Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mahasiswa merupakan salah satu komponen masyarakat

ilmiah dalam perguruan tinggi. Mereka merupakan input yang

diharapkan dapat menjadi output yang dapat mengimbangi bahkan

mengembangkan IPTEKS.

Untuk mengolah aplikasi yang berkualitas dan handal

tidaklah mudah, karena hal ini memerlukan perjalanan panjang dan

sejarah khususnya tentang apa saja yang menjadi tolak ukur untuk

menciptakan output yang berkualitas dan mampu bersaing di

pasaran. Dikampus institut bisnis dan informatika kosgoro 1957

dituntut aktif bukan hanya dalam segi pembelajaran bidang

akademik tetapi juga dalam segi pengembangan soft skill hal itu

dapat kita lihat dari adanya organisasi baik itu organisasi internal

kampus maupun eksternal kampus itu sendiri.

Fasilitas merupakan salah satu support dalam

pengembangan soft skill, baik itu ruangan, pelayanan dan fasilitas

pendukung lainnya, tidak heran lagi jika sebuah organisasi

memerlukan ruangan untuk dijadikan sebuah acara ataupun tempat


rapat dan tempat pembelajaran dalam menjalankan organisasi

tersebut.

Dalam peminjaman ruangan di institut bisnis dan informatika

kosgoro 1957, kita dapat lihat bahwasannya pinjaman ruangan

masih dalam tahap manual, dimana orang peminjaman harus

mendatangi logistic dibagian sekre yang ada dalam fakultas di

institut bisnis dan infromatika kosgoro 1957, hal ini menjadikan

proses peminjaman ruangan masih tidak efektif, dimana alur

prosesnya sangat panjang dan memakan waktu bagi organisasi

atau orang yang meminjam, untuk sistem peminjaman ruangan

dengan metode first come first served aplikasi peminjaman

ruangan berbasis web dapat memudahkan bagian petugas BAAK

dan Mahasiswa nya.

1.2 Metodologi Penelitian

1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan

mengambil objek penelitian pada institut bisnis dan infromatika

kosgoro 1957. Penelitian ini berfokus pada masalah yang

berhubungan dengan sistem peminjaman ruangan.

2. Pengumpulan Data

a. Observasi
Observasi yang dilakukan dengan cara mengunjungi

langsung objek penelitian pada kampus institut bisnis dan

infromatika 1957, dengan mengamati secara langsung

proses peminjaman ruangan.

b. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan

informasi dan data yang diperlukan, penulis melibatkan

pihak terkait yaitu petugas BAAK yang bertugas menangani

peminjaman ruangan sebagai narasumber.

Wawancara yang dilakukan berkaitan dengan proses

penyewaan dan proses peminjaman ruangan.

c. Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan untuk memperoleh informasi

yang diperlukan, peneliti memperoleh informasi yang di

dapat dari masalah yang di teliti, sebagai acuan untuk

membangun sistem yang di rancang.

1.3 Metodologi Pengumpulan Data

1. Wawancara

Metode yang digunakan melalui wawancara secara langsung

kepada Kaprodi Informatika guna mendapatkan data dan

infromasi yang dibutuhkan dalam tugas akhir

2. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek dan

data yang diperlukan untuk aplikasi peminjaman ruangan

3. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk menghimpun infromasi yang

relevan dengan topic atau pembahasan yang menjadi objek

tugas akhir.

4. Perancangan

Metode ini digunakan untuk rancangan yang akan diterapkan

sesuai dengan objek tugas akhir penyajian metode ini di

paparkan dalam bentuk tampilan

5. Implementasi

Metode ini digunakan untuk penerapan cara kerja aplikasi

berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah

dibuat sebelumnya kedalam bahasa pemograman web.

6. Pengujian

Metode ini digunakan untuk tidak lanjut dari penyelesaian tugas

akhir dan penulisan tugas akhir

1.4 Metode First Come First Served (FCFC)

FCFS Metode ini juga mengasumsikan bahwa pertama

datang maka pertama yang akan dilayanai. Proses yang pertama

kali meminta jatah waktu untuk menggunakan aplikasi akan dilayani


terlebih dahulu. Pada skema ini, proses yang meminta server

pertama kali akan dialokasikan ke server.

Penjadwalan FCFS ini merupakan penjadwalan non-

preemptive, Penjadwalan tidak berprioritas. Ketentuan penjadwalan

FCFS adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu proses-proses

diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan,

begitu proses mendapatkan jatah waktu pemroses, proses

dijalankan sampai selesai. Penjadwalan ini dikatakan adil dalam arti

resmi (dalam semantik/arti antrian, yaitu proses yang datang

terlebih dahulu, dilayana terlebih dahulu), tapi dinyatakan tak adil

karena pekerjaan yang memerlukan waktu yang lama membuat

pekerjaan yang pendek menunggu, dan pekerjaan yang tidak

penting dapat membuat pekerjaan yang penting harus menunggu.

FCFS jarang digunakan secara mandiri tapi dikombinasikan

dengan skema lain, misalnya keputusan berdasarkan prioritas

proses. Untuk proses-proses berprioritas sama diputuskan

berdasarkan FCFS. Berdasarkan kriteria penilaian penjadwalan :

1. Fairnes, Penjadwalan FCFS adil bila dipandang dari semantik

antrian.

2. Efisiensi, Penjadwalan FCFS sangat efesien.

3. Waktu tanggap, Pejadwalan FCFS sangat tidak baik, tidak

cocok untuk sistem interaktif apalagi waktu nyata.


1.4.1 Pengujian FCFS

Pada pemesanan makanan dan minuman menggunakan

aplikasi mobile dengan menerapkan metode FCFS (First

Come First Served).Peneliti menguji pada tahap request

yang tujuannya untuk mengetahui siapakah yang akan di

respon terebih dahulu request yang dikirimkan melalui

aplikasi mobile. Ada beberapa tahap pengujian yang akan

diterapkan :

a. Pada tahap pertama akan ada 3 permintaan yang akan

memesan makan secara bersamaan.

Gambar 1.1 3 Permintaan Pemesanan Ruangan Secara


Bersamaan

Gambar 1.2 Hasil Eksekusi Metode FCFS

Kesimpulannya adalah dalam proses pemesanan

dengan cara bersamaan ditemukan rata –rata menunggu

adalah 15.66 menit.


b. Pada tahap kedua akan ada 5 permintaan pesanan

makanan secara acak.

Gambar 1.3 Contoh 5 permintaan pesanan makanan


secara acak

Analisis Pengujian Dari beberapa pengujian di atas

mendapatkan kesimpulan bahwa semua pengujian telah

sesuai dengan skenario pengujian. Pengujian First Come

Fisrt Served telah mendapatkan kesimpulan bahwa

sudah bisa digunakan dengan benar di aplikasi yang

telah dibuat. Pengujian dari sisi metode FCFS juga

berjalan dengan benar dan sesuai dengan metode yang

diterapkan. Terdapat beberapa kesimpulan, dikarenakan

ada 2 macam penelitian di dalam metode ini. Yaitu jika

pemesan ruangan yang di booking dan mendapatkan

kesimpulan bahwa rata-rata waktu tunggu dilihat dari


setiap jam bergilir dengan peminjam pemesan

sebelumnya terlebih dahulu. Pada sisi metode FCFS

mempunyai kelemahan juga, jika ada 2 pemesan,

Pemesan pertama memesan ruangan yang memakan

waktu tunggu paling lama 2 jam dan pemesan kedua

memesan ruangan pada jam berikutnya setelah

pemesanan ruangan pertama selesai. Maka jika

menggunakan metode ini pemesan kedua harus

menunggu terlebih dahulu.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan topic agar tersusunnya dengan

rapih, sistematika, dan mudah di mengerti, maka pembahasan

tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, adapun sistematikanya

adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menerangkan secara singkat dan jelask mengenai

latar belakang tugas akhir, permasalahan yang terdiri indentifikasi

masalah rumusan masalah dan batasan masalah, pengumpulan

data berupa wawancara observasi studi pustaka, perancangan,

implementasi, pengujian.

BAB II : LANDASAN TEORI


Pada bab ini dijelaskan teori-teori umum yang relevan dan lengkap

yang menjadi dasar atau landasan rancangan bangun sistem teori-

teori tersebut didapat dari berbagai sumber dan merupakan hasil

penelusuran kepustakaan sebagai landasan dalam melakukan

perancangan bab ini juga berisi teori-teori khusus yang berkaitan

dengan topic metode first come first served

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang penjelasan analisis dari sistem yang berjalan

(existing system), permasalahan dalam sistem yang ada, dan

alternative perbaikan sistem tersebut. Dalam bab ini digunakan

berbagai pendekatan dengan diagram aliran data menggunakan

DFD (Data Flow Diagram), kamus data dan ERD (Entity

Relationship Diagram), sedangkan perancangan sistem berisi

perancangan struktur table, struktur dan interface

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJI

Bab ini merupakan implementasi sistem yang telah dirancang

menggunakan software pendukung yang sesuai dan evaluasi yang

dilakukan untuk menguji aplikasi sistem tersebut

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan yang

diambil dari hasil penelitian serta saran-saran yang berguna bagi

peneliti dan pembaca tugas akhir ini.

Anda mungkin juga menyukai