Anda di halaman 1dari 6

Yang pertama kita akan membahas “Peran Manajemen”

Menurut salah satu tokoh ilmu manajemen, Mary Parker Follet, beliau mendefinisikan
manajemen sebagai "seni mencapai sesuatu melalui orang lain" (the art of getting things done
through the others). Sedangkan menurut Mamduh, manajemen diartikan sebagai proses
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi

     Untuk melakukan kegiatan manajemen, seorang manajer menggunakan input yang dapat
diperoleh dari lingkungan seperti input sumber daya manusia (human resource), fisik, keuangan
maupun informasi. Dengan pengelolaan input tersebut, manajer dapat mencapai tujuan organisasi
dengan efektif dan efisien.

    Efektivitas adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things). Efektivitas lebih
terkait dengan pencapaian tujuan, sejauh mana organisasi bisa mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Semakin dekat organisasi ke tujuannya, semakin efektif organisasi tersebut.

      Efisien adalah kemampuan perusahaan menggunakan sumber daya dengan benar, dan tidak
membuang-buang sumber daya yang tidak perlu (doing things right). Pemahaman efisiensi ini
tercermin dalam konsep perbandingan output input perusahaan Perusahaan yang efisien akan
berusaha memaksimalkan rasio output/input, maka jika rasio output/input semakin rendah,
perusahaan semakin tidak efisien.

Lalu lanjut ke “Proses Manajemen”

Seperti yang kita ketahui ya bahwa Manajemen terdiri dari 4 tahap, yaitu (Planning, Organizing,
Leading, dan Controlling). Nah sekarang saya akan membahas satu-persatu:

1. Perencanaan (Planning)
Planning atau Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara
yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan fungsi pertama
manajemen. Perencanaan dilakukan secara terus-menerus karena dengan berlalunya waktu,
perusahaan perlu melaksanakan perencanaan kembali dan membuat rencana-rencana baru.

Terdapat dua jenis perencanaan manajemen yang dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Perencanaan strategik difokuskan pada tujuan perusahaan dan secara keseluruhan


mempengaruhi seluruh fungsi manajemen, melibatkan konsekuensi yang menyeluruh dan
jangka panjang.
2. Perencanaan taktis (operasional) ini dirumuskan untuk mengembangkan kebijakan dan
kinerja yang diharapkan. Dimensi waktunya mencakup jangka waktu pendek hingga
menengah. Perencanaan taktis difokuskan pada tingkatan yang telah diberi wewenang,
tanggung jawab dan menyediakan informasi anggaran untuk laporan prestasi/kinerja.
2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai kegiatan mengkoordinir sumber daya, tugas, dan
otoritas diantara anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan cara yang
efisien dan efektif. Sebagai contoh, perusahaan kebanyakan diorganisir berdasarkan
departemen2, seperti pemasaran keuangan, produksi, dsb. Dan masing2 departemen tersebut
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kpd Direktur Utama.

3. Pengarahan (Leading)

Setelah dilakukan pengorganisasian, tahap selanjutnya adalah bagaimana membuat orang-


orang tersebut bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Maka manajer perlu mengarahkan
orang-orang tersebut melalui berbagai kegiatan, seperti pengarahan (leading), mempengaruhi
(influencing), dan memotivasi (motivating). Jadi karyawan akan lebih terarah dan termotivasi
dalam mengerjakan setiap tugasnya.

4. Pengendalian (Controlling)

Elemen terakhir dari proses manajemen adalah pengendalian. Proses pengendalian dapat
didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian
organisasi suatu perusahaan, kemudian melaksanakan tindakan korektif apabila diperlukan.

Pengendalian bertujuan untuk melihat apakah organisasi berjalan sesuai rencana atau belum.
Manajer harus selalu memonitor kemajuan organisasi. Fungsi pengendalian meliputi empat
kegiatan yaitu menentukan standar prestasi, mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini,
membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi, dan kemudian kembali
ke fungsi perencanaan untuk periode berikutnya

Pengendalian terbagi menjadi tiga jenis pengendalian sebagai berikut:

1. Pengendalian awal ini digunakan sebelum kegiatan atau tindakan dilaksanakan untuk
menjamin bahwa sumber daya manusia dan bahan mentah telah tersedia dan perusahaan
telah siap untuk melaksanakan kegiatan.
2. Pengendalian berjalan, kegiatan perusahaan akan dipantau menggunakan observasi
personal dan laporan terhadap aktivitas berjalan untuk menjamin bahwa tujuan dapat
dicapai dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan dengan benar selama operasi
perusahaan.
3. Pengendalian umpan balik yakni memfokuskan pada hasil periode sebelumnya untuk
mengendalikan aktivitas di masa yang akan datang.

3. Manajemen yang Stratejik


Dalam era teknologi dan era globalisasi, perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang
kompleks dan dinamis. Persaingan tidak lagi bersumber dari perusahaan-perusahaan sejenis
dalam industri, melainkan sudah meluas dari luar industri dan luar negeri, dengan cara-cara
persaingan yang kompleks.

     Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis tersebut, Perusahaan
memerlukan tipe perencanaan yang mampu menciptakan masa depan perusahaan melalui
perubahan-perubahan yang dilaksanakan sejak sekarang. Dalam hal ini perusahaan perlu
cara untuk menstrukturisasi kenyataan masa depan, sehingga dapat direncanakan langkah-
langkah strategik yang dapat menjadi komponen manajemen yang strategik:

1. Perencanaan laba jangka panjang (long-range profit planning)


2. Perencanaan laba jangka pendek (short-range profit planning)
3. Pengimplementasian (implementation)
4. Pengendalian/pemantauan (monitoring)

Tahap perencanaan laba jangka panjang berguna untuk menciptakan masa depan perusahaan
yang strategik. Tahap ini mencakup tiga langkah:

1. Perumusan strategi, dimana strategi diformulasikan melalui empat tahap meliputi


pengamatan lingkungan yang akan dimasuki perusahaan (trendwatching), analisis
kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman perusahaan (SWOT Analysis),
penentuan misi, visi, tujuan, keyakinan dan nilai-nilai dasar, serta penentuan strategi yang
digunakan untuk mewujudkan visi.
2. Perencanaan strategik, pada langkah ini strategi yang telah ditetapkan untuk mewujudkan
tujuan dan visi perusahaan kemudian diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran strategik.
3. Penyusunan program, yakni menjabarkan perencanaan strategik ke dalam program-
program jangka panjang untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategik yang telah
ditetapkan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk dan akan diperoleh dari
pelaksanaan program tersebut.

     Tahap perencanaan laba jangka pendek digunakan untuk menjabarkan program jangka
panjang ke dalam rencana laba jangka pendek (anggaran). Rencana laba jangka pendek
kemudian diimplementasikan dan dimonitor untuk menilai kemampuan yang telah dicapai
dalam pengimplementasian anggaran dan program tersebut.

Teori Perencanaan dan Pengendalian (Planning and Control Theory)


Berdasarkan teori ini, manajemen harus dapat merencanakan dan mengendalikan tujuan-tujuan
perusahaan sehingga dapat tersusun langkah-langkah strategik. Manajemen harus dapat
mengendalikan variabel-variabel yang dapat dikontrol (controllable variable) meliputi produk,
harga, promosi, dan distribusi dan merencanakan variabel-variabel yang tidak dapat dikendalikan
(uncotrollable variable) meliputi  kondisi politik dan hukum, budaya, geografi dan infrastruktur,
demografi, struktur distribusi, ekonomi makro, dsb.
Oleh karena itu, peran manajer dan kemampuan manajerialnya menjadi faktor kunci yang
menentukan kualitas keputusan perencanaan. Keputusan2 dengan teori perencanaan dan
pengendalian itu bersifat aktif, artinya manajemen harus dapat mengantisipasi kejadian2 yang
akan datang dan merencanakan secara stratejik mengenai program yang akan dilakukan.

Anggaran (Perencanaan Dan Pengendalian Laba) Sebagai Alat Manajemen


Program perencanaan dan pengendalian laba (anggaran) merupakan suatu proses untuk
membantu melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian yang efektif. Aspek-aspek
penting dalam konsep perencanaan dan pengendalian laba/anggaran yakni anggaran memerlukan
keputusan perencanaan utama oleh manajemen, anggaran menyangkut kegiatan pengendalian
yang dilakukan oleh manajemen, dan anggaran memperhatikan implikasi perilaku yang penting
dalam organisasi secara keseluruhan.
Jadi secara menyeluruh, anggaran menjadi salah satu diantara pendekatan-pendekatan penting
yang telah dikembangkan untuk mendukung proses manajemen yang efektif. 

Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Manajemen


Manfaat utama perencanaan manajemen adalah untuk menyediakan proses umpan ke depan
untuk operasi dan pengendalian. Konsep umpan ke depan adalah untuk memberi petunjuk
kepada setiap manajer dalam membuat keputusan harian.
Perencanaan diperlukan karena beberapa pertimbangan berikut :

1. Unit bisnis memiliki berbagai tujuan untuk dicapai. Perencanaan nantinya akan memberi
arah pada pencapaian tersebut.
2. Sumber daya dan kapasitas unit terbatas, sehingga perencanaan dapat menjamin efisiensi
pemanfaatan sumber daya tersebut.
3. Unit bisnis menghadapi persaingan di pasar. Dengan melakukan perencanaan akan
mengurangi tingkat risiko kegagalan di pasar.
4. Setiap keputusan bisnis selalu berujung pada laba rugi perusahaan dan anggaran yang
merencanakan hal tersebut.

     Setiap bagian dari perusahaan harus melakukan evaluasi dan penilaian kembali karena hal ini
memiliki dampak yang besar terhadap perencanaan sasaran dan tujuan yang realistik, maka
evaluasi harus mencakup berbagai hal berikut:

1. Tujuan, Tujuan perusahaan menyatakan secara garis besar kondisi perusahaan dalam
jangka panjang. Pernyataan tujuan perusahaan menggambarkan visi, misi, keyakinan
dasar, dan nilai-nilai dasar perusahaan. Tujuan menggambarkan kondisi masa depan yang
diinginkan dan hasil akhir dari kegiatan perusahaan.
2. Sasaran, menggambarkan garis besar tujuan perusahaan yang difokuskan secara eksplisit
dan menspesifikasikan dimensi waktu pencapaiannya, ukuran kuantitatif, dan pembagian
kewenangan (otoritas).

3. Strategi, perumusan strategi digunakan untuk menyediakan dasar pencapaian tujuan dan
sasaran perusahaan. Strategi adalah langkah bagaimana perusahaan mencapai tujuan-
tujuannya dengan cara menyerasikan antara sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki
dengan berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi di pasar.

Ada 3 tipe strategi yang dapat diformulasikan:

a) Grand Strategy, usaha secara terus-menerus dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan
jangka panjang perusahaan. contoh: grand strategy menentukan apakah perusahaan akan
mengembangkan perusahaannya menjadi seperti apa (misal: berkembang, stabil, atau
keduanya)

b) Generic Strategy, strategi yang diterapkan sebagai strategi unit bisnis, seperti usaha
untuk mewujudkan biaya total terendah/diferensiasi luas dengan fokus pasar luas/sempit.

c) Value-based Strategy, strategi yang dirumuskan untuk menentukan kebutuhan


customer dan value yang akan dipenuhi perusahaan bagi customer.

4. Rencana laba, pada akhirnya tahap paling rinci dari perencanaan adalah ketika
manajemen mengoperasionalkan tujuan, sasaran, dan strategi yang telah ditetapkan ke
dalam rencana laba. Rencana laba adalah gambaran keuangan dan naratif mengenai hasil
yang diharapkan dari implementasi keputusan. Istilah rencana laba (anggaran) digunakan
karena secara eksplisit rencana ini menyatakan sasaran dalam kurun waktu dan hasil
keuangan yang diharapkan (pengembalian investasi, laba, biaya) untuk setiap bagian
perusahaan.

Anggaran dalam Fungsi Pengorganisasian & Pengarahan


     Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan selaras dalam mencapai tujuan (laba).

     Program anggaran yang komprehensif harus dibuat menurut subunit organisasi dan ciri
struktural perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan yang dikelola dengan baik, jika dilihat
dalam dimensi waktu, maka rencana proyek, rencana strategis jangka panjang, dan rencana taktis
jangka pendeknya disusun berdasarkan wewenang dan tanggung jawab organisasional, atau
dilakukan berdasarkan pembagian menurut lini produk maupun jasa.

Dalam setiap tahun, anggaran biasanya dapat dikembangkan sebagai berikut:


1. Top management menentukan sasaran, tujuan, strategi, kebijakan, asumsi, perencanaan, dan
pedoman yg disampaikan kepada manajer subunit
2. Manajer subunit mematuhi pedoman umum, mengembangkan bagiannya dalam rencana laba
komprehensif.
3. Manajer dari unit menyajikan rencana laba dari subunit kepada manajemen tingkat atas untuk
penelaahan kritis, evaluasi, dan revisi
4. Rencana dari setiap subunit, setelah disetujui oleh manajemen yang lebih tinggi, kemudian
dikonsolidasikan menjadi rencana laba menyeluruh untuk perusahaan.

Anggaran sebagai Alat Pengendalian

Anggaran juga merupakan alat pengendalian (controlling). Fungsi utama dari pengendalian ini
adalah untuk meyakinkan tercapainya tujuan, sasaran, dan standar perusahaan. Pengendalian
memiliki beberapa unsur seperti observasi langsung, ekspresi lisan, memo tertulis, kebijakan dan
prosedur, laporan realisasi, dan laporan kinerja. Anggaran yang komprehensif memfokuskan
pada pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja untuk menentukan penyebab kinerja tinggi dan
rendah.

Karakteristik penting pelaporan kinerja anggaran sebagai berikut :

1. Kinerja diklasifikasikan menurut tanggung jawab yang dibebankan, sehingga laporan


harus sesuai dengan struktur organisasi.
2. Hal-hal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan harus ditentukan. Kinerja
manajer dinilai (diukur) di bawah wewenang dan tanggung jawab manajemen yang dapat
dipengaruhinya (dapat dikendalikan oleh manajer).
3. Dibuat laporan yang tepat waktu. Untuk pengendalian yang efektif, laporan kinerja harus
diterbitkan dalam periode interim seperti bulanan, mingguan atau harian.
4. Penekanan diberikan pada perbandingan antara hasil yang direncanakan dengan aktual.
Laporan kinerja harus diperhatikan untuk mencari kemungkinan penyebab terjadinya
perbedaan (varians).

Anda mungkin juga menyukai