Anda di halaman 1dari 16

Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung

P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306


Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

ANALISIS MANFAAT AUDIT DITINJAU DARI PERSPEKTIF KLIEN


AUDIT
(Survei Pada BPR seluruh Kota dan Kabupaten Bandung)

1
Erfan Erfiansyah, 2Rustandi, Rustandi
STIE Muhammdiyah Bandung
1
erfanerfiansyah@stiemb.ac.id, 2rustandi@stiemb.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis manfaat audit ditinjau
dari perspektif klien audit (Survei Pada BPR Kota dan Kabupaten Bandung).
Variabel yang diteliti adalah kinerja auditor, tingkat kepuasan klien audit dan
manfaat audit bagi para pemangku kepentingan eksternal.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini
menggunakan data kualitatif yang terdiri dari data primer melalui kuesioner,
jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 52 responden. Metode analisis yang
digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antar variabel menggunakan
Structural Equation Model (SEM) yang berbasis variance atau sering disebut
Component Based SEM yang mempergunakan software SmartPLS dan PLS
Graph.
Variabel konstruk dari kepuasan kinerja auditor adalah kompetensi
auditor, skeptis auditor, hubungan auditor dengan klien, dan hubungan asisten
auditor dengan klien yang dipersepsikan klien. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Kompetensi Auditor dan Skeptis Auditor terbukti dapat mempengaruhi
tingkat kepuasan klien dan manfaat audit bagi para pemangku kepentingan
eksternal, sedangkan variabel Hubungan Auditor dengan Klien dan yang
dipersepsikan klien dan Hubungan Asisten Auditor dengan Klien yang
dipersepsikan klien tidak mempengaruhi kepuasan klien dan manfaat audit bagi
para pemangku kepentingan eksternal di di Bank Perkreditan Rakyat seluruh Kota
dan Kabupaten Bandung.

Kata kunci : Kompetensi Auditor, Skeptis Auditor, Hubungan Asisten


Auditor dengan Klien, Tingkat Kepuasan Klien Dan Manfaat
Audit Bagi Para Pemangku Kepentingan Eksternal.

ABSTRACT
This study aims to determine the audit benefit analysis from the
perspective of the client audit (Survey of Bandung City and Regency BPR). The
variables studied are auditor performance, the level of audit client satisfaction and
audit benefits for external stakeholders.

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 68


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

This type of research is a hypothesis testing study. This study uses


qualitative data consisting of primary data through questionnaires, the total
population in this study were 52 respondents. The analytical method used to
measure the magnitude of the influence between variables using Structural
Equation Model (SEM) based on variance or often called Component Based SEM
that uses SmartPLS and PLS Graph software.
The construct variable of auditor performance satisfaction is auditor
competence, auditor skepticism, auditor relationship with client, and assistant
auditor relationship with the client perceived by the client. The results showed that
the Auditor and Skeptic Competencies of Auditors were proven to influence the
level of client satisfaction and audit benefits for external stakeholders, while the
variables of Auditor Relations with Clients and perceived clients and Auditor
Assistant Relationships with Clients perceived by clients did not affect client
satisfaction and audit benefits for external stakeholders at the Rural Bank of all
Bandung City and Regency.

Keywords : Auditor Competence, Skeptical Auditor, Auditor Assistant


Relationship with Client, Level of Client Satisfaction and Benefits
of Audit for External Stakeholders.

PENDAHULUAN (selanjutnya disebut BPR). Akhir-akhir ini


Laporan keuangan salah satu media banyak berita terkait dengan kegagalan
yang mengkomunikasikan fakta-fakta yang operasional BPR. Pada tahun 2013, Bank
terjadi mengenai perusahaan dan sebagai Indonesia telah menutup delapan BPR di
dasar untuk menentukan atau menilai Sumatera Barat yang dikarenakan BPR
kinerja posisi keuangan perusahaan (suarsa tersebut tidak mampu menjalankan
& Nawawi, 2018). Pemakai laporan operasionalnya sesuai standar yang telah
keuangan tidak hanya pihak internal ditetapkan sehingga dinyatakan sebagai
perusahaan saja tetapi juga termasuk pihak bank gagal. Kasus yang hampir sama juga
eksternal perusahaan. Melihat begitu terjadi di Bali. Pada tahun 2013, Bank
banyaknya pihak yang berkepentingan Indonesia menutup dua BPR di Bali yaitu
terhadap informasi yang disajikan pada BPR Swasad Arta dan BPR Argawa Utama
laporan keuangan, maka informasi yang karena dinilai telah membahayakan
disajikan pada laporan keuangan tersebut kelangsungan usahanya. Kedua BPR
harus wajar dan dapat dipercaya, serta tidak tersebut tidak menerapkan prinsip kehati-
menyesatkan bagi pemakainya sehingga hatian dalam menyalurkan kredit sehingga
kebutuhan masing-masing pihak yang mengakibatkan angka kredit macet
berkepentingan dapat dipenuhi. Untuk mendekati 100% yang mana akhirnya
dapat menjamin kewajaran informasi yang banyak bermuncul kredit fiktif. Dari
disajikan dalam laporan keuangan, perlu berbagai kasus tersebut, bisa dibayangkan
adanya suatu pemeriksaan yang dilakukan apa yang akan terjadi bila BPR tidak
oleh akuntan publik yang berkualitas. Salah mendapatkan pengawasan yang semestinya.
satu pihak yang membutuhkan kualitas Salah satu pihak yang dapat mengevaluasi
audit adalah Bank Perkreditan Rakyat kegiatan operasionalnya adalah akuntan

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 69


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

publik. Bank Indonesia (selanjutnya disebut 2. Apakah kompetensi auditor yang


BI) sendiri telah banyak memiliki rekanan dipersepsikan oleh klien berpengaruh
dengan Kantor Akuntan Publik (selanjutnya terhadap tingkat manfaat audit bagi para
disebut KAP) yang mana KAP yang telah pemangku kepentingan eksternal.
berrekanan dengan BI adalah KAP telah 3. Apakah skeptis auditor yang
mendapat rekomendasi dalam mengaudit dipersepsikan oleh klien berpengaruh
BPR setiap tahunnya. Auditor KAP terhadap tingkat kepuasan klien.
seharusnya berperan sebagai jembatan 4. Apakah skeptis auditor yang
antara pihak manajemen dengan dipersepsikan oleh klien berpengaruh
stakeholders, oleh karena itu para ahli terhadap tingkat manfaat audit bagi para
berpendapat (Bazerman et. al.(1997); pemangku kepentingan eksternal.
Jenkins and Lowe (1999); Mayhew et. al. 5. Apakah hubungan baik antara auditor
(2001); Ohman et. al. (2006)) bahwa dengan para kliennya yang dipersepsikan
auditor harus memiliki loyalitas. Auditor oleh klien berpengaruh terhadap tingkat
harus bisa melayani para pemilik dan para kepuasan klien.
pemangku kepentingan eksternal, selain itu 6. Apakah hubungan baik antara auditor
juga auditor harus bisa memuaskan para dengan para kliennya yang dipersepsikan
manajemen perusahaan. Akan tetapi dalam oleh klien berpengaruh terhadap tingkat
pelaksanaanya sering terjadi ketegangan manfaat audit bagi para pemangku
antara kepentingan dari para stakeholders kepentingan eksternal.
dengan kepentingan yang dimiliki 7. Apakah hubungan baik antara asisten
manajemen (Ijiri, (1975) dalam Lee, auditor dengan para klien yang
(1993)). Cohen, Krishnamoorthy, & Wright dipersepsikan oleh klien berpengaruh
(2010, 752) menjelaskan bahwa: terhadap tingkat kepuasan klien.
“The relationship between 8. Apakah hubungan baik antara asisten
management and auditors was significantly auditor dengan para klien yang
impacted by the passage of the Sarbanes- dipersepsikan oleh klien berpengaruh
Oxley Act (SOX). One key provision of SOX terhadap tingkat manfaat audit bagi para
was to shift responsibility for the oversight pemangku kepentingan eksternal.
of auditors, including the decision to hire
and fire audit firms, from management to KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
audit committees”. Berdasarkan hasil PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
pernyataan yang dikemukakan oleh Manajemen sebuah perusahaan
Sarbanes-Oxley Act (SOX) bahwa tentunya bertanggung jawab terhadap
meskipun hal tersebut dilakukan untuk stakeholder nya, oleh karena itu
meminimalisasi pengaruh dari manajemen stakeholder mempunyai peranan penting
terhadap auditor, manajemen tetap memiliki dalam penetapan tujuan dari sebuah
peran kunci dalam penentuan dalam perusahaan. Adam dalam Nor Hadi (2011)
mempekerjakan dan memberhentikan menyatakan sebuah perusahaan pada
auditor. dasarnya tidak bias melepaskan diri dari
Berdasarkan latar belakang yang lingkungan social. Salah satu bentuk
telah diuraikan sebelumnya dan fenomena pertanggungjawaban manajemen adalah
yang terjadi di lapangan maka dapat untuk menjalankan kegiatan perusahaan.
dirumuskan permasalahan dalam penelitian Selain itu juga manajemen
ini adalah sebagai berikut: bertanggungjawab terhadap stakeholder
1. Apakah kompetensi auditor yang oleh karena itu salah satu bentuk
dipersepsikan oleh klien berpengaruh pertanggungjawaban yang digunakan
terhadap tingkat kepuasan klien. berupa laporan keuangan. Laporan
keuangan perusahaan menjadi andal dan

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 70


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

dapat lebih dipercaya apabila telah melalui individu tersebut ukuran waktu dapat
tahap pemeriksaan (audit). Audit dilakukan dikatakan relative dalam menimbulkan rasa
oleh pihak eksternal/ independen yang percaya tersebut. Rasa percaya bersifat
artinya berada di luar perusaahaan. positif ataupun negative hal tersebut
Terdapat hal-hal yang harus dimilki oleh dipengaruhi oleh pengalaman. Pengalaman
seorang auditor dalam menjalankan yang bersifat positif sehingga menambah
tugasnya karena seorang auditor pada rasa percaya yang dimiliki, berlaku
akhirnya akan memberikan output yang sebaliknya sifat negatif dapat mengurangi
akan menjadi dasar untuk menilai kinerja rasa percaya. Tingkat rasa percaya auditor
dari manajemen perusahaan tersebut. dan klien representatif terbentuk oleh
Dalam perkembangannya seorang pengalaman sebelumnya antara individu
auditor dituntut agar lebih professional tersebut (Kopp et.al : 2010). Lamanya
dalam menjalankan kewajibannya. Mulyadi hubungan auditor dan klien akan
(2013) menyatakan bahwa kompetensi mempengaruhi rasa percaya diantara
dapat diartikan suatu tingkatan pemahaman keduanya, lamanya hubungan memiliki
dan pengetahuan yang memungkinkan kontribusi pengalaman yang dapat
seorang untuk memberikan jasa dengan dijadikan acuan penilaian auditor terhadap
kemudahan dan kecerdikan. Dapat diartikan klien dan juga sebaliknya. Hubungan yang
bahwa kompetensi auditor merupakan lebih baru antara auditor dan klien memiliki
sebuah sikap atupun nilai yang harus kecenderungan lebih meningkatkan sikap
dimiliki oleh seorang auditor terkait dengan kehati-hatian auditor, karena auditor belum
pekerjaannya sebagai auditor, baik secara memahami sepenuhnya proses bisnis klien
pengetahuan yang dimilikinya maupun dan karakter klien representative.
keahlian serta pelatihan teknis yang Menurut Kotler dalam Sunyoto
cukup.Perusahaan dituntut perlunya (2013), kepuasan konsumen/ klien adalah
menjaga legitimasi stakeholder serta tingkat perasaan seseorang mengenai
menempatkan kedudukan stakeholder harapan atas hasil pekerjaan, hal tersebut
tersebut baik dalam pengambilan keputusan tidak lepas dari proses membandingkan
maupun yang berhubungan dengan kinerja atau hasil yang diharapkan, yang
kebijakan perusahaan, sehingga diharapkan mana harapan tersebut menjadi dasar
dapat menjaga, mendukung, dan penilaian terhadap kinerja atau hasil yang
memfasilitasi apa yang menjadi tujuan akan menjadi tolak ukur mengenai tingkat
perusahaan salah satunya adalah usaha dan kepuasan atau kesesuaian dari harapan
jaminan going concern. tersebut. Konsumen/ klien dapat mengalami
Sikap lain yang harus dimiliki oleh auditor salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum
adalah skeptisisme. Menurut Louwers, et al. yaitu kalau kinerja di bawah harapan,
(2013), skeptisisme merupakan sikap konsumen akan merasa kecewa tetapi jika
seorang auditor yang tidak percaya terhadap kinerja sesuai dengan harapan pelanggan
asersi manajemen dengan tidak disertai akan merasa puas dan apa bila kinerja bisa
bukti pendukung yang sifatnya melebihi harapan maka pelanggan akan
menguatkan. Oleh karena itu, dengan merasakan sangat puas senang atau
adanya skeptisisme dalam diri auditor akan gembira.
mengakibatkan analisis yang dilakukan
oleh seorang auditor akan lebih bersifat Gambar
investigative dan lebih tajam dalam Kerangka Pemikiran
membandingkan hasil analisisnya dengan
bukti-bukti yang diperoleh. Rasa percaya
terhadap objek maupun antar individu dapat
terjalin apabila telah mengenal objek atau

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 71


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

H4a. Semakin baik hubungan dengan


para asisten audit yang dipersepsi
oleh klien maka klien semakin puas
dengan audit.
H4b. Semakin baik hubungan dengan
para asisten audit yang dipersepsi
oleh para klien maka mereka yakin
semakin kurang manfaat audit bagi
para pemangku kepentingan
eksternal.

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN


Objek penelitian adalah BPR di kota
dan kabupaten Bandung yang terdaftar pada
Directory BPR Bank Indonesia Jawa Barat
pada tahun 2018 yaitu sebanyak 55 BPR.
Populasi dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan uraian di atas tersebut Karyawan yang bertanggungjawab atas
maka terbentuk hipotesis sebagai berikut: akuntansi dan keuangan, dengan alasan
H1a. Semakin tinggi kompetensi auditor karena Karyawan yang bertanggungjawab
penanggungjawab yang atas akuntansi dan keuangan memiliki
dipersepsikan oleh para klien, informasi lengkap dan menyeluruh untuk
semakin besar kepuasan yang klien mengevaluasi kinerja KAP, sebab mereka
peroleh dari audit itu. selalu berhubungan dengan KAP apabila
H1b. Semakin tinggi kompetensi perusahaannya sedang diaudit. Sehingga
penanggungjawab auditor populasi pada penelitian ini berjumlah 55
dipersepsikan oleh para klien, responden. Populasi tidak disampling
semakin besar klien percaya bahwa karena jumlah populasi yang sedikit dan
audit bermanfaat bagi para untuk memenuhi jumlah minimal agar valid
pemangku kepentingan eksternal. pada saat perhitungan statistik pada
H2a. Semakin skeptis auditor yang program PLS. Untuk pengujian seluruh
dipersepsikan oleh para klien, maka hipotesis dalam penelitian ini digunakan
semakin rendah tingkat kepuasan SEM.
klien terhadap audit.
H2b. Semakin skeptis auditor yang DESAIN DAN METODE PENELITIAN
dipersepsikan oleh para klien, maka Penelitian ini menggunakan
semakin besar klien percaya bahwa penelitian yang bersifat kausal (Sebab-
audit bermanfaat bagi para akibat). Desain penelitian kausal digunakan
pemangku kepentingan eksternal. untuk mengetahui hubungan sebab-akibat
H3a. Semakin baik hubungan dengan dari variabel-variabel yang diteliti untuk
auditor penanggungjawab yang menjawab pertanyaan peneliti. Dalam
dipersepsi oleh para klien, maka penelitian ini dilakukan dua jenis
mereka semakin puas dengan audit. pengukuran variabel, yaitu:
H3b. Semakin baik hubungan dengan 1. Skala nominal, untuk mengukur
auditor penenggungjawab yang klasifikasi identitas profile responden
dipersepsi oleh para klien, maka seperti usia, pendidikan terakhir, jenis
klien meyakini kurang manfaat audit kelamin, masa kerja dan jabatan.
bagi para pemangku kepentingan 2. Skala interval, untuk mengukur variable
eksternal. dependen dan independen yaitu

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 72


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

kompetensi auditor, skeptic auditor, harus diterapkan


hubungan auditor denga klien, hubungan untuk aset. Saya
asisten auditor dengan klien, kepuasan menganggap
klien, manfaat audit bagi para pemangku kemampuan auditor
kepentingan eksternal dengan untuk menilai nilai
menggunakan skala linkert yaitu skor 1 – pasar aset sangat baik.
5.
Gambar
Model Penelitian 1. Sikap auditor sangat
skeptis (curiga)
terhadap perusahaan.
2. Pendapat yang
dikeluarkan auditor
sering menimbulkan
Skeptis situasi konflik antara
Auditor aturan akuntansi
(variable dengan kepentingan
exogen) perusahaan.
3. Auditor memahami
DeAngelo, 1981; dan fleksibel ketika
Carcello et al.
1992
membahas masalah
(terkait pertanyaan
B2).
4. Asisten auditor
memiliki sikap skeptis
(curiga) terhadap
perusahaan.

1. Auditor hampir setiap


Adapun indikator - indikator pertanyaan hari mengunjungi
dari setiap variabel adalah sebagai berikut: perusahaan.
2. Auditor menunjukkan
komitmen yang besar
1. Auditor memiliki dalam kontrak kerja
pengetahuan dan Hubungan dengan perusahaan.
Kompetensi pemahaman dari Auditor 3. Hubungan kami
Auditor operasi perusahaan dengan Klien dengan auditor
(variable kami. (variable bersifat informal dan
exogen) 2. Auditor memiliki exogen) pribadi.
pengetahuan dan 4. Hubungan kami
Carcello et al., pemahaman mengenai Beattie et al.,
dengan auditor
1992; aturan akuntansi. 2001
Warming- ditandai dengan
3. Auditor menuntut kontrak kerjasama
Rasmussen dan
Jensen, 1998; agar perusahaan audit.
Gometz, 2005 menerapkan standar 5. Misalkan Anda
akuntansi yang menemukan sesuatu
berlaku umum. di perusahaan yang
4. Saat ini, nilai pasar berada di batas

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 73


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

legalitas, tapi dengan harga jasa


mungkin tidak akan audit perusahaan
terdeteksi oleh audit. Anda.
Dalam situasi ini,
Anda secara spontan
dan segera akan
memberitahu auditor 1. Penting bahwa auditor
tentang pengamatan tidak memihak dan
ini. independen, dan
Manfaat bekerja dengan
Audit Bagi integritas dan
1. Asisten auditor Para objektivitas.
hampir setiap hari Pemangku 2. Auditor harus lebih
mengunjungi Kepentingan memperhatikan dan
perusahaan. Eksternal mengevaluasi
2. Asisten audit (variable kemampuan
Hubungan endogen)
asisten mengambil beban perusahaan untuk
auditor kerja dalam audit bertahan hidup (going
Catasus dan
dengan klien perusahaan menjadi concern).
Grojer, 2005
(variable pertimbangan besar 3. Menurut anda pemilik
exogen) bagi kami. puas dengan kualitas
3. Hubungan dengan jasa audit perusahaan
Westerdahl, asisten audit kami Anda.
2005; Hellman, bersifat informal dan
2006; Ohman et pribadi. Metode Analisis yang digunakan
al.2006 4. Hubungan kami adalah Structural Equation Model (SEM)
dengan asisten audit yang berbasis variance atau sering disebut
ditandai dengan Component Based SEM yang
kontrak kerjasama mempergunakan software SmartPLS dan
audit. PLS Graph. Oleh karena itu untuk menguji
uji t atau juga untuk menguji signifikansi
konstanta dan variabel independen yang
1. Anda puas dengan terdapat dalam persamaan tersebut secara
kualitas jasa audit individu apakah berpengaruh terhadap nilai
perusahaan Anda. variabel dependen (Imam Ghozali, 2011).
Kepuasan 2. Anda puas dengan Untuk pengujian ini dilakukan dengan
Klien harga jasa audit melihat output dengan bantuan program
(variable perusahaan Anda. aplikasi PLS Graph. Jika nilai T hitung < T
endogen) 3. Menurut anda dewan tabel, maka Hipotesis nol ditolak, (koefisien
direksi dan regresi signifikan) dan Hipotesis alternatif
Behn et al., manajemen yang dinyatakan dalam penelitian ini
1997; Carcello perusahaan puas diterima pada tingkat signifikansi 5% (lima
et al., 1998;
dengan kualitas jasa persen). Pengukuran persentase pengaruh
Pandit, 1999;
Ismael et al., audit perusahaan semua variabel independen terhadap nilai
2006 Anda. variabel dependen, ditunjukkan oleh
4. Menurut anda dewan besarnya koefisien determinasi R-square
direksi dan (R2) antara 1 dan nol, dimana nilai R
manajemen square (R2) yang mendekati satu
perusahaan puas

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 74


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

memberikan persentase pengaruh yang Dalam penelitian ini, faktor yang


besar. diteliti mencakup 4 (faktor) faktor, yaitu:
kompetensi auditor, skeptisisme auditor,
PEMBAHASAN hubungan auditor dengan klien, hubungan
Kuesioner yang berisi 24 item asisten auditor dengan klien (Libby dan
pertanyaan ini sudah digunakan oleh Tan, 1994). Berdasarkan hasil output PLS
beberapa peneliti terdahulu, yang mana Graph, maka masing-masing konstruk dapat
keabsahan dan kesahihannya telah terbukti di urutkan berdasarkan nilai estimates
memadai. Pertanyaan ini disebarkan kepada (koefisien) dari masing-masing konstruk
55 responden melalui 55 kantor BPR yaitu sebagai berikut:
seluruh Kota dan Kabupaten Bandung. Urutan Konstruk Berdasarkan Nilai Estimates
Penyebaran kuesioner dilakukan secara
langsung kepada responden dan dikirimkan No Konstruk Estimates
melalui pos. Namun, untuk mengantisipasi 1 Kompetensi auditor 0.519325
tingkat pengembalian yang rendah dari 2 Kompetensi auditor 0.426133
responden, peneliti berupaya 3 Skeptis auditor 0.413468
menindaklanjuti dengan mendatangi secara 4 Skeptis auditor 0.451929
langsung sebagian responden. 5 Hubungan auditor dengan 0.173133
Gambaran mengenai subyek klien
penelitian digunakan tabel distribusi 6 Hubungan auditor dengan 0.111888
frekuensi dalam jumlah dan prosentase. klien
7 Hubungan asisten auditor 0.003508
Responden sebanyak 55 responden atau
dengan klien
100% menjalankan tugasnya sebagai 8 Hubungan asisten auditor 0.001906
Kepala Akuntansi di BPR. Profil responden dengan klien
disajikan sebagai berikut: Sumber : Output Program PLS Graph yang diolah
Profil Responden
No Keterangan Jumlah Prosentase (%)
Menilai inner model adalah
1 Jabatan 55 100 mengevaluasi hubungan antar konstruk
a Kepala 55 100 laten seperti yang telah dihipotesiskan
Bagian dalam penelitian ini. Tabel di bawah ini
Akuntansi menunjukkan nilai koefesien hubungan
2 Jenis Kelamin 55 100 antara konstruk, tingkat signifikasi dan nilai
a Pria 34 61.82
R-square yaitu sebagai berikut:
b Wanita 21 38.18
3 Umur 55 100 Estimate, Standard Error Dan T Statistik
a 20 s.d. 30 10 18.18 Estimate Standar T- R-
tahun Path
s d Error Statistic Square
b 31 s.d. 40 15 27.27 Kompetens
tahun i Auditor -
> 0.519325 0.087426 5.940142
c Lebih 30 54.55 Kepuasan
dari 40 Klien
tahun Skeptis
4 Lama Bekerja 55 100 Auditor -> 0.413468 4.559423
0.090684
Kepuasan
a Dibawah 4 7.27 Klien
5 tahun Hubungan
0.602369
b 6 s.d. 10 12 21.82 Auditor
tahun dengan 0.173133 1.522786
0.113695
Klien ->
c 11 s.d. 20 32 58.18 Kepuasan
tahun Klien
d Diatas 21 7 12.73 Hubungan
Assisten
tahun Auditor 0.003508 0.113026 0.031034
Sumber : Data Primer yang diolah dengan
Klien ->

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 75


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

Estimate Standar T- R- Klien tidak mempengaruhi Kepuasan Klien


Path
s d Error Statistic Square
Kepuasan dimana T hitung < T tabel 1,98. Konstruk
Klien Kompetensi Auditor dan Skeptis Auditor
Kompetens
i Auditor - 0.426133 4.591940 mempengaruhi Manfaat Audit Bagi Para
0.092800
> Manfaat Pemangku Kepentingan Eksternal dimana T
Audit
Skeptis hitung > T tabel 1,98, sedangkan Hubungan
Auditor -> 0.451929 4.573585 Auditor dengan Klien dan Hubungan
0.098813
Manfaat
Audit Asisten Auditor dengan Klien tidak
Hubungan mempengaruhi Kepuasan Klien dimana T
Auditor
dengan 0.111888 0.899795 0.499494 hitung < T tabel 1,98.
0.124349
Klien -> Sedangkan nilai R-square (R2) yang
Manfaat
Audit terdapat pada tabel 5.18 memiliki nilai R2
Hubungan sebesar 0.602 dan 0.499 yang berarti bahwa
Assisten
Auditor variabel Kompetensi Auditor, Skeptis
0.001906 0.127626 0.014930
dengan Auditor, Hubungan Auditor dengan Klien,
Klien ->
Manfaat dan Hubungan Asisten Auditor dengan
Audit Klien mampu menjelaskan 60,2% dari
Sumber : Output Program PLS Graph perubahan pada variabel Kepuasan Klien
Koefisien Parameter I dan sisanya sebesar 39,8% dipengaruhi oleh
T faktor-faktor lain. Sedangkan variabel
λ
Statistics R-square Kompetensi Auditor, Skeptis Auditor,
Hub asaud klien -> Kep klien 0,004 0,031 Hubungan Auditor dengan Klien, dan
Hub aud klien -> Kep klien 0,173 1,523 Hubungan Asisten Auditor dengan Klien
0,602
Kom aud -> Kep klien 0,519 5,940 mampu menjelaskan 49,9% dari perubahan
Skep aud -> Kep klien 0,413 4,559
pada variabel Manfaat Audit Bagi Para
Pemangku Kepentingan Eksternal dan
**signifikan pada taraf nyata 0,05, ttabel = 1,96
sisanya sebesar 50,1% dipengaruhi oleh
Y1 = 0,004 X1 + 0,173 X2 + 0,519 X3 + faktor-faktor lain.
0,413 X4 + 0,398 Uji hipotesis antara variabel-varibel
Kompetensi Auditor, Skeptis Auditor,
Koefisien Parameter II Hubungan Auditor dengan Klien, dan
T Hubungan Asisten Auditor dengan Klien
λ Statistic R- terhadap Kepuasan Klien sebagai berikut :
s square
Hub asaud klien -> Manfaat 0,00
0,015 Hasil Uji Hipotesis
audit 2 Hipotesi Estimate T Keputusa
0,11 Konstruk
Hub aud klien -> Manfaat audit 0,900 s s Statistik n
2 Kompetens
0,499
0,42 i Auditor -> 5.94014 Hipotesis
Kom aud -> Manfaat audit 4,592 1a 0.519325
6 Kepuasan 2 1a diterima
0,45 Klien
Skep aud -> Manfaat audit 4,574
2 Skeptis
**signifikan pada taraf nyata 0,05, ttabel = 1,96 Auditor -> 4.55942 Hipotesis
1b 0.413468
Kepuasan 3 1b diterima
Klien
Y1 = 0,002 X1 + 0,112 X2 + 0,426 X3 + Hubungan
0,452 X4 + 0,501 Auditor
dengan 1.52278 Hipotesis
Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa 2a
Klien ->
0.173133
6 2a ditolak
konstruk Kompetensi Auditor dan Skeptis Kepuasan
Klien
Auditor mempengaruhi Kepuasan Klien Hubungan
dimana T hitung > T tabel 1,98, sedangkan Assisten
Auditor 0.03103 Hipotesis
konstruk Hubungan Auditor dengan Klien 2b
dengan
0.003508
4 2b ditolak
dan Hubungan Asisten Auditor dengan Klien ->
Kepuasan

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 76


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

Hipotesi Estimate T Keputusa mendukung penelitian yang dilakukan oleh


Konstruk
s s Statistik n
Klien Ridwan, Soni dan Sukma (2016) yang
Kompetens menyatakan bahwa akibat dari auditor
i Auditor -> 4.59194 Hipotesis
3a 0.426133 memiliki independensi dan sikap hati-hati
Manfaat 0 3a diterima
Audit dalam kegiatan pemeriksaan berdampak
Skeptis
Auditor -> 4.57358 Hipotesis pada sulitnya auditor diajak berkomunikasi
3b 0.451929
Manfaat 5 3b diterima sehingga akan menyebabkan perasaan tidak
Audit
Hubungan puas dari klien.
Auditor Nilai R-square (R2) yang terdapat
dengan 0.89979 Hipotesis
4a 0.111888 pada tabel 4.18 memiliki nilai R2 sebesar
Klien -> 5 4a ditolak
Manfaat 0.602 dan 0.499 yang berarti bahwa
Audit
Hubungan variabel Kompetensi Auditor, Skeptis
Assisten Auditor, Hubungan Auditor dengan Klien,
Auditor
4b dengan 0.001906
0.01493 Hipotesis dan Hubungan Asisten Auditor dengan
0 4b ditolak
Klien -> Klien mampu menjelaskan 60,2% dari
Manfaat
Audit perubahan pada variabel Manfaat Audit dan
Sumber : Output Program PLS Graph yang diolah sisanya sebesar 39,8% dipengaruhi oleh
Berdasarkan hasil uji hipotesis dari faktor-faktor lain. Sedangkan variabel
empat variabel konstruk yang Kompetensi Auditor, Skeptis Auditor,
mempengaruhi variabel Kepuasan Klien Hubungan Auditor dengan Klien, dan
dan Manfaat Audit yaitu Kompetensi Hubungan Asisten Auditor dengan Klien
Auditor, Skeptis Auditor, Hubungan mampu menjelaskan 49,9% dari perubahan
Auditor dengan Klien dan Hubungan pada variabel Manfaat Audit Bagi Para
Asisten Auditor dengan Klien hanya Pemangku Kepentingan sedangkan sisanya
terdapat dua variable yang memiliki sebesar 50,1% dipengaruhi oleh faktor-
pengaruh yang signifikan terhadap faktor lain, hal ini sesuai dengan fenomena
Kepuasan Klien dan Manfaat Audit yaitu yang terjadi yang diuraikan pada bab
terdapat pada variabel Kompetensi Auditor sebelumnya yaitu Auditor harus memiliki
dan Skeptis Auditor. Hal itu mendukung loyalitas (Bazerman et al.,1997; Jenkins
penelitian yang dilakukan oleh Hellman dan Lowe, 1999; Mayhew et al., 2001;
(2006), Daugherty dan Tervo (2008), dan Ohman et al.,2006). Para auditor harus
Cameran (2010) yang menyatakan bahwa melayani para pemilik dan para pemangku
kompetensi dan skeptis merupakan kepentingan eksternal, sementara itu para
kemampuan/ kecakapan teknis yang harus auditor juga harus memuaskan para manajer
dimiliki oleh setiap auditor dimana pada perusahaan (karena klien audit juga).
akhirnya akan mempengaruhi output dari Menurut Jenkins dan Lowe (1999), para
hasil audit tersebut. Secara keseluruhan auditor sendiri memandang loyalitas auditor
hasil audit yang dilakukan oleh audit dengan beberapa sudut pandang. Beberapa
independen dapat dimanfaatkan sebaik- auditor memiliki persepsi tentang diri
baiknya oleh pihak manajemen. mereka sebagai “pengawas” yang melayani
Sedangkan dua variabel konstruk kepentingan para pemangku kepentingan
lainnya yaitu Hubungan Auditor dengan eksternal, sementara para auditor lainnya
Klien dan Hubungan Asisten Auditor mempersepsikan diri mereka sebagai
dengan Klien tidak memiliki pengaruh “penasehat” para klien.
signifikan terhadap Kepuasan Klien dan
Manfaan Audit. Hal tersebut membantah SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
penelitian yang dilakukan Bazerman et Berdasarkan hasil penelitian
al.,1997; Jenkins dan Lowe, 1999; Mayhew Kompetensi Auditor dan Skeptis Auditor
et al., 2001; Ohman et al.,2006, akan tetapi terbukti dapat mempengaruhi tingkat

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 77


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

kepuasan klien dan manfaat audit bagi para pemahaman kita tentang faktor-faktor
pemangku kepentingan eksternal di Bank penentu kepuasan klien dan manfaat audit
Perkreditan Rakyat seluruh Kota dan bagi para pemangku kepentingan eksternal
Kabupaten Bandung. Variabel Hubungan masih jauh dari sempurna. Penelitian ini
Auditor dengan Klien dan yang difokuskan pada tingkat auditor dan tim
dipersepsikan klien dan Hubungan Asisten audit dan digunakan sejumlah variabel
Auditor dengan Klien yang dipersepsikan independen dan pertanyaan tentang masing-
klien tidak mempengaruhi kepuasan klien masing variabel. Dengan demikian, adalah
dan manfaat audit bagi para pemangku mungkin untuk meramalkan proyek
kepentingan eksternal di di Bank penelitian masa depan bertujuan untuk
Perkreditan Rakyat seluruh Kota dan memperbaiki dan memperpanjang SEM
Kabupaten Bandung. yang disajikan dalam penelitian ini. Faktor-
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor tambahan, seperti etika auditor,
auditor dan kantor akuntan yang moralitas, dan kejujuran, telah diidentifikasi
mendapatkan keuntungan dari fokus pada dalam literatur (Windsor dan Ashkanasy,
hubungan klien dan auditor. Hubungan 1995; Shafer et al, 2001;. Kornish dan
dengan auditor dan asisten audit yang Levine, 2004). Kedua, temuan secara
dirasakan oleh klien dipelajari positif akibat eksklusif berkaitan dengan sudut pandang
dari tidak mempengaruhi kepuasan klien, klien audit. Mengenai hubungan antara
selain itu juga tidak secara signifikan kepuasan klien dan manfaat audit bagi para
mempengaruhi kegunaan kepada para pemangku kepentingan eksternal, akan
pemangku kepentingan eksternal. Namun, lebih produktif untuk mengeksplorasi
sifat-sifat yang berbeda dari tugas auditor hubungan antara kedua variabel. Penelitian
dan asisten auditor (Westerdahl, 2005; masa depan bisa memeriksa sudut pandang
Hellman, 2006) dapat membantu auditor pemilik dan pemangku kepentingan
dan kantor akuntan untuk saling percaya. eksternal lainnya, dengan mengacu pada
Sebuah hubungan klien dengan auditor kepuasan klien dan manfaat bagi para
yang baik difasilitasi oleh sifat khusus dari pemangku kepentingan eksternal. Ketiga,
hubungan (Jenkins dan Lowe, 1999; karena semua variabel diukur hanya pada
Hellman, 2006) dan dengan perilaku yang satu titik waktu, sulit untuk membuat
ramah terhadap klien (de Ruyter dan pernyataan tentang kausalitas; pernyataan
Wetzels, 1999). Asisten audit dapat tersebut hanya dapat melanjutkan dari studi
menjalin hubungan baik dengan klien longitudinal. Dengan demikian, hal itu akan
dengan mengambil beban kerja yang menarik untuk mempelajari persepsi
diaudit perusahaan menjadi pertimbangan berbagai pihak dari waktu ke waktu,
dan membangun kontak informal dan menganalisis hubungan sebab-akibat yang
kooperasi dengan perwakilan dari disarankan oleh SEM.
perusahaan yang diaudit. Tugas utama
auditor adalah untuk bertindak sebagai DAFTAR PUSTAKA
wakil pemilik dan memberikan pendapat Abdolmohammadi, M. dan A. Wright.
yang independen dalam laporan audit (1987). An Examination of
(Catasu's dan Gro¨jer, 2005). Tugas ini Experience and Task Complexity on
mungkin sulit untuk dicapai ketika Audit Judgements. The Accounting
mencoba untuk membangun hubungan Review. (Januari). Vol. LXII No. 1.
yang baik dengan perwakilan dari Arens, Alvin A and Loebbecke,James K.
perusahaan yang diaudit. (1997). Auditing: An Integrated
Tiga keterbatasan penelitian ini Approach. 7’th edition. Ney Jersey:
menunjukkan isu-isu yang pantas untuk Prentice-Hall.
penelitian masa depan. Pertama,

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 78


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

Azwar,Saifuddin. (2004). Metode satisfaction among clients of big 6


Penelitian. Yogyakarta: Pustaka firms”. Accounting Horizons, Vol.
Pelajar. 11 No. 1, pp. 7-24.
Bame-Aldred, C.W. and Kida, T. (2007). Behn, B.K., Carcello, J.V., Hermanson,
“A comparison of auditor and client D.R. and Hermanson, R.H. (1999).
initial negotiation positions and “Client satisfaction and big 6 audit
tactics”. Accounting, Organizations fees”. Contemporary Accounting
and Society, Vol. 32 No. 6, pp. 497- Research, Vol. 16 No. 4, pp. 587-
511. 608.
Bank Indonesia. (2006). Peraturan Bank Butt, J. L. (1988). “Frequency Judgement in
Indonesia Nomor 8/20/PBI/2006. an Auditing related Tasks”. Journal
Jakarta: Bank Indonesia. of Accounting Research 26.
Bazerman, M.H., Morgan, K.P. and Autumn; 315-350
Loewenstein, G.F. (1997). “The Cameran, M., Moizer, P. and Pettinicchio,
impossibility of auditor A. (2010). “Customer satisfaction,
independence”. Sloan Management corporate image, and service quality
Review, Vol. 38 No. 4, pp. 89-94. in professional services”. The
Beattie, V. and Fearnley, S. (1995). “The Service Industries Journal, Vol. 30
importance of audit firm No. 3, pp. 421-35.
characteristics and the drivers of Carcello, J.V., Hermanson, D.R. and
auditor change in UK listed Hermanson, R.H. (1998). “Factors
companies”. Accounting and associated with audit client
Business Research, Vol. 25, pp. relationships at risk”. Journal of
227-39. Professional Services Marketing,
Beattie, V., Brandt, R. and Fearnley, S. Vol. 17 No. 1, pp. 29-42.
(1999). “Perceptions of auditor Carcello, J.V., Hermanson, R.H. and
independence: UK evidence”. McGrath, N.T. (1992). “Audit
Journal of International Accounting, quality attributes: the perceptions of
Auditing and Taxation, Vol. 8 No. audit partners, preparers and
1, pp. 67-107. financial statement users”. Auditing:
Beattie, V., Fearnley, S. and Brandt, R. A Journal of Practice and Theory,
(2001). Behind Closed Doors: What Vol. 11 No. 1, pp. 45-67.
Company Audit Is Really About, Catasus, B. and Grojer, J.-E. (2005).
Palgrave, Basingstoke. “Revisorn kommer till
Beattie, V., Fearnley, S. and Brandt, R. bolagssta¨mman – men var a¨r
(2004). “A grounded theory model revisionen?” (“The auditor visits the
of auditor-client negotiations”. general meeting – but where is the
International Journal of Auditing, audit?”), in Johansson, S.-E.,
Vol. 8 No. 1, pp. 1-19. Ha¨ckner, E. and Wallerstedt, E.
Beattie, V., S. Brown., D. Ewer., B. John., (Eds), Uppdrag revision:
S. Manson., D. Thomas., and M. Revisorsprofessionen i takt med fo¨
Tuner. (2001). Extraordinary Item rva¨ ntningarna? (The Task of
And Income Smoothing, A Positive Auditing: A Profession That Lives
Accounting Aproach. Journal Of up to Expectations?), SNS Fo¨rlag,
Business Finance and Accounting. Stockholm, pp. 103-21.
Vol. 21 September Chin, W.W. (1998). “The Partial Least
Behn, B.K., Carcello, J.V., Hermanson, Squares Approach for Structural
D.R. and Hermanson, R.H. (1997). Equation Modeling”. In
“The determinants of audit client Marcoulides, G.A. (Ed), Modern

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 79


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

Method for Business Resaearch, Research in Accounting, Vol. 15


Mahwah. NJ. Erlbaum Associates, No. 1, pp. 87-110.
hal. 295 – 358. Dreyfus, H.L & S.E Dreyfus. (1986).
Cohen, J., G. Krishnamoorthy, and A. “Mind Over Machine: The Power
Wright. (2010). Corporate Of Human Intuition And Expertise
governance in the post In the Era The Computer”. (The
SarbanesOxley era: Auditor Free Press).
experiences. Contemporary Duff, A. (2004). AUDITQUAL:
Accounting Research 26 (1): 65– Dimensions of Audit Quality. The
122. Institute of Chartered Accountants
Daugherty, B.E. and Tervo, W.A. (2008). of Scotland, Edinburgh.
“Auditor changes and audit Eklov, G. (2001). “Auditability as interface:
satisfaction: client perceptions in the negotiation and signification of
Sarbanes-Oxley era of legislative intangibles”. School of Business
restrictions and involuntary auditor Research Reports No. 2001:09,
change”. Critical Perspectives on School of Business, Stockholm
Accounting, Vol. 19 No. 7, pp. 931- University, Stockholm.
51. Ghozali, Imam. (2011). “Aplikasi Analisis
de Ruyter, K. and Wetzels, M. (1999). Multivariate Dengan Program
“Commitment in auditor-client SPSS”. Semarang: Badan Penerbit
relationships: antecedents and Universitas Diponegoro.
consequences”. Accounting, Gometz, U. (2005). “Va¨rden och
Organizations and Society, Vol. 24 penningbega¨r—ett
No. 1, pp. 57-75. revisorsdilemma” (“Values and
DeAngelo, L. (1981). “Auditor size and craving for money: an auditor’s
audit quality”. Journal of dilemma”), in Nord, G. and Thorell,
Accounting and Economics, Vol. 3 P. (Eds), Intressekonflikter och
No. 3, pp. 183-99. finansiella marknader (Conflicts of
DeAngelo, L. (1988). “Managerial Interests and Financial Markets),
competition, information cost, and Iustus Fo¨rlag, Stockholm, pp. 162-
corporate governance: the use of 83.
accounting performance measures in Gul, F. and Tsui, J. (1992). “An empirical
proxy contests”. Journal of analysis of Hongkong bankers’
Accounting and Economics, Vol. 10 perceptions of auditor ability to
No. 1, pp. 3-42. resist management pressure in an
DeAngelo.L.E, (1981), Auditor Size and audit conflict situation”. Journal of
Audit Quality. Journal of International Accounting, Auditing
Accounting & Economics 3 and Taxation, Vol. 1 No. 2, pp. 177-
(December): 183-191. 90.
DeFond, M., & Zhang, J. (2014). A review Hadi, Nor. (2011). Corporate Social
of archival auditing research. Responsibility. Yogyakarta : Graha
Journal of Accounting and Ilmu.
Economics, 58, 275-326. Hair, Joseph F. et al. (1998). Multivariate
Donnelly, D.O., Quirin, J.J. and O’Bryan, Data Analysis. New Jersey:
D. (2003). “Auditor acceptance of Prentice-Hall, Inc.
dysfunctional audit behavior: an Hayes-Roth, F., D. A. Waterman, et al.,
explanatory model using auditors Eds. (1983). Building Expert
personal characteristics”. Behavioral Systems. Reading, MA, Addison-
Wesley.

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 80


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

Hellman, N. (2006). “Auditor-client and Application, Scientific Software


interaction and client usefulness: a International, Chicago, IL.
Swedish case study”. International Kee, H. W., Knox, R. E. (1970).
Journal of Auditing, Vol. 10 No. 2, “Conceptual and Methodological
pp. 99-121. Consideration in the Study of Trust
Humphrey, C., Moizer, P. and Turley, W. and Suspicion.” The Journal of
(1993). “The audit expectation gap Conflict Resolution. Vol.14, No.3 :
in Britain: an empirical 357-366.
investigation”. Accounting and Komite SPAP Ikatan Akuntan Indonesia.
Business Research, Vol. 23 No. (2001). Standar Profesi Akuntan
91A, pp. 395-411. Publik. Salemba Empat. Jakarta.
Ijiri, Y. (1975). Theory of Accounting Kopp. Bryan, Cerbin , Bill. 2014. A Brief
Measurement. American introduction to Collage Lesson
Accounting Association, Sarasota, Study. Lesson Study Project.
FL. http://www.ewlax.edu/sot/lsp/index
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar 2htm.
Profesional Akuntan Publik. Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Salemba Empat. Edisi 11, Jilid 1. Gramedia Pustaka
Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Utama, Jakarta.
Multivariat Dengan Program SPSS, Lee, T.A. (1993). Corporate Audit Theory,
Cetakan Keempat. Badan Penerbit Chapman & Hall, London.
Universitas Diponegoro, Semarang. Lee, Tom & Mary Stone. (1995).
Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Structural “Competence and Independence:
Equation Modeling, Metode The Congenial Twins of Auditing?”.
Alternatif dengan Partial Least Journal of Business Finance and
Square (PLS), Edisi Pertama, Badan Accounting. 22 (8). December.
Penerbit Universitas Diponegoro, pp1169-1177.
Semarang. Libby, R. and Tan, H.T. (1994). “Modelling
Ismail, I., Haron, H., Ibrahim, D.N. and Isa, the determinants of audit expertise”.
S.A. (2006). “Service quality, client Accounting, Organizations and
satisfaction and loyalty towards Society, Vol. 19 No. 8, pp. 701-16.
audit firms: perceptions of Louwers, T. J., Ramsay, R. J., Sinason, D.
Malaysian public listed companies”. H. (2005). Auditing and Assurance
Managerial Auditing Journal, Vol. Service. New York: Mc Graw Hill.
21 No. 7, pp. 738-56. Louwers, Timothy, et al. (2013). Auditing
Iyer, V.M. and Rama, D.V. (2004). & Assurance Services. Fiveth
“Clients’ expectations on audit Edition. New York: McGraw-
judgments: a note”. Behavioral Hill/Irwin.
Research in Accounting, Vol. 16, Mayangsari, Sekar. (2003). Pengaruh
pp. 63-74. Keahlian Audit dan Independensi
Jenkins, J.G. and Lowe, D.J. (1999). Terhadap Pendapat Audi. Sebuah
“Auditors as advocates for their Kuasieksperimen. Jurnal Riset
clients: perceptions of the auditor- Akuntansi Indonesia, Vol. 6, No. 1,
client relationship”. Journal of Hal. 1-22, Januari 2003.
Applied Business Research, Vol. 15 Mayhew, B.W., Schatzberg, J.W. and
No. 2, pp. 73-8. Sevcik, G.R. (2001). “The effect of
Jo¨reskog, K.G. and So¨rbom, D. (1989). accounting uncertainty and auditor
LISREL 7: A Guide to the Program reputation on auditor objectivity”.

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 81


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

Auditing: A Journal of Practice and Journal of Business, Vol. 35 No. 4,


Theory, Vol. 20 No. 2, pp. 49-70. pp. 171-88.
McCracken, S., Salterio, S.E. and Gibbins, Parasuraman, A., Berry, L.L. and Zeithaml,
M. (2008). “Auditor-client V.A. (1988). “SERVQUAL: a
management relationship and roles multiple-item scale for measuring
in negotiating financial reporting”. consumer perceptions of service
Accounting, Organizations and quality”, Journal of Retailing, Vol.
Society, Vol. 33 Nos 4/5, pp. 362- 64 No. 1, pp. 12-40.
83. Porter, B. (1993). “An empirical study of
Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi. the audit expectation-performance
Jakarta: Salemba Empat. gap”, Accounting and Business
Murtanto dan Gudono. (1999). “Identifikasi Research, Vol. 24 No. 93, pp. 49-
Karakteristik-karakteristik Keahlian 68.
Audit : Profesi Akuntan Publik Di Putri, Windasari Suhar. (2010). Pengaruh
Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi Atribut Kualitas Audit Terhadap
Indonesia, Volume 2 No. 1, Januari Kepuasan Klien. Universitas
1999. Dipenogoro. Skripsi.
Myers, J.N., Myers, L.A. and Omer, T.C. Rezaee, Z. (2004). “Restoring public trust
(2003). “Exploring the term of the in the accounting profession by
auditor-client relationship and the developing anti-fraud education,
quality of earnings: a case for programs and auditing”. Managerial
mandatory auditor rotation?”. Auditing Journal, Vol. 19 No. 1, pp.
Accounting Review, Vol. 78 No. 3, 134-48.
pp. 779-99. Ruiz-Barbadillo, E., Go´mez-Aguilar, N.,
Ohman, P., Ha¨ckner, E., Jansson, A.-M. de Fuentes-Barbara´, C. and
and Tschudi, F. (2006). “Swedish Garcia´-Benau, M.A. (2004). “Audit
auditors’ view of auditing: doing quality and going-concern decision-
things right versus doing the right making process: Spanish evidence”.
thing”. European Accounting European Accounting Review, Vol.
Review, Vol. 15 No. 1, pp. 89-114. 13 No. 4, pp. 597-620.
Ohman, P., Ha¨ckner, E., Jansson, A.-M. Shafer, W.E., Park, L.J. and Liao, W.M.
and Tschudi, F. (2006). “Swedish (2002). “Professionalism,
auditors’ view of auditing: doing organizational-professional conflict
things right versus doing the right and work outcomes: a study of
thing”. European Accounting certified management accountants”.
Review, Vol. 15 No. 1, pp. 89-114. Accounting, Auditing and
Oliver, R.L. (1996). Satisfaction: A Accountability Journal, Vol. 15 No.
Behavioral Perspective on the 1, pp. 46-68.
Consumer, McGraw-Hill, New Shaub, M.K., Lawrence, J. E. (1996).
York, NY. “Ethics, Experience and Profesional
Pamudji, Sugeng. (2009). Pengaruh Scepticism: A Situational Analysis.”
Kualitas Audit dan Auditor Baru Behavioral Research in Accounting.
Serta Pengalaman Bagian Akuntansi Vol.8 : 154-174.
Terhadap Kepuasan Loyalitas Klien. Shaub, Michael K and Lawrence Janice E.
JAAI, 13 (2), 149-165. (1996). Ethics, Experience and
Pandit, G.M. (1999). “Clients’ perceptions Professional Skeptictsm: A
of their incumbent auditors and their Situational Analysis, Behavloral
loyalty to the audit firms: an Research in accounting. Vol 8,
empirical study”, Mid-Atlantic Suppement No. 124- 157.

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 82


Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung
P-ISSN: 2541-5255, E-ISSN: 2621-5306
Volume 2 Nomor 3, September – Desember 2018

Suarsa, A. & Nawawi, E. (2018) up to Expectations?), SNS Fo¨rlag,


“PENGARUH RETURN ON Stockholm, pp. 45-60.
ASSETS, DEBT TO ASSETS Westerdahl, S. (2005). “Vad har de fo¨r sig?
RATIO, DAN OPINI AUDIT Om revisorers vardag och vad den
TERHADAP AUDIT betyder fo¨r etik och la¨rande”
DELAY”, Jurnal Ilmiah MEA (“What do they do? About auditors’
(Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi weekdays and what they mean for
), 2(1), pp. 1-9. doi: ethics and learning”), in Johansson,
10.31955/jimea.vol1.iss1.pp1-9 S.- E., Ha¨ckner, E. and Wallerstedt,
Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku E. (Eds), Uppdrag revision:
Konsumen (Panduan Riset Revisorsprofessionen i takt med fo¨
Sederhana untuk mengenali rva¨ ntningarna? (The Task of
Konsumen). PT Buku Seru. Jakarta. Auditing: A Profession That Lives
Sutton, S.G. (1993). “Towards an up to Expectations?), SNS Fo¨rlag,
understanding of the factors Stockholm, pp. 45-60
affecting the quality of the audit Widagdo,R, S.Lesmana, dan S.A. Irwandi.
process”, Decision Sciences, Vol. (2002). Analisis Pengaruh Atribut-
24 No. 1, pp. 88-105. Atribut Kualitas Audit Terhadap
Tuanakota, T. M. (2011). Berpikir Kritis Kepuasan Klien (Studi Empiris pada
dalam Auditing. Jakarta: Salemba Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Empat. Efek Jakarta). SNA 5
Umar, A. and Anandarajan, A. (2004). Semarang.p.560-574.
“Dimensions of pressures faced by Wilson, T.E. Jr and Grimlund, R.A. (1990).
auditors and its impact on auditors’ “An examination of the importance
independence: a comparative study of an auditor’s reputation”.
of the USA and Australia”. Auditing: A Journal of Practice and
Managerial Auditing Journal, Vol. Theory, Vol. 9 No. 1, pp. 43-59.
19 No. 1, pp. 99-116. Windsor, C.A. and Ashkanasy, N.M.
Warming-Rasmussen, B. and Jensen, L. (1995). “The effect of client management
(1998). “Quality dimension in bargaining power, moral reasoning
external audit services: an external development and belief in a just world on
user perspective”. European auditor independence”. Accounting,
Accounting Review, Vol. 7 No. 1, Organizations and Society, Vol. 20 Nos 7/8,
pp. 65-82. pp. 701-20.
Webster, Merriam. (1983). Webster’s Ninth
New Collegiate Dictionary,
Merriam-webster Inc.
Westerdahl, S. (2005). “Vad har de fo¨r sig?
Om revisorers vardag och vad den
betyder fo¨r etik och la¨rande”
(“What do they do? About auditors’
weekdays and what they mean for
ethics and learning”), in Johansson,
S.-E., Ha¨ckner, E. and Wallerstedt,
E. (Eds), Uppdrag revision:
Revisorsprofessionen i takt med fo¨
rva¨ ntningarna? (The Task of
Auditing: A Profession That Lives

Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Page 83

Anda mungkin juga menyukai