Anda di halaman 1dari 3

MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

MATERI: WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

A. Sejarah Kewarganegaraan
Istilah kewarganegaraan muncul akibat adanya ketakutan terhadap adanya perbudakan. Karena
pada saat itu konsep hak dan kewajiban belum dikenal. Konsep kewarganegaan di Yunani berkaitan
dengan sejarah munculnya demokrasi. Di Yunani lebih spesifiknya di Kota Athena, mengembangkan
konsep demokrasi langsung. Beberapa warga kota memiliki hak dalam politik. Di zaman Yunani
kuno, yang dianggap “warga” yang bisa ikut memberi suara dan berperan aktif dalam pemerintahan
Yunani kuno hanyalah pria yang statusnya bebas alias merdeka. Jadi, para wanita, anak-anak, serta
budak tidak bisa ikut bersuara. Selain itu, seluruh warga Yunani yang masuk kualifikasi, yakni pria
dewasa yang bukan budak, wajib banget ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemerintahan. Kalau
nggak mau aktif, mereka bisa didenda dan ditandai dengan cat merah.
Di Eropa konsep kewarganegaraan nasional hampir hilang selama pertengahan abad. Itu diganti
oleh sistem hak dan kewajiban feodal. Pada akhir Abad Pertengahan, kepemilikan kewarganegaraan
di berbagai kota di Italia dan Jerman berubah menjadi jaminan kekuatan bagi pedagang dan orang-
orang istimewa.   Konsep kewarganegaraan modern terjadi perubahan  pada abad ke-18 selama
Revolusi Amerika dan Perancis. Konsep warga negara datang untuk menyarankan kepemilikan
kebebasan tertentu dalam menghadapi kekuatan paksaan dari raja-raja absolut. Di Inggris, konsep
warga negara merujuk pada keanggotaan kerajaan di daerah atau kota setempat. Ini digunakan untuk
menekan posisi warga negara kepada raja atau negara. Konsep ini didahulukan untuk warga negara
yang memakai undang-undang kebangsaan.
Jadi pada awalnya konsep kewarganegaraan itu hanya menguntungkan beberapa pihak saja
(masih bersikap diskriminatif). Tapi seiring berjalannya waktu, konsep kewarganegaraan makin adil
dan tidak diskriminatif.
B. Warga Negara
Hal yang berkaitan dengan warga negara Secara konstitusional tercantum dalam Pasal 26 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut.
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Asas Kewarganegaraan
a) Asas ius sanguinis (asas keturunan), yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan
pada keturunan orang yang bersangkutan. Misalnya, seseorang dilahirkan di negara A,
sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara B, maka ia adalah warga negara B.
b) Asas ius soli (asas kedaerahan/tempat kelahiran), yaitu kewarganegaraan seseorang
ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya. Misalnya, seseorang dilahirkan di negara B,
sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara A, maka ia adalah warganegara B.
Asas Kewarganegaraan di Indonesia
a) Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan, bukan berdasarkan negara tempat dilahirkan.
b) Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
c) Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
d) Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
Syarat-Syarat Menjadi Warga Negara Indonesia Naturalisasi Biasa
Orang dari bangsa asing yang yang akan mengajukan permohonan kewarganegaraan dengan cara
naturalisasi biasa, harus memenuhi syarat sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 9 Undang-
Undang RI Nomor 12 Tahun 2006, sebagai berikut.
a. telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
b. pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun
tidak berturut-turut;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
e. tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
f. jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
g. mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
h. membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
Syarat-Syarat Menjadi Warga Negara Indonesia Naturalisasi Istimewa
a) Naturalisasi istimewa diberikan sesuai dengan ketentuan Pasal 20 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 yakni:
b) Naturalisasi Istimewa diberikan kepada orang asing yang telah berjasa kepada negara
Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan
Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian kewarganegaraan tersebut
mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda
Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia
Pasal 23 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia
Warga Negara Indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan:
a. memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
b. tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
c. dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di
luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan Republik Indonesia tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan;
d. masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
e. secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh
Warga Negara Indonesia;
f. secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau
bagian dari negara asing tersebut;
g. tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan
untuk suatu negara asing;
h. mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya;
atau
i. bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus-
menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak
menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka
waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan
tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi Warga Negara Indonesia kepada
Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara
tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan.
Tugas:
Analisis oleh kalian mengenai banyaknya pemain bola asing yang dinaturalisasi menjadi warga
negara Indonesia! Setuju atau tidak? berikan alasannya!

Anda mungkin juga menyukai