Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Maternitas
Dosen Pengampu : Hj. Dra. Hj.Erna Mesra, M.Kes

Disusun Oleh :
NAMA : ANA INTAN NURLAILA
NIM : P27901119005
TINGKAT : 2A D3 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC)

A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari. (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu :
a. Trimester I: dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.
b. Trimester II: dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.
c. Trimester III: dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002:89)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sedangkan pengawasan
sebelum persalinan terutama yang ditujukan pada ibu disebut ante partal care.
Antenatal adalah perawatan fisik dan mental sebelum persalinan yaitu sejak
masa kehamilan. Antenatal ini bersifat preventife care dan tujuan secara
umumnya adalah mencegah hal-hal yang kurang baik bagi bayi maupun ibu (Prof
Sulaiman Sastra Winata).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).

2. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a) Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusidaoleh
kromosom radiata.
b) Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat
c) Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tubafallopi. Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan.
Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi
dari siklusmenstruasi normal. Ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur
sehingga siap untuk dibuahi.
Pada saat coitus, 3-5 ccsemen yang di tumpahkan ke dalam forniks posterior,
dengan jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari
serviks terus melintasi uterus menuju tuba fallopi. Jika tidak terjadi
pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang
melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan,
maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan mengalami serangkaian
pembelahan dan tumbuh menjadi bakal janin (embrio). Gerakan sperma di
dalam rongga uterus dan tuba disebabkan oleh kontraki otot-otot pada organ
tersebut.
d) Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Nidasi/implementasi merupakan peristiwa masuknya atau
tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula dilindungi oleh
simpai yang disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan
jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium dalam
keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel
desidua.
e) Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dansebaliknya.
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum,
( konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoa terdiri dari 3 bagian
yaitu kaput atau kepala yang berbentuk lonjong dan mengandung bahan
nukleus yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor, dan getaran ekor
spermatozoa dpat bergerak cepat (wiknjosastro, 2007)
3. Manifestasi Klinik
a. Tanda-tanda pasti
a) mendengar bunyi jantung janin
b) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
c) melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa
kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti
kehamilan baru dapat diketahui pada usia kehamilan di tas empat bulan,
tetapi dengan menggunakan USG kantong kehamilan sudah nampak pada
kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada
kehamilan 12 minggu (Purwaningsih dkk, 2010).
b. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I,
tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin
banyak tanda-tanda mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan
hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a) Tanda-tanda objektif
- Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran
tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya
(tanda piskacek).
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak,
terutama daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita
letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada
dinding perut di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba
seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix (tanda
hegar).
- Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita
meraba ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih
lunak selunak bibir atau ujung daun telinga.
- Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjadi keras karena berkontraksi.
- Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan
cairan ketuban, maka bila rahim didorong dengan sekonyong-
konyong atau digoyangkan, makan anakan akan melenting di dalam
rahim.
Ballottement dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun
pemeriksaan dalam.
- Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-kadang
tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat
menyerupai bentuk janin.
- .Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat
menimbulkan reaksi yang positif.
- Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai
membesarkan perut.
- Keluarnya colostrums
- Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng
kehamilan), areola dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi
linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).

4. Penatalaksanaan
Selama trimester pertama dan kedua, kunjungan setiap bulan ke pemberi asuhan
dijadwalkan secara rutin kunjungan lebih sering dilakukan selama trimester
ketiga. Pada kehamilan normal dan tanpa penyakit, tidak ada penanganan medis
diperlukan.
Penatalaksanaan medis meliputi :
a. Memastikan kehamilan
b. Memperkirakan tanggan kelahiran
c. Konseling dan penanganan ketidaknyamanan umum pada kehamilan
(mis,konstipasi, mual)
d. Pemantauan nutrisi dan kesejahteraan ibu secara terus menerus
e. Memprogramkan obat-obatan rutin, untuk semua ibu, 30 mg suplemen zat besi
perhari (lebih tinggi jika terdapat anemia defisiensi zat besi) harus diberikan

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
a) Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b) Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c) Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
b. U S G
a) Jenis kelamin
b) Taksiran kelahiran, TBJ, jumlah cairan amnion (Masriroh, 2013)

6. Patofisiologi dan Pathwey


Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat
yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu
dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum
yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke
sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta. 1. Sel
telur (ovum) Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi
di geneta-bridge. 2. Sel mani (spermatozoa) Sperma bentuknya seperti kecebong,
terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar
sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. 3. Pembuahan (konsepsi =
fertilitas) Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel
telur di tuba pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot-
morula- balstula. 4. Nidasi (implantasi ) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya
hasil konsepsi ke dalam endometrium. Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi. 5.
Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan plasenta.
Pada akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.

Pathwey

Kehamila
n

Trimeste
rI Trimester
III
Peningkat Uterus Perubahan Perubahan
an membesar fisik psikologis
Estrogen Payudara
membesar Perubahan Focus perhatian
Tonus Ketidak
pola pada
otot nyamanan
seksual keselamatan
menurun pada ibu
janin
HCL lambung Mencari informasi kecemas
Peristaltik persalinan & an
Tekanan gaster Rahim perawatan
membesar janin/anak

Mual/mun kapasitas
tah VU
Trimester
Perubahan nutrisi Perubahan III
kurang dari pola
kebutuhan eliminasi Uterus Perubahan
semakin tubuh semakin
membesar tampak
membesar
Diafragma
terdorong ke Penekanan
atas pada saluran Body image
kemih (ureter)
Distensi paru-
paru Urin
terhambat
Inefektif pola
nafas Resiko
infeksi
7. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
a. Hiperemisis gravidarum.
b. Hipertensi dalam kehamilan.
c. Perdarahan trimester I (abortus).
d. Perdarahan antepartum.
e. Kehamilan ektopik.
f. Kehamilan kembar.
g. Molahydatidosa.
h. Inkompatibilitas darah.
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).

B. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian Keperawatan
a) Aktivitas dan Istirahat
1) Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu)
kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan
terakhir.
2) Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 DPM.
3) Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan peningkatan
volume episode singkope.
4) Varises
5) Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trisemester akhir)
b) Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c) Eliminasi
1) Perubahan pada konsistensi / frekuensi defekasi
2) Peningkatan frekuensi perkemihan
3) Urinalisis: Peningkatan berat jenis
4) Hemoroid
d) Makanan/Cairan
1) Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum
terjadi
2) Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama,
trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
3) Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah
berdarah
4) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
5) Sedikit edema dependen
6) Sedikit glikosuria mungkin ada
7) Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.
e) Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton Hicks
terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung
f) Pernapasan
1) Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal
2) Frekuensi pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi;
pernapasan torakal.
g) Keamanan
1) Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC)
2) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 – 12
minggu) atau fetoskop (17 - 20 minggu)
3) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu. Sensasi
gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
4) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
h) Seksualitas
1) Penghentian menstruasi
2) Perubahan respon /aktivitas seksual
3) Leukosa mungkin ada.
4) Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis
(pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke
bawah kartilago ensiform (pada 36 minggu)
5) Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi
jaringan arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan
(trisemester pertama dan ketiga); kemungkinan strial gravidarum
kolostrum dapat tampak setelah 12 minggu
6) Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler
nevi, strial gravidarum.
7) Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.
i) Integritas Sosial
1) Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
2) Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressor kehamilan
3) Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional.
j) Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada
usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak,
stabilitas ekonomik.
k) Pemeriksaan Diagnostik
DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
1) golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
2) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
3) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
4) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil
vagina, lesi, rabas abnormal.
5) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
6) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2
7) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi,
diabetes penyakit ginjal)
8) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
9) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
10) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
11) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya
dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus
pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.
b. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
(Doengoes, 2002)
Trisemester I
1. Nutrisi : Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap
b/d mual muntah
Tujuan : Mengikuti diet yang dianjurkan
Mengkonsumsi suplemen zat besi/vitamin sesuai resep.
Tindakan:
a) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang
dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut,
kuku, dan kulit, Rasional: Kesejahteraan janin/ibu tergantung pada
nutrisi selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum
kehamilan
b) Dapatkan riwayat kesehatan: catat usia (khususnya kurang dari 17
tahun atau lebih dari 35 tahun), Rasional: Remaja dapat cenderung
malnutrisi/anemia dan klien lansia mungkin cenderung obesitas/DM
c) Berikan informasi tertulis dan verbal yang tepat tentang diet, Rasional:
Materi referensi yang dapat dipelajari di rumah, meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang
d) Timbang berat badan, pastikan berat badan pregravid biasanya,
Rasional: Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau di
bawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko
retardasi –pertumbuhan intraurine (IUGR) pada janin dengan berat
badan lahir rendah
e) Pantau kadar hemoglobin (Hb) / Ht, Rasional: Mengidentifikasi
adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen
ibu

2. Diagnosa : Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah


Tujuan : Klien mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
Tindakan :
a) Auskultrasi denyut jantung janin
Rasional: Adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan mola
hidatidosa
b) Tentukan frekuensi/beratnya mual atau muntah
Rasional: Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan
kadar Hormon Gonadotropin Korionik (HCG), perubahan matabolisme
karbohidrat dan penurunan motilitas gastric memperberat mual dan muntah
pada trisemester pertama.
c) Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain. (Misalnya uklus,
peptikum, gastritis, kolesistisis)
Rasional : Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk
mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi
d) Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan haluaran
dan berat jenis urine.
Rasional :Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi
e) Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat makan enam kali sehari
dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
Rasional :Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.

3. Diagnosa : Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan.


Tujuan : Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri
Tindakan :
a) Buat hubungan saling percaya antara perawat – klien
Rasional :Memberikan informasi dan meningkatkan hubungan saling
percaya
b) Klarifikasi kesalah pahaman
Rasional :Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi dan
dapat mengganggu pembelajaran selanjutnya.
c) Tentukan derajat motivasi untuk belajar
Rasional : Klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar tersebut jelas.
d) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan pasangan
Rasional :Penerimaan penting untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan.
e) Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi
Rasional : Menguatkan hubungan antara pengkajian kesehatan dan hasil
positif ibu/bayi.

4. Diagnosa: Cedera; resti terhadap janin


Tujuan : Klien menunjukkan prilaku yang meningkatkan kesehatan diri
sendiri dan janin.
Tindakan:
a) Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu
Rasional: Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan
kesejahteraan ibu, khususnya selama trisemester pertama..
b) Anjurkan klien untuk melakukan latihan secukupnya
Rasional: Karena aktivitas keras dapat menurunkan aliran darah ke uterus.
Takikardia sementara, kemungkinan hiperkemia janin.
c) Anjurkan klien untuk melakukan hubungan seks yang lebih aman seperti
pemakaian kondom
Rasional : Untuk mengurangi terjadinya penyakit hubungan seksual.
d) Catat masukan protein
Rasional : Masukan protein penting untuk perkembangan jaringan otak
janin
e) Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui
mengalami infeksi Rubella
Rasional : Pemajanan dapat mempunyai efek negative pada
perkembangan janin, khususnya pada trisemester I
f) Anjurkan penghentian penggunaan tembakau
Rasional : Merokok mempengaruhi sirkulasi plasenta

Trisemester II
1. Diagnosa; Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
Tujuan:Klien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk mengubah
konsep diri.
Tindakan:
a) Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional :Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak efek-
efek yang tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan emosi
b) Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional :Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa
yang terjadi
c) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil
Rasional :Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan
meningkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivitas yang
menyenangkan.

2. Diagnosa: kep. Pola pernapasan, ketidakefektifan.


Tujuan: Klien melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Tindakan:
a) Kaji status pernapasan
Rasional: Menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-
kira 60 % klien prenatal, meskipun kapasitas vital meningkat. Fungsi
pernapasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada
inspirasi. Berkurang oleh pembesaran ulkus.
b) Anjurkan sering istirahat
Rasional: Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan kelebihan
c) Anjurkan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
Rasional: Pengubahan posisi tegak meningkatkan ekspansi paru.
d) Kaji Ht / Hb
Rasional: Peningkatan kadar plasma pada gestas minggu ke 24 – 32
mengencerkan kadar Hb. Mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa O2.

3. Diagnosa; Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)


Tujuan: Klien mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang
mengakibatkan kesejahteraan.
Tindakan:
a) Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
Rasional: Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi tanpa
memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
b) Lakukan / lanjutkan program penyuluhan
Rasional: Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum
melihat sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini.
c) Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu
Rasional: Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang
potensial situasi resiko tinggi.
d) Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk
mengontrol atau mengatasi masalah medis
Rasional: Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus
ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.

Trisemester III
1. Diagnosa kep. Kenyamanan
Tujuan: Klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk
mengurangi ketidaknyamanan
Tindakan:
a) Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode untuk
mengatasinya
Rasional: Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b) Kaji status pernapasan klien
Rasional: Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan
diafragma, mengakibatkan dispnea. Khususnya pada multigravida yang
tidak mengalami kelegaan dengan ikatan antara ibu dan bayi dalam
kandungan
c) Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan
cara jalan, anjurkan memakai sepatu hak rendah
Rasional: Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh
hormon pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai
dengan pembesaran uterus.
d) Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah kandung
kemih
Rasional: Pemberian uterus trisemester III menurunkan kapasitas
kandung kemih, mengakibatkan sering berkemih

2. Cedera; resiko tinggi terhadap ibu


Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang ennin-faktor resiko
individu yang potensial
Tindakan:
a) Pantau TTV, periksa hipertensi
Rasional: Berbagai derajat masalah kardiovaskular terjadi pada detensi
natrium/air secara negative mempengaruhi ginjal sirkulasi uterus, dan
fungsi ssp
b) Dapatkan kultur vagina
Rasional: Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati menciptakan
ketidaknyamanan berat pada klien
c) Tinjau ulang kebutuhan terhadap kelahiran
Rasional: Mencegah infeksi neonatus selama proses kelahiran
d) Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu ke 28
Rasional: Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia potensial pada
klien dan janin
e) Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetik
Rasional: Wanita paling cenderung terhadap terhadap masalah trisemester
III yang berhubungan dengan asupsi plasenta, ISK, lahir mati, penuaan
plasenta dan ketoasidosis

3. Perubahan pola eliminasi urine


Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
Tindakan:
a) Berikan info tentang perubahan berkemih
Rasional: Membantu klien memahami perubahan fisiologi dari frekuensi
berkemih.
b) Anjurkan pada klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur
Rasional: Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang
mengalami oedema.
c) Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine
Rasional: Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan
menurunkan aliran ke vena
d) Berikan info tentang bahaya menggunakan diuretik
Rasional: Kehilangan / pembatasan natrimn dapat sangat menurunkan
regulator ennin-angiotensin-aklosteron dari kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi.
Daftar Pustaka

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC : Jakarta.


Doenges. E. Marillynn. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2.
EGC: Jakarta.
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.
Kusmiyati, et al. 2008. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina Pustaka.
Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium:
Yogyakarta.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta:
Nuha Medika.
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai