Anda di halaman 1dari 18

APLIKASI MIKROBA

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mikrobiologi )

Dosen Pengampu : Yessi Velina M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Dara Savila (1811060024)

Fenny Lina Anggraini (1811060386)

Mu’alhadi Fadlulloh (1811060361)

Sherly Putri Dwi Pratiwi (1811060157)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

TA. 2019/2020 GENAP

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis
berterima kasih kepada Ibu Yessi Velina, M. Si. selaku dosen mata kuliah
Mikrobiologi di UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Makalah yang ada dihadapan pembaca ini memberikan penjelasan Aplikasi


Mikroba. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaca
nya, sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya, sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan

Bandar Lampung, 14 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Pembahasan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikroba 3


2.2 Jenis Jenis Mikroba 4
2.3 Aplikasi Mikroba Pada Berbagai Bidang 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mikrobia.


Mikrobiologi dapat diaplikasikan pada berbagai bidang, yaitu bidang pertanian dan
lingkungan, pangan dan industri, kesehatan, dan bioteknologi. Di alam ini ada banyak
sekali bakteri. Bakteri-bakteri yang terdapat di alam tidak semuanya merugikan atau
bahkan berbahaya, justru sebagian besar tidak bersifat patogenik dan berperan sangat
besar bagi kehidupan di dunia ini.

Salah satu kajian bidang mikrobiologi adalah bagaimana mikroorganisme dapat


bekerja dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Penggunaan
mikroorganisme dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang
pertanian untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Dalam bidang makanan
dan industri untuk menghasilkan produk makanan alternatif yang kaya dengan gizi
serta dapat membatasi kerusakan bahan pangan dan hasil olahan makanan. Dalam
bidang kesehatan penggunaan mikroorganisme dapat mengetahui lebih dalam tentang
penyakit infeksi, penyebarannya serta cara pengobatannya dengan berbagai cara
seperti pemberian antibiotika. Dalam bidang bioteknologi penggunaan
mikroorganisme diaplikasikan dalam pemulihan dan remediasi lingkungan yang
tercemar. Bioteknologi mikroorganisme adalah aspek bioteknologi industri yang
berhubungan dengan proses yang melibatkan mikroorganisme. Bioteknologi
mikroorganisme kadang-kadang disebut mikrobiologi industri, suatu bidang yang
lama dan sudah diperbaharui pada beberapa tahun terakhir ini karena penambahan
teknik rekayasa genetika. Mikrobiologi industri merupakan suatu usaha
memanfaatkan mikroba sebagai komponen untuk industri atau mengikutsertakan
mikroba dalam proses yang bertujuan untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi
dan bermanfaat.

4
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang aplikasi mikrobiologi dalam
bidang pertanian dan lingkungan yang membahas tentang biopestisida dan
biofertilizer, bidang pangan dan industri yang membahas tentang penggunaan
mikroba dalam produksi makanan dan industri pembuatan bir, wine, dan lain
sebagainya, bidang kesehatan yang membahas tentang pembuatan antibiotik, vaksin
dan hormon insulin, serta bidang bioteknologi yang membahas peran
mikroorganisme dalam rekayasa genetika dan pembersihan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Mikroba ?
2. Apa saja yang Termasuk Jenis Jenis Mikroba ?
3. Bagaimana Aplikasi Mikroba dalam Semua Bidang ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Mikroba
2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Mikroba
3. Untuk Mengetahui Aplikasi Mikroba dalam Semua Bidang

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikroba

Mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk


mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organic
mikroskopik. Seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Namun beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata
telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga
merupakan mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Mikroorganisme
biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik.

Pengertian mikroorganisme menurut para ahli yaitu sebagai berikut :

 Menurut Darwis
Mikroorganisme makhluk hidup sangat kecil, mikroorganisme
diklasifikasikan ke dalam kelas protista terdiri dari bakteri, jamur, protozoa,
dan algae.
 Menurut Fardiaz
Semua mikroorganisme yang tumbuh pada bahan-bahan tertentu
memerlukan bahan organik untuk pertumbuhan dan proses metabolisme.
Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang dalam suatu material dapat
menyebabkan perubahan dalam komposisi fisik dan kimia, seperti perubahan
warna, kekeruhan dan bau asam.

Istilah mikroba adalah kependekan dari mikroorganisme yang berrarti organisme


kecil. Mikroba sangat beragam dan mewakili semua kerajaan kehidupan yang hebat.

6
2.2 Jenis-jenis Mikroba

 Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran
inti sel. Organisme ini dimiliki prokariota dan domain yang sangat kecil dan
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri biasanya
menyebabkan penyakit pada manusia contohnya: Salmonella, Escherichia
coli.
 Virus
Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel-sel dalam
organisme biologis. Virus adalah parasit obligat, itu karena virus hanya dapat
bereproduksi dengan menyerang material dan memanfaatkan sel-sel hidup
karena mereka tidak memiliki mesin seluler untuk bereproduksi sendiri.
Biasanya jumlah kecil asam nukleat yang dikelilingi oleh beberapa bentuk
bahan pelindung. Virus merupakan kesatuan yang mengandung asam nukleat
DNA atau RNA. Mengandung protein selubung.
 Parasit
Parasit adalah hewan yang mikroskopis yang dapat mengurangi
produktivitas hewan inang. Parasit dapat menginfeksi manusia dan hewan,
seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid adalah parasit dari organisme lain
yang menggunakan jaringan untuk kebutuhan gizi.
 Alga
Alga atau ganggang adalah organisme yang secara morfologis
sederhana, yang mengandung klorofil dengan ukuran yang berkisar dari
mikroskopis dan uniseluler (bersel tunggal) sampai sangat besar dan
multiseluler. Alga mempunyai tubuh yang relatif tidak mengalami diferensiasi
dan tidak ada akar atau daun sejati. Dan biasanya autotrofik, berasal mereka
“makanan”, atau mendapat energi, dari lingkungan mereka dalam bentuk sinar
matahari. Selain itu, mereka juga memainkan peran penting dalam rantai
makanan dan dalam menjaga suplai oksigen di planet kita.

7
 Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk
hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel – selnya. Kalangan ilmuan kerap
menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi fungi.
 Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan
salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan
oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel – organel antara lain
membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
 Kapang
Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalam anggota
Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok
taksonomi yang resmi, sehingga anggota – anggota dari kapang tersebar ke
dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Selain
kapang, organisme lainnya yang tergolong ke dalam fungi dan penting dalam
mikrobiologi pangan adalah khamir dan jamur.
 Khamir
Khamir (yeast) adalah salah satu mikroorganisme yang termasuk
dalam golongan fungi yang dibedakan bentuknya dari kapang (mould) karena
berbentuk uniseluler. Perkembangbiakan khamir ada dua cara yaitu aseksual
dan seksual.

2.3 Aplikasi Mikroba dalam Berbagai Bidang

A. Bidang Pertanian dan Lingkungan


Di bidang pertanian, banyak mikrobia yang dimanfaatkan dan berhubungan
timbal balik dengan tanaman. Di bidang lingkungan, mikrobia biasanya
dimanfaatkan dalam proses pembuatan kompos, penjagaan kualitas air agar tetap

8
bersih dan sehat untuk diminum dan digunakan sehari-hari, maupun secara alami
merombak jasad mati di sekitarnya. Contohnya saja, untuk meningkatkan
produktivitas dan tetap menjaga kualitas hasil pertanian kini banyak orang mulai
menggunakan biopestisida dan biofertilizer. Biopestisida ini berasal dari agen
hayati yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan. Biopestisida biasanya
bekerja secara antagonis spesifik terhadap hama dan penyakit yang menyerang
tanaman pertanian. Oleh karena sifatnya yang antagonis spesifik, biopestisida
hanya menyerang hama dan penyakit target sehingga tidak membahayakan
tanaman pertanian dan manusia yang memakan produk pertanian itu. Biopestisida
dapat berupa biofungisida dan bioinsektisida. Salah satu contoh biofungisida yang
digunakan di Indonesia yaitu pemanfaatan Trichoderma harzianum. Mikroba
yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain yaitu Bacillus thurigiensis
(BT). Trichoderma harzianum dapat menjadi hiperparasit pada beberapa spesies
jamur penyebab penyakit tanaman. Jamur Trichoderma harzianum bekerja
dengan memproduksi senyawa racun berupa trichodermin, trichodermol dan
chrysophanol yang dapat menyebabkan lisis pada hifa jamur lain. Kelebihan lain
dari Trichoderma harzianum adalah mampu membentuk koloni dengan sangat
cepat di daerah perakaran tanaman (rhizosfer) sehingga seperti mantel yang
melindungi akar tanaman dari serangan jamur penyakit, mempercepat
pertumbuhan tanaman, dan meningkatkan hasil produksi tanaman.
Pemanfaatan mikroba tanah untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesuburan tanah dalam sistem pertanian sangat penting. Beberapa mikroba tanah
seperti Rhizobium, Azospirillum dan Azotobacter, bakteri pelarut fosfat,
ektomikoriza, dan endomikoriza dapat dimanfaatkan sebagai biofertizer pada
pertanian organik. Bioferlizer berfungsi antara lain untuk membantu penyediaan
dan mempermudah penyerapan hara bagi tanaman, membantu dekomposisi bahan
organik, menyediakan lingkungan rhizosfer yang lebih baik sehingga
pertumbuhan dan produksi tanaman akan meningkat. Oleh karena itu, sekarang
banyak dikembangkan pemupukan tanaman menggunakan biofertilizer. Salah
satu biofertilizer yang akan dibahas di sini adalah Rhizobium dan Azospirillum.

9
Bakteri Rhizobium adalah salah satu contoh kelompok bakteri yang
berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman yang bekerja dengan cara
menambat N bebas dari udara. Dalam bekerja, Rhizobium bersimbiosis dengan
akar tanaman legum dan membentuk bintil-bintil pada akar. Azospirillum
mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati.
Bakteri ini banyak dijumpai berasosiasi dengen tanaman jenis rerumputan,
termasuk beberapa jenis serealia, jagung, cantel, dan gandum. Infeksi yang
disebabkan oleh bakteri ini tidak menyebabkan perubahan morfologi perakaran,
meningkatkan jumlah akar rambut, menyebabakan percabangan akar lebih
berperan dalam penyerapan hara. Keuntungan lain dari bakteri ini, bahwa apabila
saat berasosiasi dengan perakaran tidak dapat menambat nitrogen, maka
pengaruhnya adalah meningkatkan penyerapan nitrogen yang ada di dalam tanah.

B. Bidang Industri dan Makanan


Di dalam bidang industri juga terdapat bakteri yang menguntungkan dalam
bidang ini. Terutama dalam bidang industri pangan. Terdapat beberapa kelompok
bakteri yang mampu melakukan proses fermentasi dan hal ini telah banyak
diterapkan pada pengolahan berbagi jenis makanan. Bahan pangan yang telah
difermentasi pada umumnya akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga
dapat meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa baru dan unik pada
makanan tersebut. Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang
berperan adalah:

Nama produk atau Bahan


No. Bakteri yang berperan
makanan baku

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus


1. Yoghurt Susu
thermophilus

2. Mentega Susu Streptococcus lactis

3. Terasi Ikan Lactobacillus sp.

10
buah-
4. Asinan buah-buahan Lactobacillus sp.
buahan

5. Sosis Daging Pediococcus cerevisiae

6. Kefir Susu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus


lactis
7. Roti tepung Saccharomyces cerevisiae

1. Industri Bir, Wine, dan Spirit


Secara umum, minuman keras seperti bir, wine, whiskey, dll dibuat dari
fermentasi biji atau buah. Wine terbuat dari anggur, bir dari biji-bijian sereal,
misalnya barley. Agen fermentasinya adalah Saccharomyces sp. Setelah proses
fermentasi selesai dan dihasilkan berbagai macam jenis alcohol, maka bir didistilasi
untuk memisahkan antara alcohol dengan materi lain yang tidak dipergunakan.

2. Industri Penting Lainnya


Ruang lingkup mikrobiologi dalam bidang industri memang sangat luas.
Mikroorganisme dapat digunakan sebagai agen sebagai agen pemroduksi bahan-
bahan berguna bagi manusia seperti bahan bakar (biofuels), bahkan digunakan
sebagai pengekstrak logam dan mineral seperti tembaga, besi, uranium, arsenic,
timah, seng, kobalt, dan nikel.

C. Bidang Kesehatan
1. Antibiotik

Antibiotik adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika
dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
Pembuatan antibiotik dilakukan dengan fermentasi.

Proses fermentasi penisilin didahului oleh tahapan seleksi strain Penicillium


chrysogenum pada media agar dan perbanyakan. Penicillium chrysogenum yang

11
dihasilkan dapat mencapai konversi yield maksimum sebesar 13 – 29 %. Hasil
tersebut difermentasi ke dalam fermentol pada suasana asam (pH 5,5). Selama proses
fermentasi berlangsung dilakukan pengadukan, sementara udara steril dikeluarkan
kedalam fermentol. Temperatur operasi dijaga konstan selama fermentasi penisilin
berlangsung dengan cara mensirkulasikan air pendingin. Kapang aerobik dibiarkan
tumbuh selama 5 – 6 hari saat gas CO2 mulai terbentuk. Ketika penisilin ini
dihasilkan jumlahnya telah maksimum, maka cairan hasil fermentasi tersebut
didinginkan hingga 28oF (2oC), dan dimasukkan kedalam rotari vacum filter untuk
memisahkan miselia dan penisilin. Miselia akan dibuang, sehingga diperoleh filtrat
berupa cairan jernih yang mengandung penisilin. Tahap ekstraksi dan kristalisasi
dilakukan untuk mendapatkan penisilin yang siap dikonsumsi. Jamur Penicillium
notatum dan Penicillium crysogenum mengeluarkan zat penisilin yang dapat
mematikan bakteri yang hidup disekitarnya. Karena kemampuannya zat penisilin
dibuat sebagai antibiotik.

2. Vaksin
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan
aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme lain. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah
dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa
organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa
virus, dsb). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk
bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin.
Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif
(kanker).
Contoh vaksin yang mudah dikembangkan adalah pembuatan virus polio inaktif.
Mikroorganisme yang digunakan adalah Poliovirus yang merupakan virus RNA kecil
yang terdiri atas tiga strain berbeda. Proses produksi vaksin inaktif polio secara
umum melalui penyiapan medium (sel vero) untuk pengembangbiakan virus,
penanaman atau inokulasi virus, pemanenan virus, pemurnian virus dan inaktivasi
virus.

12
3. Hormon Insulin
Rekayasa DNA dapat digunakan untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon
yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan
testosteron. Contohnya adalah hormon insulin manusia yang dihasilkan dengan
bantuan Escherechia coli. Produksi insulin dapat dilakukan dengan cara
mentransplantasikan gen-gen pengendali hormon tersebut ke plasmid bakteri.
Keberhasilan memindahkan gen insulin manusia ke dalam bakteri sudah dapat
diperoleh, yaitu melalui bakteri-bakteri yang tumbuh dengan metode fermentasi.
Teknik Plasmid bertujuan untuk membuat hormone dan antibodi. Misal untuk
membuat hormon insulin dengan teknik plasmid. Gen atau DNA dipotong dengan
Enzim Endonuklease Restriksi Gen atau DNA disambung dengan Enzim Ligase.
Langkah dalam pembuatan insulin yaitu mengisolasi plasmid dari E. coli.
Plasmid merupakan salah satu bahan genetik bakteri yang berupa untaian DNA
berbentuklingkaran kecil. Pemotongan segmen plasmid menggunakan enzim restriksi
endonuklease, sementara itu DNA yang di isolasi dari sel pankreas dipotong pada
suatu segmen untuk mengambil segmen pengkode insulin. Pemotongan dilakukan
dengan enzim yang sama. DNA kode insulin tersebut disambungkan pada plasmid
menggunakan bantuan enzim DNA ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode
insulin dengan plasmid bakteri yang disebut DNA rekombinan. DNA rekombinan
yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri. Bakteri E. coli berkembangbiak,
maka akan dihasilkan koloni bakteri yang memiliki DNA rekombinan. Setelah
tumbuh membentuk koloni, bakteri yang mengandung DNA rekombinan
diidentifikasi menggunakan probe. Probe adalah rantai RNA atau rantai tunggal DNA
yang diberi label bahan radioaktif atau bahan fluorescent dan dapat berpasangan
dengan basa nitrogen tertentu dari DNA rekombinan. Pada langkah pembuatan
insulin ini probe yang digunakan adalah ARNd dari gen pengkode insulin pankreas
manusia. Memilih koloni bakteri mana yang mengandung DNA rekombinan, caranya
adalah menempatkan bakteri pada kertas filter lalu disinari dengan ultraviolet. Bakteri
yang memiliki DNA rekombinan dan telah diberi probe akan tampak bersinar.
Bakteri yang bersinar inilah yang kemudian diisolasi untuk membuat strain murni

13
DNA rekombinan. Dalam metabolismenya, bakteri ini akan memproduksi hormon
insulin.

D. Bidang Bioteknologi
Bioteknologi merupakan ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi yang
memanfaatkan jasad hidup untuk meningkatkan potensi makhluk agar
menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat. Penerapan bioteknologi biasanya
menggunakan mikroorganisme. Mikroorganisme memiliki peranan yang sangat
penting dalam pengembangan bioteknologi di berbagai bidang kehidupan.
Aplikasi mikroorganisme dalam bioteknologi diantaranya sebagai berikut:

1. Rekayasa Genetika
Rekayasa Genetika merupakan teknik biologi modern saat ini. Rekayasa
genetika melibatkan pemindahan gen atau lebih dikenal dengan Transgen, yaitu
menyisipkan/ mengintroduksikan gen asing yang ada pada organisme tertentu
kedalam organisme lain sehingga mampu mengekspresikan gen asing tersebut.

 Transgenik pada Tumbuhan


Berbagai peneliti dari ilmuwan pertanian sekarang mampu memberikan gen-
gen pengkode sifat-sifat yang bermanfaat pada sejumlah tanaman pangan, misalnya
sifat penundaan pematangan buah peningkatan nilai gizi serta resistensi terhadap
pembusukan dan penyakit. Gen ini dapat ditransfer dari tumbuhan yang lain dengan
menggunakan sebuah vector ( pembawa DNA) berupa plasmid.
Vektor yang paling umum digunakan untuk mengintroduksikan tanaman adalah
sebuah plasmid, disebut plasmid Ti ( Ti plasmid) dari bakteri tanah Agrobacterium
tumefaciens. Plasmid ini mengintegrasikan salah satu DNA nya, dikenal dengan
DNA T, kedalam DNA kromosom sel tanaman inangnya. Plasmid Ti rekombinan ini
selanjutnya diintroduksikan kedalam kultur sel melalui metode
elektroporasi, yaitu sel tanaman yang akan menerima gen asing harus mengalami
pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan dinding

14
sel. Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka pori-
pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan
bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman.
Kemudian, dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman. atau
dikembalikan pada Agrobacterium yang kemudian diberikan sebagai suspensi cair
untuk menginfeksi suatu tanaman yang dikehendaki atau pada sel- sel tanaman yang
dikultur. Begitu plasmid diambil oleh sel tanaman, DNA T nya berintegrasi kedalam
DNA kromosom sel . Hasil akan menunjukkan bahwa sel-sel yang telah
tertransformasi pembawa transgen yang dikehendaki dapat meregenerasi tanaman
utuh yang menunjukkan sifat baru yang diberikan oleh transgen.

 Budidaya Hewan
Teknologi DNA memungkinkan ilmuwan menghasilkan hewan transgenic yang
mempercepat proses pembiakan selektif. Tujuannya menciptakan hewan transgenic
yang sama dengan tujuan pembiakan tradisional, misalnya dengan membuat bulu
domba dengan kualitas wol yang lebih baik, sapi yang dewasa dalam jumlah singkat.

2. Pembersihan Lingkungan
Para ahli bioteknologi mampu mentansfer gen gen pengkode protein
kemampuan metabolisme yang berharga dari suatu mikrobia tertentu kedalam
mikroorganisme lain, yang digunakan untuk mengatasi masalah lingkungan.
Saat ini banyak bakteri yang mampu mengekstraksi logam berat seperti
tembaga timbel, dan nikel dari lingkungan yang menggabungkan logam-logam itu
menjadi senyawa tembaga sulfat atau timbel sulfat. Mikroba yang direkayasa genetic
bisa menjadi penting dalam penambangan mineral maupun pembersihan limbah
pertambangan yang kaya toksik, karena kemampuannya dalam mendegradadi
hidrokarbon dan senyawa kimia lainnya. Sehingga dapat digunakan di pusat limbah
cair atau mengolah limbah sebelum dilepas ke lingkungan. Salah satu mikroba yang
berperan dalam mengekstraksi logam berat: Nitrobacter sp

15
Biofuel atau bahan bakar hayati dari tanaman pangan seperti jagung, kedelai
dan singkong. Dalam teknik ini tidak ada rekayasa genetika yang terlibat akan tetapi
untuk menghasilkan etanol, pati yang dibuat secara alamiah oleh tumbuhan diubah
menjadi gula yang kemudian difermentasikan oleh mikroorganisme. Proses ini
mampu menghasilkan bahan bakar yang ramah lingkungan.

16
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya
dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme disebut
juga organic mikroskopik. Seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun
bersel banyak (multiseluler).
2. Jenis jenis mikroba yaitu bakteri, virus, parasit, fungi, jamur.
3. Aplikasi mikroba dalam berbagai bidang yaitu pada bidang pertanian dan
lingkungan, bidang industri dan makanan, bidang kesehatan, dan bidang
bioteknologi

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca terutama dari dosen mata kuliah ini, agar makalah
selanjutnya menjadi lebih baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, dkk. 2004. Mikrobiologi Terapan. Malang: UMM Press.

Sastrahidayat, Rochdjatun ika. 2014. Peranan Mikroba bagi Kesehatan Tanaman dan

Kelestarian Lingkungan. Malang: UB Press

Pratiwi T silvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga

18

Anda mungkin juga menyukai