Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH PENGARUH POLITIK


( Studi Empiris di Indonesia )

Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

ABSTRACT
This research aims to examine the relationship between internal audit practice and financial
performance of BUMN with consideration to contextual effect of political condition as
mediating variable between internal audit practice and financial performance of BUMN In
Indonesia. The research model analyzed by using Moderated Regression Analysis (MRA).
The results showed that no significant correlation in the effectiveness of the internal audit
function on the financial performance BUMN in Indonesia. And then, there is no moderating
effect of political context on the effectiveness of the internal audit function influence on the
financial performance BUMN in Indonesia. However, the findings of this study used data
that might be too little consequence the number of BUMN that is not enough. No evidence
of the moderating effects in this study define that political context is not a moderating
variable.

Keywords: Effectiveness of Internal Audit Function, Political Influence, Financial


Performance, BUMN (State Owned Enterprises).

PENDAHULUAN besar modalnya dimiliki oleh negara


melalui penyertaan secara langsung yang
Partisipasi negara dalam kegiatan
berasal dari kekayaan negara yang
ekonomi adalah fenomena yang terjadi
dipisahkan.
diseluruh dunia. Di Indonesia sendiri,
aktifitas negara dalam usaha Dalam beberapa tahun terakhir,
meningkatkan pendapatan negara kinerja BUMN menunjukan peningkatan
dijalankan oleh perusahaan milik laba yang cukup signifikan. Dalam tahun
pemerintah atau yang sering disebut 2011-2012 peningkatan laba BUMN
dengan Badan Usaha Milik pemerintah sebesar 20,63 Triliun Rupiah meningkat
(BUMN). BUMN menurut Undang- 17,49% dari tahun sebelumnya (data : BPS
Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah Jateng 2012). Tentunya peningkatan ini
badan usaha yang seluruh atau sebagian baik untuk BUMN karena hal tersebut

Jurnal Akuntansi & Auditing 123


Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139
dapat mengindikasikan bahwa kinerja Pertanyaan berikutnya adalah, apakah
BUMN juga menjadi baik. Ditengah dewan dengan intervensi pemerintah
tudingan bahwa BUMN saat ini memiliki dapat mempengaruhi kinerja BUMN. Dan
kinerja yang buruk dan tidak efisien, lekat yang kedua adalah dalam perumusan
dengan korupsi dan banyak suara miring kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan
terkait dengan independensi BUMN dalam pengelolaan organisasi melalui
terhadap intervensi dari pemerintah. rapat-rapat dewan tertinggi dalam
perusahaan.
Di Indonesia praktik intervensi
pemerintah yang nyata terjadi di BUMN Secara khusus penelitian ini akan
terdapat dalam dua bentuk yaitu : Pertama, berfokus untuk mengetahui apakah
dalam bentuk pengangkatan dewan pengaruh politik memberikan dampak
komisaris atau direksi dalam BUMN. Moderasi yang signifikan terhadap
Direksi dan komisaris dalam BUMN dapat pengaruh efektifitas fungsi audit internal
diangkat oleh mentri BUMN sehingga terhadap kinerja perusahaan.
mentri BUMN mempunyai kuasa yang
sangat besar dalam porsi pengangkatan
KERANGKA PEMIKIRAN
anggota dewan direksi dan komisaris. Hal
TEORITIS DAN PERUMUSAN
ini memunculkan banyak pertanyaan
HIPOTESIS
publik, apakah dewan yang terpilih
Dalam perusahaan milik
terindikasi sebagai anggota partai yang
pemerintah (BUMN) konflik agency yang
sedang berkuasa dalam pemerintahan,
terjadi terletak pada dua hal yang utama.
pensiunan TNI/POLRI, mantan anggota
Pertama, konflik kepentingan antara
DPR/MPR atau merupakan seorang
pemegang saham/pemilik (principal)
profesional dalam bidang tertentu. Karena
dengan manajemen (agent). Kedua, dalam
jika seorang anggota partai yang tanpa
perusahaan BUMN memungkinkan
pengalaman bekerja dibidangnya tentu
praktek “two-board” antara direksi dan
dapat membawa pengaruh yang tidak
dewan komisaris, implementasi sistem ini
selaras dengan perusahaan, akan tetapi
dianggap tidak efektif ( Kurniawan dan
dapat memberikan pandangan lain untuk
Indriantoro : 2000 ) hal ini kemungkinan
jajaran dewan lain dengan pertimbangan
disebabkan oleh kurang jelasnya job
politis yang merupakan keahlian mereka.
description dari dua jabatan tersebut.

124 PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH
PENGARUH POLITIK
Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Bisnis Universitas Diponegoro
Teori keagenan ini menjelaskan permasalahan konflik keagenan pada
bagaimana variabel mediasi (Pengaruh permasalahan yang pertama.
Politik) mempengaruhi hubungan antara
Berdasarkan permasalahan yang
kinerja keuangan BUMN dan efektifitas
telah dikemukakan, kajian teoritis, dan
fungsi audit internal dalam BUMN dalam
tinjauan dari beberapa literatur terdahulu,
dua permasalahan diatas. Akan tetapi
maka dapat digambarkan kerangka
dalam penelitian ini akan memfokuskan
penelitian seperti Gambar 1.:

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan gambar diatas, maka Efektivitas Fungsi Audit Internal


dapat kita ketahui penelitian ini bertujuan Dengan Kinerja Keuangan
untuk menguji pengaruh dari efektifitas
Menurut Euske (1984), definisi
fungsi audit internal terhadap kinerja
yang paling umum dari istilah kinerja
keuangan yang dimoderasi oleh pengaruh
adalah “Prestasi Organisasi”. Dengan
politik dalam perusahaan BUMN di
demikian, sebuah organisasi yang
Indonesia.
berkinerja baik adalah organisasi yang
berhasil mencapi tujuan dan berhasil
menerapkan strategi yang sesuai dengan

Jurnal Akuntansi & Auditing


125
Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139
efektif. Dalam penerapannya kinerja audit internal adalah auditor yang bekerja
BUMN harus dapat diukur dengan dalam perusahaan (perusahaan negara
mengedepankan kepentingan sosial dan maupun perusahaan swasta) yang tugas
ekonomi Lal, 1980 berpendapat bahwa pokoknya adalah menentukan apakah
evaluasi dari investasi pemerintah harus kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
menggunakan analisis manfaat oleh manajemen puncak telah dipatuhi,
sosial/analisa biaya. menentukan baik atau tidaknya penjagaan
terhadap kekayaan organisasi,
Mazzolini (1979) telah mencatat
menentukan efisiensi dan efektivitas
bahwa kinerja BUMN dapat diukur
prosedur kegiatan organisasi, serta
dengan menggunakan tingkat keuntungan
menentukan keandalan informasi yang
perusahaan, laba atas investasi, dan situasi
dihasilkan oleh berbagai bagian
laporan keuangan (misalnya, laporan
organisasi.
likuiditas). Berdasarkan klarifikasi
tersebut, penelitian ini mengevaluasi Di dalam keputusan Sekretaris
BUMN berdasarkan kinerja keuangannya. Menteri BUMN nomor SK-
Ukuran finansial biasanya berhubungan 16/S.MBU/2012, dinyatakan bahwa salah
langsung dengan akun yang bersangkutan satu indikator penilaian kinerja
dan dapat ditemukan pada laporan laba perusahaan adalah bahwa Direksi BUMN
rugi atau neraca. harus menyelenggarakan pengawasan
intern yang berkualitas dan efektif.
Definisi audit internal menurut IIA
Pengawasan intern atau audit internal
(Institute of Internal auditor) Audit
yang berkualitas dan efektif, menurut
internal adalah aktivitas independen,
ketentuan tersebut setidaknya memiliki
keyakinan objektif, dan konsultasi yang
tiga parameter, sebagai berikut :
dirancang untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi organisasi. Audit 1. Perusahaan memiliki Piagam
internal ini membantu organisasi Pengawasan Intern yang ditetapkan
mencapai tujuannya dengan melakukan oleh Direksi
pendekatan sistematis dan disiplin untuk
2. Audit Internal dilengkapi dengan
mengevaluasi dan meningkatkan
faktor-faktor pendukung keberhasilan
efektivitas manajemen resiko,
dalam pelaksanaan tugasnya, dan
pengendalian dan proses tata kelola.
Sedangkan menurut Mulyadi (2002:29),

126 PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH
PENGARUH POLITIK
Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Bisnis Universitas Diponegoro
3. Audit Internal melaksanakan Pengaruh Politik pada Pengelolaan
pengawasan intern untuk memberikan BUMN
nilai tambah dan memperbaiki Pengaruh politik dalam
oprasional perusahaan. perusahaan merupakan sebuah pertanyaan
besar dalam dunia bisnis. Pengaruh politik
Menurut Hiro Tugiman (2006)
dalam perusahaan menurut pendapat
dalam perkembangannya, peran yang
berbagai penulis terdapat dua kutub besar,
dijalankan auditor internal dapat
salah satu kutubnya berpendapat bahwa
digolongkan dalam tiga jenis, yaitu
pengaruh politik dalam perusahaan dapat
sebagai watchdog, konsultan, dan katalis.
berdampak buruk bagi jalannya organisasi
Tujuan audit internal menurut Tugiman
akibat dari intervensi dan kontrol yang
(2003) adalah untuk membantu anggota
terlalu berlebihan dan salah kutub yang
organisasi untuk melaksanakan tanggung
lain berpendapat sebaliknya. Akinsanya
jawabnya secara efektif. Untuk mencapai
(1992) telah mengamati bahwa campur
tujuan ini, staf audit internal diharapkan
tangan politik melalui penunjukan
dapat memenuhinya dengan analisis,
anggota dewan bukanlah suatu ide yang
penilaian, rekomendasi, konsultasi dan
buruk selama dilakukan berdasarkan
informasi tentang kegiatan yang dianalisis
kinerja.
Berdasarkan argumentasi dan Pengaruh politik dalam BUMN
literatur terdahulu yang telah dipaparkan pada umumnya dilihat dari pengangkatan
sebelumnya, maka dapat dirumuskan dewan komisaris dalam BUMN dan dalam
hipotesis sebagai berikut : merumuskan kebijakan-kebijakan.
Sebagaimana dikatakan oleh Prasad dan
Ho1: Tidak ada pengaruh antara Rao (1989), dewan yang bertanggung
Efektifitas Fungsi Audit jawab atas suksesnya atau kegagalan suatu
Internal terhadap Kinerja
usaha yang sebagian besar tergantung
Perusahaan dalam BUMN di
pada konstitusi dan komposisi manajemen
Indonesia.
yang lebih tinggi. Sehingga peran
Ha1: Terdapat pengaruh antara Efektifitas
penunjukan dewan komisaris dalam
Fungsi Audit Internal terhadap
perusahaan menjadi sangat penting dalam
Kinerja Perusahaan dalam
BUMN. Terutama jika dewan yang dipilih
BUMN di Indonesia.
merupakan dewan yang bukan berasal dari
kalangan profesional melainkan dari

Jurnal Akuntansi & Auditing


127
Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139
kalangan politisi atau yang terafiliasi diunduh melalui website www.idx.co.id
politik yang terutama memiliki loyalitas dalam mengunduh annual report
yang tinggi terhadap partai. Hal tersebut perusahaan bumn. Dalam proses
dapat diindikasikan dapat mempengaruhi mengetahui track record anggota
kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, komisaris dilakukan mencarian melalui
untuk mendeteksi pengaruh moderasi mesin pencarian informasi
pengaruh politik terhadap pengaruh www.google.com dan pencarian manual
efektivitas audit internal terhadap kinerja melalui media cetak.
perusahaan dilakukan dengan mendata
Populasi yang digunakan dalam
komisaris BUMN dengan kriteria
penelitian ini adalah berasal dari BUMN
perusahaan BUMN Go Public dan melihat
Go Public yang terdapat di Indonesia.
track record komisaris BUMN Go Public
Terdapat 20 BUMN yang terdaftar Go
dan dinilai rasio susunan kepengurusan
Public di tahun 2014.
dewan komisaris dari BUMN tersebut.
Dari ulasan diatas maka pengembangan Pengukuran Variabel
hipotesisnya adalah :
Ho2 : Tidak ada pengaruh moderasi dari Di dalam mengukur variabel
Internal Audit Disclosure menggunakan
Pengaruh Politik terhadap
rasio yang dihitung dengan membagi
Pengaruh Efektifitas Fungsi Audit
parameter terpenuhi dengan total
Internal terhadap Kinerja
parameter, parameter yang digunakan
Keuangan Di BUMN.
adalah parameter dibawah ini :
Ha2 :Terdapat pengaruh moderasi dari
Pengaruh Politik terhadap a. Perusahaan memiliki Piagam
Pengaruh Efektifitas Fungsi Audit
Pengawasan Internal yang ditetapkan
Internal terhadap Kinerja
oleh Direksi
Keuangan Di BUMN
b. Audit Internal dilengkapi dengan
faktor-faktor pendukung keberhasilan
METODE PENELITIAN dalam pelaksanaan tugasnya, dan

Metode Pengumpulan Data c. Audit Internal melaksanakan


pengawasan internal untuk
Metode pengumpulan data yang
memberikan nilai tambah dan
akan ditempuh dalam upaya pengumpulan
memperbaiki operasional perusahaan.
data dalam penelitian ini sebagian besar
128 PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH
PENGARUH POLITIK
Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Bisnis Universitas Diponegoro
Indikator Komite Audit dibagi Metode Analisis
menjadi 3 ukuran, (1) Keahlian Akuntansi Pengujian hipotesis dilakukan
dan/atau Keuangan Komite Audit yang dengan analisis multivariat dengan
diukur dengan membagi total komite audit menggunakan Moderated Regression
dengan background akuntansi dan/atau Analysis ( MRA ) sebagai berikut :
keuangan dengan total anggota komite
audit. (2) Rapat Komite Audit yang diukur 1. Y = α+ β₁X₁+ β₂X₂+ β3X3+
dengan menjumlah pertemuan komite β4X4+ β5X5+e
audit (3) Independensi Komite Audit yang 2. Y = α+ β₁X₁+ β₂X₂+
diukur dengan membagi total komite audit β3X3+ β4X4+ β5X5+
independen dengan total komite audit β6X₁X6+ β7X2X6+
dalam BUMN. β8X3X6+ β9X4X6+
β10X5X6+e
Eksternal Audit merupakan
indikator yang memiliki “efek cermin”
yang menjelaskan jika performa laporan Dimana :
keuangan baik maka semakin baik Y = Kinerja Keuangan
efektifitas fungsi audit internal dalam X₁ = Internal Audit Disclosure
BUMN. Indikator ini diukur dengan X2 = Profesionalisme Komite Audit
mendata jumlah opini wajar selam 5 tahun X3 = Rapat Komite Audit
terakhir dibagi dengan total n. X4 = Independensi Komite Audit
X5 = Eksternal Audit
Variabel Kinerja Keuangan
X6 = Pengaruh Politik
merupakan variabel yang nilainya
X₁X6 = Interaksi antara Internal Audit
merupakan EBIT yang terdapat dalam
Disclosure dengan Pengaruh Politik
Annual Report 2014. Untuk mengukur
X2X6 = Interaksi antara Profesionalisme
variabel pengaruh politik menggunakan
Komite Audit dengan Pengaruh Politik
data anggota komisaris dalam tahun 2014
dan kemudian ditelusuri rekam jejak X3X6 = Interaksi antara Rapat Komite

politik setiap masing-masing komisaris, Audit dengan Pengaruh Politik

kemudian dihitung dengan membagi total X4X6 = Interaksi antara Independensi

komisaris terafiliasi politik dengan total Komite Audit dengan Pengaruh Politik

komisaris. X5X6 = Interaksi antara Eksternal Audit


dengan Pengaruh Politik

Jurnal Akuntansi & Auditing


129
Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139
α = Konstanta HASIL PENELITIAN DAN
β₁- β10= Koefisien Regresi PEMBAHASAN
E = Error Term ( tingkat kesalahan Deskripsi Sampel Penelitian
penduga dalam penelitian ) Berdasarkan total sampel
penelitian sebanyak 20 sampel perusahaan
BUMN dapat diperoleh hasil deskripsi
variabel pada Tabel 1.

Tabel 1.
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Internal Audit
20 ,33 1,00 ,7850 ,19498
Disclosure
Profesionalisme 20 ,20 1,00 ,5450 ,24382
Rapat 20 ,48 1,07 ,9000 ,13875
Independensi 20 ,50 1,00 ,8700 ,17502
Eksternal Audit 20 ,40 1,00 ,7600 ,20105
Pengaruh Politik 20 ,34 ,86 ,6520 ,14062
ROA 20 -12,00 18,68 5,3885 6,77979
Valid N (listwise) 20

Dari data tersebut dapat diketahui Pembahasan Hasil Penelitian


nilai maksimum, minimum, mean dan Uji Model 1
standar deviasi untuk setiap variabel
penelitian. Dapat diketahui pula pada Pengujian terhadap model 1
tahun 2014 terdapat BUMN yang menggunakan Regresi linier beranda
memiliki nilai kinerja keuangan berada di untuk melihat apakah Efektfitas Fungsi
angka minus atau mengalami kerugian. Audit Internal memiliki pengaruh
Sedangkan dapat dilihat nilai mean pada terhadap Kinerja Perusahaan. Hasil uji ini
pengaruh politik yang cukup tinggi dari nanti akan digunakan untuk menilai sejauh
BUMN di Indonesia yaitu sebesar 65,2%. apa kemampuan efektifitas fungsi internal
audit dalam menerangkan hubungannya
dengan kinerja keuangan.
130 PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH
PENGARUH POLITIK
Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Bisnis Universitas Diponegoro
Tabel 2
Koefisien Determinasi Model 1
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .354 .125 -.187 7.47330
a. Predictors: (Constant), Eksternal Audit, Internal Audit
Disclosure, Independensi, Profesionalisme, Rapat

Hasil koefisien determinasi atau Audit Internal terhadap Kinerja Keuangan


Uji R2 yang ditunjukan dalam tabel 2 dapat dijelaskan menggunakan model
diatas menunjukan nilai R2 sebesar 0,125. diatas. Sedangkan 87,5% lainya dapat
Artinya 12,5% dari model regresi dalam dijelaskan oleh variabel yang tidak
pengujian pengaruh Efektifitas Fungsi terdapat dalam penelitian ini.

Tabel 3
Hasil Uji Signifikansi Model 1
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 111.983 5 22.397 .401 .840a
Residual 781.904 14 55.850
Total 893.886 19

a. Predictors: (Constant), Eksternal Audit, Internal Audit Disclosure,


Independensi, Profesionalisme, Rapat
b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan perhitungan diatas, model penelitian dari persamaan diatas


diketahui dari persamaan yang pertama dengan menggunakan data yang ada
diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,401 merupakan bukan merupakan model yang
dengan probabilitas sebesar 0,840. Angka fit untuk dijadikan model untuk menguji
probabilitas tersebut lebih besar dari nilai pengaruh Efektifitas Fungsi Audit Internal
0,05 (5%). Sehingga dapat dikatakan terhadap Kinerja Keuangan.

Jurnal Akuntansi & Auditing


131
Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139
Tabel 4
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Model 1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.877 19.502 .763 .458
Internal Audit
-6.794 9.262 -.193 -.734 .475
Disclosure
Profesionalism
-4.984 7.511 -.177 -.664 .518
e
Rapat 2.626 13.698 .053 .192 .851
Independensi 3.053 10.649 .078 .287 .779
Eksternal
-8.695 9.255 -.255 -.939 .363
Audit
a. Dependent Variable:
ROA

Dari hasil yang ditunjukan pada Fungsi Audit Internal dan Kinerja
tabel 4. diatas dapat kita ketahui bahwa Keuangan menurut hasil uji regresi linier
terdapat tiga variabel yang memiliki nilai berganda diatas dinyatakan tidak
t yang negatif yaitu variabel Internal Audit signifikan. Dengan demikian Ho 1
Disclosure, Profeisonalisme Komite diterima.
Audit dan Eksternal Audit. Hal tersebut
dapat berarti pengaruh dari kedua variabel Uji Model 2
diatas berpengaruh negatif terhadap Model regresi model 2 ini
kinerja keuangan perusahaan BUMN. dilakukan untuk menguji peran dari
Sedangkan, model 1 diatas tidak terdapat Pengaruh Politik dalam perannya
variabel yang memenuhi tingkat memoderasi Pengaruh Efektifitas Fungsi
signifikansi sebesar 0,05 (5%). Sedangkan Audit Internal terhadap Kinerja
pengaruh variabel independen dikatakan Keuangan. Pengujian model moderating
signifikan jika nilai signifikansi nya dilakukan dengan menggunakan Uji
kurang dari 0,05 terpenuhi. Moderated Regression Analysis ( MRA ).
Dengan kata lain model 1 yang
menguji pengaruh variabel Efektifitas

132 PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH
PENGARUH POLITIK
Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Bisnis Universitas Diponegoro
Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model 2

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .596a .355 -.533 8.49188
a. Predictors: (Constant), X5_X6, Rapat, Internal Audit
Disclosure, Profesionalisme, Independensi, Pengaruh
Politik, Eksternal Audit, X1_X6, X2_X6, X4_X6, X3_X6

Hasil koefisien determinasi atau politik dapat dijelaskan menggunakan


Uji R2 yang ditunjukan dalam tabel 5 model diatas. Sedangkan 64,5% lainnya
diatas menunjukan nilai R2 sebesar 0,355. dapat dijelaskan oleh variabel yang tidak
Artinya 35,5% dari model regresi dalam terdapat dalam penelitian ini.
pengujian efek moderasi dari pengaruh
Tabel 6
Hasil Uji Signifikansi Model 2

ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 316.990 11 28.817 .400 .920a
Residual 576.896 8 72.112
Total 893.886 19
a. Predictors: (Constant), X5_X6, Rapat, Internal Audit Disclosure,
Profesionalisme, Independensi, Pengaruh Politik, Eksternal Audit, X1_X6,
X2_X6, X4_X6, X3_X6
b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan perhitungan diatas, model penelitian dari persamaan diatas


diketahui dari persamaan yang pertama dengan menggunakan data yang ada
diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,400 merupakan bukan merupakan model yang
dengan probabilitas sebesar 0,920. Angka fit untuk dijadikan model untuk menguji
probabilitas tersebut lebih besar dari nilai efek moderasi dalam penelitian ini.
0,05 (5%). Sehingga dapat dikatakan

Jurnal Akuntansi & Auditing 133


Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139
Tabel 7
Uji Signifikansi Parameter Individual Model 2

Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 23.848 164.976 .145 .889
Internal Audit
8.320 71.776 .237 .116 .911
Disclosure
Profesionalisme -11.902 82.428 -.423 -.144 .889
Rapat 35.961 140.508 .727 .256 .804
Independensi -32.509 86.835 -.830 -.374 .718
Eksternal Audit -48.762 79.371 -1.429 -.614 .556
Pengaruh Politik .858 242.082 .018 .004 .997
X1_X6 -32.219 104.880 -.800 -.307 .767
X2_X6 12.838 118.112 .348 .109 .916
X3_X6 -52.488 213.167 -1.025 -.246 .812
X4_X6 47.603 141.022 1.352 .338 .744
X5_X6 57.308 123.018 1.523 .466 .654
a. Dependent Variable: ROA

Hasil pengujian koefisien β8-12


Interpretasi Hasil
untuk hasil interaksi dengan variabel
Pengaruh Politik diatas tidak terdapat yang Efektifitas Fungsi Audit Internal dan
menunjukan hasil yang signifikan. Hasil Kinerja Perusahaan
menunjukan nilai signifikansi β8-12 lebih
besar dari nilai signifikansi 0,5 dan 0,10. Seperti yang kita ketahui, Audit

Sehingga dengan kata lain kesimpulan Internal dalam perusahaan memberikan

yang dapat diambil dari model ini adalah kontribusi dalam peningkatan kinerja
Pengaruh Politik bukan merupakan keuangan dalam perusahaan. Menurut
variabel moderating. Dengan kata lain Bejide, et al. (2006), fungsi audit internal
tidak ada efek moderating dari Pengaruh yang baik dapat membantu mengurangi
Politik. Dengan demikian Ho2 diterima. overhead, mengidentifikasi cara untuk
134 PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH
PENGARUH POLITIK
Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Bisnis Universitas Diponegoro
meningkatkan efisiensi dan dalam pengujian terhadap model 1 diatas.
memaksimalkan paparan tentang Dimana dapat kita ketahui dari tabel 4.7
kemungkinan kerugian perusahaan dari dan 4.8 diatas bahwa nilai F-hitung sebesar
aset yang tidak dimanfaatkan maksimal 0,401 dengan probabilitas sebesar 0,840
atau hilang yang dapat berpengaruh dan semua variabel memiliki nilai
signifikan terhadap kinerja perusahaan. signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
Venables dan Impey (1991) bahkan Sehingga dari hasil tabel tersebut dapat
menyatakan bahwa audit internal adalah diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh
“alat” yang sangat berharga bagi dari Efektifitas Fungsi Audit Internal
manajemen untuk meningkatkan kinerja terhadap Kinerja Keuangan BUMN di
perusahaan. Indonesia. Kontradiksi dengan pendapat
teoritis ini terjadi dalam penelitian BUMN
Bagi Hermanson dan Ritternberg
di Indonesia kemungkinan besar kedua
(2003) “keberadaan dan efektifitas Audit
adalah kurangnya jumlah sampel BUMN
Internal memiliki hubungan yang kuat
Go Public yang terdapat di Indonesia.
dengan unggulnya kinerja perusahaan”.
Bahkan Prasad dan Rao (1989) Hasil yang didapat dari penelitian
memberikan pernyataan dari hasil ini menunjukan bahwa tidak terdapat
observasi mereka bahwa Internal Audit pengaruh dari Efektifitas Fungsi Audit
yang memiliki fungsi sebagai “Watchdog” Internal terhadap Kinerja Keuangan
mampu menyelamatkan organisasi dari BUMN di Indonesia. Sehingga Ho1
malpraktek dan penyimpangan regulasi diterima. Artinya, peningkatan efektifitas
dengan demikian memungkinkan Fungsi Audit Internal tidak meningkatkan
perusahaan untuk mencapai tujuan dan Kinerja Perusahaan terhadap perusahaan
memastikan profit dan produktifitas. BUMN di Indonesia.

Dalam penelitian ini, kita Efek Moderasi Pengaruh Politik


menemukan kontradiksi dari pandangan
Dalam penelitian ini Pengaruh
diatas. Temuan dalam penelitian ini
politik diduga memiliki efek memoderasi
menyatakan “Efektifitas Fungsi Audit
dari pengaruh Efektifitas Fungsi Audit
Internal tidak memiliki pengaruh terhadap
Internal terhadap Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan dalam BUMN di
BUMN di Indonesia. Pengaruh politik
Indonesia”. Hal tersebut dapat dijelaskan
dalam penelitian ini identik dengan
Jurnal Akuntansi & Auditing 135
Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139
lingkungan eksternal dalam keuangan perusahaan. Sehingga Ho2
perusahaan/managemen BUMN. Pengaruh diterima.
politik itu sendiri diukur berdasarkan track
Keberadaan afiliasi politik pada
record anggota dewan komisaris dalam
direksi / eksekutif di BUMN seringkali
BUMN ukuran yang digunakan dalam
dilakukan dengan tidak
variabel ini adalah identifikasi anggota
mempertimbangkan kompetensi dari
dewan komisaris yang memiliki afiliasi
direksi yang diangkat akan tetapi dari
dengan politik adalah anggota yang sedang
kedekatan dengan kekuasaan terkait
atau pernah menjabat sebagai anggota
dengan partai politik. Keberadaan direksi
parpol, anggota/mantan anggota
yang terafiliasi atau diangkat karena
TNI/POLRI, memiliki hubungan
pengaruh partai politik seringkali memang
kekerabatan dengan anggota parpol lain,
dinilai kurang berkompeten dengan bidang
dan mantan anggota DPR/MPR.
usaha perusahaan BUMN sehingga
Temuan yang didapat dari pengelolaan perusahaan menjadi kurang
penelitian ini menunjukan bahwa Pengaruh optimal. Dalam temuan penelitian
Politik tidak memiliki efek moderasi dalam pengaruh politik bukan merupakan
pengaruh Efektifitas Fungsi Audit Internal variabel moderasi dan bukan variabel yang
terhadap Kinerja Keuangan BUMN di signifikan mempengaruhi kinerja
Indonesia. Hasil pengujian menunjukkan keuangan BUMN dimungkinkan terjadi
nilai signifikansi β8-12 lebih besar dari karena data sampel yang dirasa kurang
nilai signifikansi 0,5 dan 0,10. Dengan kata dalam standar pengolahan data atau
lain tidak ada efek moderasi atau variabel kurangnya jumlah sampel BUMN Go
pengaruh politik bukan merupakan Public yang terdapat di Indonesia.
variabel moderasi dalam penelitian ini.
Namun demikian, peran Efektifitas
Hasil ini memberikan arti bahwa
Fungsi Audit Internal dalam hal ini
perusahaan BUMN yang memiliki dewan
nampaknya tidak terpengaruh oleh isu
komisaris dan eksekutif lainya yang juga
politik dalam jabatan direksi / eksekutif
menjadi anggota partai politik atau karena
lainnya di BUMN sehingga jabatan politis
pengaruh partai politik tidak secara
akibat pengaruh politik tidak menurunkan
signifikan mempengaruhi efektifitas fungsi
efektifitas Audit Internal dan juga Kinerja
audit internal dalam meningkatkan kinerja
Perusahaan BUMN di Indonesia.

136 PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH
PENGARUH POLITIK
Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Bisnis Universitas Diponegoro
KESIMPULAN ini memberikan pandangan bahwa
pengaruh Efektifitas Fungsi Audit Internal
Berdasarkan data yang diperoleh
terhadap Kinerja Keuangan BUMN di
dan hasil analisis yang dilakukan pada
Indonesia. Dalam banyak literatur audit,
penelitian ini, maka dapat disimpulkan hal-
audit internal diakui secara luas memiliki
hal sebagai berikut:
pengaruh dan hubungan terhadap

1. Hasil penelitian mendapatkan bahwa peningkatan Kinerja Keuangan

Efektifitas fungsi audit internal tidak Perusahaan. Misalnya saja dalam Vanasco,

memiliki pengaruh signifikan terhadap et al (1995) ; Hermanson dan Rittenberg

kinerja keuangan perusahaan BUMN di (2003) ; Fadzil, et al, (2005) ; Bejide,

Indonesia. (2006). Temuan dalam penelitian ini


mengungkap bahwa efektifitas fungsi
2. Keberadaan pengaruh politik dalam
internal audit dalam perusahaan tidak
BUMN di Indonesia tidak dapat
memiliki hubungan dalam kinerja
memoderasi pengaruh Efektifitas fungsi
keuangan. Dan, pengaruh dari politik juga
audit internal terhadap kinerja keuangan
tidak semata-mata mempengaruhi
perusahaan BUMN.
hubungan antara audit internal dan kinerja

Sebelumnya penelitian ini telah di keuangan perusahaan. Ini merupakan

teliti menggunakan data primer dengan kontribusi yang sangat penting bagi

peneliti dan model yang sama. Penelitian literatur, karena sebagai temuan empiris

ini diharapkan dapat memberikan hal ini menyiratkan, peningkatan

kontribusi dalam pembentukan teori dan efektifitas fungsi audit internal tidak secara

dapat memberikan pandangan praktikal otomatis meningkatkan kinerja keuangan

terhadap praktek audit internal dalam dalam perusahaan BUMN di Indonesia.

perusahaan BUMN di Indonesia melalui Hal tersebut mungkin bisa dicapai jika

beberapa pandangan berikut : kinerja keuangan perusahaan juga di


pengaruhi oleh faktor-faktor lain.
1. Implikasi Teoritis
2. Implikasi Praktis
Hasil yang tidak terduga dalam
penelitian ini memang memberikan sebuah Temuan empiris dalam penelitian

kesan yang menarik dalam pandangan ini berkaitan dengan sejauh mana praktik

literasi, temuan empiris dalam penelitian audit diterapkan dalam internal BUMN di

Jurnal Akuntansi & Auditing 137


Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139
Indonesia. Dalam temuan empiris dalam Wibowo, Setyo. 2010. “Mengintip Konsep
penelitian ini, sudah kita ketahui bersama Standar Pengawasan Intern
BUMN”.
manfaat internal audit dalam membantu http://auditorinternal.com/2010/05/
manager untuk memberikan dasar 03/mengintip-konsep-standar-
pengawasan-intern-bumn/
penilaian, membantu manager dalam
melaporkan kelemahan pengendalian Danareksa, “Mekanisme Penetapan
kinerja, memberikan nasihat kepada Direksi dan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas Pada
manager dan direksi tentang solusi dari
BUMN”.
bisnis dan penyediaan informasi yang http://www.danareksa.com/GCG/
relevan, tepat waktu dan berguna untuk mekanisme.html

semua tingkatan managemen. Jika Sunarsip, 2011. “Strategi Pengelolaan


diterapkan dengan benar secara tidak BUMN di Masa Mendatang”.
http://sunarsip.com/index.php?opti
langsung departemen internal audit dapat
on=com_content&view=article&id
memberikan kontribusi kepada banyak lini =81:strategi-pengelolaan-bumn-di-
dalam managemen untuk meningkatkan masa-
mendatang&catid=37:bumn&Itemi
profitabilitas perusahaan.
d=129

REFERENSI Bejide, O. (2006) “Internal Audit Problems


and possible solutions” CMD
Kiabel,B. (2012). “Internal Auditing and Workshop on Auditing in Private
Performance of Government and Public Sector Organizations.
Enterprises : A Nigerian Study”. Ikeja Agustus 14-18.
Global Journal Inc. US.
Hermanson, D. R and Rittenberg, L. (2003)
Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, 2012. “Internal Audit and Organizational
Statistik Badan Usaha Milik Governance”. Florida. The Institute
Negara 2012. of Internal Auditors Research
Foundation.
Mulyadi, 2002. Auditing. Buku 2 Edisi 6.
Salemba Empat Prasad, H. And Rao, K. V. (1989)
Financial Management in Public
AuditorInternal, 2013. “Best Practice Sector Enterprises. New Delhi: S.
Audit Internal dari Sektor BUMN”. B. Nangia Publishers.
auditorinternal.com/2013/02/27/be
st-practice-audit-internal-dari- Okezie, B. N. (2004) Auditing and
sektor-bumn/ Investigations. Owerri : Bon
Publications.

138 PENGARUH EFEKTIFITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BUMN DIMODERASI OLEH
PENGARUH POLITIK
Theobaldus M Bimantara
Herry Laksito
Bisnis Universitas Diponegoro
Venables,. I. S. R., Impey, K.W. (1991)
Internal Audit. London : Rahmatika, Dien. (2014), The Impact of
Butterworth & Co. (Publishers) Internal Audit Fungtion
Limited. Effectivness on Quality of
Financial Reporting and Its
Akinsanya, A. (1992) “Evaluating the Implications on Good Governance
Performance of Public Enterprises Research on Local Goverment
in a Changing Environtment”. Indonesia. Research Journal of
Nigerian Management Riview Vol. Finance and Accounting. Vol. 5,
7 No 1 & 2 No.18 .

Mardiasmo, 2006. Perwujudan Judhistira, Maulina Elsa. (2012), Analisis


Transparansi dan Akuntabilitas dan Efektivitas Audit Internal Pada
Publik Melalui Akuntansi Sektor Organisasi AIESEC Indonesia.
Publik: Suatu Sarana Good
Governance, Jurnal Akuntansi
Pemerintah, Vol. 2 No. 1, Mei
2006, Hal 1-17.

Tugiman, Hiro. 2003. Standar Profesional


Audit Internal. Yogyakarta:
Kanisius
Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional
Audit Internal. Edisi Kelima.
Yogyakarta: Kanisius.

Waharini, F.M (2012), Kualitas audit,


Independensi Auditor dan
Kelemahan Pengendalian internal. (
Studi Kasus Pada Perusahaan
Indonesia yang Listing Di Ney
York Stock Exchange ) Eprint
Undip Jurnal.

Femiarti, Rani. (2012), Audit Committee


Financial Expert, Internal Audit
dan Pengungkapan Kelemahan
Pengendalian Internal. Eprint
Undip Jurnal

The Institute of Internal Auditor, 2010,


Measuring Internal Audit
Effectivness and Efficiency. IPPF
Practice Guide

Jurnal Akuntansi & Auditing 139


Volume 12/No. 2 Tahun 2015 : 123-139

Anda mungkin juga menyukai