Anda di halaman 1dari 4

Biologi dan Kesehatan Tanah (W) Pertemuan Ke-2 Kamis, 22 Oktober 2020

Mhs AGT Smt III Nim Genap di R.WA Group jam 08:00-09:10

Tanah sebagai media tumbuh mikroba

PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM PENYUBURAN TANAH


A. MIKROORGANISME
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang,
sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain
Mikroorganisme juga membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi tersebutlah yang berguna untuk
memberikan energy dan membantu mikroba untuk melaksanakan aktivitasnya. Dengan nutrisi yang terpenuhi maka mikroba
akan bereproduksi agar generasi mereka tidak punah.
Mikroba umumnya ada yang bersifat baik maupun buruk. Mikroba yang membawa dampak buruk tersebut harus dikendalikan
perkembangannya. Sehingga tidak dapat mengganggu makhluk lainnya. Pengendalian pertumbuhan mikroba dilakukan
dengan berbagai cara, pengendalian tersebut memiliki 3 tujuan yaitu mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, membasmi
mikroorganisme pada inang yang terinfeksi, dan mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme. Dengan
demikian, maka mikroorganisme tidak dapat menggagu kalangsungan makhluk hidup lainnya.

B. TANAH
Tanah dapat dipandang sebagai permukaan lahan di atas bumi yang menyediakan substreat bagi kehidupan tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Ciri-ciri lingkungan tanah bervariasi menurut letak dan iklimnya. Tanah juga memiliki kedalaman, sifat-
sifat fisik, komposisi kimiawi dan asal yang berbeda-beda. Ada lima kategori utama unsur tanah, yaitu: partikel, mineral, bahan
organik, air, gas dan jasad hidup.
Tanah berasal dari batuan yang telah lapuk. Tanah merupakan sumber penghidupan manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Tanah dapat diolah menjadi tanah pertanian untuk menghasilkan bahan-bahan kebutuhan hidup manusia. Hasil dari
pertanian dapat kita olah menjadi bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan. Tanah tidak hanya terdiri dari satu lapisan saja.
Susunan lapisan tanah terdiri atas humus, lempung, geluh, pasir, dan kerikil. Tanah yang baik adalah tanah yang banyak
mengandung humus dan perbandingan bagian pasir, geluh, dan lempungnya hampir sama.
Tanah merupakan tempat hidup yang paling ideal bagi bakteri karena mengandung bahan organic,anorganik dan mineral yang
berlimpah.Setiap elemen tanah memiliki jenis, populasi dan sifat genetic yang berbeda. Keanekaragaman mikroorganisme
pada tanah : Bakteri, Algae,Mold, Protozoa, Amuba, Actinomycetes Flagellata, Cilliata.
Tanah subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah.Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung ppada
aktivitas mikroba tersebut.Sebagian besar mikroba memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan
dalam menghancurkan limbah organic, recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, meransang
pertumbuhan, biokontrol pathogen dan membantu penyerapan unsure hara.Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan
dengan memanfaatkan peran-peran penting mikroba tersebut. Pembagian mikroba :
1. Golongan aotohtonus : mikroba yang selalu ditemukan dan tidak dipengaruhi lingkungan.
2. Golongan Zimogenik : kehadirannya diakibatkan pengaruh luar yang baru.
3. Golongan Transien : kehadirannya bersamaan dengan adanya penambahan secara buatan.

C. PERANAN MIKROBA TANAH


Mikroorganisme terdapat pada tanah yang subur. Mengapa sampai mikroorganisme berperan dalam menentukan tanah yang
subur? Alasannya adalah karena:
1. Mikroorganisme berperan dalam siklus energi
2. Mikroorganisme berperan dalam siklus hara
3. Mikroorganisme berperan dalam pembentukan agregat tanah
4. Menentukan kesehatan tanah (suppressive/conducive) Tanah dikatakan subur bila mempunyai kandungan dan
keragaman biologi yang tinggi

Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah karena :


1. Siklus Energi
 Sumber energi utama adalah matahari yang diubah oleh tanaman melalui proses fotosintesis menjadi bahan organik
 Beberapa mikroorganisme mampu melakukan fotosintesis (menangkap energi matahari: algae)
 Sumber energi yang lain adalah basil oksidasi-reduksi mineral anorganik: S dan Fe
 Energi dalam bahan organik dimanfaatkan oleh organisme/mikroorganisme Organisme dekomposer: milipede dan
Mikroorganisme dekomposer: jamur dan bakteri
 Mikroorganisme yang tumbuh di rhizosfer memanfaatkan energi dalam eksudat akar: bakteri Azotobacter

Hal 1
Biologi dan Kesehatan Tanah (W) Pertemuan Ke-2 Kamis, 22 Oktober 2020

2. Siklus Hara

Mikroorganisme mempunyai peran yang sangat penting dalam siklus hara karena:
1. Ukurannya yang kecil sehingga mempunyai rasio permukaan:volume yang sangat besar => memungkinkan
pertukaran material (hara) dari sel ke lingkungannya dengan sangat cepat.
2. Reproduksi yang sangat cepat (dalam hitungan menit)
3. Distribusi keberadaan yang sangat luas

Macam-macam siklus hara penting:


a. Siklus Nitrogen

 Pool N terbesar di udara sebagai gas N2


 N menjadi tersedia melalui proses fiksasi (kimia maupun mikrobiologis) (nitrogen fixer: rhizobium dll)
 N organik (dalam jaringan makhluk hidup – bentuk protein, asam amino dan asam nukleat) menjadi N anorganik
melalui proses mineralisasi NH4+ == (ammonium) MO dekomposer
 NH4+ mengalami Nitrifikasi oleh Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Nitrosovibrio
 NO2- menjadi NO3+ oleh Nitrobacter dan Nitrococcus NO3- mengalami Denitrifikasi menjadi
 NO2- oleh Pseudomonas, Bacillus dan Alcaligenes N anorganik dapat diasimilasi oleh mikroorganisme == Imobilisasi

Hal 2
Biologi dan Kesehatan Tanah (W) Pertemuan Ke-2 Kamis, 22 Oktober 2020

b. Siklus Sulfur

 Oksidasi sulfur menjadi sulfat oleh Thiobacillus, Arthrobacter dan Bacillus 2H2S + O2 → 2S + 2H2O
2S + 2H2O + 3O2 → 2SO42- + 4H+ S2O32- + H2O + 2O2 → 2SO42- + 2H+
 Reduksi Sulfat menjadi sulfida (S2-) oleh Desulphovibrio desulphuricans 2SO42- + 4H2 → S2- + 4H2O

c. Siklus Fosfor

 Fosfor di alam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein
 Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia
bagi tanaman.

3. Pembentukan agregat tanah

Hal 3
Biologi dan Kesehatan Tanah (W) Pertemuan Ke-2 Kamis, 22 Oktober 2020

 Organisme tanah menghasilkan polimer organik (misal humic dan fulvic bahan acids) yang mengikat partikel lempung
menjadi mikro agregat
 Pembentukan mikroagregat menjadi makro agregat dimediasi oleh organik dan berbagai jenis mikro dan
makroorganisme (bakteri, jamur-terutama jamur VAM, algae, cacing, semut, serangga dsb.)

4. Kesehatan Tanah
 Tanah suppressive terhadap patogen tular tanah umumnya mempunyai total mikroorganisme yang lebih besar dan tanah
yang kondusif
 Kompetisi nutrisi
 Amuba memakan jamur
 Populasi Pseudomonas spp (antagonistic bakteria) atau Trichoderma tinggi.

Bakteri sangat banyak di tanah karena kemampuannya beradaptasi dan berkembangbiaknya dengan membelah diri.
Ketahanan mikroba tanah terhadap logam berat juga beragam,tergantung mekanisme yang dikandungnya untuk menyesuaikan
diri terhadap polusi dan tergantung pada kondisi lingkungan tempat tinggal organisme tersebut tumbuh. Ketahanan mikroba
terhadap logam berat bervariasi dalam kelompok mikroorganisme, genus maupun spesies. Pengaruh logam terhadap mikroba
tersebut terlihat pada beberapa daur kehidupannya. Pada fungi pengaruh pengaruh tersebut terlihat dalam pembentukan
miselium, maupun perkecambahan spora. Pada khamir berupa peningkatan kegiatan lipolitik, respirasi(penghambatan sistein).
Pada bakteri terlihat pada penurunan dan perpanjangan laju. Pertumbuhan, penundaan perkembangbiakan dan sebagainya.
Berikut kandungan bakteri pada tanah :
 Tanah pasir

320 – 500 ribu sel bakteri/gr tanah


 Tanah lempung

360 – 600 ribu sel bakteri/gr tanah


 Tanah subur

2 – 200 juta sel bakteri/gr tanah


Hal 4

Anda mungkin juga menyukai