Anda di halaman 1dari 1

Nama : Tiara Azzahrah

NIM : 20101063

1. Mengapa seseorang tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu kewarganegaraan?

Karena kewarganegaraan menunjukkan keanggotaan seseorang dalam suatu negara. Jika


Seseorang memiliki lebih dari satu kewarganegaraan atau Kewarganegaraan ganda
dikhawatirkan akan membawa ketidakpastian dalam status seseorang, sehingga dapat saja
merugikan karena memiliki dampak bagi negara tertentu ataupun bagi yang bersangkutan itu
sendiri dan juga bisa saja menjadi sarana penyebaran paham radikal, separatisme dan
terorisme.

2. Bagaimana hukum yang berlaku di Indonesia terhadap kasus kewarganegaraan ganda WNI?

Apabila seorang WNI diketahui mempunyai kewarganegaraan ganda, maka ia harus


melepaskan salah satu kewarganegaraan yang ia miliki. Apabila ia tidak mau melepaskan salah
satu kewarganegaraannya, maka sanksi yang didapatkan adalah kehilangan kewarganegaraan
Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi Pasal 23 Undang- Undang Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan RI.

Pada dasarnya UU No. 12 Tahun 2006 tidak mengenal kewarganegaraan ganda dengan
dianutnya asas kewarganegaraan tunggal oleh undang-undang ini. Namun, UU No. 12 Tahun
2006 juga menganut Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-
Undang ini, di antaranya adalah anak-anak yang memiliki orangtua dengan status
kewarganegaraan berbeda dan salah satunya adalah WNI. Asas tersebut merupakan
pengecualian dalam rangka perlindungan terhadap anak. Setelah berusia 18 (delapan belas)
tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu
kewarganegaraannya.

Anda mungkin juga menyukai