Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tirza Listiani Saputri

NIM : 20101002

Tugas Ppkn’02 - Menyoal Status Kewarganegaraan Ganda Bupati Sabu Raijua Terpilih

1. Mengapa seseorang tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu


kewarganegaraan?
Karena Status dwi kewarganegaraan masih dikhawatirkan oleh banyak pihak. Misalnya
menjadi sarana penyebaran paham radikal, separatisme dan terorisme. Sementara di sisi
lain, banyak pula persoalan yang harus dipertimbangkan terkait hak para diaspora yang
memilih pulang ke tanah air. Kita lihat dari asas-asas kewarganegaraan yang terdapat
dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia (“UU Kewarganegaraan”). Di dalam Penjelasan Umum UU Kewarganegaraan
disebutkan bahwa untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan melaksanakan amanat
Undang-Undang Dasar, undang-undang ini memperhatikan asas-asas kewarganegaraan
umum atau universal, yaitu asas ius sanguinis, ius soli, dan campuran. Adapun asas-asas
yang dianut dalam UU Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
a) Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat
kelahiran.
b) Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentuka
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
ini.
c) Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewargaan bagi
setiap orang.
d) Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
UU.
Dalam Penjelasan Umum UU Kewarganegaraan dikatakan bahwa pada dasarnya UU
Kewarganegaraan tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa
kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak dalam
UU Kewarganegaraan merupakan suatu pengecualian.]

2. Bagaimana hukum yang berlaku di Indonesia terhadap kasus kewarganeagaraan


ganda WNI
Apabila seorang WNI kemudian diketahui mempunyai kewarganegaraan ganda, maka ia
harus melepaskan salah satu kewarganegaraan yang ia miliki. Apabila ia tidak mau
melepaskan salah satu kewarganegaraannya, maka sanksi yang didapatkan adalah
kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi Pasal 23
UU Kewarganegaraan yang berbunyi :
1) Memperoleh Kewarganegaraan Lain Atas kemauan Sendiri
Seseorang dapat kehilangan kewarganegaraannya jika memperoleh kewarganegaraan
lain atas kemauannya sendiri.
2) Tidak Menolak Kewarganegaraan Lain
Kewarganegaraan bersifat tidak memaksa, jika ada seseorang memiliki
kewarganegaraan ganda dan tidak menolak salah satu kewarganegaraannya itu,
padahal orang tersebut dapat menolaknya. Maka hal tersebut dapat menyebabkannya
kehilangan kewarganegaraannya.
3) Dinyatakan Hilang Kewarganegaraannya
Kewarganegaraan seseorang dapat hilang jika dinyatakan hilang kewarganegaraannya
oleh presiden atas permohonannnya sendiri. Dengan syarat yang bersangkutan sudah
berusia delapan belas tahun atau sudah kawin dan orang tersebut tinggal di luar
negeri. Dan dengan dinyatakannya hilang kewarganegaraan Indonesia, orang tersebut
tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
4) Menjadi Tentara Asing
Seorang yang berkewarganegaraan Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya
jika masuk ke dalam dinas tentara negara asing tanpa adanya izin terlebih dahulu dari
presiden.
5) Sukarela Masuk Dalam Dinas Tentara Asing
Mirip seperti pada poin sebelumnya, seseorang dapat kehilangan
kewarganegaraannya jika sukarela masuk dalam dinas tentara asing. Yang jabatan
dalam dinas tersebut di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan hanya dapat dijabat oleh warga negara Indonesia.
6) Menyatakan Sumpah
Orang yang dengan sukarela menyatakan sumpah atau janji setiap kepada negara
asing atau bagian dari negara asing tersebut, dapat kehilangan kewarganegaraannya.
7) Turut Dalam Pemilihan Ketatanegaraan
Seorang warga negara Indonesia yang tidak diwajibkan, tetapi mengikuti pemilihan
sesuatu yang memiliki sifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing dapat
membuatnya terancam untuk kehilangan kewarganegaraannya.
8) Memiliki Paspor Negara Asing
Paspor merupakan dokumen penting yang dapat menunjukan identitas
kewarganegaraan seseorang. Dengan memiliki paspor negara asing, seorang warga
negara Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya. Dan tentu dengan catatan
paspor tersebut asli dari negara asing, bukan merupakan paspor palsu.
9) Bertempat Tinggal Di Luar Indonesia Dalam Jangka Waktu Lama
Warga negara Indonesia yang tinggal di luar Indonesia dalam waktu lima tahun
berturut-turut bukan dalam rangka dinas negara dan tanpa alasan yang sah, serta
sengaja tidak memberikan pernyataan keinginan untuk tetap menjadi warga negara
Indonesia sebelum waktu lima tahun berakhir. Dan setiap lima tahun berikutnya
orang tersebut tidak mengajukan pernyataan untuk ingin tetap menjadi WNI kepada
perwakilan Republik Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya.
Selama seseorang tidak dalam salah satu atau lebih dari keadaan di atas, maka orang
tersebut masih tetap memiliki kewarganegaraan Indonesianya. Dan sebagai seorang
warga negara Indonesia wajib agar taat dan tidak melanggar aturan tersebut agar
dapat tetap menjadi seorang warga negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai