Anda di halaman 1dari 5

“Covid-19 sebagai Generasi Baru dari SARS-CoV”

Amila Dzaky Rahma – 200703110114

A. Pendahuluan
Sejak akhir bulan Desember 2019. Di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Dilaporkan sejumlah pasien dengan pneumonia yang tidak jelas asalnya (Zhu
et al., 2020). Mereka mengaitkan dengan Pasar Seafood Huanan China
Selatan di Wuhan, dan sekarang dikonfirmasi bahwa penyakit tersebut
disebabkan adanya novel coronavirus (untuk sementara waktu diberi nama
2019-nCoV) (Zhu et al., 2020).

B. Landasan Teori
1. Klasifikasi virus Covid- 19
Pada tahun 1960-an, ditemukan virus korona yang diklasifikasikan ke dalam
famili Coronaviridae, yakni famili terbesar dalam ordo Nidovirales. Famili
Coronaviridae terbagi menjadi dua subfamili: Orthocoronavirinae dan
Torovirinae (Prastyowati, 2020). 2019-nCoV adalah salah satu dari 7 virus
korona yang menginfeksi manusia (Bassetti, Vena and Giacobbe, 2020).
Terdapat empat tipe virus korona yaitu tipe 229E, OC43, NL63, dan HKU1
sedangkan tipe virus korona lainnya merupakan kelompok Betacoronaviruses
yakni, SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2 (Khaedir, 2020). Yang baru-
baru ini ditemukan ialah SARS-CoV-2, virus yang berbentuk bulat dengan
protein spike (S) yang menonjol pada permukaan partikel virus (virion) dan
memiliki RNA rantai tunggal sebagai materi genetiknya (Prastyowati, 2020).
Protein S merupakan protein terglikolisasi kuat yang membentuk spike
homotrimerik pada permukaan virus dan menjadi perantara untuk virus
masuk ke dalam sel inang (Berend Jan Bosch,1 Ruurd van der Zee,2 Cornelis
A. M. de Haan, 2007). Virus RNA ini memiliki amplop, tidak bersegmen,
beruntai tunggal, dan sense positif. Istilah Corona diambil karena bentuk
permukaannya yang menyerupai korona atau mahkota yang terlihat pada
saat diamati dalam mikroskop elektron (Yuniarti, L., Tejasari, m dan
purbaningsih, 2020).
2. Patogenesis Covid-19
Protein spike (S) yang ada pada membran virus akan berfungsi penting pada
saat memasuki sel inang dengan cara menjadi komponen antigenik yang
menginduksi respons imun. Sesaat setelah virus masuk ke dalam sel inang,
akan menyebabkan efek sitopatik dan kerusakan silia yang dapat
menyebabkan kematian sel inang (Yuniarti, L., Tejasari, m dan purbaningsih,
2020). Serta antigen akan menunjukkan eksistensinya sebagai antigen
presentation cells (APC), yang terletak di tengah antibodi tubuh manusia (Li
et al., 2020). Pasien yang terinfeksi COVID-19 menunjukkan angka leukosit
yang tinggi, temuan pernapasan yang tidak normal, peningkatan level dari
plasma sitokin pro-inflamasi (Rothan and Byrareddy, 2020)

3. Penyebaran Covid-19
Hewan liar dianggap sebagai inang alami virus SARS-CoV-2, termasuk di
antaranya kelelawar (Cui, Li and Shi, 2019). SARS-CoV-2 dapat menular dari
manusia ke manusia lain dengan masa inkubasi virus setelah masuk tubuh
sekitar 3-7 hari, bahkan hingga 14 hari (Zhu et al., 2020). Para ahli menduga
penularan virus dapat melalui fekal oral-penularan melalui mulut akibat
benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi kotoran pasien
(Holshue et al., 2020). (Prastyowati, 2020) mengemukakan bahwa secara
umum, virus korona masuk ke saluran pernapasan atas setelah terjadinya
penularan, lalu virus bereplikasi di dalam sel epitel saluran pernapasan atas
untuk melakukan siklus hidupnya. Virus korona memang selalu memunculkan
ancaman pandemi karena sifat virusnya yang mudah sekali menyebar dari
manusia satu ke manusia yang lain dengan sangat cepat (contagious) dan
menyebabkan sindrom distress pernafasan akut (ARDS) (Khaedir, 2020).
C. Kesamaan Topik dalam penelitian
Dari beberapa artikel dan jurnal ilmiah yang telah diperoleh, dengan sub-
topik yang sepadan. Didapati jurnal memiliki beberapa kesamaan yaitu
membahas klasifikasi, struktur, patogenesis, penyebaran, dan gejala dari virus
SARS-CoV-2 (Covid-19).

D. Perbedaan Topik dalam Penelitian


Dari beberapa artikel dan jurnal ilmiah yang telah diperoleh, dengan sub-topik
yang sepadan. Didapati jurnal memiliki perbedaan yaitu menyantumkan
strategi pemberhentian dalam memutus mata rantai penularan virus Covid-
19, tapi di beberapa jurnal lain tidak menyantumkan.

E. Kesimpulan
Covid-19 diklasifikasikan ke dalam famili coronaviridae, bernama corona
disebabkan menyerupai permukaan korona atau mahkota. Protein spike (S)
lah yang berfungsi penting dalam perusakan sel inang. Hewan liar dianggap
sebagai inang alami dari SARS-CoV-2 (Covid-19) serta penyebaran virusnya
sangat cepat (contagious).

F. Metode Literatur Review


Review Artikel dilakukan dengan cara systematic mapping study, yaitu
mengulas literatur yang sistematis dengan tahapan- tahapan yang telah
ditentukan sebelumnya. Digunakan karena topik penelitian yang cukup luas
sehingga mendapat hasil berupa klasifikasi dari suatu topik penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Bassetti, M., Vena, A. and Giacobbe, D. R. (2020) ‘The novel Chinese coronavirus
(2019-nCoV) infections: Challenges for fighting the storm’, European Journal of
Clinical Investigation, 50(3), pp. 1–4. doi: 10.1111/eci.13209.

Berend Jan Bosch,1 Ruurd van der Zee,2 Cornelis A. M. de Haan, 1 and Peter J. M.
Rottier (2007) ‘The Coronavirus Spike Protein Is a Class I Virus Fusion Protein’,
Journal of Virology, 77(16), pp. 8801–8811. doi: 10.1128/JVI.77.16.8801.

Cui, J., Li, F. and Shi, Z. L. (2019) ‘Origin and evolution of pathogenic coronaviruses’,
Nature Reviews Microbiology, 17(3), pp. 181–192. doi: 10.1038/s41579-018-0118-9.

Holshue, M. L. et al. (2020) ‘First case of 2019 novel coronavirus in the United
States’, New England Journal of Medicine, 382(10), pp. 929–936. doi:
10.1056/NEJMoa2001191.

Khaedir, Y. (2020) ‘Perspektif Sains Pandemi Covid-19: Pendekatan Aspek Virologi


Dan Epidemiologi Klinik’, pp. 40–59.

Li, X. et al. (2020) ‘Molecular immune pathogenesis and diagnosis of COVID-19’,


Journal of Pharmaceutical Analysis, 10(2), pp. 102–108. doi:
10.1016/j.jpha.2020.03.001.

Prastyowati, A. (2020) ‘Mengenal Karakteristik Virus SARS-CoV-2 Penyebab Penyakit


COVID-19 Sebagai Dasar Upaya Untuk Pengembangan Obat Antivirus Dan Vaksin’,
BioTrends, 11(1), pp. 1–10.

Rothan, H. A. and Byrareddy, S. N. (2020) ‘Since January 2020 Elsevier has created
a COVID-19 resource centre with free information in English and Mandarin on the
novel coronavirus COVID- 19 . The COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier
Connect , the company ’ s public news and information ’, (January).

Yuniarti, L., Tejasari, m dan purbaningsih, W. (2020) Bunga Rampai Artikel Penyakit
Virus Korona ( COVID-19 ) Editor : Titik Respati, Kopidpedia.

Zhu, N. et al. (2020) ‘A novel coronavirus from patients with pneumonia in China,
2019’, New England Journal of Medicine, 382(8), pp. 727–733. doi:
10.1056/NEJMoa2001017.

Anda mungkin juga menyukai