Mhs AGT Smt III Nim Genap di R.WA Group jam 08:00-09:10
B. TANAH
Tanah dapat dipandang sebagai permukaan lahan di atas bumi yang menyediakan substreat bagi kehidupan tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Ciri-ciri lingkungan tanah bervariasi menurut letak dan iklimnya. Tanah juga memiliki kedalaman, sifat-
sifat fisik, komposisi kimiawi dan asal yang berbeda-beda. Ada lima kategori utama unsur tanah, yaitu: partikel, mineral, bahan
organik, air, gas dan jasad hidup.
Tanah berasal dari batuan yang telah lapuk. Tanah merupakan sumber penghidupan manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Tanah dapat diolah menjadi tanah pertanian untuk menghasilkan bahan-bahan kebutuhan hidup manusia. Hasil dari
pertanian dapat kita olah menjadi bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan. Tanah tidak hanya terdiri dari satu lapisan saja.
Susunan lapisan tanah terdiri atas humus, lempung, geluh, pasir, dan kerikil. Tanah yang baik adalah tanah yang banyak
mengandung humus dan perbandingan bagian pasir, geluh, dan lempungnya hampir sama.
Tanah merupakan tempat hidup yang paling ideal bagi bakteri karena mengandung bahan organic,anorganik dan mineral yang
berlimpah.Setiap elemen tanah memiliki jenis, populasi dan sifat genetic yang berbeda. Keanekaragaman mikroorganisme
pada tanah : Bakteri, Algae,Mold, Protozoa, Amuba, Actinomycetes Flagellata, Cilliata.
Tanah subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah.Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung ppada
aktivitas mikroba tersebut.Sebagian besar mikroba memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan
dalam menghancurkan limbah organic, recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, meransang
pertumbuhan, biokontrol pathogen dan membantu penyerapan unsure hara.Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan
dengan memanfaatkan peran-peran penting mikroba tersebut. Pembagian mikroba :
1. Golongan aotohtonus : mikroba yang selalu ditemukan dan tidak dipengaruhi lingkungan.
2. Golongan Zimogenik : kehadirannya diakibatkan pengaruh luar yang baru.
3. Golongan Transien : kehadirannya bersamaan dengan adanya penambahan secara buatan.
Hal 1
Biologi dan Kesehatan Tanah (W) Pertemuan Ke-2 Kamis, 22 Oktober 2020
2. Siklus Hara
Mikroorganisme mempunyai peran yang sangat penting dalam siklus hara karena:
1. Ukurannya yang kecil sehingga mempunyai rasio permukaan:volume yang sangat besar => memungkinkan
pertukaran material (hara) dari sel ke lingkungannya dengan sangat cepat.
2. Reproduksi yang sangat cepat (dalam hitungan menit)
3. Distribusi keberadaan yang sangat luas
Hal 2
Biologi dan Kesehatan Tanah (W) Pertemuan Ke-2 Kamis, 22 Oktober 2020
b. Siklus Sulfur
Oksidasi sulfur menjadi sulfat oleh Thiobacillus, Arthrobacter dan Bacillus 2H2S + O2 → 2S + 2H2O
2S + 2H2O + 3O2 → 2SO42- + 4H+ S2O32- + H2O + 2O2 → 2SO42- + 2H+
Reduksi Sulfat menjadi sulfida (S2-) oleh Desulphovibrio desulphuricans 2SO42- + 4H2 → S2- + 4H2O
c. Siklus Fosfor
Fosfor di alam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein
Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia
bagi tanaman.
Hal 3
Biologi dan Kesehatan Tanah (W) Pertemuan Ke-2 Kamis, 22 Oktober 2020
Organisme tanah menghasilkan polimer organik (misal humic dan fulvic bahan acids) yang mengikat partikel lempung
menjadi mikro agregat
Pembentukan mikroagregat menjadi makro agregat dimediasi oleh organik dan berbagai jenis mikro dan
makroorganisme (bakteri, jamur-terutama jamur VAM, algae, cacing, semut, serangga dsb.)
4. Kesehatan Tanah
Tanah suppressive terhadap patogen tular tanah umumnya mempunyai total mikroorganisme yang lebih besar dan tanah
yang kondusif
Kompetisi nutrisi
Amuba memakan jamur
Populasi Pseudomonas spp (antagonistic bakteria) atau Trichoderma tinggi.
Bakteri sangat banyak di tanah karena kemampuannya beradaptasi dan berkembangbiaknya dengan membelah diri.
Ketahanan mikroba tanah terhadap logam berat juga beragam,tergantung mekanisme yang dikandungnya untuk menyesuaikan
diri terhadap polusi dan tergantung pada kondisi lingkungan tempat tinggal organisme tersebut tumbuh. Ketahanan mikroba
terhadap logam berat bervariasi dalam kelompok mikroorganisme, genus maupun spesies. Pengaruh logam terhadap mikroba
tersebut terlihat pada beberapa daur kehidupannya. Pada fungi pengaruh pengaruh tersebut terlihat dalam pembentukan
miselium, maupun perkecambahan spora. Pada khamir berupa peningkatan kegiatan lipolitik, respirasi(penghambatan sistein).
Pada bakteri terlihat pada penurunan dan perpanjangan laju. Pertumbuhan, penundaan perkembangbiakan dan sebagainya.
Berikut kandungan bakteri pada tanah :
Tanah pasir