Anda di halaman 1dari 2

FITOREMIDIASI

Fitoremidiasi adalah proses yang menggunakan tanaman terpilih untuk membersihkan


lingkungan yang terkontaminasi dari kontaminan berbahaya untuk memperbaiki kualitas
lingkungan. Fitoremidiasi mengambil manfaat dari keunikan dan kemampuan menyerap yang
selektif dari sistem akar tanaman, berbarengan dengan translokasi, bioakumulasi, dan
kemampuan menguraikan kontaminan oleh seluruh bagian tanaman.

Gambar 1: Mekanisme penyerapan teknologi Fitoremidiasi

Penyerapan kontaminan melalui teknik remidiasi menggunakan mekanisme fitoekstraksi,


fitostabilisasi, rizofiltrasi, dan fitovolatilisasi.
1. Fitoekstraksi, adalah penyerapan dan perpindahan kontaminan oleh akar tanaman
kebagian bawah tanah tanaman yang dapat dipanen dan menambah energy dan
mendaur-ulang logam dari debu di udara.
2. Fitostabilisasi, adalah proses tanaman memindahkan kontaminan ke tanah dan
groundwater melalui penyerapan dan akumulasi di jaringan tanaman.
3. Rizofiltrasi, adalah penyerapan kontaminan dalam akar yang larut disekitar zona akar
melewati wetland untuk membersihkan air limbah komunal.
4. Fitovolatilisasi, adalah penyerapan dan pengeluaran kontaminan oleh tumbuhan
dengan mengurangi kontaminan atau merubah bentuknya dan dikeluarkan ke
atmosfer. Beberapa kontaminan dapat melewati dedaunan dan menguap ke atmosfer
dengan konsentrasi relative rendah.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEKANISME PENYERAPAN FITOREMIDIASI


Beberapa faktor dapat mempengaruhi penyerapan kontaminan oleh tanaman pada
fitoremidiasi, seperti jenis tanaman, ion logam toksik dalam tanah untuk penyerapan oleh akar
tanaman, kecepatan penyerapan kontaminan oleh tanaman, translokasi kontaminan dari akar ke
pucuk, kecepatan perubahan berkurangnya kontaminan, kemungkinan komponen mudah
menguap, dan kondisi lingkungan.

KELEBIHAN
Fitoremidiasi adalah teknologi yang ramah lingkungan dan estetik, aman dan juga murah
untuk menghilangkan kontaminan, dalam beberapa kasus yang sama dibidang teknik yaitu
sepersepuluh dari biaya. Namun teknologi tersebut tentu tidak efektif sepanjang waktu atau
digunakan pada semua jenis kontaminan. Jika kontaminan menembus tanah sangat dalam, atau
konsentrasi toksik sangat tinggi, maka tanaman saja tidak bisa efisien untuk memulihkan tanah.

KEKURANGAN
Beberapa hal yang membatasi proses Fitoremidiasi, yakni proses penguranagn
kontaminan membutuhkan waktu, tergantung oleh kondisi iklim, terbentuk biomass, kedalaman
akar tanaman, level kontaminan, kandungan kimia tanah, umur tanaman, konsentrasi
kontaminan, berdampak pada vegetasi yang terkontaminasi.

SUMBER :

Tangahu, Bieby Voijant, at. All. “A Review On Heavy Metals (As, Pb, And Hg) Uptake By
Plants Through Phytoremediation”. International Journal Of Chemical Engineering. 11:3

Anda mungkin juga menyukai