Pilihan harus dinilai berdasarkan luasnya pengukuran risiko, dan besarnya manfaat tambahan atau peluang-peluang yang tercipta, dengan mengembangkan kriteria evaluasi risiko. Sejumlah pilihan dapat dipertimbangkan dan diaplikasi baik secara individual atau dalam kombinasi. Secara umum dalam menentukan biaya perlakuan risiko perlu mempertimbangkan manfaat yang diperoleh. Jika risiko dapat dikurangi secara signifikan dengan pengeluaran (biaya) yang relative kecil, maka pilihan semacam itu harus diimplementasi. Keputusan harus memperhatikan perlunya pertimbangan yang hati-hati terhadap risiko yang jarang terjadi tetapi berdampak besar, yang mungkin memerlukan tindakan pengurangan risiko yang tidak dapat dibenarkan berdasarkan landasan ekonomi yang ketat. Secara umum dampak merugikan suatu risiko harus dibuat serendah mungkin dan dapat dipraktekkan secara memadai, tanpa memperhatikan kriteria absolut. Jika level risiko tinggi, tetapi peluang-peluang yang dipertimbangkan dapat diperoleh dengan mengambil risiko, penerimaan terhadap risiko tersebut harus didasarkan pada suatu penaksiran terhadap biaya perlakuan risiko, dan biaya untuk mengoreksi dampak potensial dibandingkan peluang yang dihasilkan dengan mengambil risiko. Jika biaya komulatif pengimplementasian seluruh perlakuan risko melebihi anggaran yang tersedia, rencana harus secara jelas mengidentifikasi urutan prioritas perlakuan masing-masing risiko residual yang harus diimplementasikan. Pengurutan prioritas dapat ditentukan menggunakan beberapa teknik, termaksud rangking risiko dan analisis biaya-manfaat. Jika karena alasan beberapa atau keseluruhan perlakuan yang tersisa dirasa penting, suatu alasan harus dibuat untuk mengamankan biaya tambahan. Pilihan risiko harus mempertimbangkan bagaimana risiko itu dirasakan oleh pihak-pihak yang terpengaruh dengan cara berkomunikasi dengan pihak-pihak tersebut. 2.2.8 Menyiapkan Rencana Perlakuan Risiko Rencana perlakuan yang dibuat harus mencakup dokumentasi tentang bagaimana opsi yang terpilih akan diimplemetasi, serta harus meliputi identifikasi penanggung jawab, jadwal, outcome yang diharapkan dari perlakuan, anggaran, ukuran kinerja, dan proses penelaahan yang harus dijalankan. Idelanya, dalam pengimplementasian rencana perlakuan, penanggung jawab terhadap perlakuan harus dipikul oleh pihak yang paling dapat mengendalikan risiko. Keberhasilan pengimplementasi rencana perlakuan risiko memerluakan suatu sistem manajemen efektif yang merinci metode-metode yang dipilih, menentukan penanggung jawab dan penanggu gugat terhadap tindakan, dan memantau sesuai kriteria yang ada. Memantau Risiko dan efektivitas tindakan pengendalian perlu dipantau untuk meyakinkan bahwa perubahan kondisi tidak mengubah prioritas risiko, karena sedikit sekali risiko yang bersifat statis. Oleh karena itu perlu secara regular dilakukan pengulangan siklus manajemen risiko.