0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang kurva sigmoid yang menggambarkan pola pertumbuhan tanaman. Terdiri dari tiga fase yaitu fase pertumbuhan eksponensial yang lambat, fase pertumbuhan linear, dan fase penurunan laju pertumbuhan. Dokumen ini juga menjelaskan cara mengukur panjang daun tanaman kacang merah selama 21 hari untuk menggambarkan kurva pertumbuhan daun.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Ir. Alvera Prihatini Dewi Nazari,m.si. Prakt. Fisiol Tumb. Kurva Sigmoid
Dokumen ini membahas tentang kurva sigmoid yang menggambarkan pola pertumbuhan tanaman. Terdiri dari tiga fase yaitu fase pertumbuhan eksponensial yang lambat, fase pertumbuhan linear, dan fase penurunan laju pertumbuhan. Dokumen ini juga menjelaskan cara mengukur panjang daun tanaman kacang merah selama 21 hari untuk menggambarkan kurva pertumbuhan daun.
Dokumen ini membahas tentang kurva sigmoid yang menggambarkan pola pertumbuhan tanaman. Terdiri dari tiga fase yaitu fase pertumbuhan eksponensial yang lambat, fase pertumbuhan linear, dan fase penurunan laju pertumbuhan. Dokumen ini juga menjelaskan cara mengukur panjang daun tanaman kacang merah selama 21 hari untuk menggambarkan kurva pertumbuhan daun.
A. Tujuan Praktikum : Mempelajari kecepatan pertumbuhan daun tanaman
B. Dasar Teori
Secara umum pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran yang diikuti oleh
peningkatan massa kering yang tidak dapat balik. Perkembangan tanaman merupakan kombinasi dari sejumlah proses yang kompleks yaitu proses pertumbuhan dan diferensiasi yang mengarah kepada akumulasi berat kerin dan terjadi perubahan secara anatomi dan fisiologi. Secara sempit pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdiri atas pembelahan sel, perbesaran sel, dan diferensiasi sel. Pola pertumbuhan tanaman dapat digambarkan dalam bentuk kurva. Perubahan ukuran organisme yang sedang tumbuh, organ, jaringan, populasi sel, ataupun masing- masing sel adalah bentuk sigmoid. Dalam bentuk pertumbuhan sigmoid terdapat 3 bagian yang memiliki ciri-ciri tersendiri, yakni 1. Fase pertumbuhan eksponensial. Fase ini dimulai dengan pertumbuhan yang lambat dan pengumpulan momentum. 2. Fase pertumbuhan linear yang dimulai terdapatnya titik belok dari bentuk pertumbuhan eksponensial. 3. Fase terdapatnya penurunan laju pertumbuhan sampai terhentinya pertumbuhan tersebut dan organisme bertahan pada ukuran yang telah dicapai.
C. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan meliputi benih kacang merah, pasir, polybag, air dan penggaris.
D. Cara Kerja:
1. Rendam benih kacang merah selama 24 jam.
2. Ambil 3 (tiga) benih kacang merah yang telah direndam, kemudian ukur panjang daun yang ada dalam embrio (bijinya dibelah terlebih dahulu). 3. Lakukan seleksi pada biji yang direndam sebanyak 25 butir. 4. Hasil seleksi, yaitu benih yang baik, ditanam pada bak perkecambahan dengan media pasir. 5. Tempatkan polybag/bak perkecambahan di rumah kaca dan selalu jaga kelembaban media tanam. 6. Pada hari ke-5, 7, 12, 14, 19 dan 21 setelah penanaman, lakukan pengukuran panjang daun. Pengukuran dilakukan dari lamina (helai daun) sampai petiola (tangkai daun) 3 (tiga) tanaman sampel yang sama sampai pengamatan terakhir. Apabila pada hari ke-5 sampai ke-7 tidak ada bibit yang muncul di atas media tanam, lakukan penggalian terhadap 3 (tiga) bibit tersebut, kemudian dibuang. Untuk hari berikutnya, biarkan bibit tumbuh dalam bak perkecambahan dan tidak perlu dipindah-pindah. 7. Tentukan rata-rata panjang daun (cm) dari tiga tanaman sampel dari setiap kali pengukuran (pengukuran pertama sampai pengukuran terakhir). 8. Gambar hasil pengukuran dan buat grafiknya dengan waktu (hari) pada sumbu X dan rata-rata panjang daun (cm) pada sumbu Y.