Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH, KETAATAN PADA

PERATURAN PERUNDANGAN DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI


TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(Studi Empiris pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kulon Progo)

Yoma Achmad Faizal


Rizal Yaya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
yachmadfaizal@gmail.com

ABSTRACT
This Study aims to analyze the influence of government apparatus competency, adherence
to rule of law, and accounting control on performance accountability of government entity. The
sample in this study are the head of financial sub division and the staff of financial sib division
on Work Unit in Kulon Progo Regency. This study uses primary data collected using
questionnaires. The sample in this research amounted to 82 respondents selected using
purposive sampling. The analytical tool used in this study is SPSS 15. Based on the result of data
analysis shows that government apparatus competency has no effect on performance
accountability of government entity. Adherence to rule of law and accounting control has
significant positive effect on performance accountability of government entity.

Keywords: government apparatus competency, adherence to rule of law, accounting control,


performance accountability of government entity

PENDAHULUAN Daerah otonom diberikan wewenang dalam

Sejak diberlakukannya Undang- mengatur dan mengurus rumah tangganya

Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang sendiri secara luas. Dengan wewenang

Pemerintah Daerah dan Undang-Undang tersebut, daerah dapat menentukan alokasi

Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan sumber daya sesuai dengan kemampuan dan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan kebutuhan daerah, serta dikelola secara bijak

Pemerintah daerah, sistem pemerintahan di dengan arah dan tujuan yang jelas. Otonomi

Indonesia berganti menjadi otonomi daerah. daerah membuat campur tangan pemerintah

1
pusat menjadi berkurang, sehingga dan Akbar (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah pusat dapat memusatkan LAKIP dapat dijadikan sebagai

perhatian pada hal-hal yang berhubungan pertimbangan dalam melakukan perbaikan

dengan kepentingan negara atau nasional atas program kerja untuk tahun berikutnya.

secara keseluruhan (Pratolo dan Jatmiko, Menurut Pratolo (2005) tuntutan

2017). Oleh karena itu wewenang yang akuntabilitas oleh organisasi sektor publik

dimiliki oleh pemerintah daerah harus semakin menguat. Organisasi sektor publik

dipertanggungjawabkan secara transparan dituntut untuk memberikan informasi atas

dan akuntabel. aktivitas, kebijakan, maupun program yang

Akuntabilitas merupakan kewajiban dilakukannya termasuk mengenai

seseorang atau badan hukum dalam pengelolaan sumber daya. Namun,

memberikan pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya di Indonesia masih

kinerja atau tindakan yang telah banyak diwarnai dengan berbagai

dilakukannya kepada pihak-pihak yang penyimpangan yang menyebabkan kerugian

berkepentingan (Lembaga Administrasi bagi negara. Penyimpangan-penyimpangan

Negara, 2003). Alat yang digunakan untuk yang terjadi dapat menyebabkan

melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah

pemerintah (AKIP) adalah Laporan menjadi menurun.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Berdasarkan hasil evaluasi

(LAKIP). Laporan akuntabilitas dibuat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

untuk memenuhi kewajiban kepada pada tahun 2016, diketahui bahwa masih

pemerintah pusat dan pemenuhan kebutuhan banyak kabupaten/kota yang mendapatkan

informasi publik (Putri dkk., 2015). Sofyani nilai evaluasi di bawah B. Evaluasi

2
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perundangan dan pengendalian akuntansi.

tahun 2016 dibagi menjadi tiga regional Hal ini diperlukan agar akuntabilitas kinerja

dengan jumlah 425 kabupaten/kota atau instansi pemerintah tidak mengandung

83% dari total kabupaten/kota di Indonesia. informasi yang salah, dapat dipercaya, dan

Rata-rata nilai evaluasi mengalami kenaikan sesuai dengan peraturan perundang-

sebesar 2,95 poin menjadi 49,87 dari yang undangan.

sebelumnya 46,92 pada tahun 2015.

Walaupun mengalami peningkatan, namun RUMUSAN MASALAH

masih banyak kabupaten/kota yang Rumusan masalah dalam penelitian ini

mendapatkan nilai evaluasi dibawah 50 atau adalah sebagai berikut:

berada dibawah nilai CC. 1. Apakah kompetensi aparatur

Menteri Pendayagunaan Aparatur pemerintah berpengaruh positif

Negara dan Reformasi Biokrasi, Asman terhadap akuntabilitas kinerja instansi

Abnur, mengatakan bahwa akan menambah pemerintah ?

Dana Alokasi Khusus (DAK) bagi 2. Apakah ketaatan pada peraturan

pemerintah daerah yang memiliki nilai perundangan berpengaruh positif

AKIP baik (www.menpan.go.id). Hal terhadap akuntabilitas kinerja instansi

tersebut diharapkan dapat menjadi pemicu pemerintah ?

bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan 3. Apakah pengendalian akuntansi

akuntabilitas kinerjanya. Akuntabilitas berpengaruh positif terhadap

kinerja instansi pemerintah perlu didukung akuntabilitas kinerja instansi

oleh faktor aparatur pemerintah yang pemerintah?

kompeten, ketaatan pada peraturan

3
LANDASAN TEORI DAN Kompetensi Aparatur Pemerintah

PENURUNAN HIPOTESIS Manusia adalah satu-satunya sumber

Stewardship Theory daya yang membuat sumber daya lain

Stewardship theory dibangun di atas bekerja dan berdampak langsung terhadap

asumsi filosofis sifat manusia yang dapat organisasi. Sofyani dan Akbar, (2013)

dipercaya, mampu bertindak dengan penuh berpendapat bahwa keberhasilan suatu

tanggung jawab, memiliki integritas dan organisasi bergantung pada kompetensi

kejujuran terhadap pihak lain. Menurut aparatur yang berada dalam organisasi

Davis dkk. (1997), stewardship theory tersebut. Kompetensi merupakan

merupakan teori yang memberikan kemampuan untuk mengerjakan suatu

gambaran mengenai situasi dimana para pekerjaan atau tugas berdasarkan suatu

manajer lebih termotivasi pada tujuan standar yang telah ditetapkan (Putri dkk.,

organisasi daripada tujuan individu. Dalam 2015). Aparatur pemerintah merupakan

stewardship theory, steward akan penyangga utama instansi dalam

berperilaku kolektif karena steward mewujudkan visi, misi, dan tujuan instansi.

berusaha mencapai tujuan organisasi (Davis Informasi yang disajikan oleh instansi juga

dkk., 1997). Perilaku ini akan tidak lepas dari unsur manusia. Oleh karena

menguntungkan principal karena tujuan itu dibutuhkan pengelolaan yang baik agar

mereka diteruskan oleh steward. aparatur pemerintah dapat berkualitas dan

Stewardship theory mengasumsikan memberikan kontribusi yang maksimal.

hubungan yang kuat antara keberhasilan


Ketaatan pada Peraturan Perundangan
organisasi dan kepuasan publik.
Setiap negara memiliki kebijakan

yang berbeda-beda dalam menentukan

4
sistem hukum apa yang akan diterapkan oleh adalah mengamankan aset, melaksanakan

negaranya, apakah akan menerapkan sistem dan mencatat transaksi keuangan dan

civil law atau common law. Apabila suatu memastikan keandalan catatan keuangan.

negara menggunakan civil law maka setiap Menurut Setyawan dkk. (2017)

aktivitas negara tersebut didasarkan atas pengendalian akuntansi mencakup sistem

peraturan perundangan yang terstruktur serta perencanaan, sistem pelaporan dan prosedur

procedural, sedangkan apabila suatu negara monitoring yang didasarkan pada informasi.

menggunakan sistem common law maka Sistem akuntansi merupakan hal yang

setiap kegiatan di negara tersebut didasarkan penting karena dapat dijadikan alat untuk

pada kesepakatan politik yang bersumber memotivasi, mengukur dan memberikan

dari kasus demi kasus (Pratolo dkk., 2016). sanksi atas tindakan pegawai dalam

Sekompleks apapun atau sebagus apapun organisasi.

suatu peraturan, akan menjadi sia-sia apabila


Akuntabilitas Kinerja Instansi
tidak dipatuhi oleh masyarakat. Setiap warga
Pemerintah
negara termasuk pemerintah harus taat
Akuntabilitas kinerja instansi
terhadap peraturan perundangan yang
pemerintah adalah perwujudan kewajiban
berlaku demi mewujudkan keadaan yang
suatu instansi pemerintah untuk memberikan
tertib dan aman.
pertanggungjawaban atas segala

Pengendalian Akuntansi keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaan

Pengendalian akuntansi adalah misi organisasi dalam mencapai tujuan-

sistem pengendalian yang berbasis akuntansi tujuan dan sasaran-sasaran yang telah

(Setyawan dkk., 2017). Menurut Hery ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban

(2009), tujuan dari pengendalian akuntansi secara periodik (Instruksi Presiden Republik

5
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999). Lingkup Kompetensi Aparatur Pemerintah dan

akuntabilitas meliputi segala kegiatan utama Akuntabilitas Kinerja Instansi

instansi pemerintah yang mendukung Pemerintah

pencapaian visi dan misi instansi Sofyani dan Akbar (2015)

pemerintah. Kegiatan utama yang dimaksud mengatakan bahwa aparatur pemerintah

yaitu: yang memiliki latar belakang pendidikan

a. Tugas pokok dan fungsi instansi sesuai dengan tugas dan jabatan yang

pemerintah diemban akan lebih mampu menjalankan

b. Program kerja yang menjadi isu tugas dan implementasi akuntabilitas kinerja

nasional dibandingkan dengan aparatur yang tidak

c. Aktivitas yang dominan dan vital memiliki latar belakang pendidikan sesuai

bagi pencapaian visi dan misi dengan tugas dan jabatan yang diemban.

Pemerintah dituntut untuk Apabila seorang aparatur pemerintah tidak

bertanggungjawab untuk menjelaskan memiliki kompetensi maka kinerjanya akan

kinerja yang telah dicapai kepada terhambat dan akan berdampak pada

masyarakat. Akuntabilitas dapat membantu lingkungan sekitarnya. Menurut Setyawan

meningkatkan kepercayaan masyarakat dkk. (2017) aparatur pemerintah yang

kepada pemerintah. Kepercayaan dari memiliki kemampuan dan keahlian

masyarakat akan memberikan motivasi dibidangnya akan meningkatkan kinerja

kepada pemerintah untuk meningkatkan organisasi secara keseluruhan dan

kinerja manajerialnya dengan cara menghasilkan Laporan Akuntabilitas

menyusun kegiatan, kebijakan, dan anggaran Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang

sebaik mungkin. maksimal. Selain itu, informasi akuntabilitas

6
kinerja yang dihasilkan tidak mengandung Dalam teori stewardship, steward

kesalahan dan sesuai dengan peraturan akan termotivasi pada tujuan organisasi dan

perundang-undangan, sehingga dapat bertindak untuk kepuasan pihak yang

mewujudkan pelayanan yang transparan dan berkepentingan. Peraturan perundangan

akuntabel. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dijadikan acuan dalam melakukan

hipotesis dalam penelitian ini yaitu: aktivitas untuk melayani masyarakat.

H1: Kompetensi aparatur pemerintah Pelaksanaan akuntabilitas kinerja tidak lepas

berpengaruh positif terhadap dari dukungan perundang-undangan yang

akuntabilitas kinerja instansi memadai dan ketaatan dalam suatu

pemerintah kelembagaan seperti perbaikan laporan

akuntabilitas. Dengan adanya ketaatan pada


Ketaatan pada Peraturan Perundangan
peraturan perundangan diharapkan laporan
dan Akuntabilitas Kinerja Instansi
akuntabilitas yang dihasilkan akan tepat dan
Pemerintah
sesuai. Berdasarkan uraian diatas, maka
Undang-undang dibuat dengan
hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
tujuan untuk mengatur dan menertibkan
H2 : Ketaatan pada peraturan
setiap kehidupan berbangsa dan bernegara.
perundangan positif berpengaruh
Undang-undang dapat membuat kehidupan
terhadap akuntabilitas kinerja
berbangsa dan bernegara menjadi lebih
instansi pemerintah
aman dan tertib. Menurut Pratolo dkk.

(2016) akuntansi sektor publik menganut

sistem hukum civil law dimana setiap aturan

yang berhubungan dengan akuntansi sektor

publik dimuat pada peraturan perundangan.

7
Pengendalian Akuntansi dan Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis

Akuntabilitas Kinerja Instansi dalam penelitian ini yaitu:

Pemerintah H3: Pengendalian akuntansi berpengaruh

Sistem pengendalian akuntansi dapat positif terhadap akuntabilitas kinerja

mempermudah organisasi dalam melakukan instansi pemerintah

perencanaan dan pengawasan kegiatan.

Sistem akuntansi yang efektif dapat


METODE PENELITIAN
berakibat pada kinerja yang semakin baik.
Penelitian ini dilakukan di
Apabila informasi akuntansi gagal
pemerintah daerah Kabupaten Kulon Progo.
digunakan maka manajemen sumber daya
Populasi dalam penelitian ini adalah
akan menjadi tidak efektif serta kinerja
Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
organisasi akan mengalami kemunduran
Kabupaten Kulon Progo. Sampel dalam
(Mulyadi, 2008). Steward akan melindungi
penelitian ini adalah OPD Kabupaten Kulon
dan memaksimalkan sumber daya yang
Progo yang meliputi dinas dan badan.
dimiliki melalui kinerja organisasi sehingga
Teknik pengambilan sampel pada penelitian
fungsi pelayanan dapat dimaksimalkan.
ini menggunakan purposive sampling.
Penggunaan pengendalian akuntansi
Penentuan sampel didasarkan pada kriteria
memungkinkan pemerintah dalam membuat
sebagai berikut :
kuputusan dan mengontrol operasi dengan
1. Kepala Sub Bagian Keuangan dan
baik, memperkirakan biaya serta memilih
Staf Sub Bagian Keuangan di OPD
alternatif terbaik sehingga dapat
Kabupaten Kulon Progo.
meningkatkan kinerja instansi pemerintah.
2. Telah menjabat pada bagian tersebut

minimal satu tahun.

8
Data dalam penelitian ini sebanyak 92 kuesioner. Kuesioner yang

menggunakan data primer. Teknik tidak dapat diolah karena ketidaklengkapan

pengumpulan data dalam penelitian ini dalam pengisian kuesioner adalah sebanyak

menggunakan kuesioner. Kuesioner akan 10 kuesioner, sehingga total kuesioner yang

dibagikan kepada responden secara langsung dapat diolah adalah sebanyak 82 kuesioner

dan meminta kuesioner kembali pada atau 79,6%.

tanggal yang telah ditentukan oleh


Uji Kualitas Instrumen dan Data
responden. Kuesioner tersebut berisi daftar
Uji Validitas
pertanyaan mengenai kompetensi aparatur
Berdasarkan uji validitas yang telah
pemerintah, ketaatan pada peraturan
dilakukan, diketahui bahwa seluruh variabel
perundangan, pengendalian akuntansi, dan
memiliki nilai KMO > 0,5 dan keseluruhan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
item pertanyaan memiliki loading faktor >

0,4. Oleh karena itu, seluruh item instrumen


HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
penelitian dapat dinyatakan valid
Penelitian dilakukan di 20 OPD

Kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari 19 Uji Reliabilitas

Dinas dan 1 Badan. Penyebaran dan Berdasarkan uji reliabilitas yang

pengembalian kuesioner dilaksanakan dari telah dilakukan, diketahui bahwa seluruh

tanggal 9 Januari 2018 sampai dengan 25 variabel memiliki nilai Croncbach Alpha >

Januari 2018. Jumlah kuesioner yang 0,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tersebar sebanyak 103 kuesioner. Jumlah seluruh variabel dapat dinyatakan reliabel

kuesioner yang tidak kembali sebanyak 11

kuesioner, sehingga kuesioner yang kembali

9
Uji Normalitas tidak terdapat multikolinearitas diantara
Tabel 4.1
variabel independen
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov- Asymp. Sig
N Kesimpulan
Smirnov Z (2-tailed)
Uji Heteroskedastisitas
Terdistribusi
82 0,841 0,479 Tabel 4.3
Normal
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah, 2018
Model Sig. Kesimpulan
Hasil uji normalitas pada tabel 4.1
1 (Constant)
menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2- Tidak Terkena
KAP 0,525
Heteroskedastisitas
tailed) yaitu 0,479 lebih besar daripada nilai Tidak Terkena
KPP 0,104
Heteroskedastisitas
alpha 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
Tidak Terkena
PA 0,467
bahwa residual data dalam penelitian ini Heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah, 2018
telah terdistribusi secara normal.
Data yang baik memiliki sifat
Uji Multikolinearitas homogen. Berdasarkan uji yang telah
dilakukan, seluruh variabel memiliki nilai
Tabel 4.2
Hasil Uji Multikolinearitas sig > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
Collinearity
model regresi tidak mengalami
Model Statististics Kesimpulan
Tolerance VIF heteroskedastisitas.
1 (Constant)
Tidak Terkena Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
KAP 0,802 1,248
Multikolinearitas
Uji Koefisien Determinasi
Tidak Terkena
KPP 0,843 1,186 Tabel 4.49
Multikolinearitas
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tidak Terkena
PA 0,771 1,296 Model Summaryb
Multikolinearitas
Adjusted Std. Error of
Sumber: Data diolah, 2018 Model R R Square R Square the Estimate
1 .690a .476 .456 2.365
Hasil uji multikolinearias pada tabel 4.2
a. Predictors: (Cons tant), PA, KPP, KAP
b. Dependent Variable: AKIP
menunjukkan bahwa seluruh variabel
Sumber: Data diolah, 2018

menunjukkan nilai Tolerance > 0,1 dan nilai

VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa

10
Pada tabel diatas dapat diketahui yaitu akuntabilitas kinerja instansi

bahwa nilai adjusted R square adalah 0,456. pemerintah.

Berdasarkan hasil tersebut dapat


UJI T
disimpulkan bahwa variabel independen
Tabel 4.6
yaitu yaitu kompetensi aparatur pemerintah Hasil Uji T

Model B Sig. Kesimpulan


(KAP), ketaatan pada peraturan

perundangan (KPP), dan pengendalian 1 (Constant) 14,029


KAP -0,16 0,829 Tidak Diterima
akuntansi (PA) dapat menjelaskan variabel KPP 0,629 0,000 Diterima
PA 0,454 0,000 Diterima
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Sumber: Data diolah, 2018

(AKIP) sebesar 45,6 %, sisanya sebesar 54,4


Berdasarkan hasil pengujian atas hipotesis di
% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
atas model yang dapat dirumuskan sebagai
penelitian.
berikut:

UJI F AKIP = 14,029 - 0,016 KAP + 0,629 KPP*

Tabel 4.5 + 0,454 PA* + e


Hasil Uji F
Model Sig. Kesimpulan Dari tabel uji T 4.6 dapat diketahui sebagai
1 0,000 Pengaruh Secara Simultan
berikut:
Sumber: Data diolah, 2018

Tabel 4.5 menunjukkan nilai sig


Uji Hipotesis 1 (H1)
0,000 < alpha 0,05. Jadi, dapat disimpulkan
Berdasarkan tabel 4.5, variabel
bahwa variabel independen yang terdiri dari
kompetensi aparatur pemerintah memiliki
kompetensi aparatur pemerintah, ketaatan
nilai sigifikansi sebesar 0,829 dan nilai
pada peraturan perundangan, dan
koefisien regresi (B) yang dihasilkan sebesar
pengendalian akuntansi secara bersama-
-0,016. Nilai signifikansi variabel
sama mempengaruhi variabel dependen
kompetensi aparatur pemerintah lebih besar

11
dari nilai alpha 0,05, sehingga dapat sigifikansi sebesar 0,000 dan nilai koefisien

disimpulkan bahwa secara parsial regresi (B) yang dihasilkan sebesar 0,454.

kompetensi aparatur pemerintah tidak Nilai signifikansi variabel pengendalian

berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja akuntansi lebih kecil dari nilai alpha 0,05,

instansi pemerintah. Dengan demikian sehingga dapat disimpulkan bahwa secara

hipotesis 1 (H1) ditolak. parsial pengendalian akuntansi berpengaruh

positif signifikan terhadap akuntabilitas

Uji Hipotesis 2 (H2) kinerja instansi pemerintah. Dengan

Berdasarkan tabel 4.5, variabel demikian hipotesis 3 (H3) diterima.

ketaatan pada peraturan perundangan

memiliki nilai sigifikansi sebesar 0,000 dan PEMBAHASAN

nilai koefisien regresi (B) yang dihasilkan Kompetensi Aparatur Pemerintah

sebesar 0,629. Nilai signifikansi variabel terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

ketaatan pada peraturan perundangan lebih Pemerintah

kecil dari nilai alpha 0,05, sehingga dapat Hasil pengujian hipotesis untuk

disimpulkan bahwa secara parsial ketaatan variabel kompetensi aparatur pemerintah

pada peraturan perundangan berpengaruh (H1) menunjukkan bahwa kompetensi

positif signifikan terhadap akuntabilitas aparatur pemerintah tidak berpengaruh

kinerja instansi pemerintah. Dengan terhadap akuntabilitas kinerja instansi

demikian hipotesis 2 (H2) diterima. pemerintah di Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Kulon Progo. Hal ini diduga


Uji Hipotesis 3 (H3)
disebabkan karena aparatur pemerintah yang
Berdasarkan tabel 4.5, variabel
memiliki latar belakang pendidikan
pengendalian akuntansi memiliki nilai

12
akuntansi atau paling tidak memiliki latar akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di

belakang sektor publik masih minim. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Mungkin kesesuaian antara tugas dengan Kulon Progo. Peraturan perundangan dapat

kompetensi sulit dicapai karena adanya dijadikan sebagai panduan instansi

tuntutan untuk siap ditempatkan pada posisi pemerintah dalam melakukan kegiatan,

apapun dan kesenjangan antara formasi program, dan kebijakan untuk melayani

dengan spesifikasi aparatur pemerintah yang masyarakat sehingga capaian kinerja akan

sesuai dan (Sofyani dan Akbar, 2015). lebih baik. Dalam pelaksanaannya,

Namun, hal tersebut dapat ditutupi dengan akuntabilitas harus didukung oleh peraturan

pelatihan, pengalaman yang cukup dan non perundangan seperti perbaikan laporan

akademik (seperti: kemampuan memimpin, akuntabilitas, penerapan sistem reward and

kemampuan menyesuaikan diri, d.ll). Selain punishment, d.ll. Instansi pemerintah yang

itu, penggunaan sistem informasi dirasa taat pada peraturan perundangan akan

mampu untuk mendukung pelaksanaan menghasilkan laporan akuntabilitas yang

tugas. tepat dan sesuai, sehingga dapat memenuhi

kewajiban kepada pemerintah pusat dan


Ketaatan pada Peraturan Perundangan
pemenuhan informasi publik. Selain itu
terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Semakin taat suatu instansi pemerintah
Pemerintah
terhadap peraturan perundangan akan
Hasil pengujian hipotesis untuk
meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi
variabel ketaatan pada peraturan
pemerintah.
perundangan (H2) menunjukkan bahwa

ketaatan pada peraturan perundangan

berpengaruh positif signifikan terhadap

13
Pengendalian Akuntansi terhadap meningkatkan capaian kinerja instansi

Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah.

Pemerintah

Hasil pengujian hipotesis untuk SIMPULAN DAN SARAN

variabel pengendalian akuntansi (H3) Penelitian ini bertujuan untuk

menunjukkan bahwa pengendalian akuntansi menganalisis Pengaruh Kompetensi

berpengaruh positif signifikan terhadap Aparatur Pemerintah, Ketaatan pada

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Peraturan Perundangan dan Pengendalian

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Akuntansi terhadap Akuntabilitas Kinerja

Kulon Progo. Penggunaan sistem Instansi Pemerintah di OPD Kulon Progo.

pengendalian akuntansi akan menyebabkan Berdasarkan analisis dan pengujian data

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam penelitian ini dapat ditarik

menjadi meningkat karena pengendalian kesimpulan sebagai berikut:

akuntansi akan mendorong para manajer 1. Kompetensi aparatur pemerintah

subunit di OPD dalam hal pengambilan tidak berpengaruh terhadap

keputusan dan pengendalian aktivitas akuntabilitas kinerja instansi

keuangan secara lebih baik. Penggunaan pemerintah.

sistem pengendalian akuntansi dalam suatu 2. Ketaatan pada peraturan

instansi memungkinkan pemerintah dalam perundangan berpengaruh positif

membuat kuputusan dan mengontrol operasi terhadap akuntabilitas kinerja

dengan baik, memperkirakan biaya serta instansi pemerintah.

memilih alternatif terbaik sehingga dapat

14
3. Pengendalian akuntansi berpengaruh Instansi Pemerintah. Accounting
Analysis Journal, 1(2).
positif terhadap akuntabilitas kinerja
Anonim .2014. LAKIP Kulon Progo Raih B.
instansi pemerintah. https://www.kulonprogokab.go.id.
Diakses tanggal 25 September 2017
pukul 21.30 WIB.
Peneliti menyarankan agar penelitian
Apriyani, F. 2015. Pengaruh Partisipasi
selanjutnya dapat dapat menambah jumlah Anggaran, Kejelasan Anggaran,
Pengendalian Akuntansi, dan Sistem
responden sehingga data yang digunakan Pelaporan terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Daerah
menjadi lebih kuat, dapat memperbaiki (Studi Empiris pada Pemerintah
Kabupaten Sleman). Skripsi.
instrumen dengan cara menambah atau Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
mengurangi item pertanyaan sehingga model
Cahyani, N. M. M., dan Utama, I. M. K.
yang dibangun dapat menjadi lebih baik, dan 2015. Pengaruh Kejelasan Sasaran
Anggaran, Pengendalian Akuntansi
peneliti selanjutnya dapat menambah dan Sistem Pelaporan Pada
Akuntabilitas Kinerja. E-Jurnal
variabel independen lain seperti anggaran Akuntansi, 825-840.

berbasis kinerja, motivasi kerja, penggunaan Darma, E.S. 2004. Pengaruh Kejelasan
Sasaran dan Sistem Pengendalian
sistem informasi dan lain-lain. Akuntansi Terhadap Kinerja
Manajerial dengan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel
Pemoderasi pada Pemerintah Daerah.
DAFTAR PUSTAKA Simposium Nasional Akuntansi VII.

Aini, N., Nur, E., dan Julita. 2015. Analisis Davis, J.H., Schoorman, F.D., dan
Pengaruh Unsur-Unsur Internal Donaldson, L. 1997. Toward a
Control System terhadap Stewardship Theory of Management.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Academy of Management review,
Pemerintah (AKIP) (Studi pada 22(1), 20-47.
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Pelalawan). Jurnal O Ellwood, S. 1993. Parish and Town
nline Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Councils: Financial Accountability
Ekonomi, 1(2), 1-14. and Management. Local
Government Studies, 19(3), 368-
Anjarwati, M. 2012. Pengaruh Kejelasan 386.
Sasaran Anggaran, Pengendalian
Akuntansi dan Sistem Pelaporan
terhadap Akuntabilitas Kinerja

15
Hery. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta:
Kencana. Salemba Empat.

Kaihatu, T.S. 2006. Good Corporate Nazaruddin, I., dan Basuki, A. T. 2017.
Governance dan Penerapannya di Analisis Statistik Dengan SPSS.
Indonesia. Jurnal Manajemen Yogyakarta: Danisa Media.
dan Kewirausahaan (Journal of
Management and Entrepreneurship), Nazaruddin, I., Suryandari, E., dan
8(1), 1-9. Gunawan, B. 2016. Desentralisasi,
Sistem Pengendalian Akuntansi Dan
Lembaga Administrasi Negara Republik Kinerja Organisasi. Jurnal Akuntansi
Indonesia. 2003. Pedoman dan Investasi, 4(2), 77-97.
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Notoatmodjo, S. 2009. Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Rineka Cipta.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Onuorah, A. C., & Appah, E. 2012.
MenPANRB, Humas. 2017. Pacu Motivasi, Accountability and Public Sector
Tambah DAK untuk Pemda Financial Management in Nigeria.
Berakuntabilitas Tinggi. Arabian Journal of Business and
https://www.menpan.go.id. Diakses Management Review, 1(6), 1-17.
tanggal 28 September 2017 pukul
14.30 WIB. Pratolo, S. 2005. Double Entry Book
Keeping dan Accrual Basis sebagai
MenPANRB, Humas. 2017. Penyerahan Pendukung Akuntabilitas Sektor
LHE AKIP 2016 Wilayah Regional Publik. Jurnal Akuntansi dan
II.https://www.menpan.go.id. Investasi, 2(2), 105-114.
Diakses tanggal 22 Mei 2017 pukul
20.20 WIB. Pratolo, S., dan Jatmiko, B. 2017. Akuntansi
Manajemen Pemerintah Daerah.
MenPANRB, Humas. 2017. Penyerahan Yogyakarta: LP3M.
LHE AKIP 2016 Wilayah Regional
III, MenPANRB: Kinerja Birokrat Pratolo, S., Jatmiko, B., dan Anwar, M.
Harus Memberi Manfaat Untuk 2016. Financial Statement Public
Rakyat. https://www.menpan.go.id. Sectors Berbasis Web-ICT: Pola
Diakses tanggal 22 Mei 2017 pukul Pemetaan Laporan Keuangan
20.30 WIB. Melalui Web-ICT untuk
Mewujudkan Transparansi dan
MenPANRB, Humas. 2017. Serahkan Akuntabilitas (Studi Kasus
Evaluasi AKIP Wilayah I, SKPDKabupaten Bantul). Research
KemenPANRB Minta Pemda Lebih Center Repository UMY.
Serius Benahi Tatakelola
Pemerintah. https://www.menpan.
go.id. Diakses tanggal 22 Mei 2017
pukul 20.10 WIB.

16
Putri, E.M.N., Tanjung, A.R., dan Susilatri. Setiawan, E., Andreas, dan Rusli 2012.
2015. Pengaruh Kompetensi Pengaruh Kejelasan Sasaran
Aparatur Pemerintah Daerah, Anggaran, Pengendalian Akuntansi
Penerapan Akuntabilitas Keuangan, dan Sistem Pelaporan terhadap
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
dan Ketaatan Pada Peraturan Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Perundangan terhadap Akuntabilitas Ekonomi Universitas Riau, 1(1).
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Setyawan, H., Rusli, A., dan Hariyani, E.
Ekonomi Universitas Riau, 2(1). 2017. Pengaruh Kejelasan Sasaran
Anggaran, Pengendalian Akuntansi
Riantiarno, R., dan Azlina, N. 2012. Faktor- dan Ketaatan pada Peraturan
faktor yang Mempengaruhi Perundangan terhadap Akuntabilitas
Akuntabilitas Kinerja Instansi Kinerja Instansi Pemerintah dengan
Pemerintah (Studi pada Satuan Kerja Kinerja Manajerial Sebagai Variabel
Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Moderating. Jurnal Online
Hulu). PEKBIS (Jurnal Pendidikan Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu
Ekonomi Dan Bisnis), 3(3). Ekonomi, 4(1), 251-164.

Rofika dan Ardianto. 2014. Pengaruh Sofyani, H., dan Akbar, R. 2013. Hubungan
Penerapan Akuntabilitas Keuangan, Faktor Internal Institusi dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kompetensi Aparatur Pemerintah Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Daerah dan Ketaatan terhadap di Pemerintah Daerah. Jurnal
Peraturan Perundangan terhadap Akuntansi dan Keuangan Indonesia,
Akuntabilitas Kinerja Instansi 10(2), 184-205.
Pemerintah. Jurnal Akuntansi ISSN
2337-4314 2 (2), 197-209. Sofyani, H., dan Akbar, R. 2015. Hubungan
Karakteristik Pegawai Pemerintah
Sekretariat Negara. 1999. Instruksi Presiden Daerah dan Implementasi Sistem
Republik Indonesa Nomor 7 Tahun Pengukuran Kinerja: Perspektif
1999 tentang Akuntablitas Kinerja Ismorfisma Institusional. Jurnal
Instansi Pemerintah. Akuntansi dan Auditing Indonesia,
19(2), 153-173.
Sekretariat Negara. 2003. Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ulum, Miftahul. 2017. Menpan Sebut Bali
Ketenagakerjaan. Bisa Jadi Contoh Akuntabilitas.
http://bali.bisnis.com. Diakses
Sekretariat Negara. 1999. Undang-Undang tanggal 15 Juli 2017 pukul 20.35
Nomor 28 Tahun 1999 tentang WIB.
Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.

17
Wahid, I., Nasir, A., dan Supriono. 2016.
Pengaruh Kejelasan Sasaran
Anggaran, Pengendalian Akuntansi,
Kompetensi Aparatur Pemerintah
Daerah, Sistem Pelaporan, dan
Ketaatan pada Peraturan
Perundangan terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (Studi
Empiris pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Agam). Jurnal
Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Ilmu Ekonomi, 3(1), 2457-2471.

Wardhana, G. A. S., Rasmini, N. K., dan


Astika, I. B. P. (2015). Pengaruh
Kompetensi pada Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dengan
Komitmen Organisasi sebagai
Variabel Moderasi. E-Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, 4(9), 571-596.

Wicaksana, B.A. 2012. Pengaruh


Partisipasi Anggaran, Kejelasan
Sasaran Anggaran, Pengendalian
Akuntansi dan Sistem Pelaporan
terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Daerah dengan
Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Pemoderasi. Jurnal
Akuntansi dan Investasi, 13(1), 15-
27.

18

Anda mungkin juga menyukai