Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN MINI RISET

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“Upaya Pendidik Dalam Membantu Pertumbuhan Dan Perkembangan


Fisik Remaja sebagai Peserta Didik”

Dosen Pengampu :

Dr. Wildansyah Lubis, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 2

Kelas : PSPM 2020 C

1. Bintang Romi Silaban (4203111144)


2. Eva Ria Br Ginting (4203111049)
3. Eviyanti Lumban Tobing (4203111129)
4. Fani Febrina Br Surbakti (4203111042)
5. Juwita Fransisca Harefa (4203311050)
6. Lenita N. T. Lumban Gaol (4203111135)
7. Peni Elviana Br Tarigan (4203111133)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DESEMBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya tugas Mini Riset mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dengan judul
“Upaya Pendidik Dalam Membantu Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Peserta Didik”
dapat kami selesaikan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kami berterima kasih kepada Bapak Dr. Wildansyah Lubis, M.Pd. yang sudah
memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga tugas ini dapat diselesaikan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami meminta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas ini. Akhir kata kami
berharap semoga Mini Riset ini dapat memberikan manfaat bagi kami dan terlebih
pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Medan, 16 Desember 2020

Penulis
(Kelompok 2)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 3
RINGKASAN ....................................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ..................................................................................................................................... 5
B. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................ 8
A. Kajian Teori ........................................................................................................................................... 8
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................................................................... 13
D. Subjek Penelitian............................................................................................................................... 13
E. Assesment Data ................................................................................................................................. 13
BAB III METODE PELAKSANAAN .............................................................................................. 14
A. Metode Penelitian ............................................................................................................................ 14
F. Langkah Penelitian ........................................................................................................................... 14
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................................. 14
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................................................. 16
A. Hasil Penelitian .................................................................................................................................. 16
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................................................ 20
C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian .......................................................................................... 21
BAB V PENUTUP ............................................................................................................................. 22
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 22
B. Saran ..................................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 24
LAMPIRAN BIODATA .................................................................................................................... 25

3
RINGKASAN

Adolesen (remaja) merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju


dewasa. Masa remaja adalah masa yang paling banyak mengalami perubahan baik
secara psikologis, biologis dan fisiologis. Kondisi ini terjadi melalui berbagai proses
transisi dari berbagai dimensi yang dalam proses perkembangannya mengalami
perubahan-perubahan yang berdampak pada munculnya kondisi yang membingungkan,
keragu-raguan, ketakutan-ketakutan dan kecemasan-kecemasan. Berbagai perubahan
ini yang dapat dilalui oleh remaja dengan baik dan ada juga sebagian remaja yang
mengalami hambatan dan gangguan dalam proses perkembangannya sehingga dapat
menghambat pencapaian tugas perkembangan selanjutnya.

Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat.
Keadaan fisik pada remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika
keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image
dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu
juga dengan perkembangan fisik yang tidak proposional. Kematangan organ reproduksi
pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh
norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.

Adapun kajian yang akan dibahas dalam perkembangan fisik remaja ini berawal
dari penjelasan tentang siapa remaja dilihat dari berbagai aspek, kajian dilanjutkan
dengan pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja, ciri-
ciri remaja, proses perkembangan fisik remaja, dampak psikologis terhadap perubahan
fisik remaja serta kendala apa saja yang dialami dalam proses perubahan fisik remaja
serta body image remaja dan perilakunya.

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja berasal dari kata adolescence yang memiliki arti tumbuh untuk mencapai
kematangan, baik mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja ditandai dengan
adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis dan sosialnya.
Perubahan banyak terjadi pada masa remaja, baik secara fisik maupun psikologis, seiring
dengan tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh remaja (Hurlock, 2008).
Remaja secara umum mengalami pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa
perubahan fisik tersebut berlangsung antara usia 11 hingga 22 tahun. Reaksi remaja
terhadap perkembangan fisik dipengaruhi oleh lingkungan dan kepribadiannya, serta
interpretasi terhadap lingkungan (Monks, 2010). Masa remaja ditandai dengan
terjadinya perubahan fisik yang disebabkan oleh mulai aktifnya kelenjar reproduksi dan
hormon yang penting bagi pertumbuhan. Pertumbuhan fisik tersebut memiliki dampak
pada perkembangan psikologis dan sosial remaja. Perubahan perkembangan psikologis
tampak pada keadaan emosional remaja yang mudah tersinggung, penuh dengan gejolak,
dan tidak stabil. Perkembangan sosial dapat diketahui dengan mulai tertariknya remaja
pada aktifitas yang melibatkan orang-orang di luar lingkungan keluarga, terutama teman
sebaya. ( Gunarsa, 2006).
Remaja pada umumnya memiliki harapan, cita-cita, dan keinginan yang ingin
diraih. Harapan tersebut akan hilang apabila remaja menghadapi masalah atau cobaan
yang dapat membuat hidupnya berubah dari kondisi awal kehidupan sebelumnya,
seperti kecelakaan atau faktor eksternal lainnya. Kecelakaan atau faktor eksternal
tersebut dapat mempengaruhi kondisi fisik yang semula sempurna, kemudian memiliki
kondisi fisik yang kurang sempurna. Remaja yang sebelumnya mempunyai fisik normal
akan menghadapi berbagai permasalahan yang menyangkut kondisi kecacatan tubuh
yang baru diperolehnya.

Penampilan fisik mempunyai peranan yang penting dalam hubungan sosial.


Penelitian yang dilakukan oleh Harter menghasilkan gagasan bahwa penampilan fisik

5
merupakan suatu kontributor yang sangat berpengaruh pada rasa percaya diri individu
khususnya remaja. Harter dalam penelitiannya mengemukan bahwa terdapat hubungan
yang kuat antara penerimaan diri terhadap penampilan fisik dan harga diri secara umum
yang tidak hanya di masa remaja namun juga sepanjang hidup, dari masa anak awal
hingga usia dewasa pertengahan (Santrock, 2008).

Oleh sebab itu upaya pendidik dalam membantu proses perkembangan dan
pertumbuhan fisik remaja sangat diperlukan, karena masa remaja adalah adalah masa
yang menentukan hari kehidupannya, keluarga, agama, pendidikan, bangsa dan
negaranya. Oleh karena itu peran pendidik dan orang tua sangat mempengaruhi
bagaimana pandangan remaja dalam menyikapi perubahan fisik yang dia alami agar
masa remaja nya berhasil dalam menjalankan tugas perkembangan remaja.

Berdasarkan hal diatas kelompok kami tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
“Upaya Pendidik Dalam Membantu Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Remaja”.

B. Tujuan dan Manfaat

• Tujuan

Adapun tujuan dari mini riset ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik


2. Untuk mengetahui apa itu masa remaja
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
remaja.
4. Untuk mengetahui upaya pendidik dalam mengatasi masalah perkembangan fisik
remaja.

• Manfaat

Adapun manfaat dari mini riset ini adalah :

1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa di bidang penelitian


2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pola pikir mahasiswa tentang penelitian.
3. Menambah wawasan pembaca tentang perkembangan fisik remaja

6
4. Menambah wawasan pembaca mengenai permasalahan yang dihadapi para remaja
pada masa perkembangan fisik nya

7
BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Kajian Teori

1. Pengertian Remaja

Adolescence atau remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti „tumbuh‟
atau “tumbuh menjadi dewasa”. Bangsa primitive pada zaman purbakala mengatakan
bahwa masa remaja atau masa puber tidak ada bedanya dengan masa-masa lain dalam
rentang kehidupan, anak dianggap dewasa apabila sudah mampu mengadakan
reproduksi (Elizabeth B Hurlock. 1991).1 Istilah adolenscence seperti yang dipergunakan
saat ini, mempunyai arti yang lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial
dan fisik. Pandangan ini diungkap oleh Piaget dengan menyatakan bahwa : “Secara
Psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat
dewasa, usia dimana anak-anak tidak lagi merasa di bawah tingkatan orang-orang yang
lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama. Integrasi dalam masyarakat
(dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa
puber” (Piaget, J.1969).

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan
anatara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada mulanya dimulai pada usia 12
atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

2. Pengertian Perkembangan Fisik Remaja

Menurut Masganti Sitorus dalam bukunya “Perkembangan Peserta Didik, 2012 ”


(Masganti Sitorus, 2012: 1-2) membedakan kata perkembangan dan pertumbuhan
sebagai berikut:

“Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi secara kuantitatif yang meliputi


peningkatan ukuran dan struktur. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ maupun individu
yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur, tulang, dan keseimbangan

8
metabolik. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu
organisme yang disertai irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula).
Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, di mana suatu organisme yang kecil menjadi lebih
besar seiring dengan pertambahan waktu. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan
menyangkut adanya proses pematangan sel-seltubuh. Jaringan tubuh, organ-organ, dan
sistem organ yang berkembang dengan menurut caranya sehingga dapat memenuhi
fungsinya”.

3. Faktor-Faktor Perkembangan Fisik Remaja

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja yaitu :

a. Keluarga

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari pada anak lainnya sehingga
tubuhnya lebih berat.

b. Gizi

Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit
lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang
memperoleh gizi.

c. Gangguan Emosional

Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan


terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan. Kondisi ini akan berakibat berkurangnya
penbentukan hormon perumbuhan di kalenjar pituitary.

d. Jenis Kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan.
Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun, anak perempuan biasanya akan sedikit lebih
tinggi dan lebih berat dari pada anak laki-laki.

e. Status Sosial Ekonomi

9
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial-ekonomi rendah,
cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-
ekonominya tinggi.

f. Kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat
dari pada anak yang sering sakit.

g. Pengaruh Bentuk Tubuh

Bentuk tubuh, apakah mesomorf, ektomorf, atau endomorf, akan mempengaruhi


besar kecilnya tubuh anak. Misalnya, anak yang bentuk tubuhnya mesomorf akan lebih
besar dari pada yang endomorf, karena mereka memang lebih gemuk dan berat.

4. Ciri-Ciri Perkembangan Fisik Remaja

Perubahan dan perkembangan fisik pada remaja tidaklah sama dan terdapat
perbedaan individual, yakni terjadinya penurunan dalam laju pertumbuhan dan
perkembangan internal lebih menonjol daripada perkembangan ekternal yang secara
normal akan terjadi disetiap diri remaja. Menurut Santrock (1983)13 ada 4 perubahan
tubuh yang paling menenjol pada remaja perempuan yakni : Pertambahan tinggi badan
yang cepat, Menarche (Menstruasi) ,Pertumbuhan buah dada, Pertumbuhan rambut
kemaluan. Sedangkan 4 perubahan yang menonjol pada remaja laki-laki yakni :
pertambahan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan penis, pertumbuhan testis,
pertumbuhan rambut kemaluan.

Awal masa puber anak laki-laki, suara mulai menurunkan; kumis mulai tumbuh anak
laki-laki, yang melibatkan pematangan organ reproduksi dan menyertainya karakteristik
seksual sekunder. Dalam perempuan, menstruasi pertama terjadi pada akhir masa
pubertas. Pada akhir pubertas, individu menjadi mampu reproduksi.

5. Proses Perkembangan Fisik Remaja

Masa pubertas dapat mulai sejak usia 8 atau akhir usia 15 pada anak perempuan dan
sejak usia 9,5 tahun dan hingga akhir usia 15 anak laki-laki. Ini adalah penanda

10
mendefinisikan awal remaja. Akhir masa remaja umumnya terjadi antara usia 17 dan 21
tahun dan ditandai dengan individu mencapai fisik penuh dan jatuh tempo
perkembangan atau dewasa muda. Ini fase perkembangan melibatkan fisik yang
signifikan, hormonal, kognitif, emosional, dan perubahan sosial. Sebuah perspektif
perkembangan saraf remaja menyatakan bahwa sebagian besar perubahan terjadi terjadi
pada tiga tumpang tindih tahapan: awal, tengah, dan akhir. awal masa remaja menandai
masa pubertas, remaja tengah ditandai dengan pertumbuhan puncak dan pematangan
fisik, dan masa remaja akhir menandai akhir dari pubertas dan integrasi semua
keterampilan fungsional. (Neil J. Salkind. 2006).

Adapun proses perkembangan fisik merupakan proses berfungsinya dua komponen


pubertas yakni, gonadarche, adalah reaktivasi yang dari hipotalamus hipofisis
gonadotropin gonadal Sistem, yang awalnya telah diaktifkan selama janin dan
perkembangan bayi awal. Gonadarche dimulai sekitar usia 9 sampai 10 tahun pada anak
perempuan kulit putih dan 8 sampai 9 tahun pada anak perempuan Afrika Amerika
(Herman-Giddens et al., 1997) dan pada 10 sampai 11 tahun anak laki-laki (Grumbach &
Styne, 1992).

6. Dampak Psikologis Terhadap Perubahan Bentuk Fisik

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1991) Ada beberapa dampak psikologis yang dialami
remaja terhadap perubahan bentuk tubuh yang dialaminya terhadap sikap yang
dilakoninya yakni, Penampilan yakni, perubahan perubahan yang meningkatkan
penarnpilan diri seseorang akan diterima dengan senang hati dan mengarah sikap yang
rnenvenangkan. sedangkan perubahan- perubahan yang mengurangi penampilan diri
akan ditolak, dan segala cara akan · diusahakan untuk menutupinya. Perilaku, kalau
perubahan-perubahan perilaku seperti yang terjadi selama masa puberitas dan usia
lanjut, hal ini akan berpengaruh pada sikap terhadap perubahan-perubahan yang kurang
menyenangkan. Hal sebaliknya terjadi kalau perubahan-perubahan yang menyenangkan,
misalnya ketidak berdayaan masa bayi berkembang secara bertahap menuju
kemandirian masa kanak-kanak. Stereotip Budaya, dari media massa, orang mempelajari
stereotip budaya yang dikaitkan denqan berbagai usia.

11
7. Kendala Dalam Perkembangan Fisik Remaja

Awal masa puber anak perempuan lebih rentan untuk masalah seperti merokok,
minum,depresi, gangguan makan, diri negative, image, isolasi, perilaku patuh, dan kurang
popularitas sedangkan untuk anak laki-laki, suara mulai menurunkan; kumis mulai
tumbuh . anak laki-laki, yang melibatkan pematangan organ reproduksi dan
menyertainya karakteristik seksual sekunder. Dalam perempuan, menstruasi pertama
terjadi pada akhir masa pubertas. Pada akhir pubertas, individu menjadi mampu
reproduksi. (The University of Pittsburgh. 2005) namun dalam proses perkembanganya
biologis ada sebagaian remaja mengalami berbagai hambatan ataupun kendala
diantaranya kekurangan hormon pertumbuhan sehingga dengan kurangnya jumlah
hormon pertumbuhan pada akhir masa kanak-kanak dan awal masa puber menyebabkan
anak menjadi lebih kecil dari rata-rata pada waktu ia matang. Kekurangan hormon gonad
atau kalau hormon gonad tidak cukup banyak dikeluarkan atau dikeluarkan agak lambat
untuk dapat mengawasi hormon pertumbuhan, maka pertumbuhan anggota badan
berlangsung terlalu lama dan individu menjadi lebih besar dari rata-rata.

8. Upaya yang Dapat Dilakukan Pendidik DalamMembantu Pertumbuhan dan


Perkembangan Fisik Remaja sebagai Peserta Didik

Adapun upaya yang dapat dilakukan pendidik dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan remaja di lingkungan sekolah (Prayitno, 2006 : 48) yaitu :

1. Membantu remaja agar menguasai kemampuan membina hubungan baru dengan


teman sebaya yang sama atau berbeda jenis kelamin yaitu dengan cara melatih
peserta didik untuk selalu berpikir positif.
2. Membantu peserta didik agar menguasai kemampuan melaksanakan perasaan sosial
sesuai dengan jenis kelamin.
3. Membantu peserta didik agar menerima keadaan fisik dan mempergunakannya
secara efektif.
4. Membantu peserta didik agar mencapai kemerdekaan atau kebebasan emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainya.
5. Membantu peserta didik agar dapat menjaga sikap atau etika dalam bertingkah laku
dengan cara memperkenalkan filsapat hidup sesuai dengan nilai agama.

12
Dapat disimpulkan bahwa peran pendidik dalam upaya membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja sangat penting karena hal tersebut dapat
membantu mengatasi kendala-kendala yang dialami remaja pada proses perkembangan
fisiknya.

C. Kerangka Pemikiran

Mengetahui bagaimana upaya pendidik dalam membantu perkembangan fisik remaja,


memahami bagaimana peran lingkungan sekolah dan perilaku pendidik terhadapnya
yang dapat mempengaruhi proses berjalannya perkembangan fisik remaja, serta
bagaimana peran orangtua dalam mendukung proses perkembangan fisik remaja.
Lingkungan sekolah adalah salah satu unit pembentuk kepribadian remaja, karena
dilingkungan sekolah anak remaja akan melakukan banyak interaksi dengan teman
sebaya nya atau dengan pendidik. Dari hal tersebut juga pendidik dapat melihat apakah
remaja tersebut dapat menerima keadaan fisik nya secara efektif atau malah insecure/
tidak percaya diri terhadap keadaan fisiknya.

D. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini subjek yang kelompok kami buat adalah remaja yang berusia 12 -
18 Tahun atau siswa/i SMP - SMA dari beberapa sekolah. Sampel remaja yang kami teliti
berjumlah 15 orang.

E. Assesment Data

Proses pengambilan data yang kami lakukan adalah dengan membagikan angket
google form kepada remaja yang berusia 12 – 18 Tahun. Angket tersebut berisi beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan upaya pendidik dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan remaja yang selanjutnya diisi oleh mereka. Adapun instrument yang kami
gunakan adalah handphone, komputer dan jaringan.

13
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami gunakan dalam penelitian mini riset ini adalah metode
kuantitatif berbasis survei dengan menggunakan kuesioner tertutup berupa angket
google form yang berisi 8 pertanyaan tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan
pendidik dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja.

F. Langkah Penelitian

Langkah penelitian yang kelompok kami lakukan yaitu :

1. Mengidentifikasi masalah.
2. Merumuskan pertanyaan yang akan dimasukkan kedalam angket.
3. Menetukan desain dan metode penelitian.
4. Menyusun instrument dan mengumpulkan data.
5. Menganalisis data dan membahas data hasil penelitian.
6. Membuat kesimpulan dan saran.
7. Membuat Laporan hasil penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini kami menggunakan teknik pengumpulan data dengan


membagikan kuesioner tertutup secara online berupa angket google form yang berisi 8
soal pertanyaan mengenai upaya pendidik dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan fisik remaja dengan pilihan jawaban Ya atau Tidak.

Berikut ini adalah tabel pertanyaan kuesioner yang kami bagikan :

NO PERTANYAAN PILIHAN
YA TIDAK

14
1. Apakah guru disekolah Anda memberikan bimbingan tentang
perkembangan fisik remaja?
2. Apakah guru disekolah Anda memberikan sosialisasi agar tidak
membeda-bedakan teman berdasarkan keadaan fisik nya?
3. Apakah guru disekolah Anda memberikan solusi untuk
mengatasi rasa insecure/tidak percaya diri pada siswa yang
disebabkan oleh keadaan fisik?
4. Apakah guru disekolah Anda memberikan pemahaman bahwa
tidak ada manusia yang memiliki fisik yang sempurna?
5. Apakah guru disekolah Anda memberikan penjelasan bahwa
setiap remaja akan mengalami perkembangan fisik yang
berbeda?
6. Apakah disekolah Anda memberikan sanksi bagi siswa yang
melakukan bullying terhadap siswa lain yang dikarenakan
keadaan fisik nya?
7. Apakah guru disekolah Anda memberikan pengarahan agar
setiap siswa menerima keadaan fisik nya secara efektif?
8. Apakah guru disekolah Anda memberikan penjelasan tentang
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan fisik
remaja?

15
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut ini adalah tabel daftar nama responden yang mengisi kuesiner yang kami
bagikan.

No Nama Siswa Usia Kelas


1. Louisa Christania 14 IX
2. Nella Sari Lumban Gaol 18 XII
3. Desrin Sinambela 17 XII

4. Dayfri Naintri Tamba 16 XI

5. Conni G. Situmorang 17 XI
6. Natasya Sabina Br Ginting 15 X
7. Aprilia Br. Sembiring 14 IX
8 Antonius Raply Situmorang 15 X
9. Ruthnauli Munthe 17 XII
10. Wido Munthe 16 XI
11. Osepa Munthe 18 XI
12. Antasari Sibarani 18 XII
13. Tiara Ayu Lestari Pasaribu 16 XI
14. Diana Indriani Br Barus 12 VII
15. Geraldi Tarigan 12 VII

Hasil penelitian yang kami peroleh setelah mengumpulkan data dari angket yang
kami bagikan kepada responden adalah sebagai berikut :

16
• Responden Siswa Terhadap pertanyaan Nomor 1

Berdasarkan diagram diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar guru di


sekolah memberikan bimbingan tentang perkembangan fisik remaja dengan
skala “Ya” sebanyak 12 responden (80 %) dan “Tidak” sebanyak 3 responden (20
%).

• Responden Siswa Terhadap pertanyaan Nomor 2

Berdasarkan diagram diatas diperoleh informasi bahwa semua guru di sekolah


memberikan sosialisasi agar tidak membeda – bedakan teman berdasarkan
keadaan fisiknya dengan skala “ Ya” sebanyak 15 responden ( 100 %).

17
• Responden Siswa Terhadap pertanyaan Nomor 3

Berdasarkan diagram diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar guru di


sekolah memberikan solusi untuk mengatasi rasa insecure / tidak percaya diri
pada siswa yang disebabkan oleh keadaan fisik dengan skala “ Ya” sebanyak 14
responden ( 93,3 %) dan “Tidak” sebanyak 1 responden ( 6,7 %).

• Responden Siswa Terhadap pertanyaan Nomor 4

Berdasarkan diagram diatas diperoleh informasi bahwa semua guru di sekolah


memberikan pemahaman bahwa tidak ada manusia yang memiliki fisik yang
sempurna dengan skala “ Ya” sebanyak 15 responden ( 100 %).

18
• Responden Siswa Terhadap pertanyaan Nomor 5

Berdasarkan diagram diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar guru di


sekolah memberikan penjelasan bahwa setiap remaja akan mengalami
perkembangan fisik yang berbeda dengan skala “ Ya” sebanyak 13 responden (
86,7 %) dan “Tidak” sebanyak 2 responden ( 13,3 %).

• Responden Siswa Terhadap pertanyaan Nomor 6

Berdasarkan diagram diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar sekolah


memberikan sanksi bagi siswa yang melakukan bullying terhadap siswa lain
yang dikarenakan keadaan fisiknya dengan skala “ Ya” sebanyak 14 responden (
93,3 %) dan “Tidak” sebanyak 1 responden (6,7%).

19
• Responden Siswa Terhadap pertanyaan Nomor 7

Berdasarkan diagram diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar guru di


sekolah memberikan pengarahan agar setiap siswa menerima keadaan fisiknya
secara efektif dengan skala “Ya” sebanyak 12 responden (80 %) dan “Tidak”
sebanyak 3 responden (20 %)

• Responden Siswa Terhadap Pertanyaan Nomor 8

Berdasarkan diagram diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar guru di


sekolah memberikan penjelasan tentang faktor – faktor apa saja yang
mempengaruhi perkembangan fisik remaja dengan skala “Ya” sebanyak 13
responden ( 86,7 %) dan “Tidak” sebanyak 2 responden (13,3 %).

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang kami lakukan mengenai upaya pendidik dalam
membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja pada remaja yang berusia 12 –

20
18 Tahun atau dapat dikatakan siswa SMP – SMA dengan jumlah responden sebanyak 15
orang, dapat diperoleh informasi bahwa upaya pendidik dalam membantu
pertumbutuhan dan perkembangan fisik remaja sebagian besar sudah terlaksana
meskipun masih terdapat beberapa upaya yang belum terlaksanakan dibeberapa
sekolah. Hal tersebut membuktikan bahwa upaya seorang pendidik dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja sangant diperlukan guna mengurangi rasa
cemas, ketidak percayaan diri dan ketakukan yang dialami peserta didik dalam melewati
masa pertumbuhan dan perkembangan fisiknya.

C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian

• Kekuatan Penelitian

Kekuatan penelitian ini adalah landasan teori yang digunakan sesuai fakta dan
penelitian ini bersifat terbuka hal ini disebabkan karena penelitian ini melibatkan
pandangan-pandangan dari para responden yang berbeda terhadap upaya pendidik
dalam membantu perkembangan fisik remaja. Hasil penelitian diuraikan secara detail.

• Kelemahan Penelitian

Kelemahan penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan secara tidak langsung karena
penelitian ini dilakukan secara daring melalui pembagian link google form yang berisi
kuesioner sehingga hasilnya hanya berupa tanggapan dari subjek yang ada tanpa
mengetahui bagaimana perilaku subjek secara langsung.

21
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan penulisan makalah terkait Upaya pendidik membantu


pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai peserta didik dapat menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:

➢ Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak dan masa
ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang ditandai dengan perubahan yang pesat
dalam berbagai aspek perkembangan, baik fisik maupun psikis.
➢ Ada beberapa faktor penyebab terjadinya perkembangan fisik pada diri remaja
yaitu terjadinya produksi hormon yang sangat banyak yakni zat-zat kimia yang
sangat kuat yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan dibawa
keseluruh tubuh oleh aliran darah konsentrasi hormone-hormon tertentu
meningkat secara dramatis selama masa remaja.
➢ Peran Pendidik dalam menghadapi Permasalahan perkembangan fisik remaja
dapat antara lain:
➢ Pendidik harus menjadi figur dan tauladan yang baik bagi peserta didiknya
➢ Pendidik harus mampu membentuk kepribadian yang sehat bagi peserta didiknya
antara lain:
➢ Membantu peserta didik mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh
atau kondisi dirinya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian materi yang telah disampaikan maka
penulis memberikan saran bahwa remaja merupakan tahap awal seorang anak untuk
tumbuh menjadi seorang dewasa yang cerdas dan berpengetahuan luas. Sebagai
seorang pendidik dan kita sebagai mahasiswa yang kelak menjadi pendidik hendaknya
mampu memahami dan memberikan pemahaman terkait perkembangan fisik remaja

22
kepada peserta didik sehingga tidak ada hal –hal yang dapat menjatuhkan remaja
kepada hal – hal yang kurang baik.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JBK/article/view/329/pdf

http://jim.stkip-pgri-sumbar.ac.id/jurnal/download/5546

https://journal.uii.ac.id/Tarbawi/article/download/12816/10579

http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JBK/article/view/329/pdf

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjlrb
WHp9XtAhU46nMBHYoICy4QFjACegQIAhAC&url=http%3A%2F%2Feprints.ums.ac.id%2F322
43%2F2%2F04.%2520BAB%2520I.pdf&usg=AOvVaw2GUL3pVVicqs6PKSa8h85S

24
LAMPIRAN BIODATA

Nama : Bintang Romi Silaban

NIM : 4203111144

Program studi : Pendidikan Matematika

Semester :1

Nama : Eva Ria Br Ginting

NIM : 4203111049

Program studi : Pendidikan Matematika

Semester :1

25
Nama : Eviyanti Lumban Tobing

NIM : 4203111129

Program studi : Pendidikan Matematika

Semester :1

Nama : Fani Perbina Br Surbakti

NIM : 4203111042

Program studi : Pendidikan Matematika

Semester :1

Nama : Juwita Fransisca Harefa

NIM : 4203111050

Program studi : Pendidikan Matematika

Semester :1

26
Nama : Lenita N. T. Lumban Gaol

NIM : 4203111135

Program studi : Pendidikan Matematika

Semester :1

Nama : Peni Elviana Br Tarigan

NIM : 4203111133

Program Studi : Pendidikan Matematika

Semester :1

27

Anda mungkin juga menyukai