Anda di halaman 1dari 7

Tugas Farmakognosi

Nama : Luthfi Djulpria Ananta

Kelas : XII Farmasi A

Uraian Jawaban :

1. Jawaban Nomer Satu

A. JAMU

Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan galenik atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Penandaan

Jamu atau obat tradisional Indonesia harus mencamtumkan penandaan berikut:

1. Logo dan tulisan "JAMU"

2. Logo berupa "ranting daun yang terletak dalam lingkaran"

3. Logo ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri wadah/pembungkus/brosur.

4. Logo (ranting daun dalam lingkaran) dicetak dengan warna hijau diatas dasar warna putih
lain yang menyolok kontras dengan warna logo.

5. Tulisan "JAMU" harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih
atau warna lain yang

menyolok kontras dengan tulisan "JAMU".

B. OBAT HERBAL TERSTANDAR (OHT)

OHT adalah adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandardiasi.

Penandaan

Obat herbal terstandar (OHT) harus mencamtumkan penandaan berikut:

1. Logo dan tulisan "OBAT HERBAL TERSTANDAR"

2. Logo berupa jari-jari daun (3pasang) terletak dalam lingkaran, dan ditempatkan pada
bagian atas sebelah kiri dari wadah/pembungkus/brosur.
3. Logo (jari-jari daun dalam lingkaran) dicetak dengan warna hijau diatas dasar warna putih lain yang
menyolok kontras dengan warna logo.

5. Tulisan "OBAT HERBAL TERSTANDAR" harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam
diatas dasar warna putih atau warna lain yang

menyolok kontras dengan tulisan "OBAT HERBAL TERSTANDAR".

C. FITOFARMAKA

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi. Contoh
fitofarmaka antara lain NODIAR, TENSIGARD, STIMUNO dan RHEUMANEER.

Penandaan

Fitofarmaka harus mencantumkan penandaan berikut:

1. Logo dan tulisan "FITOFARMAKA"

2. Logo berupa jari-jari daun (yang membentuk bintang) terletak dalam lingkaran, dan
ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri dari wadah/pembungkus/brosur.

4. Logo (jari-jari daun dalam lingkaran) dicetak dengan warna hijau diatas dasar warna putih
lain yang menyolok kontras dengan warna logo.

5. Tulisan "FITOFARMAKA" harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar
warna putih atau warna lain yang

menyolok kontras dengan tulisan "FITOFARMAKA".

2. Jawab Nomer Dua

Mengingat soal sedang terjadinya wabah virus Corona atau yang lebih dikenal dengan sebutan COVID-
19, kita sebagai anak farmasi seharusnya tahu bagaimana cara kita menjaga sistem imunitas atau sistem
kekebalan tubuh. Karena virus Corona atau COVID-19 ini menyerang atau menginfeksi tubuh apabila
sistem imunitas kita sedang lemah, nah selain kita bisa memanfaatkan obat-obatan kimia suplemen
imunisasi yang terdapat diapotek alangkah baiknya kita kembali ke alam. Karena segala sesuatu datang
dari alam pasti obatnya pun kita temukan dari alam, untuk menjaga sistem imunitas tubuh kita bisa kita
gunakan tanaman obat tradisional yang terdapat didapur rumah, misalnya seperti kunyit, koneng gede,
dan lain-lain. Kita bisa memanfaatkan bahan tersebut menjadi obat tradisional untuk menjaga sistem
imun kita karena tanaman tersebut memiliki zat berkhasiat Curcuma yang sangat baik untuk menjaga
kekebalan sistem imun tubuh. Terus bagaimana cara proses atau pembuatannya? Saya ambil contohnya
kunyit kita akan buat minuman dari kunyit, untuk pembuatannya sendiri kunyit kita kupas hingga bersih
dari kulitnya kemudian cucu hingga bersih, kemudian potong tipis-tipis kunyit tersebut, setelah itu
keringkan kunyit dengan menjemurnya dibawah sinar matahari. Untuk waktunya di sesuaikan sesuai
cuaca yaa, kira-kira sudah ajak kering kadar air si kunyitnya berkurang kita angkat dari jemuran.
Kemudian siapkan mesin blender, masukan kunyit tadi ke dalam mesin blender lalu blender sampai
halus, setelah halus keluarkan dan masukan ke wadah. Nah tinggal kita seduh dengan air panas, untuk
takarannya bisa 1-2 sendok makan serbuk kunyit masukan ke dalam gelas bisa tambahkan pemanis
alami seperti madu setengah sendok makan kemudian tuangkan air panas aduk-aduk dengan sendok
hingga larut. Jadi deh minuman sehat dari kunyit untuk meningkatkan kekebalan tubuh, bisa diminum 1
sampai 3 kali sehari, selain bagus untuk sistem imun kunyit juga baik untuk kesehatan lambung kalian
dan masih banyak lagi kegunaan dari obat-obatan tradisional lainnya.

3. Jawaban Nomer Tiga

A. Minyak lemak (OLEA PINGUIA)

Adalah campuran senyawa asam lemak bersuku tinggi dengan gliserin (gliserida asam lemak bersuku
tinggi).

Cara-cara mendapatkan minyak lemak

1. Diperas pada suhu biasa, misalnya: oleum arachidis, oleum olivae, oleum ricini

2. Diperas pada suhu panas, misalnya: oleum cacao, oleum cocos.

Syarat-syarat untuk minyak lemak antara lain:

1. Harus jernih

Yang cair harus jernih, begitupun yang padat sesudah dihangatkan (diatas suhu leburnya)tidak boleh
berbau tengik.

2. Kecuali dinyatakan lain harus larut dalam segala perbandingan dalam CHCL3, Eter, dan Eter minyak
tanah.

3. Harus memenuhi syarat-syarat minyak mineral, minyak harsa dan minyak-minyak asing lainnya,
senyawa belerang dan logam berat.

B. Minyak Atsiri (OLEA VOLATILIA)

Destilasi Minyak Astiri

Bagian tanaman yang bisa diambil minyak astirinya seperti daun, bunga, biji, akar, ranting bahkan kulit.
Untuk mengambil minyak astiri dari bagain-bagian tanaman tersebut dapat dilakukan melalui beberapa
metode seperti penyulingan (destilasi), ekstraksi dengan pelarut menguap, ekstraksi dengan lemak
panas, ekstraksi dengan lemak dingin, dan pengepresan.
Destilasi adalah salah satu metode kimia-fisika yang digunakan untuk mengambil minyak astiri. Prinsip
penyulingan destilasi adalah pemisahan komponen-komponen suatu campuran yang terdiri atas dua
cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap atau perbedaan titik didih komponen-komponen
senyawa tersebut.

Ada dua jenis penyulingan:

1. Hidrodestilasi

Yiatu penyulingan suatu campuran yang berwujud cairan yang tidak saling bercampur sehingga
membentuk dua fasa atau dua lapisan. Untuk melakukan proses ini perlu membutuhkan bantuan air
atau uap air. Berdasarkan cara penanganan bahan yang diproses, hidrodestilasi memiliki 3 jenis metode
yaitu destilasi air, destilasi uap langsung dan destilasi uap dan air.

a. Penyulingan/Destilasi Air (Perebusan)

Dalam tipe penyulingan ini, bahan yang akan disuling berhubungan langsung dengan air mendidih. Air
didihkan dengan api secara langsung lalu bahan-bahan yang disuling akan mengambang di atas air
tersebut atau bahkan terendam seluruhnya. Sehingga metode destilasi air disebut juga sebagai metode
perebusan.

Dalam proses perebusan inilah minyak astiri akan menguap bersama uap air. Untuk mengumpulkannya
dibutuhkan alat berupa kondensor untuk dikondensi. Alat yang digunakan dalam metode ini disebut alat
suling perebus. Bahan yang biasa diproses dengan metode perebusan adalah bunga mawar dan bunga
jeruk.

b. Penyulingan/Destilasi Uap dan Air (Pengukusan)

Metode ini disebut juga pengukusan karena menempatkan bahan tanaman yang akan disuling dalam
wadah yang konstruksinya hampir sama dengan dandang pengukus. Prosesnya, air didihkan pada bagian
bawah alat lalau minyak astiri akan ikut bersama aliran uap yang dialirkan ke kondensor.

Alat yang digunakan dalam metode ini disebut alat pengukus. Minyak astiri yang dihasilkan dengan
metode ini memiliki mutu yang tinggi, namun dalam prosesnya temperatur steam harus dikontrol agar
hanya cukup untuk memaksa bahan melepas minyak astiri bukan membakar bahan. Tekanan uap yang
digunakan yaitu > 1 atm dan suhu > 100oC.

c. Penyulingan/Destilasi Uap Langsung

Prinsip kerja metode ini adalah bahan-bahan dialiri dengan uap dari suatu pembangkit uap. Alat yang
digunakan disebut alat suling uap langsung. Uap yang dihasilkan memiliki tekanan yang lebih besar
daripada tekanan atmosfer. Uap yang dihasilkan nantinya dialirkan kedalam aat penyulingan sehingga
minyak astiri akan terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan tersebut ke kondensor untuk dikondensasi.

2. Fraksinasi
Yaitu penyulingan suatu cairan tercampur sempurna sehingga hanya membentuk satu lapisan. Fraksinasi
bisa dilakukan tanpa menggunakan uap air dan juga memiliki 3 jenis metode yaitu kohobasi, destilasi
fraksinasi dan rektifikasi.

a. Kohobasi

Kohobasi adalah proses penyulingan yang diulang kembali atau air keluaran sisa ini dimasukkan kembali
ke ketel lagi untuk diproses ulang menjadi kukus yang kukus tersebut dilewatkan pipa ke tabung
destilasi. Dalam tabung destilasi kontak dengan bahan baku menghasilkan kukus air dan minyak astiri
yang dipisahkan oleh separator dan menghasilkan minyak astiri dan limbah.

f. Rektifikasi

Rektifikasi adalah cara pemurnian dengan memakai steam atau vacuum. Sebab, essential oil hasil
destilasi mengandung impurities (pengotor) dan perlu untuk dilakukan proses pemurnian. Contohnya
adalah eucalyptus oil.

g. Destilasi Fraksinasi

Destilasi fraksinasi adalah mengumpulkan minyak astiri secara batch/menurut fraksinya. Contohnya
adalah Ylang-ylang.

4. Jawaban Nomer Empat

AQUA AROMATIKA

Menurut Farmakope Edisi II Aqua Aromatic adalah larutan jenuh Minyak atsiri dalam air. Diantara air
aromatic ada yang memiliki daya terapi yang lemah,terlebih digunakan untuk memberi aroma pada
obat-obatan atau sebagai pengawet. Air ini tidak boleh berwarna dan berlendir, tapi harus mempunyai
baud dan rasa yang menyerupai bahan asal.

Pembuatan air aromatic dilakukan dengan melarutkan sejumlah Minyak atsiri dalam air sesuai yang
tertera dalam 60 ml Etanol (95%), kemudian ditambah air sedikit-demi sedikit sambil di kocok kuat
hingga 100 ml. ditambah 500 gr Talcum sambil diosok sekali-kali dibiarkan selama beberapa jam dan di
saring. Dan satu bagian volume filtrate di encerkan dengan 39 bagian volume air.

Air aromatic merupakan cairan jernih atau agak keruh mempunyai baud an rasa yang tidak menyimpang
dari baud an rasa Minyak atsiri asal.Air aromatic disimpan dalam wadah tertutup rapat terlindung dari
cahaya dan di tempat yang sejuk.

Jumlah bagian minyak atsiri yang digunakan untuk olleum foeniculi adalah 4 bagian gr Olleum foeniculi
sedangkan untuk Aqua Menthae Piperithae adalah 2 Olleum Menthae Piperithae.

Untuk pembuatan aqua rosae dilakukan sebagai berikut:


Melarutkan 1 gr olleum rosae dalam 20 ml etanol. Pada filtrate ditambahkan air secukupnya hingga
5000 ml dandisaring.

Bila air aromatic dalam penyimpanan terjadi kekeruhan maka sebelum digunakan harus di kocok kuat-
kuat.

Aqua Laucolerasi Artificialis menurut Farmakope Belanda di buat dengan melarutkan Benjaldehidum di
campur dengan Solutio Acidy Hidrocyanidi 2% dan air.

Air aromatic harus mempunyai baud an rasa yang menyerupai bahan asal, bebas bau empirematic atau
bau lain, tidak berwarna dan tidak berlendir.

Cara pembuatan :

• Larutkan minyak atsiri sejumlah yang tertera dalam masing-masing monografi dalam 60 ml etanaol
95%.

• Tambahakan air sedikit demi sedikit sampai volume 100 ml sambil dikocok kuat-kuat.

• Tambahakan 500 mg talc, kocok, diamkan, saring

• Encerkan 1 bagian filtrat dengan 39 bagian air.

Etanol disini berguna untuk menambah kelarutan minyak atsiri dalam air. Talcum berguna untuk
membantu terdistribusinya minyak dalam air dan menyempurnakan pengendapan kotoran sehingga
aqua aromatik yang dihasilkan jernih.

Selain cara melarutkan seprti ini yang tertera dalam FI II, buku lain juga mencantumkan aqua aromatik
adalah hasil samping dari pembuatan olea volatilia secara penyulingan sesudah diambil minyak atsirinya.

Aqua aromatik yang diperoleh sebagai hasil samping pembuatan minyak atsiri secara destilasi dapat
dicegah pembusukan dengan cara mendidihkan dalam wadah tertutup rapat yang tidak terisi penuh
penangas air selama 1 jam.

Pemerian:

Cairan jernih, atau agak keruh, bau dan rasa tidak boleh menyimpang dari bau dan rasa minyak atsiri
asal.

Syarat untuk resep: Jika air aromatik keruh, kocok kuat-kuat sebelum digunakan.

Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya, di tempat sejuk.

Khasiat: Zat tambahan.

Air aromatik yang tertera dalam FI II ada 3 (tiga) yaitu :

Aqua Foeniculi
Adalah larutan jenuh minyak adas dalm air. Aqua foeniculi dibuat dengan melarutkan 4 g oleum
foeniculi dalam 60 ml etanol 90%, tambahkan air sampai 100 ml sambil dikocok kuat-kuat, tambahkan
500 mg talc, kocok, diamkan, saring.Encerkan 1 bagian filtrat dalam 39 bagian air. *Pemerian ,
pemyimpanan sama seperti aqua aromatik.

Aqua Menthae Piperitae= air permen

Adalah larutan jenuh minyak permen dalm air.

Cara pembuatan : lakukan pembuatan menurut cara yang tetera pada aqua aromatika dengan
menggunakan 2 g minyak permen.

Pemerian, penyimpanan dan syarat untuk resep sama seperti aqua aromatik.

Aqua Rosae = air mawar

Adalah larutan jenuh minyak mawar dalam air.

Cara pembuatan : larutkan 1 g minyak mawar dalam 20 ml etanol, saring.Pada filtrat tambahkan air
secukupnya hingga 5000 ml, saring.

Khusus untuk aqua foeniculi jangan disimpan ditempat sejuk karena anetol akan maenghablur, jadi
disimpan pada suhu kamar, kalau keruh kocok dulu sebelum digunakan.Aqua feoniculi bila menghablur
harus dipanaskan pada suhu 25 ºC dan kemudian dikocok kuat-kuat,sebelum digunakan harus disaring.

27 Maret 2020, Atas nama,

Tanda Tangan

luthfi.djulpria@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai