Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN RIWAYAT SECTIO CAESAREA DAN RIWAYAT PLACENTA PREVIA

PADA KEHAMILAN SEBELUMNYA DENGAN KEJADIAN PLACENTA PREVIA

Indah Trianingsih
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
E-mail: Indaheffendi@yahoo.com

Abstrak
Salah satu penyumbang terbesar angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, dimana placenta previa
menyumbang 3% dari perdarahan di Indonesia. Pada tahun 2010 Angka kematian ibu di provinsi Lampung
sebanyak 144 kasus dengan perdarahan 54 orang (37,5%), dimana kasus perdarahan terbanyak di Bandar
Lampung yaitu 12,97%. Kejadian placenta previa di Provinsi Lampung sebesar 2,12% dan pada tahun 2011 di
RSUDAM Provinsi Lampung terdapat 3856 persalinan dengan 117 persalinan (3.034%) merupakan perdarahan
antepartum dengan placenta previa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
riwayat Sectio caesarea (SC) dan riwayat placenta previa pada kehamilan sebelumnya dengan kejadian Placenta
Previa. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik case control dan dilakukan pada 306 ibu yang bersalin di
RSUDAM Provinsi Lampung dari tahun 2010 sampai tahun 2012, terdiri dari 153 kasus dan 153 kontrol.
Didapatkan hasil ada pengaruh antara riwayat SC (0,000), dan riwayat placenta previa pada kehamilan
sebelumnya (0,000) dengan kejadian placenta previa di RSUDAM Provinsi Lampung tahun 2010 – 2012. Oleh
karena itu disarankan kepada tenaga kesehatan untuk dapat melaksanakan pemeriksaan Antenatal Care yang
intensif kepada para ibu hamil yang memiliki riwayat SC dan riwayat Placenta Previa pada kehamilan
sebelumnya.

Kata kunci: Placenta previa, sectio caesarea, riwayat sebelumnya

PENDAHULUAN 2010 dari total 4.409 kasus plasenta previa


didapati 36 orang ibu meninggal akibat plasenta
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih previa (Kemenkes RI, 2011)
cukup tinggi dibanding negara-negara maju Pada tahun 2010 Angka kematian ibu di
seperti Amerika Serikat. Menurut data Survey provinsi lampung sebanyak 144 kasus dengan
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun perdarahan 54 orang (37,5%), eklamsi 33 orang
2007 menyebutkan bahwa AKI di Indonesia (22,9%), partus lama 1 orang (0,7%), infeksi 6
mencapai 228/100.000 kelahiran hidup. orang (4,2%), abortus 2 orang (1,4%) lain-lain
Penyebab utama kematian maternal di 48 orang (33,3%), Berdasar 14 kabupaten kota
Indonesia adalah perdarahan (40-60%), infeksi di provinsi Lampung, Kasus kematian terbesar
(20-30%) dan keracunan kehamilan (20-30%), terjadi di Kabupaten Lampung Timur 23 orang,
sisanya sekitar 5% disebabkan penyakit lain namun untuk kasus perdarahan kejadian
yang memburuk saat kehamilan atau persalinan. terbanyak di Bandar Lampung yaitu 12,97%,
Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu dan kejadian placenta previa Provinsi Lampung
terdiri atas perdarahan antepartum dan yaitu sebesar 2,12% (Dinas Provinsi Lampung
perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum Seksi Kesga, 2011). Data di RSUD dr. Dadi
merupakan kasus gawat darurat yang Tjokrodipo Kota Bandar Lampung tahun 2011,
kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan, kasus placenta previa sebanyak 29 (3,03%) dari
penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio 954 persalinan.
plasenta, dan perdarahan yang belum jelas Berdasarkan hasil observasi awal data
sumbernya (Karkata, 2007). rekam medik di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan Provinsi Lampung pada tahun 2011 terdapat
kejadian Plasenta Previa antara lain: umur dan 3856 persalinan dan 117 (3.034%) merupakan
paritas, hipoplasia endometrium (bila kawin perdarahan antepartum dengan placenta previa.
dan hamil muda), endometrium cacat (pada Berdasarkan pemikiran tersebut tujuan dari
bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, penelitian ini untuk mengetahui apakah ada
kuretase dan manual plasenta), korpus luteum hubungan antara Riwayat SC dan Riwayat
bereaksi lambat, tumor (mioma uteri, polip Placenta Previa pada kehamilan sebelumnya
endometrium), dan kadang- kadang malnutrisi dengan Kejadian Placenta Previa di RSUD Dr.
(Mochtar, 2008). Di Indonesia, dari total 4.726 Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun
kasus plasenta previa pada tahun 2009 didapati 2010 - 2012.
40 orang ibu meninggal akibat plasenta previa
(Kemenkes RI, 2010). Sedangkan pada tahun
65
METODE memiliki riwayat SC > 2 kali dan sebanyak 26
responden (17,0%) memiliki riwayat placenta
Penelitian ini merupakan penelitian previa pada kehamilan sebelumnya. Distribusi
analitik kuantitatif, menggunakan rancangan frekuensi riwayat SC dan riwayat placenta
case control dan dilakukan di RSUDAM previa sebelumnya secara rinci disajikan dalam
Provinsi Lampung. Dalam penelitian ini Tabel 1. Hasil analisa bivariat diperoleh
peneliti ingin membandingkan kelompok yang informasi bahwa terdapat hubungan antara
mengalami placenta previa dengan kelompok riwayat SC dan riwayat Placenta Previa
yang tidak mengalami placenta previa sebelumnya dengan kejadian placenta previa.
berdasarkan riwayat SC dan riwayat placenta
previa pada kehamilan terdahulu pada ibu Tabel 1.
bersalin di RSUDAM Provinsi Lampung. Distribusi riwayat SC dan riwayat Placenta
Populasi kasus adalah Ibu yang bersalin Previa sebelumnya dengan kejadian placenta
di RSUDAM Provinsi lampung yang previa di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
mengalami Placenta Previa berdasarkan Provinsi Lampung
diagnosa dokter dan berdasarkan hasil register
RSUDAM pada tahun 2010 sampai dengan Variabel Jumlah Presentase
2012. Populasi kontrol adalah Ibu yang bersalin
di RSUDAM tetapi tidak mengalami Placenta Sectio Caesarea
Previa saat penelitian dilaksanakan. Sampel Riwayat SC > 2 kali 27 17,6
berjumlah 306 ibu yang terdiri dari 153 kasus Tidak SC atau < 2
dan 153 kontrol. kali 126 82,4
Alat ukur yang digunakan adalah lembar Riwayat Placenta
observasi atau cek list yang diisi berdasarkan Previa
medical record pasien. Format pengumpulan Ada Riwayat 26 17,0
data berisi nama ibu, umur, paritas, riwayat SC, Tidak Ada Riwayat 127 83,0
dan riwayat placenta previa sebelumnya pada
ibu. Analisis data dari variabel yang diteliti Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat
menggunakan skala pengukuran ordinal, bahwa dari 153 responden yang mengalami
dimana analisis univariat menggunakan placenta previa sebanyak 27 responden (17,6%)
presentase dan bivariat menggunakan Chi- memiliki riwayat SC > 2 kali dan 26 responden
Square. (17,0%) memiliki riwayat placenta previa
sebelumnya.
HASIL Analisis Bivariat
Hasil analisis bivariat hubungan
Analisis Univariat riwayat SC dan riwayat placenta previa
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebelumnya dengan kejadian placenta previa
data bahwa dari 153 responden yang mengalami dapat dilihat pada tabel 2.
placenta previa sebanyak 27 responden (17,6%)

Tabel 2.
Distribusi Riwayat SC berdasarkan Kejadian Placenta Previa pada Ibu bersalin
di RSUDAM Provinsi Lampung

Placenta Previa
P OR
Sectio Caesarea Kasus Kontrol value (CI 95%)
N % n %
Riwayat SC > 2 kali 27 17,6 4 2,6 0,000 7,982
Tidak SC atau <2 kali 126 82,4 149 97,4 (2,720 – 23,423)
Total 153 100,0 153 100,0

Berdasarkan tabel 2 di atas didapatkan yang memiliki riwayat SC ≥ 2 kali, sedangkan


dari 153 responden pada kelompok kasus pada kelompok kontrol (ibu bersalin yang tidak
(Plasenta previa), terdapat 17,6% (27 orang)
66
mengalami plasenta previa) terdapat 2,6% (4 yang memiliki riwayat SC > 2 kali mempunyai
orang) yang memiliki riwayat SC ≥ 2 kali. Hasil risiko 7,982 kali mengalami placenta previa
uji Chi Square didapatkan p value = 0,000, OR dibandingkan ibu yang tidak memiliki riwayat
= 7,982, CI 95% 2,720 – 23,423, artinya ibu SC atau memiliki riwayat SC < 2 kali.

Tabel 3.
Distribusi Riwayat Placenta Previa Sebelumnya berdasarkan Placenta Previa
pada ibu bersalin di RSUDAM Provinsi Lampung

Placenta Previa
Riwayat Placenta Previa P OR
Kasus Kontrol
Sebelumnya value (CI 95%)
N % n %
Ada Riwayat 26 17,0 2 1,3 0,000 15,457
Tidak Ada Riwayat 127 83,0 151 98,7 (3,599 – 66,387)
Total 153 100,0 153 100,0

Berdasarkan tabel 3 di atas, didapatkan mengakibatkan parut didalam rahim sehingga


dari 153 responden pada kelompok kasus meningkatkan kemungkinan terjadinya placenta
(Plasenta previa), terdapat 17,0% (26 orang) previa.
yang memiliki riwayat plasenta previa, Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
sedangkan pada kelompok kontrol (ibu bersalin hasil dengan hasil penelitian Gd Alit Wardana
yang tidak mengalami plasenta previa) terdapat dan MD Kornia (2007) tentang hubungan
1,3% (2 orang) yang memiliki riwayat plasenta beberapa faktor risiko (umur, paritas, riwayat
previa. Hasil uji Chi Square didapatkan p value abortus dan riwayat seksio sesaria) dengan
= 0,000, OR = 15,457, CI 95% 3,599 – 66,387, kejadian plasenta previa di Bagian Obstetri dan
artinya ibu yang memiliki riwayat placenta Ginekologi RS Sanglah Denpasar yang
previa mempunyai risiko 15,457 kali mendapatkan OR 3,372.
mengalami placenta previa dibandingkan ibu Pada Sectio caesarea dilakukan sayatan
yang tidak memiliki riwayat placenta previa. pada dinding uterus sehingga dapat
mengakibatkan perubahan atropi pada desidua
PEMBAHASAN dan berkurangnya vaskularisasi, kedua hal
tersebut dapat menyebabkan aliran darah ke
Hubungan Sectio Caesarea Dengan Kejadian janin tidak cukup dan mengakibatkan placenta
Placenta Previa tempat yang lebih luas dan endometrium yang
Hasil penelitian didapatkan p value = masih baik untuk berimplantasi yaitu di segmen
0,000, OR = 7,982, CI 95% 2,720 – 23,423, bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian
artinya ibu yang memiliki riwayat operasi atau seluruh ostium uteri internum. Hal ini akan
caesar > 2 kali mempunyai risiko 7,982 kali meningkat pada wanita yang sudah melakukan
mengalami placenta previa dibandingkan ibu 2 kali atau lebih Sectio Caesarea dimana
yang tidak memiliki riwayat SC < 2 kali. Hasil jaringan parutnya sudah lebih banyak demikian
ini sesuai dengan teori Cunningham (2001) juga kecacatan pada fundus uteri atau dinding
yang menyatakan kejadian placenta previa akan rahimnya secara otomatis lebih luas.
meningkat pada wanita yang sudah melakukan
2 kali atau lebih operasi caesar. Hubungan Riwayat Placenta Previa
Sectio caesarea adalah suatu pembedahan Sebelumnya Dengan Kejadian Placenta
guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding Previa
abdomen dan uterus (Oxorn, 2003). Sedangkan Hasil penelitian didapatkan p value =
menurut Sarwono (2009), sectio caesarea 0,000, OR = 15,457, CI 95% 3,599 – 66,387,
adalah pembedahan untuk melahirkan janin artinya ibu yang memiliki riwayat placenta
dengan membuka dinding perut dan didinding previa mempunyai risiko 15,457 kali
uterus. Mochtar (2008) juga menyatakan mengalami placenta previa dibandingkan ibu
melahirkan dengan operasi caesar adalah yang tidak memiliki riwayat placenta previa.
melahirkan janin dengan sayatan pada dinding Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
uterus, sayatan inilah yang dapat Cunningham (2001) yang menyatakan bahwa
67
ibu yang memiliki riwayat pacenta previa di Rumah Sakit dan di masyarakat yang
memiliki risiko 12 kali lebih besar untuk melakukan pertolongan persalinan hendaknya
mengalami placenta previa kembali. Plasenta dapat melakukan konseling pada ibu post
previa adalah plasenta yang berimplantasi atau partum yang telah memiliki riwayat SC > 2
tertanam pada segmen bawah rahim dan kali, dan riwayat Placenta Previa sebelumnya
menutupinsebagian atau seluruh ostium uteri untuk membatasi kehamilannya melalui
internum. Angka kejadian plasenta previa Program Keluarga Berencana.
adalah 0,4 – 0,6% dari keseluruhan persalinan.
Pada awal kehamilan plasenta mulai terbentuk, DAFTAR PUSTAKA
berbentuk bundar berupa organ datar yang Cuningham, et al. 2001. Obstetri Williams.
bertanggungjawab menyediakan oksigen dan Edisi 21. Jakarta: EGC
nutrisi untuk pertumbuhan bayi dan membuang Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2010.
produk sampah dari darah bayi. Plasenta Data Dinas Provinsi Lampung Seksi
melekat pada dinding uterus dan pada tali pusat Kesga, 2010. Bandar Lampung
bayi, yang membentuk hubungan penting antara Kornia, K. 2007. Hubungan beberapa faktor
ibu dan bayi (Varney, etal., 2006). risiko (umur, paritas, riwayat abortus
Apabila seorang wanita telah mengalami dan riwayat seksio sesaria) dengan
placenta previa, kemungkinan sebesar 35% kejadian plasenta previa. Bagian / SMF
kejadian tersebut akan berulang pada kehamilan Obstetri dan Ginekologi Fakultas
berikutnya karena jaringan endometrium sejak Kedokteran Universitas Udayana, RS
kehamilan sebelumnya memang sudah tidak Sanglah Denpasar. Bali
baik. Oleh karena itu diharapkan ibu yang telah Kemenkes RI, 2010. Profil Kesehatan
memiliki riwayat placenta previa pada Indonesia 2010. Jakarta
kehamilan sebelumnya dapat membatasi Kemenkes RI, 2011. Profil Kesehatan
kehamilannya dengan mengikuti program KB. Indonesia 2010. Jakarta
Mochtar, R. 2008. Sinopsis Obstetri Jilid I.
SIMPULAN Jakarta : EGC.
Oxorn, H.,2003. Ilmu Kebidanan Patologi dan
Hasil penelitian diketahui ibu yang Fisiologi Persalinan, Rineka Cipta
memiliki riwayat SC > 2 kali sebanyak 10,1% Jakarta
responden, memiliki riwayat placenta previa Sarwono .2009. Ilmu Kebidanan, Jakarta:
pada kehamilan sebelumnya sebanyak 9,2% Yayasan Bina Pustaka
responden. Terdapat hubungan antara riwayat SDKI, 2007. Diakses 10 September 2012
SC (0,000), dan riwayat placenta previa Varney,Helen; Kriebs, Jan M; Gregor Corolyn
sebelumnya (0,000) dengan kejadian placenta L., 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.
previa di RSUDAM Provinsi Lampung tahun Edisi 4. Jakarta: EGC.
2010 – 2012. Wardana GA, dkk, 2007. Hubungan beberapa
faktor risiko (umur, paritas, riwayat
SARAN abortus dan riwayat seksio sesaria)
dengan kejadian plasenta previa. Bagian/
Untuk itu hendaknya Tenaga Kesehatan SMF Obstetri dan Ginekologi
baik di Rumah Sakit dan Puskesmas dapat
menyarankan dan melaksanakan pemeriksaan
Antenatal Care yang intensif kepada para ibu
hamil riwayat SC, dan riwayat placenta previa
sebelumnya. Disamping itu Tenaga Kesehatan

68

Anda mungkin juga menyukai