Kurikulum TK Islam Raudhatul Jannah Kota
Kurikulum TK Islam Raudhatul Jannah Kota
ABSTRACT
Taman Kanak-kanak salah satu bentuk layanan PAUD yang diberikan kepada anak usia
4 – 6 tahun bertujuan mengembangkan semua potensi anak yang mencakup aspek nilai agama
dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni untuk mencapai kesiapan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan ini menjadi tonggak dasar bagi lembaga dalam
penyusunan sebuah kurikulum. Tujuan ini juga disejalankan dengan tujuan yayasan atau badan
yang menjadi penyelengara dari lembaga tersebut.
Kurikulum merupakan hal pokok yang menggerakkan dan mengarahkan proses
pendidikan. Karena itu kurikulum yang disusun harus dapat mengembangkan potensi peserta
didik menjadi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam kelanjutan pendidikan dan
kehidupannya. Kurikulum PAUD juga diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada anak
untuk mengembangkan seluruh potensinya sehingga memiliki kemampuan yang berharga dalam
mencapai keberhasilannya di jenjang pendidikan berikutnya
Pendidik dan tenaga kependidikan akan dipandu oleh kurikulum dalam memfasilitasi
program pendidikan berkualitas yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum
menjadi panduan dalam penyiapan sumber daya manusia berkualitas di masa datang yang dapat
mengisi kebutuhan tenaga terdidik yang terampil sesuai dengan perkembangan pengetahuan,
teknologi, dan pembangunan. Untuk itu sudah seharusnya kurikulum memiliki jangkauan yang
lebih luas dan jauh kedepan karena dunia pun selalu berubah. Kurikulum harus responsif
terhadap kebutuhan dunia yang selalu berubah.
TK Islam Raudhatul Jannah salah satu lembaga yang sangat memperhatikan
perkembangan kurikulumnya. TK Islam Raudhatul Jannah merupakan lembaga PAUD
terkemuka dan diminati masyarakat Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota
sekitarnya. Terlihat dari jumlah muridnya yang diawal berdirinya tahun 1990 hanya 34 orang,
ditahun kedua naik menjadi 110 orang. Dan rata-rata setelah itu sampai saat ini muridnya
berjumlah lebih kurang 200 orang. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang awalnya
hanya 4 orang sekarang sudah berjumlah 25 orang. Jumlah rombongan belajar untuk kelompok
A (umur 4-5 tahun) sebanyak 3 rombel dan kelompok B (umur 5-6 tahun) sebanyak 10 rombel.
Jumlah guru sebanyak 23 orang dengan rincian guru kelas sebanyak 13 orang, guru sentra 7
orang dan 1 orang guru musik. 1 orang kepala TK dan 1 orang wakil kepala bidang kurikulum
1
dan 1 orang wakil kepala bidang sarana prasarana. 1 orang guru kelas bertanggung jawab dengan
14 sampai 15 anak. Guru sentra khusus mengajar kegiatan sentra dengan didampingi guru kelas
dan bertanggung jawab untuk seluruh anak khusus untuk pembelajaran di sentranya masing-
masing.
Model pembelajaran yang dipakai di TK Islam Raudhatul Jannah adalah model
pembelajaran sentra. Sentra yang ada di TK Islam Raudhatul Jannah adalah sebagai berikut : 1)
Sentra Sains dan Bahan Alam, 2) Sentra Persiapan, 3) Sentra Bermain Peran, 4) Sentra Balok, 5)
Sentra Seni dan Kreatifitas, 6) Sentra Musik dan Olah Tubuh, 7) Sentra Multimedia dan
Perpustakaan. Setiap sentra dipegang oleh satu orang guru yang khusus mengajar di sentra
tersebut. Guru sentra tidak merangkap sebagai guru kelas sehingga guru sentra fokus kepada
pembelajaran sentra yang menjadi tanggung jawabnya.
Dari uraian diatas dapat dipahami yang membuat TK Islam Raudhatul Jannah sampai saat
ini tetap diminati oleh masyarakat adalah karena kurikulumnya. Hal inilah yang ingin peneliti
amati bagaimana implementasi pengembangan kurikulum di TK Islam Raudhatul Jannah mulai
dari perencanaannya, pelaksanaan hingga evaluasinya.
2
menyediakan lingkungan pendidikan bagi siswa untuk berkembang. Karena itu, kurikulum
disusun sebaik mungkin agar siswa bisa melakukan berbagai kegiatan belajar.
Saat ini berdasarkan Permendikbud No. 146 tahun 2014 untuk PAUD kurikulum yang
digunakan adalah kurikulum 2013 PAUD. Kurikulum 2013 PAUD bertujuan untuk mendorong
berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya.
Kesiapan itu berarti anak memiliki kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam
mengikuti pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
Kemampuan sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial. Kedua sikap ini membangun
kesadaran anak bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Tuhan, seorang individu yang memiliki
kemampuan untuk pengembangan diri, dan bagian dari kelompok sosialnya. Pengembangan
kemampuan pengetahuan dilakukan dengan mengenalkan konsep-konsep tentang diri dan
lingkungannya, baik lingkungan mikro, messo, maupun makro. Kemampuan keterampilan
dikembangkan untuk mendukung kemampuan sikap dan kemampuan pengetahuan.
Kemampuan keterampilan untuk mendukung pengetahuan diterapkan melalui proses
saintifik atau sering disebut pendekatan saintifik yang bertujuan untuk membangun pola berpikir
yang sistematis dengan rangkaian proses yang saling berkesinambungan dari yang paling konkrit
berkembang menjadi karya nyata sebagai hasil olah pikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir
saintifik diterapkan dalam proses pembelajaran yang dimulai dengan: (1) mengamati dengan
menggunakan seluruh alat indera sehingga merasakan sensasi yang ditimbulkan dari benda
tersebut kemampuan berpikir, (2) menanya sebagai proses memberi ruang kepada anak untuk
menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap benda yang diamatinya. Rasa ingin tahu sebagai
pendorong bagi anak untuk melakukan langkah berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan informasi
sebagai cara untuk menjawab rasa keingintahuannya. Proses pengumpulan informasi dilakukan
dengan melibatkan seluruh sumber belajar yang ada di lingkungan, tidak hanya terbatas dari
guru, tetapi dapat dari buku, internet, orang tua, pelaksana profesi, dan sebagainya. Langkah
selanjutnya adalah (4) menalar, yakni mengolah informasi yang sudah terkumpul untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan yang muncul sebelumnya. Proses menalar merupakan bagian
penting dalam rangka membangun pengetahuan baru yang dihubungkan dengan pengetahuan
yang sudah dimiliki sebelumnya. Hasil proses menalar anak memiliki pemahaman baru tentang
suatu konsep. Tahap berikutnya (5) mengomunikasikan gagasan dan pemahaman tentang
3
pengetahuan tentang konsep baru yang dituangkan ke dalam berbagai hasil karya berupa lisan,
seni, balok, dan lainnya.
Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah untuk meningkatan
kemampuan intelektual anak, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi anak; untuk
membentuk kemampuan anak dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik; terciptanya
kondisi pembelajaran di mana anak merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan;
diperolehnya hasil capaian perkembangan yang signifikan; untuk melatih anak dalam
mengomunikasikan ide-ide khususnya dalam menghasilkan suatu karya atau pekerjaan; untuk
mengembangkan karakter anak.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan kurikulum adalah komponen penting dari
pendidikan yang harus disusun dengan penuh pemikiran dan sesuai dengan kebutuhan anak,
terutama kebutuhan masa depannya yang tentu lebih besar tantangan dan persaingannya.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan
peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Dimulai dari
merancangnya, melakukan prosesnya dan mengevaluasinya sebagai pedoman kembali untuk
rancangan berikutnya.
Kurikulum PAUD memuat tujuan, hasil belajar, proses, konten yang sesuai dengan
tingkat perkembangan anak untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan untuk mendukung kesiapan anak belajar di jenjang pendidikan yang lebih lanjut.
Kurikulum PAUD memberi arah pada proses stimulasi yang dilaksanakan secara cermat, hati-
hati, sesuai dengan karakteristik anak dan dinilai secara komprehensif dari data yang otentik.
Proses stimulasi yang tidak direncanakan tidak akan mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap satuan pendidikan anak usia dini memiliki dan
mengembangkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum nasional yang bersifat terbuka artinya memberi
peluang kepada daerah dan satuan pendidikan untuk memperkaya kurikulum sesuai dengan
karakteristik daerah atau satuannya. Provinsi berkewenangan mengembangkan muatan lokal
untuk kurikulum pendidikan menengah. Kabupaten/kota berkewenangan mengembangkan
4
muatan lokal untuk kurikulum SD dan SMP, sedangkan satuan pendidikan termasuk satuan
PAUD mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah kurikulum
operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik satuan PAUD.
Artinya, kurikulum ini dibuat oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan karakteristik satuan
PAUD seperti keadaan lingkungan, peserta didik, pendidik, sarana dan prasarana, biaya, dan
nilai-nilai yang mendasari, serta program yang akan dilakukan oleh satuan PAUD. Berdasarkan
hal tersebut sebuah lembaga diharuskan memiliki KTSP lembaganya yang sesuai dengan situasi
dan kondisi lembaga itu sendiri. Diharapkan tidak mengcopy paste KTSP lembaga lain padahal
kondisi lembaganya jauh berbeda dengan lembaga yang kita punya.
Dalam melakukan pengembangan KTSP memperhatikan : 1) keragaman geografis, 2)
keragaman potensi sumber daya, 3) ketersediaan sarana dan prasarana yang berbeda antarsatuan
pendidikan, 4) keragaman latar belakang dan kondisi sosial budaya, 5) karakteristik lembaga
(misal: lingkungan, sosial , peserta didik, visi, misi, keagamaan, inklusif).
Kreativitas lembaga dalam menyusun kurikulum akan berdampak pada kemajuan
pendidikan lembaga itu sendiri. Karena kurikulum kreatif adalah kurikulum yang banyak
memberikan pengalaman-pengalaman belajar sehingga dapat membuat persambungan sel syaraf
otak lebih banyak lagi. Pembelajaran membutuhkan banyak penguatan terus menerus, sehingga
menjadikan persambungan menjadi permanen ha1 itu harus diulang dan persambungan sel syaraf
otak tidak akan terjadi jika pengetahuan itu terputus-putus atau bahkan terhenti.
Dalam menyusun KTSP perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1)
berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat, perkembangan, dan
kebutuhan anak, termasuk kebutuhan khusus, 2) kurikulum dikembangkan secara kontekstual, 3)
mencakup semua dimensi kompetensi dan program pengembangan, 4) program pengembangan
sebagai dasar pembentukan kepribadian anak yaitu membangun sikap spiritual dan sosial anak,
5) memperhatikan tingkat perkembangan anak, 6) mempertimbangkan cara anak belajar yaitu
anak belajar mulai dari dirinya kemudian ke luar dirinya, dari konkrit ke abstrak, sederhana ke
kompleks, mudah ke sulit yang dilakukan dengan cara melakukannya sendiri 7) Holistik –
integratif yaitu mengembangkan semua aspek perkembangan secara seimbang melalui layanan
pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, kesejahteraan ataupun layanan perlindungan anak, 8)
5
belajar melalui bermain, 9) memberi pengalaman belajar, 10) memperhatikan dan melestarikan
karakteristik sosial budaya.
Sebelum menyusun KTSP ada beberapa alur penyusunan yang harus kita ikuti yaitu :
1. Analisis Konteks
a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD (TPKS
PAUD). Tim dapat terdiri atas: kepala sekolah, guru, ketua yayasan, pengawas,
komite sekolah
b. TPKS PAUD melakukan analisis konteks mempelajari, dan menganalisis
dokumen perundang-undangan, kondisi, peluang, dan tantangan yang terkait
dengan peserta didik, pendidik, sarana, prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang
mendasari, serta program yang akan dilakukan.
2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
a. Satuan PAUD melakukan rapat kerja penyusunan kurikulum dengan
memperhatikan hasil analisis konteks yang telah dilakukan.
b. Rapat kerja dipimpin oleh kepala sekolah.
c. Peserta rapat kerja adalah seluruh warga yang ada di satuan pendidikan (misalnya
guru, petugas TU, petugas kebersihan).
d. Rapat kerja dapat melibatkan komite sekolah, narasumber dan pihak lain yang
terkait
e. Draf kurikulum dapat dikaji ulang (di-review) dan direvisi.
3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD
Dokumen KTSP yang telah disusun oleh setiap satuan PAUD perlu disahkan oleh
pejabat yang berwenang seperti dinas pendidikan setempat dan/atau ketua
yayasan/pengelola. Cara pengesahan dapat dilakukan dengan cara :
a. Pengawas/penilik setempat melihat kelayakan KTSP yang disusun
b. Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Satuan
PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk disahkan atau
setidaknya diketahui.
c. Dinas Pendidikan atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan kewenangannya
mengesahkan dokumen kurikulum yang bersangkutan.
4. Pemberlakuan KTSP
6
Dokumen KTSP yang telah disusun oleh setiap satuan PAUD perlu dibuatkan Surat
Keputusan (SK) Penetapan pembelakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) oleh kepala sekolah dan/atau ketua yayasan/pengelola
5. Pelaksanaan KTSP
KTSP yang telah disusun harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bersama
seluruh warga yang ada pada satuan PAUD tersebut.
Dengan memperhatikan alur penyusunan KTSP diatas lembaga akan lebih terarah dalam
menyusun kurikulum lembaganya. Untuk poin analisis konteks adalah bentuk pertimbangan
lembaga dalam menyusun dokumen KTSP agar pada akhirnya KTSP tersebut bisa terlaksana
dengan baik.
Dokumen KTSP terdiri dari dua dokumen, yaitu Dokumen 1 dan Dokumen 2. Dokumen I
KTSP adalah dokumen yang bersifat umum berisi berbagai informasi yang berhubungan dengan
karakteristik satuan PAUD. Komponen minimal Dokumen I PAUD berisi: 1) visi, 2) misi, 3)
tujuan satuan pendidikan, 4) program pengembangan, 5) Indikator pencapaian perkembangan
anak, 6) muatan Pembelajaran, 7) pengaturan beban belajar, dan 8) kalender pendidikan.
Dokumen I dapat dilengkapi dengan profil lembaga, SOP, tata tertib dan hal-hal lain yang
dianggap perlu.
Dokumen II disebut juga dokumen program. Dokumen ini merupakan dokumen yang
berisi perencanaan yang akan dilaksanakan oleh pendidik selama satu tahun ke depan.
Komponen dokumen ini mencakup : 1) Program Semester (Prosem), 2) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM), 3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), 4)
Penilaian perkembangan anak.
Sistematika atau outline KTSP PAUD ditentukan oleh setiap satuan PAUD. Contoh
outline KTSP TK/KB dapat dilihat dibawah ini :
Halaman Judul
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan
guru dan Uraian Tugas
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
7
BAGIAN II. DOKUMEN I
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD
3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD
B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud
1. Visi Satuan PAUD
2. Misi Satuan PAUD
3. Tujuan Satuan PAUD
C. Karakteristik KTSP
D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
F. Standar Operasional Prosedur
BAGIAN III. DOKUMEN II
A. Program Semester
B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
C. Rencana Pelaksanaan Program Harian
D. Penilaian Perkembangan Anak
BAGIAN IV. PENUTUP
BAGIAN V. LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
2. Program Semester
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
5. Penilaian Perkembangan Anak
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
7. Tata Tertib,
8. Kode Etik
9. dll yang dianggap perlu
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyusunan dokumen KTSP sesuai dengan
outline diatas akan menggambarkan kurikulum yang utuh dari sebuah lembaga. Karena itu
dokumen ini sangat penting, bahkan untuk bisa tidaknya sebuah lembaga di akreditasi Dokumen
KTSP menjadi salah satu persyaratannya untuk di upload system penilaian akreditasi (Sispena).
8
saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 pijakan (Scaffolding) untuk mendukung
perkembnagan anak, yaitu 1) pijakan lingkungan main, 2) pijakan sebelum main, 3) pijakan
selama main, 4) pijakan setelah main. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang
disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk
mencapai perkembangan yang lebih tinggi.( Depdiknas, 2016)
Prinsip pendekatan sentra dan lingkaran yang perlu diperhatikan : 1) Keseluruhan proses
pembelajarannya berlandaskan pada teori dan pengalaman empiric, 2) setiap proses
pembelajaran harus ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (kecerdasan
jamak) melalui bermain yang terencana dan terarah serta dukungan pendidik dalam bentuk 4
jenis pijakan, 3) menempatkan penataan lingkungan main sebagai pijakan awal yang merangsang
anak untuk aktif, kreatif, dan terus berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri, 4)
menggunakan standar operasional yang baku dalam proses pembelajaran, yaitu meliputi : (1)
pendidik menata lingkungan main sebagai pijakan lingkungan yang mendukungperkembangan
anak; (2) ada pendidik yang bertugas menyambut kedatangan anak dan mempersilahkan untuk
bermain bebas dulu (waktu untuk penyesuaian); (3) semua anak mengikuti main pembukaan
dengan bimbingan pendidik (4) pendidik memberi waktu kepada anak untuk ke kamar kecil dan
minum secara bergiliran/pembiasaan antri; (5) anak-anak masuk ke kelompok masing-masing
dengan dibimbing oleh pendidik yang bersangkutan; (6) pendidik duduk bersama anak
didikdengan membentuk lingkaran untuk memberikan pijakan pengalaman sebelum main; (7)
pendidik memberi waktu yang cukup kepada anak untuk melakukan kegiatan di sentra main
yang disiapkan sesuai jadwal hari itu; (8) selama anak berada di sentra, secara bergilir pendidik
memberi pijakan kepada setiap anak; (9) pendidik bersama anak-anak membereskan peralatan
dan tempat main; (10) pendidik memberi waktu kepada anak untuk kekamar kecil dan minum
secara bergiliran; (11) pendidik duduk bersama anak didik dengan membentuk lingkaran untuk
memberikan pijakan pengalaman setelah main; (12) pendidik bersama anak-anak makan bekal
yang dibawanya (tidak dalam posisi istrirahat); (13) kegiatan penutup; (14) anak-anak pulang
secara bergilir; (15) pendidik (guru/kader/pamong) membereskan tempat dan merapikan/mencek
catatan-catatan dan kelengkapan administrasi; (16) pendidik melakukan diskusi evaluasi hari ini
dan rencana esok hari; (17) pendidik pulang, 5) mempersyaratkan pendidik (guru/kader/pamong)
dan pengelola program untuk mengikuti pelatihan sebelum menerapkan metode ini,
9
6).melibatkan orangtua dan keluarga sebagai satu kesatuan proses pembelajaran untuk
mendukung kegiatan anak dirumah.
Sentra main adalah zona atau area main anak yang dilengkapi seperangkat alat main yang
berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak
dalam 3 jenis main yaitu : 1) main sensorimotor atau fungsional, 2) main peran, dan 3) main
pembangunan. Tiga jenis main ini yang selalu ada di setiap jenis kegiatan main anak.
Secara umum sentra yang dibuka untuk kegiatan main anak adalah sebagai berikut : 1)
Sentra balok memfasilitasi anak bermain tentang konsep bentuk, ukuran, keterkaitan bentuk,
kerapihan, ketelitian, bahasa, dan kreativitas, 2) Sentra bermain peran mikro mengembangkan
kemampuan berpikir abstrak, kemampuan berbahasa, sosial-emosional, menyambungkan
pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan baru dengan menggunakan alat main
peran berukuran kecil, 3) Sentra bermain peran besar mengembangkan kemampuan mengenal
lingkungan sosial, mengembangkan kemampuan bahasa, kematangan emosi dengan
menggunakan alat main yang berukuran besar sesuai dengan ukuran sebenarnya, 4) Sentra Imtaq
mengenalkan kehidupan beragama dengan keterampilan yang terkait dengan agama yang dianut
anak, 5) Sentra seni mengembangkan kemampuan motorik halus, keselarasan gerak, nada, aspek
sosial-emosional dan lainnya, 6) Sentra persiapan lebih menekankan pengenalan keaksaraan
awal pada anak yang lebih diperkaya jenis kegiatan bermainnya, 7) Sentra bahan alam kental
dengan pengetahuan sains, matematika, dan seni. Sentra bahan alam diisi dengan berbagai bahan
main yang berasal dari alam, seperti air, pasir, bebatuan, daun, 8) Sentra memasak kaya dengan
pengalaman unik bagi anak mengenal berbagai bahan makanan dan proses sain yang
menyenangkan.
METHOD
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Jenis penelitian
ini bertujuan menggambarkan keadaan secara objektif, objek dikembangkan apa adanya
sehingga penelitian bersifat alamiah, tidak manipulasi dan kehadiran peneliti tidak berpengaruh
pada objek. Data disajikan dalam bentuk deskriptif.
10
Penelitian dilaksanakan di TK Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh. Alasan
memilih TK Islam Raudhatul Jannah karena TK ini termasuk salah satu TK terbaik di Kota
Payakumbuh, bahkan juga di Sumatera Barat. TK Islam Raudhatul Jannah salah satu TK favorit
di Kota Payakumbuh. Banyak TK lain yang datang berkunjung ke TK Islam Raudhatul Jannah,
bukan hanya dari daerah di Sumatera Barat, namun TK dari daerah diluar Sumatera Barat seperti
Provinsi Riau, Jambi, Batam dan Aceh.
Sampel sumber data penelitan ini berupa kata-kata dan tindakan sebagai sumber utama.
Sedangkan sumber data tertulis, photo dan catatan tertulis adalah sumber data pendukung
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data. Data ini sangat penting karena itu
dikelola dengan baik agar mendapatkan data yang benar dan akurat. Dalam pengumpulan data
peneliti menggunakan data sebagai berikut: 1) Wawancara secara mendalam dan berfokus pada
permasalahan agar semua data yang dibutuhkan bisa terkumpul. Guna mengetahui implementasi
dan pengembangan kurikulum TK Islam Raudhatul Jannah peneliti perlu memberikan dan
melakukan wawancara kepada pihak yang terkait yaitu kepala sekolah dan guru. 2) Observasi
pada penelitian kualitatif yang peneliti lakukan adalah observasi tak berstruktur, karena fokus
penelitian belum jelas. Peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang dilihat,
melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan. Observasi yang dilakukan peneliti adalah
observasi pelaksanaan proses dan pelaksanaan kegiatan mengajar guru saat pembelajaran
berlangsung. 3) Dokumentasi untuk memperkuat data yang diperoleh melalui wawancara dan
observasi. Data tersebut berupa dokumen yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum di
TK Islam Raudhatul Jannah.
HASIL PEMBAHASAN
Deskripsi yang berkaitan dengan hasil penelitian ini, disusun berdasarkan jawaban
pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian melalui wawancara dan pengamatan langsung di
lapangan, setelah itu dilengkapi dengan dokumentasi berupa fhoto atau dokumen lainnya.
Pengamatan dimulai dengan melihat perencanaan kurikulum berupa dokumen Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP di TK Islam Raudhatul Jannah adalah Kurikulum TK
Islam Raudhatul Jannah. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum 2013 PAUD yang ditambah
dengan kurikulum Yayasan Pendidikan Islam Raudhatul Jannah.
11
Hasil wawancara dengan Kepala TK Islam Raudhatul Jannah, Ibu Anidar, S.Pd.AUD ,
beliau mengatakan :
12
“Perencanaan pembelajaran dimulai dengan melihat program semester setiap sentra.
Pertama dilihat dulu tema yang akan dibahas, kemudian dilihat KD dan
indikatornya. Setelah itu baru dirancanglah RPPM. Materi dan kegiatan yang
dipilih di RPPM disesuaikan dengan tema dan sub tema yang dibahas. Setelah
RPPM selesai maka dibuatlah RPPH. RPPH akan menjadi pedoman guru dalam
melakukan kegiatan setiap hari mulai dari kegiatan pembukaan, inti dan penutup.
Setelah RPPH selesai maka dipersiapkanlah perlengkapan untuk kegiatan main.
Penataan lingkungan main dipersiapkan sesuai dengan kegiatan main yang ada di
RPPH.”
13
aqidah, akhlak dan ibadah yang terintegrasi dalam semua bidang pengembangan yang disajikan
dengan keteladanan dan berbagai metode sesuai tahap perkembangan peserta didik. Ini
merupakan karakteristik kurikulum TK Islam Raudhatul Jannah yang tertuang dalam dokumen
KTSP nya. Adapun muatan lokal dapat dilihat pada table dibawah ini :
MUATAN LOKAL
TK ISLAM RAUDHATUL JANNAH
TP : 2018 – 2019
N NAMA MATERI
O PROGRAM SEMESTER 1 SEMESTER 2
1 Pengenalan
Alquran : Surat An Naba’ Surat An Naba’
1) Tadarus
2) Hafalan surat Kelompok : A Kelompok : A
pendek - Surat Al Fatihah - Surat Al Falaq
- Surat An Nass - Surat Al Ikhlas
Kelompok : B Kelompok : B
- Surat Al Fatihah - Surat Al Kafiruun
- Surat An Nass - Surat Al Kautsar
- Surat Al Falaq - Al Maa’uun
- Surat Al Ikhlas - Quraisy
- Surat Al lahab - Al Fill
- Surat An Nashr - Al ‘Ashr
3) Doa-doa Harian Kelompok : A Kelompok : A
- Doa mau belajar - Doa pembuka hati
- Doa kedua orang tua - Doa Naik Kendaraan
- Doa sebelum makan - Doa bercermin
- Doa sesudah makan
- Doa masuk WC Kelompok : B
- Doa keluar WC - Azan dan Qamat (laki-
- Doa naik kendaraan laki)
- Doa mau tidur - Qamat (perempuan)
- Doa bangun tidur - Doa sesudah azan
- Doa keluar rumah - Doa sebelum berwudhu
- Doa sesudah berwudu’
Kelompok : B - Doa Sesudah Sholat
- Doa mau belajar
- Doa pembuka hati
- Doa kedua orang tua
- Doa sebelum makan
- Doa sesudah makan
- Doa masuk WC
14
- Doa keluar WC
- Doa naik kendaraan
- Doa berbuka Puasa
- Doa masuk mesjid
- Doa keluar masjid
- Doa bercermin
- Doa mau tidur
- Doa bangun tidur
- Doa keluar rumah
2 Pengenalan Sholat - Thaharoh / Berwudhu - Thaharoh / Berwudhu
- Praktek Sholat Dhuha - Praktek Sholat Dhuha
- Praktek sholat - Praktek sholat
berjamaah di mesjid berjamaah di mesjid
(setiap hari jumat) (setiap hari jumat)
- Gerakan sholat - Gerakan sholat
- Bacaan sholat :
Kelompok : A
Bacaan Ruku’
Bacaan I’tidal
Bacaan Sujud
Kelompok : B
Doa Iftitah
Bacaan Ruku’
Bacaan I’tidal
Bacaan Sujud
Bacaan Duduk
antara dua sujud
Bacaan Tahyad
Bacaan Salawat
3 Pengembangan Kelompok : A Kelompok : A
Pendidikan Agama - Mengucapkan - Mengenal sejarah Nabi
Islam Syahadat Muhammad SAW
- Mengucapkan kalimat Kelompok : B
Toyyibah - Menyebutkan Rukun
Iman
Kelompok : B - Menyebutkan Rukun
- Mengucapkan Islam
Syahadat - Menyebutkan nama
- Mengucapkan kalimat dan tugas malaikat
Toyyibah - Menyebutkan beberapa
- Mengenal sejarah Nabi Asmaulhusna
Muhammad SAW - Menyebutkan beberapa
nama surat dalam
Alquran
15
4 Kegiatan Amaliyah - Mengenal Puasa
Ramadhan - Mengenal Zakat, infak
dan sedaqah
------ - Tata cara Sholat
Taraweh
- Mengenal Sholat Idul
Fitri dan Tata Caranya
5 Pengenalan Manasik -Bacaan Talbiyah
Haji -Gerakan Tawaf
-Gerakan Sa’i
------
-Wukuf
-Melempat Jumrah
-Tahalul
6 Penyembelihan -Praktek sholat Idul
hewan Qurban Adha
- Mengenal tata cara ------
pemotongan hewan
Qurban
Kegiatan lainnya yang menjadi karakteristik kurikulum TK Islam Raudhatul Jannah
seperti puncak tema juga terlihat dari dokumentasi kegiatan. Adapun kegiatan puncak tema dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Kunjungan ke Rumah
2 Lingkungan Istano Pagaruyung
Gadang
Kunjungan ke Kebun
4 Binatang Bukittinggi
Binatang
Kunjungan ke Tempat
6 Rekreasi Ngalau Indah.
Wisata
Berkunjung ke berbagai
7 Pekerjaan Payakumbuh
tempat profesi sesuai sentra
16
Api - Bakar Jagung - Halaman TK
17
dengan baik. Penilaian harian kemudian dirangkum ke buku rangkuman penilaian mingguan,
bulanan dan semesteran. Setelah itu hasil akhir dari penilaian akan menjadi laporan kepada orang
tua murid saat akhir semester. Menurut salah seorang guru sentra yaitu sentra persiapan yang
bernama Ibu dwi Mora Fitria, S.Pd tentang pelaksanaan evalusi dalam bentuk penilaian adalah
sebagai berikut :
“Penilaian dilakukan setiap hari selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
Ini dilakukan agar guru betul-betul bisa melakukan penilaian yang otentik, tidak
direkayasa. Hasil penilaian harian ini dirangkum ke kompilasi penilaian, dan akhir
semester dirangkum ke buku anlisis penilaian dan dimasukkan nilai akhirnya ke
raport oleh guru kelas.”
Pernyataan ini juga diperkuat oleh kepala sekolah, dari hasil wawancara Beliau menyatakan :
“Penilaian adalah rangkaian akhir yang penting dari sebuah pembelajaran. Hasil
penilaian akan bermanfaat bagi guru untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sudah dilakukan dan akan menjadi bahan refleksi diri untuk bisa
merencanakan kegiatan berikutnya dengan lebih baik lagi. Pelaksanaan penilaian
ini termasuk juga dari penilaian kinerja guru”
Dari hasil wawancara dan mengamatan langsung terhadap dokumen penilaian yang
peneliti lihat proses evaluasi dalam bentuk penilaian di sentra dan di kelas sudah berjalan dengan
baik dan terdokumentasi dengan rapi.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti akan mendeskripsikan pembahasan dari hasil
analisis data yang diperoleh. Perencanaan pada kurikulum 2013 PAUD terlihat pada dokumen
KTSP lembaga. KTSP PAUD berisi karakteristik satuan PAUD yang mewarnai program-
program layanan PAUD di satuan tersebut. Kurikulum TK Islam Raudhatul Jannah sudah
tersusun sebagai sebuah perencanaan dan sesuai dengan pedoman yang ada di Kurikulum 2013
PAUD serta disesuaikan dengan visi dan misi lembaga.
Pelaksanaan dari KTSP baik kegiatan pembelajaran di kelas, di sentra, kegiatan
penunjang dan program khusus di TK Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh berlangsung
sesuai rencana yang sudah disusun di dokumen KTSP. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang
18
peneliti amati seluruh aspek perkembangan anak sudah dikembangkan. Melalui model
pembelajaran sentra proses saintifik berjalan sebagaimana mestinya.
Evaluasi pembelajaran di TK Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh berupa
pelaksanaan penilaian terhadap perkembangan anak didik sudah dilakukan secara rutin. Menurut
Pedoman Penilaian Hasil Pembelajaran menyatakan penilaian pada pendidikan anak usia dini
bersifat proses sehingga tidak hanya dilaksanakan satu atau dua kali pada waktu tertentu saja,
tetapi secara berkesinambungan dan terus-menerus. Penilaian bukan melihat bagus tidaknya hasil
kerja anak tetapi untuk dianalisa kemajuan perkembangan yang di capai anak sesuai dengan KD
dan indikator yang ada di RPPH dan kemampuan lain yang muncul selain dari yang ada di
RPPH. Hasil penilaian akan menjadi rekomendasi untuk perbaikan ataupun peningkatan
pembelajaran selanjutnya. Penilaian dimulai dengan penilaian harian yang dilakukan saat
pembelajaran berlangsung. Penilaian harian merupakan proses terpenting dalam rangkaian
penilaian. Tanpa penilaian harian tidak mungkin ada penilaian mingguan, bulanan, apalagi
semesteran yang berujung pada kegiatan pelaporan perkembangan anak didik kepada orang tua.
Di TK Islam Radhatul Jannah rangkaian proses penilaian sudah berjalan secara rutin dan
terdokumentasi dengan baik.
PENUTUP
19
pengembangan. Kegiatan yang menarik disertai media dan alat permainan yang menarik
membuat anak-anak senang dan bersemangat melakukan kegiatan pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran dalam bentuk penilaian di TK Islam Raudhatul Jannah Kota
Payakumbuh dilakukan setiap hari disaat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian harian
dirangkum ke minguan, bulanan dan semesteran. Penilaian bermuara akhirnya pada pelaporan
perkembangan anak kepada orang tua murid. Penilaian dilakukan secara rutin dan
terdokumentasi dengan baik. Hasil penilaian juga berguna untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas belajar mengajar berikutnya. Disamping itu hasil evaluasi baik penilaian pembelajaran
maupun evaluasi seluruh kegiatan bisa dijadikan bagian dari analisis konteks dalam penyusunan
KTSP tahun berikutnya.
Agar mutu pendidikan di lembaga makin meningkat disarankan Kepala TK agar selalu
memperhatikan setiap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kurikulum
agar lebih efektif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di TK Islam Raudhatul Jannah.
Kepada guru agar terus meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran, mengembangkan jenis
kegiatan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
REFERENCES
Ajeng Putri Pratiwi, Rika Kurnia, Nopiana. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Sentra
Bahan Alam Terhadap Kemampuan Sains Dan Berbicara Anak Kelompok B Di
Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Usia Dini, Vol. 11, Edisi. 1, hlm : 181 200
Ali Nugraha, dkk. 2015. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Pendidikan Anak Usia Dini. Direktorat Pembinaan PAUD, Dirjend PAUD dan
Dikmen, Kemdikbud.
Ali Nugraha, dkk. 2015. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Apa, Mengapa dan
Bagaimana. Direktorat Pembinaan PAUD, Dirjend PAUD dan Dikmen, Kemdikbud
Dadan Suryana. 2014. Dasar-dasar Pendidikan TK. Jakarta. Universitas Terbuka. Hal. 1 – 65
Dadan Suryana. 2014. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbabasis Perkembangan
Anak. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 1 No. 3, hlm 65 - 72
20
Dadan Suryana. 2017. Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik Di
Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Usia Dini Volume 11 Edisi 1, hlm 67 - 82
Dadan Suryana, Nelti Rizka. 2019. Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis
Akreditasi Lembaga. Jakarta. Prenadamedia.
Depdiknas, Dirjend PLS, Direktorat PAUD. (2006). Pedoman Penerapan Pendekatan Beyond
Centers and Circles Time (BCCT) (Pendekatan Sentra dan Saat Lingkaran) dalam
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta
Enah Suminah, dkk. 2018. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.
Direktorat Pembinaan PAUD, Dirjend PAUD dan Dikmen, Kemdikbud
Enah Suminah, dkk. 2018. Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.
Direktorat Pembinaan PAUD, Dirjend PAUD dan Dikmen, Kemdikbud.
Helly Apriyanti. 2017. Pemahaman Guru Pendidikan Anak Usia Dini terhadap Perencanaan
Pembelajaran Tematik. Jurnal Obsesi, Vol. 1, Issue. 2, hlm : 111 – 117
Rohita, dkk. 2018. Teacher's Understanding of the Scientific Approach in the 2013
Curriculum for Early Childhood Education. Jurnal Obsesi, Vol. 2, Issue. 2, hlm : 237
– 246
Yetty Rahelly. 2018. Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Di
Sumatera Selatan. Jurnal Pendidikan Usia Dini, Vol. 12, Edisi. 2, hlm : 381 – 390.
Yunita Iriani Kawaitouw, Ajeng Ayu Widiastuti, Mozes Kurniawan. 2018. Unit Studies
Curriculum: Strategi Guru Dalam Implementasi Kurikulum Di Jungle School
Sidomukti. Jurnal Pendidikan Usia Dini. Vol. 12, Edisi. 2, hlm : 371 - 380
Yusuf, Muri A. 2005. Metodologi Penelitian (Dasar- dasar Penyelidikan Ilmiah ). Padang :
UNP Press
21