Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

“UJI KANDUNGAN MAKANAN”

OLEH:

KELOMPOK 6
 KETUA : REHUELLAH NISHIKA
 ANGGOTA:
o SASQIA SALSABILA
o FIRA AULIYAH PUTRI
o MUH. AKBAR FAJRI

LABORATORIUM KIMIA SMA ANGKASA

LANUD SULTAN HASANUDDIN

XI MIA 1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 MAKSUD
Praktikum ini dimaksudkan agar para praktikum mengetahui bagaimana
kandungan dalam sebuah makanan berupa karbohidrat, glukosa, protein,
dan lemak.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menguji kandungan dalam makanan
seperti karbohidrat, glukosa, protein, dan lemak sehingga hal tersebut
dapat menjadi sesuatu yang diperhatikan ketika mengkonsumsi makanan
agar seimbang di dalam tubuh (tidak berlebih dan tidak kurang).
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap
makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup
akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat
membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan
badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu
pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain
adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.

Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang


berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-
hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah
nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik
otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan
saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi
glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan
energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan
oleh tubuh.

KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang


tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana.
Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk
serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh


menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan
bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran
darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut
menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan
sel-sel tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat
protein dan lemak.

AMILUM

Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak
larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang


menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan
karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama
glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP,
pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi
protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak
ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.


Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai
glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun
lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak
pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa,
gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke
hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat
dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
LEMAK

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak
juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh
hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen

Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

BIURET

Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O)


NH 2 . Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan
kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam
air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik
dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-
CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji
biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan
pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak
dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak
benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik
biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT

reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang


kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen
digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih
umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali
yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses
tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi
gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena
dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam
reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang
berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai
merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.

Cara kerja Benedict

Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di


mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu
kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan
mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini
CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu
mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL

            Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat


pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium
dalam air, yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol
sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi
darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium
rutin dan tes medis. 
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun.,
Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur
iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini. 

            Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI)
dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat
dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium
iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan
triiodida (I-3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi
yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam
air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. 
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide);
Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. 
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan
memutar sebuah dark-blue/black. 
BAB 3

METODE KERJA

3.1 ALAT
1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi

2. Pipet Tetes

3. Spatula

4. Gelas beaker

5. Kaki tiga dan kawat kasa

6. Pemanas Spritus

7. Korek

8. Kertas Buram

9. Tisu

10. Label

3.2 BAHAN
1. Larutan ( Iodin, Lugol, Benedict, dan Biuret)

2. Bahan yang dihaluskan :

a. Tempe

b. Tahu

c. Nasi

d. Ubi/singkong (direbus)

e. Putih telur (direbus)

f. Pisang

3. Minyak
3.3 CARA KERJA
1. UJI AMILUM
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji amilum (karbohidrat) adalah lugol atau
kalium iodida.

 Ambil 7 bahan makanan yang telah dihaluskan sebelumnya seperti pisang, tahu,
tempe, nasi, singkong/ubi, minyak dan pisang.
 Siapkan 7 tabung reaksi yang telah diletakkan di dalam raknya.
 Beri label pada 7 tabung reaksi yang berbeda sesuai dengan sample makanan
yang akan diuji.
 Masukkan sample makanan tersebut dengan menggunakan spatula kedalam 6
tabung reaksi yang berbeda sesuai dengan label nama sample makanan yang
telah di tempel sebelumnya pada tabung.
 Teteskan 5 tetes larutan lugol atau kalium iodida dengan menggunakan pipet
tetes kedalam masing-masing sample makanan.
 Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.

2. UJI GLUKOSA
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji glukosa adalah benedict.

 Ambil 7 buah tabung reaksi beserta raknya.


 Ambil 7 bahan makanan yang telah dihaluskan sebelumnya seperti pisang, tahu,
tempe, nasi, singkong/ubi, minyak dan pisang.
 Beri label pada masing-masing tabung reaksi yang berbeda.
 Masukkan sample makanan tersebut dengan menggunakan spatula kedalam 6
tabung reaksi yang berbeda sesuai dengan label nama sample makanan yang
telah di tempel sebelumnya pada tabung.
 Teteskan 5 tetes larutan benedict dengan menggunakan pipet tetes pada
masing-masing sample makanan.
 Amati dan lihat perubahan warna yang terjadi di dalam tabung.
 Setelah terjadi perubahan warna, ambil tabung reaksi dari raknya kemudian
masukkan kedalam gelas beaker yang telah dipanaskan diatas pemanas spritus
dan diamkan selama 5 menit.
 Amati dan lihat perubahan warna, serta catat hasilnya.

3. UJI PROTEIN
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji protein adalah NaOH dan CuSO4
(Larutan biuret).

 Ambil 7 buah tabung reaksi beserta raknya.


 Ambil 7 bahan makanan yang telah dihaluskan sebelumnya seperti pisang, tahu,
tempe, nasi, singkong/ubi, minyak dan pisang.
 Beri label pada masing-masing tabung reaksi yang berbeda.
 Masukkan sample makanan tersebut dengan menggunakan spatula kedalam 7
tabung reaksi yang berbeda sesuai dengan label nama sample makanan yang
telah di tempel sebelumnya pada tabung.
 Teteskan 5 tetes NaOH dan 5 tetes CuSO4 menggunakan pipet tetes.
 Amati perubahan warna dan catat hasilnya.

4. UJI LEMAK
Alat yang digunakan untuk uji lemak adalah minyak dan kertas buram.
 Ambil kertas buram.
 Oleskan minyak dan air pada kertas buram dengan sisi yang berbeda.
 Diamkan beberapa saat sampai mengering.
 Lihat dan amati kertas buram tersebut serta lihat sisi mana yang
transparan.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN


1. UJI COBA AMILUM

Pengamatan warna
N Bahan makanan
o
Sebelum di tetesi larutan Setelah ditetesi

1. Tempe Coklat pucat Orange


2. Tahu Putih Kuning
3. Putih telur Putih Kuning
4. Nasi Putih Ungu
5. Ubi/Singkong Putih Hitam
6. Pisang Kuning/orange Coklat
7. Minyak Kuning Orange

Sebelum ditetesi Larutan lugol atau kalium iodida.


Setelah ditetesi larutan lugol atau kalium iodida.
2. UJI GLUKOSA

Pengamatan warna
N Bahan
o makanan Setelah dipanasi
Sebelum di tetesi
Setelah ditetesi selama 5 menit
larutan
1. Tempe Coklat pucat Kuning Hijau
2. Tahu Putih Putih Ungu pucat
3. Putih telur Putih Ungu muda Ungu muda
4. Nasi Putih Hijau toska Abu-abu
5. Ubi/Singkong Putih Hijau Kuning pucat
kekuningan
6. Pisang Kuning/orange Orange Orange
kecoklatan
7. Minyak Kuning Biru tosca Biru muda

Sebelum ditetesi oleh larutan Benedict.


Setelah di tetesi oleh Larutan Benedict.
Setelah di panaskan selama 5 menit.
3. UJI PROTEIN

Pengamatan warna
N Bahan makanan
o
Sebelum di tetesi larutan Setelah ditetesi

1. Tempe Coklat pucat Coklat


2. Tahu Putih Ungu
3. Putih telur Putih Ungu
4. Nasi Putih Biru toska
5. Ubi/Singkong Putih Biru toska
6. Pisang Kuning/orange Hijau
7. Minyak Kuning Biru toska, kuning kehijauan

Sebelum ditetesi Larutan NaOH dan CuSO4


Setelah di tetesi Larutan NaOH dan CuSO4

4. UJI COBA LEMAK

Pengamatan warna
N Bahan makanan
o
Transparan Tidak transparan

1. Tempe

2. Tahu

3. Putih telur 
4. Nasi 
5. Ubi/Singkong

6. Pisang

7. Minyak 
4.2 PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadibiru
kehitaman, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap
warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila
bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan
protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks
koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan
alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa
pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bataketika reagen
Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah
elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan
warna.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas
buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada
pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah
mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung
lemak.
1. Amilum : jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan
berwarna ungu, biru tua, hijau gelap, dan hitam maka bahan makanan tersebut
mengandung amilum. Semakin gelap warna yang di hasilkan maka semakin
banyak kandungan amilum yang terdapat pada bahan makanan tersebut. Pada
praktikum kali ini, amilum terdapat pada nasi putih dan ubi/singkong.

2. Glukosa: jika bahan makanan ditetesi dengan larutan benedict sebelum


dipanaskan berwarna hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah
menjadi warna merah bata, atau coklat, maka bahan makanan tersebut
mengandung glukosa. Pada praktikum kali ini, glukosa terdapat pada pisang dan
tempe.

3. Protein: jika makanan ditetesi dengan larutan biuret dan berubah menjadi
hijau toska atau biru muda atau ungu berarti bahan makanan tersebut
mengandung protein. Pada praktikum kali ini, protein dapat ditemukan pada ubi,
pisang, putih telur, tahu dan tempe. Pada nasi kami juga menemukan adanya
kandungan protein, tetapi tidak sebanyak kandungan ubi, pisang, putih telur tahu
dan tempe.

4. Lemak : Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, ketika di oleskan pada


kertas buram dan dikeringkan akan mengubah warna kertas menjadi transparan,
maka makanan yang diuji mengandung lemak. Pada praktikum kali ini, lemak
ditemukan pada minyak goreng.

Pertanyaan dan Jawaban.

1. Perubahan warna apakah yang terjadi pada percobaan diatas dan apa
artinya?
-Jika uji coba makanan tersebut diberikan iodine 5 tetes dan warnanya
akan berubah menjadi warna ungu, maka makanan itu mengandung
karbohidrat.
- Jika uji coba makanan tersebut diberikan benedict 5 tetes dan warnanya
akan berubah menjadi warna orang, maka makanan itu mengandung
glukosa.
- Jika uji coba makanan tersebut diberikan cairan NaOH 10% (5 tetes) dan
cairan CuSO4 (5 tetes), menjadi satu larutan yang disebut dengan larutan
biuret dan akan berubah warna menjadi ungu.
2. Bahan apa sajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?
Dalam uji coba makanan kami yang menunjukkan warna ungu yaitu nasi,
tapi sebenarnya pisang juga termasuk makanan yang mengandung
karbohidrat tetapi karena mungkin pisang kami yang terlalu masak dan
kemungkinan juga kami menuangkan cairan iodine kelebihan atau
kekurangan yang menyebabkan tidak berhasil uji coba tersebut pada
pisang, maka dari itu nasi tersebut mengandung karbohidrat.
3. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?
Pada uji coba kali ini yang berhasil, yaitu hanya pada bahan makanan
pisang dan bisa dikatakan pisang mengandung glukosa yaitu dengan cara
menggunakan cairan benedict sebanyak 5 tetes di panaskan dan pisang
berubah warna menjadi coklat.
4. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?
Dalam uji coba makanan kami hanya 2 yang termasuk mengandung
protein, yaitu:
- Tahu: mengandung protein karena pada saat ditetesi larutan biuret,
warnanya berubah menjadi ungu.
- Putih telur: mengandung protein karena pada saat ditetesi larutan
biuret warnanya juga berubah menjadi ungu.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://modernbahri.blogspot.com/2017/09/laporan-praktikum-uji-makanan.html
LAMPIRAN DOKUMENTASI UJI COBA
Proses awal
Proses uji amilum dgn menggunakan larutan iodin.

Proses uji coba glukosa dgn menggunakan larutan Benedict.


Proses uji protein dgn larutan Biuret.

Anda mungkin juga menyukai