Biologi
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Tim Penyusun:
Dra. Ni Ketut Mendri, Ns.,Msc
Dra. Elza Ismail, M.Kes
Tami Eka Lestari, A.Md.Kep
JURUSAN KEPRAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2019/202
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Buku
Panduan Praktikum Biologi Dasar. Buku ini memuat pengetahuan dan
pengalaman belajar minimal yang harus diberikan kepada peserta didik Prodi
Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat
mengenal secara langsung dari apa yang diperoleh dalam teori mata ajaran
Biologi dan lebih khusus lagi agar siswa mampu memahami organisasi
kehidupan dengan ciri-ciri dan prinsip sebagai dasar kehidupan yaitu sel
sebagai struktur terkecil yang membentuk jaringan dari organ-organ tubuh
mahluk hidup.
Buku ini dapat digunakan bagi pengajar dan peserta didik sebagai acuan
disamping buku teks / literature yang telah ditentukan dalam RPS program
pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan, sehingga proses belajar mengajar
(PBM) dapat berjalan dengan baik.
Akhirnya kami menyadari bahwa buku pedoman praktikum ini masih ada
kekurangan dan perlu disempurnakan, oleh karena itu kami mengharapkan
saran perbaikan dari semua pihak demi yang terkait. Mudah-mudahan buku ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. MIKROSKOP .................................................................................................... 1
B. JARINGAN EPITHELIUM .................................................................................. 4
1. Epithelium Squamosum Symplex ................................................................. 4
2. Epithelium Cuboid Symplex ....................................................................... 4
3. Epithelium Columneair Symplex ............................................................... 5
4. Epithelium Transisional ............................................................................... 6
5. Epithelium Squamosum Complex ............................................................... 7
C. JARINGAN OTOT ............................................................................................. 8
1. Jaringan Otot Polos ...................................................................................... 8
2. Jaringan Otot Seran Lintang ........................................................................ 8
3. Jaringan Otot Jantung .................................................................................. 9
D. JARINGAN PENGIKAT .................................................................................... 11
1. Jarinagn Pengikat Longgar ......................................................................... 11
2. Jaringan Pengikat Padat Teratur ................................................................ 12
3. Jaringan Pengikat Gelatin ( Mukosa ) ..........................................................
4. Jaringan Pengikat Lemak ............................................................................. 13
E. JARINGAN TULANG RAWAN ( KARTILAGO ) ................................................. 14
Kartilago Hyalin ............................................................................................... 14
F. JARINGAN DARAH .......................................................................................... 15
1. Leukosit Neutrofil ........................................................................................ 15
2. Leukosit Eosinofil ........................................................................................ 15
3. Leukosit Basofil ......................................................................................... 15
G. JARINGAN REPRODUKSI ................................................................................ 17
1. Ovarium ...................................................................................................... 17
2. Testis ............................................................................................................ 18
H. LAPORAN PRAKTIKUM .................................................................................... 20
I. LAMPIRAN TUGAS ........................................................................................... 32
MIKROSKOP
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mahluk hidup yang
sangat kecil, oleh karena itu ilmu ini berkembang setelah diketemukannya alat bantu untuk
yang dapat melihat jenis mahluk hidup jasat renik yaitu mikroskop. Dengan mekanisme kerja
yang terdiri dari system optikal yaitu dengan perbesaran dan sistem iluminasi, maka obyek
dapat terlihat dengan jelas.
Obyek yang terlihat dengan menggunakan mikroskop hasil perbesaran dari dua
lensa yaitu lensa Obyektif yang terletak diatas obyek, dan lensa Okuler yang terletak
dibawah mata kita pada waktu mengopersionalkan mikroskop. Dengan demikian total
perbesaran merupakan hasil dari perbesaran lensa obyektif dan lensa okuler.
Untuk memperoleh berbagai tingkatan perbesaran, setiap mikroskop dilengkapi
dengan tiga buah lensa, yaitu berkekuatan lemah ( low power, 16 mm ) yang mempunyai
perbesaran 10x., berikutnya adalah lensa berkekuatan tinggai ( High dry, 4 mm ) yang
mempunyai perbesaran 40x, 43x , 44x atau 45x, sedang yang ketiga yaitu lensa obyektif
minyak emersi ( Immersion oil, 1,8 mm ), yaitu lensa yang berkekuatan perbesaran 95x,
97x atay 100x .
Selain lensa obyektif dan okuler, ekemen lain yang terpenting didalam menggunakan
mikroskop adalah lampu dan lensa kondenser. Sebagai sumber sinar obyek dapat terlihat,
menggunakan sinar matahari atau akan lebih baik lagi bila menggunakan sinar dari lampu
tungsten. Karena bilmana menggunakan sinar matahari, sinar yang didapat bersifat tetap
atau akan lebih kecil intensitasnya bilamana hari mulai gelap. Sedangkan menggunakan
lampu, sinar yang dibutuhkan dapat dikontrol. Adanya lampu dan kondenser akan mengatur
iluminasi dari obyek secara tepat. Karena besarnya sinar melalui lensa obyektif berbeda
untuk tiap jenis perbesaran lensa, makin bertambah perbesaran lensa, maka makin besar
sinar yang dibutuhkan. Besarnya sinar yang masuk oleh diafragma iris yang terletak
diantara kondenser dan lensa.
Keterangan Gambar :
1. Epithel Squamosum
2. Nukleus
3. Lumen
4. Memberana Basalis
5. Glumerolus
Gambar Skematis :
Keterangan Gambar
` 1. Epithel Squamous
2. Membrana Basalis
3. Kapiler Darah
4. Nukleus
Keterangan Gambar :
1. Epithelium Quboid
2. Inti Epithel
3. Membarana Basalis
4. Brush border
5. Tubulus Contortus Uriniferus Ren
Gambar Skematis :
Keterangan Gambar :
1. Epithel Quboid
2. Membrana Basalis
3. Lamina Propria
4. Kapiler Darah
5. Inti Epithel
Gambar :
Keterangan gambar :
1. Epithelium Columner
2. Sel Goblet
3. Lamina Propria
4. Kapiler Darah
5. Mambrana Basalis
4. Epithelium Transisional
Gambar
Keterangan Gambar :
1. Epithelium Permukaan (sel payung)
2. Epithelium Basal
3. Membrana basalis
4. Kapiler
5. Lamina Propria
Nukleus
Keterangan Gambar :
1. Epithelium permukaan ( Sel payung )
2. Epithelium tengah
3. Epithelium basal
4. Membarana basalis
5. Lamina Propria
6. Kapiler
Preparat : Esophagus
Pewarnaan : H.E.
Ciri-ciri :
- Sel-sel epithelium Squamosum tersusun berlapis –lapis
- Sel-sel superficial pipih, ditengah polygonal dan di bagian basal
tampak meninggi ( hampir columner )
- Membrana basalis
Gambar :
Keterangan gambar :
1. Lapisan Epithelium Squamosum
2. Lapisan sel polyhedral
3. Lapisan sel columner
4. Lamina Propria
5. Membrana basalis
6. Pembuluh darah
7. Kapiler
Gambar Skema :
Keterangan Gambar :
1.
2. Epithelium squamosum
3. Nukleus
4. Membrana basalis
5. Lamina Propria
6. Kapiler
Gambar Skema :
Keterangan gambar :
1. Inti sel otot polos
2. Sarcoplasma
3. Sarcolemma.
Gambar Skema :
Keterangan gambar :
1. Myofibril
2. Inti sel otot
3. Garis anisotropy
4. Garis isotrop
5. Myofilamen
Keterangan gambar :
1. Syncytium
2. Inti sel otot
3. Myofilamen
4. Garis Anisotrop ( Gelap )
5. Garis Isotrop ( Terang )
6. Discus Intercalatus
7. Serabut Purkinye
8. Inti sel
9. Sitoplasma
Gambar :
Keterangan gambar :
1. Serabut kolagen
2. Serabut elastis
3. Histiocyt
4. Fibroblast
5. Inti sel fibroblast
Gambar Skema :
Preparat : Tendo
Pewarnaan : H.E.
Perbesaran : Lemah / Kuat
Ciri-ciri : Penampang Membujur
- Serabut-serabut kolagen tersusun memanjang
- Sel-sel fibroblast berderet-deret diantara berkas kolagen,
berbentuk pipih.
Penampang Melintang
- Sera but-serabut kolagen tersusun rapat, merupakan berkas-
berkas yang padat.
- Tiap berkas dikelilingi ileh jaringan pengikat longgar.
- Selsel fibroblast terletak diantara berkas-berkas kolagen.
Gambar :
Gambar Skema :
Keterangan gambar :
` Keterangan gambar :
1. Inti sel lemak
2. Sitoplasma sel lemak
3. Membran sel
4. Vakuola lemak
Gambar Skema :
1. Kartilago Hyalin
Preparat : Trachea
Pewarnaan : Mallory cid fuschin / H.E.
Perbesaran : Lemah / kuat
Ciri-ciri :
- Permukaan luar dilapisis Perikondrium, berupa jaringan pengikat
padat
- Kondrosit pada permukaan kartilago berbentuk pipih, berderet-
deret rapat, sejajar permukaan
- Pada bagian tengah, kondrosit terletak dalam Lakuna, satu
lakuna berisi 2 s/d 8 kondrosit
- Matriks Teritorial disekitar lakuna
- Matriks Interteritorial homogen terletak diantara lakuna.
Gambar :
Keterangan gambar :
1. Perikondrium
2. Kondrosit bentuk pipih
3. Kapsula
4. Lakuna
5. Kondrosit
6. Inti kondrosit
7. Matriks Teritorial
8. Matriks Interteritorial
Gambar Skema :
1. Leukosit Neutrofil
Ciri-ciri :
- Sitoplasma basofil dengan granula yang halus dan netral
- Inti terdiri dari 2 s/d 5 lobus yang berbentuk sosis, biasanya 3
lobus
- Netrofil Imature mempunyai inti yang tidak bersegmen
berbentuk tapal kuda.
Gambar :
Keterangan gambar :
1. Inti ( lobus inti )
2. Sitoplasma
3. Granula
2. Leukosit Eosinofil
Ciri-ciri :
- Sitoplasma basofil dengan granula kasar, granula ini memenuhi
sitoplasma dan sangat eosinofil
- Inti biasanya berlobus 2
Gambar :
Keterangan gambar :
4. Inti ( lobus inti )
5. Sitoplasma
6. Granula Eosinofil
3. Leukosit Basofil
Ciri-ciri :
- Sitoplasma basofil dengan granula kasar
- Granula jarang, basofil, dan seringkali menutupi inti
- Inti basofil pucat, tidak jelas berlobi
Testis
Preparat : Testis tikus putih
Pewarnaan : Pic. Fuschin
Perbesaran : Lemah / Kuat
Ciri-ciri : Perbesaran Lemah
- Tunica Albuginea : merupakan jaringan pengikat longgar,
banyak pemby\uluh darah
- Septula Testis : merupakan jaringan pengikat longgar,
lanjutan tunica vesculosa, septula ini membatasi ruang-ruang
yang berisi tubuli seminiferi testis
- Mediastinum : merupakan jaringan pengikat padat, juga
mengandung sel-sel otot polos, terdapat juga tubuli recti
seminiferi dan rete testis.
Gambar :
Keterangan gambar :
1. Sel Spermatogonium
2. Spermatocyt I
3. Spermatocyt II
4. Spermatid
5. Spermatozoa
6. Membarana basalis
7. Lumen
8. Sel Leydig
9. Arteriola
10. Venula
11. Fibroblast
12. Sel sertoli
Gambar Skema :
Ovarium
Preparat : Ovarium marmut
Pewarnaan : H.E
Perbesaran : Lemah / Kuat
Ciri-ciri :
1. Folliculus Primarius
- Oogonium besar, sferis, nukkleus sferis
- Tampak adanya Ooplasma, Oolemma,dan Nukleolus
- Sel-sel Folikel : selapis mengelilingi ovum tersebut
- Membrana basalis
2. Folliculus dalam perkembangan
- Oocyt telah mempunyai zona pellucida ( terpulas gelap melapisi
Oocyt )
- Sel-sel folikel tampak berlapis, mulai terbentuk corona radiate
- Vacuola Call Exner : vakuola yang terpulas gelap diantara sel-
sel folikel
- Theca Fulliculi
3. Folliculus De Graaf
- Oocyt dengan zona pellucida dan corona radiate
- Cumulus Oophorus
- Anthrum Folliculi dengan Liquor Folliculi
- Sel-sel Folikel membentuk membrane granulair melekat pada
memberana basalis
- Theca Folliculi : yang interna merupakan jaringan pengikat yang
selluler dan vaskuler., yang eksterna merupakan jaringan
pengikat fibrous padat.
4. Corpus Luteum :
- Granulosa Luteum : ditengah sel-sel besar dan jernih
- Theca Luteum : Ditepi sel-sel lebih kecil
- Capsula : jaringan pengikat dengan pembuluh darah.
5. Medulla : Jaringan pengikat vaskuler
Keterangan :
1. Epithelium Germinativum
2. Tunica Albuginea
3. Follikel primordia
4. Follikel Primarius
5. Follikel Sekunder
6. Follikel Tersier
7. Follikel De Graaf ( Kecil )
8. Follikel De Graaf ( Masak )
9. Follikel Atresi
10. Follikel terpotong dekat permukaan
11. Korpus Luteum
12. Korpus Luteum Regresi
13. Medulla
14. Pembuluh darah dalam medula
BIOLOGI
NAMA : ………………………………….
NIM : ………………………………….
KELAS : …………………………………..
JURUSAN KEPERAWATAN
2019/2020
Preparat : …………………………………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : ……………………………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : ………………………………….………….
Keterangan Gambar :
4. Epithelium Transisional
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
1. Kartilago Hyalin
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
1. Leukosit Neutrofil
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
2. Leukosit Eosinofil
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
Preparat : …………………….…………………….
Keterangan Gambar :
PRAKTIKUM I
1. Jaringan Pengikat : Gelatinosa Mukosa, Subcutis, Tendon
a. Gelatinosa Mukosa
1 Keterangan :
1.
2
2.
3.
b. Subcutis
Keterangan :
1
1.
2.
3.
4.
2 5.
5
3
c. Tendon
Keterangan :
1.
1 2.
1
Keterangan :
1.
2
2.
c. Otot Jantung
1 Keterangan :
1.
2 2.
3.
b. Kubus Selapis
1
Keterangan :
2
1.
3 2.
3.
4 4.
1 Keterangan :
1.
2.
2
3.
4.
3
5.
6.
4
5
6
PRAKTIKUM III
1. Eritrosit
Keterangan :
1
1.
2. Trombosit
1 Keterangan :
1.
2.
3. Leukosit
a. Neutrofil
1 Keterangan :
1.
2 2.
3.
3
b. Eosinofil
1
Keterangan :
2 1.
2.
3 3.
c. Basofil
1 Keterangan :
1.
2.
2
e. Limfosit
Keterangan :
1. 1
2.
2
4. Plasma Darah
Keterangan :
1
1.
2.
2 3.
6. Golongan Darah
a. Jelaskan macam-macam golongan darah dan ciri-cirinya (A, B, AB, dan O)!
b. Uraikan arti golongan darah O dan Rhesus Positif!
c. Jelaskan kelebihan masing-masing golongan. Mengapa Golongan Darah O tidak dapat menerima
golongan darah lain? Apakah golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah, jelaskan!
d. Golongan darah apa yang paling langka, jelaskan!
PRAKTIKUM IV
1. Testis
1
Keterangan :
1.
2 2.
3.
4.
3
2. Ovarium
1
Keterangan :
2 1.
2.
3.
4.
3
5.
6.
4
5