Anda di halaman 1dari 42

Modul Praktik Mata Kuliah

Biologi

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2018
PETUNJUK PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR

Tim Penyusun:
Dra. Ni Ketut Mendri, Ns.,Msc
Dra. Elza Ismail, M.Kes
Tami Eka Lestari, A.Md.Kep

JURUSAN KEPRAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2019/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Buku
Panduan Praktikum Biologi Dasar. Buku ini memuat pengetahuan dan
pengalaman belajar minimal yang harus diberikan kepada peserta didik Prodi
Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat
mengenal secara langsung dari apa yang diperoleh dalam teori mata ajaran
Biologi dan lebih khusus lagi agar siswa mampu memahami organisasi
kehidupan dengan ciri-ciri dan prinsip sebagai dasar kehidupan yaitu sel
sebagai struktur terkecil yang membentuk jaringan dari organ-organ tubuh
mahluk hidup.
Buku ini dapat digunakan bagi pengajar dan peserta didik sebagai acuan
disamping buku teks / literature yang telah ditentukan dalam RPS program
pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan, sehingga proses belajar mengajar
(PBM) dapat berjalan dengan baik.
Akhirnya kami menyadari bahwa buku pedoman praktikum ini masih ada
kekurangan dan perlu disempurnakan, oleh karena itu kami mengharapkan
saran perbaikan dari semua pihak demi yang terkait. Mudah-mudahan buku ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... iii


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv

A. MIKROSKOP .................................................................................................... 1
B. JARINGAN EPITHELIUM .................................................................................. 4
1. Epithelium Squamosum Symplex ................................................................. 4
2. Epithelium Cuboid Symplex ....................................................................... 4
3. Epithelium Columneair Symplex ............................................................... 5
4. Epithelium Transisional ............................................................................... 6
5. Epithelium Squamosum Complex ............................................................... 7
C. JARINGAN OTOT ............................................................................................. 8
1. Jaringan Otot Polos ...................................................................................... 8
2. Jaringan Otot Seran Lintang ........................................................................ 8
3. Jaringan Otot Jantung .................................................................................. 9
D. JARINGAN PENGIKAT .................................................................................... 11
1. Jarinagn Pengikat Longgar ......................................................................... 11
2. Jaringan Pengikat Padat Teratur ................................................................ 12
3. Jaringan Pengikat Gelatin ( Mukosa ) ..........................................................
4. Jaringan Pengikat Lemak ............................................................................. 13
E. JARINGAN TULANG RAWAN ( KARTILAGO ) ................................................. 14
Kartilago Hyalin ............................................................................................... 14
F. JARINGAN DARAH .......................................................................................... 15
1. Leukosit Neutrofil ........................................................................................ 15
2. Leukosit Eosinofil ........................................................................................ 15
3. Leukosit Basofil ......................................................................................... 15
G. JARINGAN REPRODUKSI ................................................................................ 17
1. Ovarium ...................................................................................................... 17
2. Testis ............................................................................................................ 18
H. LAPORAN PRAKTIKUM .................................................................................... 20
I. LAMPIRAN TUGAS ........................................................................................... 32
MIKROSKOP

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mahluk hidup yang
sangat kecil, oleh karena itu ilmu ini berkembang setelah diketemukannya alat bantu untuk
yang dapat melihat jenis mahluk hidup jasat renik yaitu mikroskop. Dengan mekanisme kerja
yang terdiri dari system optikal yaitu dengan perbesaran dan sistem iluminasi, maka obyek
dapat terlihat dengan jelas.
Obyek yang terlihat dengan menggunakan mikroskop hasil perbesaran dari dua
lensa yaitu lensa Obyektif yang terletak diatas obyek, dan lensa Okuler yang terletak
dibawah mata kita pada waktu mengopersionalkan mikroskop. Dengan demikian total
perbesaran merupakan hasil dari perbesaran lensa obyektif dan lensa okuler.
Untuk memperoleh berbagai tingkatan perbesaran, setiap mikroskop dilengkapi
dengan tiga buah lensa, yaitu berkekuatan lemah ( low power, 16 mm ) yang mempunyai
perbesaran 10x., berikutnya adalah lensa berkekuatan tinggai ( High dry, 4 mm ) yang
mempunyai perbesaran 40x, 43x , 44x atau 45x, sedang yang ketiga yaitu lensa obyektif
minyak emersi ( Immersion oil, 1,8 mm ), yaitu lensa yang berkekuatan perbesaran 95x,
97x atay 100x .
Selain lensa obyektif dan okuler, ekemen lain yang terpenting didalam menggunakan
mikroskop adalah lampu dan lensa kondenser. Sebagai sumber sinar obyek dapat terlihat,
menggunakan sinar matahari atau akan lebih baik lagi bila menggunakan sinar dari lampu
tungsten. Karena bilmana menggunakan sinar matahari, sinar yang didapat bersifat tetap
atau akan lebih kecil intensitasnya bilamana hari mulai gelap. Sedangkan menggunakan
lampu, sinar yang dibutuhkan dapat dikontrol. Adanya lampu dan kondenser akan mengatur
iluminasi dari obyek secara tepat. Karena besarnya sinar melalui lensa obyektif berbeda
untuk tiap jenis perbesaran lensa, makin bertambah perbesaran lensa, maka makin besar
sinar yang dibutuhkan. Besarnya sinar yang masuk oleh diafragma iris yang terletak
diantara kondenser dan lensa.

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 1


GAMBAR MIKROSKOP DAN BAGIAN-BAGIANNYA.

PRAKTIKUM PENGENALAN MIKROSKOP


Tujuan : Untuk memperkenalkan prinsip-prinsip penting mikroskopi cahaya , dan bagian-
bagian mikroskop serta cara menggunakan dan memelihara yang baik.
Bahan dan alat :
1. Mikroskop
2. Obyek preparat segar air rendaman jerami yang banyak mengandung
algae
3. Gelas preparat dan gelas penutup

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2


Cara Kerja :
1. Letakkan satu atau dua tetes preparat ( air rendaman jerami ) pada gelas preparat,
dan tutup dengan gelas penutup. Usahakan cara menutup dengan perlahan agar
tidak terjadi gelembung udara.
2. Letakkan gelas preparat dibawah lenca obyektif pada mikroskop, sempurnakan
letaknya dengan penjepit pada meja obyek mikroskop.
3. Nyalakan lampu dan atur sedemikian rupa agar sinar yang melalui obyek
sekamsimal mungkin.
4. Dengan menggunakan lensa obyektif berkekuatan rendah, turunkan lensa dengan
menggunakan pengatur kasar kira-kira 0,5 cm diatas gelas obyek.
5. Lihat obyek melalui lensa okuler, fokuskan dengan menggerakkan pengatur kasar
secara pelan dan pengatur halus, sampai obyek terlihat jelas.
6. Tambahkan kekuatan perbesaran dengan memutar revolver untuk mengganti lensa,
gunakan lensa yang berkekuatan tinggi 40x
7. Putar penggerak lensa halus untuk mencari fakus obyek agar terlihat jelas.
8. Amati bagian-bagian obyek dan gambar pada kertas laporan, beri keterangan
selengkapnya.

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 3


JARINGAN EPITHELIUM

1. Epithelium Squamosum Symplex ( Pipih selapis )

Preparat : Capsula Glomeruli Ren


Perbesaran : Kuat
Ciri-ciri :
- Sel Epithelium yang pipih dan selapis
- Nukleus pipih
- Membrana basalis
Gambar :

Keterangan Gambar :
1. Epithel Squamosum
2. Nukleus
3. Lumen
4. Memberana Basalis
5. Glumerolus

Gambar Skematis :
Keterangan Gambar

` 1. Epithel Squamous
2. Membrana Basalis
3. Kapiler Darah
4. Nukleus

2. Epithelium Cuboid Symplex ( Kubus Selapis )

Preparat : Medula Renalis


Pengecatan : H.E.
Perbesaran : Lemah / Kuat

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 4


Ciri-ciri :
- Sel-sel epithelium berbentuk kubus
- Inti besar, sferis dan terdapat ditengah
- Adanya membrana basalis
- Dapat dilihat adanya brush border pada permukaan epithelium,
nampak kasar

Keterangan Gambar :
1. Epithelium Quboid
2. Inti Epithel
3. Membarana Basalis
4. Brush border
5. Tubulus Contortus Uriniferus Ren

Gambar Skematis :
Keterangan Gambar :
1. Epithel Quboid
2. Membrana Basalis
3. Lamina Propria
4. Kapiler Darah
5. Inti Epithel

3. Epithelium Columnair Symplex ( Kulumner Selapis )

Preparat : Ventriculus / Intestinum


Perbesaran : Kuat
Ciri-ciri :
- Sel-sel epithelium Columner selapis, tampak panjang (
Seperti batang )
- Inti ellipsoid agak ke basal
- Membarana Basalis

Gambar :
Keterangan gambar :
1. Epithelium Columner
2. Sel Goblet
3. Lamina Propria
4. Kapiler Darah
5. Mambrana Basalis

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 5


Gambar Skematis :
Keterangan Gambar :
1. Epithelium Columner
2. Membarana Basalis
3. Lamina Propria
4. Kapiler darah
5. Nukleus
6. Terminal Bars
7. Silia

4. Epithelium Transisional

Preparat : Vesica Urinaria


Pengecatan : H.E.
Perbesaran : Kuat
Ciri-ciri :
- Sel-sel dipermukaan tampak sebagai payun, kadang-kadang
berinti dua
- Inti berbentuk bulat
- Sel-sel pada lapisan di bawah lapisan permukaan berbentuk
polygonal
- Adanya membrana basalis

Gambar
Keterangan Gambar :
1. Epithelium Permukaan (sel payung)
2. Epithelium Basal
3. Membrana basalis
4. Kapiler
5. Lamina Propria
Nukleus

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 6


Gambar Skematis :

Keterangan Gambar :
1. Epithelium permukaan ( Sel payung )
2. Epithelium tengah
3. Epithelium basal
4. Membarana basalis
5. Lamina Propria
6. Kapiler

6. Epithelium Squamosum Complex ( Pipih Berlapis )

Preparat : Esophagus
Pewarnaan : H.E.
Ciri-ciri :
- Sel-sel epithelium Squamosum tersusun berlapis –lapis
- Sel-sel superficial pipih, ditengah polygonal dan di bagian basal
tampak meninggi ( hampir columner )
- Membrana basalis

Gambar :
Keterangan gambar :
1. Lapisan Epithelium Squamosum
2. Lapisan sel polyhedral
3. Lapisan sel columner
4. Lamina Propria
5. Membrana basalis
6. Pembuluh darah
7. Kapiler

Gambar Skema :
Keterangan Gambar :
1.
2. Epithelium squamosum
3. Nukleus
4. Membrana basalis
5. Lamina Propria
6. Kapiler

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 7


JARINGAN OTOT
1. Jaringan Otot Polos
Preparat :
Otot polos
Pewarnaan H.E. :
Perbesaran :
Lemah / Kuat
Ciri-ciri :
Penampang Membujur
- Bentuk sel-sel otot langsing dengan kedua ujungnya
meruncing
- Inti di tengan berbentuk ellipsoid
Penampang melintang
- Bentuk sel otot bulat, diameter berbeda-beda
- Inti di tengah berbentuk bulat
Gambar : Penampang membujur
Keterangan gambar :
1. Inti sel otot polos
2. Sarcoplasma
3. Sarcolemma.

Gambar Skema :
Keterangan gambar :
1. Inti sel otot polos
2. Sarcoplasma
3. Sarcolemma.

2. Jaringan Otot Seran Lintang ( Lurik )


Preparat : Otot lurik ( Lidah Kelinci )
Pewarnaan : H.E.
Perbesarana : Kuat
Ciri-ciri : Penampang Membujur
- Bentuk sel-sel otot sebagai serabut yang panjang
- Inti banyak ( multinucleated ) untuk setiap sel otot, berbentuk
ellipsoid dan terletak di tepi
- Adanya garis-garis isotrop dan garis-garis anisotropy
Penampang Melintang
- Bentruk sel otot bula, diameter hampir sama
- Inti ditepi, berbentuk bulat.

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 8


Gambar : Penampang Melintang
Keterangan :

1. Inti sel otot


2. Sarcoplasma
3. Sarcolemma

Gambar Skema :
Keterangan gambar :
1. Myofibril
2. Inti sel otot
3. Garis anisotropy
4. Garis isotrop
5. Myofilamen

3. Jaringan Otot Jantung dengan Serabut Purkinye

Preparat : Otot jantung sapi


Pewarnaan : H.E.
Perbesaran : Lemah / Kuat
Ciri-ciri : Penampang Membujur
- Sel-sel otot saling beranastomose sebagai Syncitium
- Adanya garis-garis Isotrop dan garis-garis Anisotrop
- Adanya Discus Intercalatus
- Terdapat serabut Purkinye dengan sel berukuran besar,
sitoplasma jernih, inti besar.

Ciri-ciri : Penampang Membujur


- Bentuk sel otot lonjong, besar hampir sama
- Inti di tengah bentuk bulat

Keterangan gambar :
1. Syncytium
2. Inti sel otot
3. Myofilamen
4. Garis Anisotrop ( Gelap )
5. Garis Isotrop ( Terang )
6. Discus Intercalatus
7. Serabut Purkinye
8. Inti sel
9. Sitoplasma

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 9


Gambar Skema :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 10


JARINGAN PENGIKAT

1. Jaringan Pengikat Longgar


Preparat : Jaringan Subcutis
Pewarnaan : Mallory Acid Fuchsin
Perbesaran : Kuat
Ciri-ciri :
- Sel-sel fibroblast berbentuk bintang atau pipih mempunyai
penonjolan protoplasma, inti oval, sitoplasma pucat, granila
halus
- Sel-sel histiocyt lebih kecil, penonjolan pendek, inti lebih kecil dari
pada inti fibroblast, sitoplas,ma bergranula kasar.
- Serabut kolagen, yaitu merupakan berkas panjang, lurus atau
bergelombang.
- Serabut-serabut Elastis : tipis, homogen, bercabang-
cabang,pada preparat namak bergelombang.
- Serabut-serabut retikuler : halus, berupa anyaman, sering
bersambungan dengan serabut kolagen. Sukar dilihat.

Gambar :

Keterangan gambar :
1. Serabut kolagen
2. Serabut elastis
3. Histiocyt
4. Fibroblast
5. Inti sel fibroblast

Gambar Skema :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 11


2. Jaringan Pengikat Padat Teratur

Preparat : Tendo
Pewarnaan : H.E.
Perbesaran : Lemah / Kuat
Ciri-ciri : Penampang Membujur
- Serabut-serabut kolagen tersusun memanjang
- Sel-sel fibroblast berderet-deret diantara berkas kolagen,
berbentuk pipih.
Penampang Melintang
- Sera but-serabut kolagen tersusun rapat, merupakan berkas-
berkas yang padat.
- Tiap berkas dikelilingi ileh jaringan pengikat longgar.
- Selsel fibroblast terletak diantara berkas-berkas kolagen.

Gambar :

Gambar Skema :

Keterangan gambar :

1. Berkas serat tendo


2. Serabut kolagen
3. Sel fibroblast

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 12


3. Jaringan Pengikat Lemak

Preparat : Jaringan Lemak Ovarium


Perwarnaan : H.E.
Perbesaran : Lemah / Kuat
Ciri-ciri :
- Sel-sel berbentuk polygonal atau hexagonal
- Vakuola lemak besar, tunggal
- Sitoplasma tipis, melekat pada membran sel
- Inti terdesak ke tepi sel
Gambar :

` Keterangan gambar :
1. Inti sel lemak
2. Sitoplasma sel lemak
3. Membran sel
4. Vakuola lemak

Gambar Skema :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 13


JARINGAN TULANG RAWAN ( KARTILAGO )

1. Kartilago Hyalin

Preparat : Trachea
Pewarnaan : Mallory cid fuschin / H.E.
Perbesaran : Lemah / kuat
Ciri-ciri :
- Permukaan luar dilapisis Perikondrium, berupa jaringan pengikat
padat
- Kondrosit pada permukaan kartilago berbentuk pipih, berderet-
deret rapat, sejajar permukaan
- Pada bagian tengah, kondrosit terletak dalam Lakuna, satu
lakuna berisi 2 s/d 8 kondrosit
- Matriks Teritorial disekitar lakuna
- Matriks Interteritorial homogen terletak diantara lakuna.

Gambar :
Keterangan gambar :
1. Perikondrium
2. Kondrosit bentuk pipih
3. Kapsula
4. Lakuna
5. Kondrosit
6. Inti kondrosit
7. Matriks Teritorial
8. Matriks Interteritorial

Gambar Skema :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 14


JARINGAN DARAH

1. Leukosit Neutrofil
Ciri-ciri :
- Sitoplasma basofil dengan granula yang halus dan netral
- Inti terdiri dari 2 s/d 5 lobus yang berbentuk sosis, biasanya 3
lobus
- Netrofil Imature mempunyai inti yang tidak bersegmen
berbentuk tapal kuda.
Gambar :
Keterangan gambar :
1. Inti ( lobus inti )
2. Sitoplasma
3. Granula

2. Leukosit Eosinofil
Ciri-ciri :
- Sitoplasma basofil dengan granula kasar, granula ini memenuhi
sitoplasma dan sangat eosinofil
- Inti biasanya berlobus 2
Gambar :
Keterangan gambar :
4. Inti ( lobus inti )
5. Sitoplasma
6. Granula Eosinofil

3. Leukosit Basofil
Ciri-ciri :
- Sitoplasma basofil dengan granula kasar
- Granula jarang, basofil, dan seringkali menutupi inti
- Inti basofil pucat, tidak jelas berlobi

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 15


Gambar :
Keterangan gambar :
1. Inti ( lobus inti )
2. Sitoplasma
3. Granula Eosinofil

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 16


JARINGAN REPRODUKSI

SYSTEMA GENETALIA MASCULINA

Testis
Preparat : Testis tikus putih
Pewarnaan : Pic. Fuschin
Perbesaran : Lemah / Kuat
Ciri-ciri : Perbesaran Lemah
- Tunica Albuginea : merupakan jaringan pengikat longgar,
banyak pemby\uluh darah
- Septula Testis : merupakan jaringan pengikat longgar,
lanjutan tunica vesculosa, septula ini membatasi ruang-ruang
yang berisi tubuli seminiferi testis
- Mediastinum : merupakan jaringan pengikat padat, juga
mengandung sel-sel otot polos, terdapat juga tubuli recti
seminiferi dan rete testis.

Gambar :
Keterangan gambar :
1. Sel Spermatogonium
2. Spermatocyt I
3. Spermatocyt II
4. Spermatid
5. Spermatozoa
6. Membarana basalis
7. Lumen
8. Sel Leydig
9. Arteriola
10. Venula
11. Fibroblast
12. Sel sertoli

Gambar Skema :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 17


SYSTEMA GENETALIA FEMINA

Ovarium
Preparat : Ovarium marmut
Pewarnaan : H.E
Perbesaran : Lemah / Kuat
Ciri-ciri :

- Epithelium Germinativum : diluar sebagai sel-sel kuboid.


- Tunica Albuginea : disebelah dalam epithelium germinativum, sebagai
jaringan pengikat.
- Cortex :

1. Folliculus Primarius
- Oogonium besar, sferis, nukkleus sferis
- Tampak adanya Ooplasma, Oolemma,dan Nukleolus
- Sel-sel Folikel : selapis mengelilingi ovum tersebut
- Membrana basalis
2. Folliculus dalam perkembangan
- Oocyt telah mempunyai zona pellucida ( terpulas gelap melapisi
Oocyt )
- Sel-sel folikel tampak berlapis, mulai terbentuk corona radiate
- Vacuola Call Exner : vakuola yang terpulas gelap diantara sel-
sel folikel
- Theca Fulliculi
3. Folliculus De Graaf
- Oocyt dengan zona pellucida dan corona radiate
- Cumulus Oophorus
- Anthrum Folliculi dengan Liquor Folliculi
- Sel-sel Folikel membentuk membrane granulair melekat pada
memberana basalis
- Theca Folliculi : yang interna merupakan jaringan pengikat yang
selluler dan vaskuler., yang eksterna merupakan jaringan
pengikat fibrous padat.
4. Corpus Luteum :
- Granulosa Luteum : ditengah sel-sel besar dan jernih
- Theca Luteum : Ditepi sel-sel lebih kecil
- Capsula : jaringan pengikat dengan pembuluh darah.
5. Medulla : Jaringan pengikat vaskuler

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 18


Gambar : Folikel De Graaf

Gambar Skema : Ovarium

Keterangan :
1. Epithelium Germinativum
2. Tunica Albuginea
3. Follikel primordia
4. Follikel Primarius
5. Follikel Sekunder
6. Follikel Tersier
7. Follikel De Graaf ( Kecil )
8. Follikel De Graaf ( Masak )
9. Follikel Atresi
10. Follikel terpotong dekat permukaan
11. Korpus Luteum
12. Korpus Luteum Regresi
13. Medulla
14. Pembuluh darah dalam medula

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 19


LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI

NAMA : ………………………………….
NIM : ………………………………….
KELAS : …………………………………..

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

2019/2020

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 20


JARINGAN EPITHELIUM

1. Epithelium Squamosum Symplex ( Pipih Berlapis )

Preparat : …………………………………………….
Keterangan Gambar :

2. Epithelium Cuboid Symplex ( Kubus Selapis )

Preparat : ……………………………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 21


3. Epithelium Columnair Symplex ( Kulumner Selapis )

Preparat : ………………………………….………….

Keterangan Gambar :

4. Epithelium Transisional

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 22


1. Epithelium Squamosum Complex ( Pipih Berlapis )

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 23


JARINGAN OTOT

1. Jaringan Otot Polos

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

2. Jaringan Otot Seran Lintang ( Lurik )


Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 24


3. Jaringan Otot Jantung dengan Serabut Purkinye

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 25


JARINGAN PENGIKAT

1. Jaringan Pengikat Longgar

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

2. Jaringan Pengikat Padat Teratur

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

3. Jaringan Pengikat Lemak

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 26


Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 27


JARINGAN TULANG RAWAN ( KARTILAGO )

1. Kartilago Hyalin

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 28


JARINGAN DARAH

1. Leukosit Neutrofil

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

2. Leukosit Eosinofil
Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 29


3. Leukosit Basofil

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 30


JARINGAN REPRODUKSI

SYSTEMA GENETALIA MASCULINA

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

SYSTEMA GENETALIA FEMINA

Preparat : …………………….…………………….

Keterangan Gambar :

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 31


TUGAS PRAKTIKUM

PRAKTIKUM I
1. Jaringan Pengikat : Gelatinosa Mukosa, Subcutis, Tendon
a. Gelatinosa Mukosa

1 Keterangan :
1.
2
2.
3.

b. Subcutis

Keterangan :
1
1.
2.
3.
4.
2 5.

5
3

c. Tendon
Keterangan :
1.
1 2.

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 32


2. Jaringan Otot : Otot Polos, Otot Seran Lintang, Otot Jantung
a. Otot Polos

1
Keterangan :
1.
2
2.

b. Otot Seran Lintang (Otot Lurik)


1
Keterangan :
1.
2.
2 3.

c. Otot Jantung

1 Keterangan :
1.
2 2.
3.

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 33


PRAKTIKUM II
1. Jaringan Epitel : Pipis Selapis, Kubus Selapis, Kolumner Berlapis Semu dengan Silia
a. Pipis Selapis
1
2 Keterangan :
1.
3 2.
3.
4 4.

b. Kubus Selapis
1
Keterangan :
2
1.
3 2.
3.
4 4.

c. Kolumner Berlapis Semu dengan Silia

1 Keterangan :
1.
2.
2
3.
4.
3
5.
6.
4

5
6

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 34


TUGAS BIOLOGI

PRAKTIKUM III

1. Eritrosit
Keterangan :
1
1.

2. Trombosit

1 Keterangan :
1.
2.

3. Leukosit
a. Neutrofil
1 Keterangan :
1.
2 2.
3.
3

b. Eosinofil
1
Keterangan :
2 1.
2.
3 3.

c. Basofil

1 Keterangan :
1.
2.
2

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 35


d. Monosit
Keterangan :
1 1.
2.
2

e. Limfosit
Keterangan :
1. 1
2.
2

4. Plasma Darah

Keterangan :
1
1.
2.
2 3.

5. Jelaskan jaringan darah (ciri-ciri, letak, dan fungsinya) :


a. Sel Darah
b. Plasma Darah
c. Trombosit
d. Leukosit

6. Golongan Darah
a. Jelaskan macam-macam golongan darah dan ciri-cirinya (A, B, AB, dan O)!
b. Uraikan arti golongan darah O dan Rhesus Positif!
c. Jelaskan kelebihan masing-masing golongan. Mengapa Golongan Darah O tidak dapat menerima
golongan darah lain? Apakah golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah, jelaskan!
d. Golongan darah apa yang paling langka, jelaskan!

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 36


TUGAS BIOLOGI

PRAKTIKUM IV

1. Testis
1
Keterangan :
1.
2 2.
3.
4.
3

2. Ovarium
1
Keterangan :
2 1.
2.
3.
4.
3
5.
6.
4
5

3. Jelaskan proses terjadinya pembuahan


4. Jelaskan fungsi testis dan ovarium
5. Jelaskan macam-macam hormone dan fungsinya pada laki-laki dan perempuan
6. Cantumkan review literature (sumber)

PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 37

Anda mungkin juga menyukai