Zulfatun Najah, S.TP, M.Si Teknologi Hasil Pertanian
merupakan mata kuliah yang
menitikberatkan pada penjelasan tujuan, prinsip-prinsip, proses, serta contoh pengolahan produk hasil pertanian khususnya hasil hortikultura, dengan memberikan gambaran industri baik besar maupun kecil yang meliputi aspek pengenalan bahan baku, persiapan, pengeringan, pemanasan, pendinginan, pembekuan, pengawetan, pengemasan dan penyimpanan. Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa mempunyai pemahaman
mengenai upaya peningkatan nilai tambah produk hasil pertanian dengan memanfaatkan teknologi pengolahan hasil pertanian sebagai salah satu aspek dalam agribisnis Diharapkan bisa mengenali karakter dari PHP sehingga mempunyai kemampuan melakukan penanganan dan pengolahan PHP yang tepat
Diharapkan bisa mengenali faktor yang
mempengaruhi ketahanan dari PHP sehingga mempunyai kemampuan melakukan pengendalian dari faktor-faktor tersebut.
Dengan mengenal karakteristik dan faktor
yang mempengaruhi ketahanan PHP maka dapat dilakukan berbagai proses pengolahan sehingga nilai tambah PHP dapat ditingkatkan. Merupakan jaringan hidup yang terdiri dari sel-sel yang Contoh : Buah, Daging, Susu, Kulit, Ikan, Sayuran, Tulang, Kayu, Biji-bijian, dsb.
Karena terdiri dari sel-sel yang masih hidup, maka PHP akan cepat mengalami kerusakan. Kerusakan PHP dapat berupa kerusakan fisiologis, kerusakan fisik dan mekanis, maupun kerusakan biologis. Pengolahan Hasil Pertanian
Kegiatan untuk merubah bentuk hasil
pertanian baik secara fisik, kimia dan biokimia menjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan
Pengolahan hasil pertanian :
PHP Produk 1. Pengolahan produk intermediate Proses 2. Pengolahan produk akhir
Proses pengolahan hasil pertanian :
1. Pra proses 2. Proses Tujuan Pengolahan Hasil Pertanian
1. Agar produk hasil pertanian yang telah dipanen tetap
dalam keadaan segar atau mutunya terjaga seperti pada saat panen 2. Agar produk hasil pertanian memiliki nilai tambah dalam sifat-sifat (warna, rasa, aroma) 3. Agar produk hasil pertanian selalu dalam kondisi dan mutu yang terjamin untuk dijadikan bahan baku (raw material) bagi industri pengolahan 4. Agar produk hasil pertanian dapat dicegah dari kerusakan atau dapat diawetkan sehingga masa simpan produk hasil pertanian dapat diperpanjang. Contoh Produk Hasil Pengolahan • Ketepatan saat panen: sangat menentukan kualitas PHP • PHP yang dipanen tidak tepat waktu: kuantitas dan kualitasnya kurang optimal • Pemanenan terlalu muda/awal: menurunkan kuantitas hasil, pada banyak komoditas buah menyebabkan proses pematangan tidak sempurna sehingga kadar asam justru meningkat (buah terasa masam) • Pemanenan terlalu tua/lewat panen: kualitas menurun dengan cepat saat disimpan, rentan terhadap pembusukkan, pada beberapa komoditas sayuran menyebabkan kandungan serat kasarnya meningkat, tidak renyah lagi • Setelah dipanen, PHP perlu penanganan pasca panen yang tepat supaya penurunan kualitas dapat dihambat • Komoditas hortikultura kebanyakan dikonsumsi dalam keadaan segar sehingga perlu penanganan pasca panen yang ekstra supaya tetap segar • Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah mempertahankan kualitas dalam waktu selama mungkin bukan meningkatkan kualitas Kualitas Produk Hasil Pertanian tergantung pada kualitas produk saat dipanen
• Kualitas PHP setelah dipanen: tidak bisa dinaikkan,
hanya bisa dipertahankan • Pada saat pemanenan kualitasnya harus maksimal, • Dengan penanganan yang baik, dapat dipertahankan untuk waktu yang lama