Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TERAPI BERMAIN PADA ANAK

“MEWARNAI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners Departemen Maternitas dan Anak
Di Rumah Sakit Umum Aisyiyah Ponorogo

Disusun Oleh :
Kelompok A2

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG


Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah
sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada
dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari
ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan
dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya
adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress.
Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan
perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di
rumah sakit (Wong, 2009).
Anak-anak pada usia toddler (3 - 6 tahun) dapat memainkan sesuatu dengan
tangannya serta senang bermain dengan warna, oleh karena itu bermain dengan mewarnai
gambar menjadi alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak dan dapat menurunkan
tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Mewarnai gambar dapat menjadi salah satu
media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan
sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil warna akan membantu
anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya.
Oleh karena sangat pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk
mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada
anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar.
1.2  TUJUAN
1.  Tujuan Umum
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
2.  Tujuan Khusus

1. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan.


2. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena
penyakit dan dirawat
3. Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak.
4. Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan.
5. Untuk menambah pengetahuan mengenali warna.
6. Untuk mengembangkan imajinasi pada anak

.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1    PENGERTIAN BERMAIN


Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa
anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh.
Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa
permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Erlita,
2006). Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz A, 2005). Jadi
kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan  agar anak dapat
kreatif dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu
intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum
dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam
perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam melakukan
asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya ( Nursalam, 2005).
2.2     KATEGORI BERMAIN
1. Bermain Aktif: Anak banyak menggunakan energy inisiatif dari anak sendiri.
Contoh: bermain sepak bola.
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan aktivitas
(hanya melihat)
Contoh: Memberikan support.
2.3    CIRI-CIRI BERMAIN
1.    Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2.    Selalu ada timbal balik interaksi
3.    Selalu dinamis
4.    Ada aturan tertentu
5.    Menuntut ruangan tertentu
2.4   KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI
1.Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam
bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,
dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya, dengan bermain
anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak
akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
4.    Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.
2.5   KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL
1.    Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang
bermain disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Toddler.
2.    Paralel play
Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai
mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak
saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak pre school.
Contoh : bermain balok
3.    Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama tetapi
belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas, anak bermain
sesukanya.
4.    Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana
dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah Adolesen.
2.6   FUNGSI BERMAIN
         Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1.    Perkembangan sensorik motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu, misalnya meraih
pensil.
2.    Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan).
3.    Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok.
4.   Perkembangan sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar
dalam kelompok.
5.    Kesadaran diri
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku terhadap
orang lain.
6.    Perkembangan moral
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman, menyesuaikan
dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran
7.    Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak,
misalnya : marah, takut, benci.
8.    Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat mengatakan
secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain peran.
2.7    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1.   Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2.   Status kesehatan, anak sakit  perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3.   Jenis kelamin
4.   Lingkungan  lokasi, negara, kultur
5.   Alat permainan  senang dapat menggunakan
6.   Intelegensia dan status sosial ekonomi
2.8   TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1.  Tahap eksplorasi
       Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2.  Tahap permainan
       Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3.  Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4.  Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
2.9  BERMAIN DI RUMAH SAKIT
A.Tujuan
1. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
2. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
B.Prinsip
1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orangtua
C.Upaya perawatan dalam pelaksanaan bermain
1. Lakukan saat tindakan keperawatan
2. Sengaja mencari kesempatan khusus
D.Beberapa hal yang perlu diperhatikan
1. Alat bermain
2. Tempat bermain
E.Pelaksanaan bermain di rs dipengaruhi oleh
1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas bermain di RS, kerjasama Tim dan keluarga
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain

2.10  BERMAIN MEWARNAI GAMBAR


a. Definisi
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar
diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai
gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan
kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.
b. Manfaat
1) Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
(sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”).
2) Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk, mengembangkan
imajinasi dan bereksplorasi dengan ketrampilan motorik halus.
3) Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan media
kertas gambar dan crayon.
4) Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara
untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
5) Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi,
karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan negative.
6) Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi
emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
7)  Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode
penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah sakit.
LAPORAN HASIL BERMAIN PADA ANAK
“MEWARNAI”

1. Judul : Terapi bermain “mewarnai gambar”


2. Karakteristik permainan : Anak dibimbing untuk mewarnai sebuah gambar yang disediakan
dengan warna pilihannya sendiri.
3. Sasaran :
1) Anak usia 4 tahun
2) Anak yang dirawat di ruang Marwa
3) Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi
proses terapi bermain
4) Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
5) Anak yang dapat memegang crayon / pensil warna
6) Anak mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar
4. Tujuan :
Tujuan Umum
1. Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan.
2. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena penyakit dan
dirawat
3. Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak.
4. Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan.
5. Untuk menambah pengetahuan mengenali warna.
6. Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.
5. Waktu Pelaksanaan :
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Desember 2020
2. Pukul : 10.00 WIB
3. Tempat : Diruang marwa
6. Media
a. Pensil warna
b. Kertas bergambar
7. Pengorganisasian
a. Moderator : Fifi Febsiana
b. Fasilitator : Alif Ratih P
c. Observer : Monica Lisa O
d. Notulen : Prayudina Damayanti
8.Strategi bermain

No. Waktu Kegiatan Peserta


1. 5 menit . Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari terapi Memperhatikan
bermain Memperhatikan
4. Kontrak waktu anak dan orang
tua

2. 10 menit Kegiatan bermain :


1. Memerikan buku bergambar Antusias saat
dan pensil warna. menerima peralatan
2. Mendampingi anak dan Memulai untuk
memberikan motivasi kepada mewarnai gambar
anak Menjawab
3. Menanyakan kepada anak
apakah telah selesai mewarnai Memperhatikan
gambar
4. Memberikan pujian terhadap
anak yang mampu mewarnai
gambar sampai selesai
3. 5 menit penutup:
1. Memotivasi anak untuk Menyebutkan
menyebutkan apa yang
diwarnai Memperhatikan
2. Memberikan pujian kepada
anak yang telah mengikuti
program terapi bermain Memperhatikan
3. Mengucapkan terima kasih
kepada anak dan orang tua
4. Mengucapkan salam penutup

8. Analisa tugas
a. Anak dibimbing memberi warna sesuai gambar yang tersedia sesuai dengan kemampuan
anak masing-masing.
b. Anak dibimbing memilih warna sesuai warna kesukaannya sendiri.
c. Anak dilatih untuk mewarnai gambar sesuai garis pola yang tersedia.
9. Aspek kognitif
a. Pengetahuan atau hafalan anak tentang warna,missal daun berwarna hijau.
b. Pemahaman anak tentang gambar.contoh: mengerti bahwa itu huruf alif.
c. Penerapan anak memberi warna pada gambar.
10. Aspek psikomotor
a. Motorik halus
Pengetahuan dan pemahaman anak tentang gambar. contoh: mengerti bahwa itu gambar
alif.
b. Motorik kasar
Anak dibimbing untuk mewarnai gambar berpola.
11. Aspek afektif
Anak dapat memberi respon saat ditanya tentang huruf dari pembimbing.
12. Aspek sosial
Anak dapat berinteraksi dengan ibu, keluarga dan pembimbing
13. Kriteria evaluasi
1. Evalusi Struktur
a. Anak mau mengikuti kegiatan di ruangan.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruangan anak.
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak  terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. ( 2010) Bermain melatih konseentrasi anak. [Online]. Tersedia :

Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada
http://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 25 Desember 2016

Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company, Philadelpia USA

Hurlock, E B.1991. Perkembangan Anak Jilid 1. Erlangga : Jakarta

L. Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC: Jakarta
www.Pediatrik.com Minggu 25 Desember 2016

Markum, dkk. 1990.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta

Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta: Salemba Medika.

Soetjiningsih, 1995,Tumbuh Kembang Anak, EGC : Jakarta

Whaley and Wong, 2009, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition. Mosby Year
Book. Toronto Canada http://sidikjaricerdas.wordpress.com /2010/08/09/ bermain-
puzzle-melatihkonsentrasi-anak/[25 Desember 2016]
http://repository.unmuhjember.ac.id/2285/1/buku%20terapi%20bermain
%20lengkap_nikmatur.pdf
https://www.scribd.com/doc/98007872/Proposal-Terapi-Bermain-Anak-Usia-4

Anda mungkin juga menyukai