan Transaksi Pengembalian Buku. Analisis dan Definisi Persyaratan
6. Laporan Data Surat Bebas Pustaka Yang dilakukan pada proses tahapan ini yaitu
mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan user secara lengkap
untuk melakukan pengembangan sistem perpustakaan
24 SEBATIK STMIK WICIDA

yang diinginkan oleh user. Kebutuhan yang telah didapat akan semakin jelas arah rancangan sistem dan perangkat
kemudian di analisis dan juga di definisikan, agar lunak dalam pengembangan sistem tersebut.
memudahkan dalam pengembangan sistem informasi Implementasi dan Pengujian Unit
perpustakaan tersebut. Saat dilakukan tahapan ini ternyata Setelah tahapan desain rancangan sistem dan
user belum mempunyai sistem informasi perpustakaan pengembangan perangkat lunak diterima dan
untuk digunakan dalam kegiatan mendata buku, mendata dilaksanakan. Tentunya, dibuktikan dengan kesepakatan
anggota, melakukan transaksi, lihat data, pembuatan surat antara pengembang dan pengguna yang sudah ditanda
bebas pustaka, dan pembagian pada administrator/user. tangani oleh manajemen tentang kegiatan prosesnya.
Pada pengembangan sistem perpustakaan ini, semua Langkah selanjutnya adalah pembuatan program yang
pendataan dikerjakan dan dilakukan oleh staf didalam pembuatannya penulis menggunakan bahasa
perpustakaan. Maka staf perpustakaan harus menginput pemrograman berbasis web PHP standart dan databasenye
setiap data yang terjadi didalam kegiatan perpustakaan menggunakan MySQL, Program sistem informasi
sehingga pendataan yang dilakukan berjalan sesuai dengan perpustakaan dibuat dalam bentuk menu-menu yang
sistem informasi perpustakaan yang telah dibuat sesuai mudah dimengerti dan sudah ditentukan serta disetujui
analisis dan persyaratan yang ada. oleh administrator. Implementasi dilakukan untuk melihat
Secara pelaksanaannya, sebenarnya tahapan ini telah keamanan database dan programnya, serta melihat dari
menghasilkan kebutuhan pada sistem perpustakaan dan sisi kemudahan dalam menjalankan database dan
user dapat menjalankan sistem tersebut. Namun, ada programnya. Penulis juga melakukan pengujian unit salah
beberapa hal penting yaitu pada saat tahapan-tahapan yang satunya pengujian unit verifikasi login dan password
dilakukan baik dalam pendataan buku, pendataan anggota, didalam proses pertama program saat akan dijalankan.
transaksi, lihat data, surat bebas pustaka, dan Untuk user/admin yang akan mengakses program akan
administrator, ternyata masih perlu adanya tambahan- ditentukan hak aksesnya untuk membedakan otorisasi
tambahan dari sisi tampilan, menu dan option dari menu . masing-masing user/admin tersebut.
Dari hal tersebut diatas, setelah dilakukan analisis dan
definisi akan kebutuhan-kebutuhan dari user, maka Integrasi dan Pengujian Sistem
langsung di informasikan kekurangan yang ditemukan ke Saat pengembangan rancangan sistem dan perangkat
user. Sehingga, dalam pengembangan sistem informasi lunak telah selesai dilaksanakan. Selanjutnya program
perpustakaan akhirnya lebih baik dan lebih mudah untuk sistem akan diserahkan ke pengguna/user namun
di jalankan. Dan inipun bukan merupakan kebutuhan akhir sebelumnya harus dilakukan pengujian terlebih dahulu
dari user dalam pengembangan sistem perpustakaan pada guna mencari segala kemungkinan adanya kesalahan
perguruan tinggi STMIK Wicida Samarinda. program secara logik atau pada kegiatan prosesnya.
Sehingga dapat di ketahui apakah sesuai pada batasan-
Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak batasan dan permintaan yang sudah di tentukan
Setelah dilaksanakannya tahapan pertama diatas, sebelumnya atau tidak. Pengujian program yang dilakukan
berikutnya adalah tahapan proses untuk memindahkan terdiri dari pengujian White Box yaitu suatu metode desain
kebutuhan-kebutuhan tersebut kedalam bentuk proses test case yang menggunakan struktur kontrol desain
rancangan sistem serta bentuk desain perangkat lunak prosedural untuk memperoleh test case, dan Black Box
yang mudah dimengerti dan dipahami oleh user. Untuk yaitu pengujian user interface dimana setelah aplikasi
bentuk proses tersebut dibuat sebuah dokumentasi yang system informasi perpustakaan dapat dioperasikan dengan
berbentuk proposal serta di presentasikan kepada kepala baik.
perpustakaan dan jajaran manajerial yang berhubungan Maka dasar dari program tersebut sudah layak untuk
dengan sistem ini. Tujuannya, mendapatkan persetujuan diserah terimakan ke user. Sedangkan dalam serah terima
lembaga serta tambahan masukkan kebutuhan sistem tersebut dengan melalui 3 tahap pengenalan sistem. Setiap
sebelumnya. Setelah itu, dapat dilaksanakan tahap terdapat dokumen yang harus di tandatangani oleh
pengembangan sistem dengan terlebih dahulu membaca setiap user yang mengoperasikan sistem sebagai bukti
dan mempelajari desain sistem dan desain perangkat lunak bahwa user tersebut sudah tahu dan dapat
yang telah di bentuk dalam proses. Pengembangan sistem mengoperasikannya dengan benar. Pada tahap pertama
dibuat dokumentasi berupa desain proses rancangan sistem yaitu merupakan pengenalan program/user training,
dan perangkat lunak dengan menggunakan prototype UML dimana dalam tahap ini user dan manajemen akan
(Unified Modeling Language), relasi antar tabel dikenalkan dengan sistem informasi perpustakaan yang
menggunakan aplikasi Power Designer, dan perancangan sudah didesain bersama-sama dalam hal proses
antar muka (desain interface). Dengan dokumentasi diatas kegiatannya. Untuk pelaksanaan tahap pertama ini
SEBATIK STMIK WICIDA 25

membutuhkan waktu selama satu hari. Mengapa pada dibuat sebelumnya pada saat setelah melalui proses desain
tahap pertama ini pelaksanaannya menggunakan waktu ulang bersama-sama.
selama satu hari?, karena menurut penulis dengan waktu Perawatan ketiga adalah suatu perawatan pada sistem
satu hari maka akan efektif dari sisi pengenalan program upgrade yang akan dilakukan jika ada perubahan dari
sistem serta efesien dari sisi biaya yang pasti muncul dari komponen-komponen yang terlibat dalam program
kegiatan tahap pertama ini. Tahap kedua adalah User tersebut, seperti perubahan platform sistem operasi atau
testing dimana dalam tahap ini user membutuhkan waktu 4 perubahan standart bahasa pemrograman yang digunakan.
sampai 5 jam untuk melaksanakan mulai dari login ke Tujuan perawatan ini, mengarah kepada program sistem
dalam program lalu melakukan pendataan buku, pendataan yang dibuat agar tidak tertinggal oleh perkembangan
anggota, melakukan kegiatan transaksi, lihat data, surat teknologi.
bebas pustaka, dan sampai kepada otorisasi Administrator.
Sehingga user dapat pula menyajikan laporan-laporan 12. DAFTAR PUSTAKA
yang sesuai dengan kegiatan. Tahap kedua ini
membutuhkan waktu 4 sampai 5 jam dikarenakan user Amsyah, Zulkifli Drs., MLS., Manajemen Sistem
tinggal melakukan percobaan dimana pada tahap pertama Informasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2005
sudah mengenal akan seluruh program sistem tersebut.
Jadi, tidak membutuhkan waktu selama satu hari. Tahap Nugroho, Eko, Dr., Ir., M.Si., Sistem Informasi
terakhir atau yang ketiga adalah User Accepted Training Manajemen : Konsep, Aplikasi, & Perkembangannya,
(UAT) yaitu merupakan latihan input data hampir sama Andi Yogyakarta, 2008
dengan tahap kedua user testing diatas namun pada tahap
ini data yang di input menggunakan data yang benar. Oetomo, Budi Sutedjo Dharma, S.Kom., MM.,
Pelaksanaan untuk tahap ketiga ini menurut penulis agar Perencanaan & Pengembangan System Informasi, Andi
efektif serta efesien waktu yang di perlukan sekitar 2 Yogyakarta, 2002
sampai 3 jam.
Riduwan, Dr., M.B.A., Dasar-dasar Statistika, cetakan ke
Operasi dan Pemeliharaan 8, Alfabeta, Jakarta, 2010
Setelah ke empat tahapan dilaksanakan, maka pada
tahap terakhir dalam pengembangan sistem menggunakan Roy Mubarak, Sistem Cerdas Berbasis Konsep Fuzzy
model waterfall yang penulis buat adalah perawatan Logic Untuk Evaluasi Kinerja Karyawan, Tekhnologi
program, itupun akan dilakukan setelah program sudah Informatika, Eresha Jakarta, 2010
benar-benar digunakan oleh user. Ketika program sistem
informasi sudah digunakan dan dianggap layak untuk Sommerville, Ian, 6RIWZDUH (QJLQHHULQJ ³5HND\DVD
dijalankan maka tahapan terakhir ini yaitu melakukan 3HUDQJNDW /XQDN´, Edisi 6 Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta,
perawatan program, dimana dalam perawatan program ini 2003
berguna dalam proses pengembangan sistem selanjutnya.
Pada kegiatan perawatan program sistem penulis Supriyanto, Wahyu, dkk, Teknologi Informasi
menerapkan tiga macam jenis perawatan, pertama 3HUSXVWDNDDQ ³6WUDWHJL 3HUDQFDQJDQ 3HUSXVWDNDDQ
perawatan corrective yaitu sebuah perawatan yang 'LJLWDO´, Kanisius, Jakarta, 2008
dilakukan jika terjadi kesalahan pada program/sistem atau
biasa dikenal dengan istilah bugs, perawatannya adalah Wahono, Romi Satrio , Teknologi Informasi untuk
dengan cara memperbaiki source codenya lalu dicompile Perpustakaan: Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi
kembali agar dapat digunakan. Perpustakaan, Ilmu Komputer. Com, 2003
Untuk perawatan kedua merupakan perawatan routine
atau perawatan preventive maintenance dimana dalam Whitten, Jeffrey L., dkk, Metode Desain & Analisis
perawatan ini dilakukan secara periodik untuk melihat Sistem, Edisi 6, Andi, Yogyakarta, 2004
kinerja program saat dijalankan sehingga dapat di monitor
jika terjadi masalah-masalah dari koneksi jaringannya. Sugiyono, Prof. Dr., Statistika untuk Penelitian, cetakan ke
Dalam perawatan ini, menurut penulis dapat digunakan 16, Alfabeta, Jakarta, 2010
untuk penambahan proses kemampuan atau kinerja
program sistem seperti memberikan fungsi-fungsi
tambahan diluar dari desain kegiatan proses yang sudah

Anda mungkin juga menyukai