Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
03 KERJA SAMA
Ketentuan Waktu
1 Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik
3 Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir/ hand sanitizer
4 Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman minimal 1-2 meter
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan
Sediakan tempat duduk bagi sasaran untuk menunggu sebelum dan 30 menit
6 sesudah vaksinasi dengan jarak aman antar tempat duduk minimal 1-2 meter.
Catatan :
Pengaturan ruang/tempat
pelayanan vaksinasi dapat
disesuaikan dengan situasi
di fasilitas pelayanan
kesehatan masing-masing
dengan menerapkan
prinsip PPI dan menjaga
jarak aman 1 – 2 meter.
MEJA 1 (PENDAFTARAN)
Verifikasi Data Sasaran pada Meja 1
Pastikan user
Pilih Menu ini “Petugas Registrasi”
MEJA
VAKSINASI
• Sasaran duduk dalam posisi yang nyaman
• Untuk vaksin mutidosis petugas menuliskan tanggal dan jam dibukanya vial vaksin dengan
pulpen/spidol di label pada vial vaksin
• Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan aman
• Petugas memasukkan hasil vaksinasi dengan melakukan scan GS1 2D Code yang terdapat di
kemasan terkecil (Vial atau di kemasan sekunder tergantung jenis vaksin) yang diterima
masing-masing sasaran ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi.
• Apabila scan tidak memungkinkan, petugas menuliskan nama sasaran, NIK, nama vaksin, nomor
batch vaksin dan serialisasi (14 digit terakhir) yang terdapat di kemasan terkecil (Vial atau di
kemasan sekunder tergantung jenis vaksin) pada sebuah memo. Memo diberikan kepada sasaran
untuk diserahkan kepada petugas di Meja 4.
MEJA 4 (Petugas Pencatatan)
Lakukan
penginputan di Bila tidak memungkinkan untuk
Petugas memberikan kartu vaksinasi, Pasien menunggu selama
aplikasi PCare menginput data langsung ke dalam 30 menit di ruang
manual dan/atau elektronik, serta
Vaksinasi dengan aplikasi (misalnya karena gangguan
memasukan nama sistem, akses internet tidak ada atau
penanda kepada sasaran yang telah observasi dan di berikan
mendapat vaksinasi. Petugas dapat penyuluhan dan media KIE
Vaksin, nomor Batch sarana tidak tersedia), maka hasil
mencetak kartu vaksinasi elektronik
vaksin dan/atau pelayanan dicatat di dalam format
melalui aplikasi Pcare Vaksinasi. tentang pencegahan COVID
serialisasi yang pencatatan manual yang sudah melalui 3 M dan Vaksinasi
Kartu tersebut ditandatangi dan
terdapat di kemasan disiapkan sebelum hari H pelayanan
terkecil (Vial atau di untuk kemudian diinput ke dalam
diberi stempel lalu diberikan kepada Covid 19
sasaran sebagai bukti bahwa sasaran
kemasan sekunder aplikasi setelah tersedia koneksi
telah diberikan vaksinasi.
tergantung jenis internet atau kendala teratasi.
vaksin)
Hasil observasi diinput ke dalam PCare Vaksinasi dengan memilih status “Tanpa Keluhan”
bagi sasaran yang tidak mengalami reaksi/keluhan selama observasi dan memilih status
“Ada Keluhan” bagi sasaran yang selama observasi mengalami reaksi/keluhan.
Bila status sasaran “Ada Keluhan” maka:
• Lakukan input data pada Pcare Vaksinasi dengan memilih memilih reaksi/keluhan/gejala sesuai dengan yang dialami oleh
sasaran.
• Tanda-tanda syok anafilaktik (sesak nafas/berdebar/dada tidak nyaman/nyeri ulu hati/padangan kabur, mual/muntah,
penurunan kesadaran)
• Demam
• Peningkatan tekanan darah (≥140/90)
• Urtikaria (kemerahan/ruam/gatal tersebar)
• Lethargia (lemas, mengantuk)
• Kemerahan, gatal di sekitar lokasi suntikan
• Bengkak, nyeri, pegal di lokasi suntikan
• Batuk/pilek, sakit kepala, pusing
• Gangguan kecemasan, syncope
• Lain-lain: (dapat diisi oleh petugas)
• Lakukan input data tindak lanjut yaitu “Dapat ditangani” atau
“Dirujuk” sesuai dengan kondisi yang terjadi pada sasaran.
Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang P Care
Meja 1 (Pendaftaran)
• Peserta menunjukkan e-ticket dan atau KTP untuk Meja 2 (Skrining)
verifikasi • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
• Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
Pcare • Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya akan dijadwalkan ulang oleh sistem
• Atau secara manualyitu dengan menggunakan data
sasaranyang diperoleh pada hari sebelumnya
Meja 3 (Vaksinasi)
Meja 4 (Pencatatan dan Observasi) • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. prinsip penyuntikan aman
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI • Petugas mencatat merek/jenis dan nomor batch vaksin yang
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 diberikan kepada sasaran
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi
Ketentuan Waktu Pelayanan
1
Pelayanan di puskesmas tidak mengganggu jadwal pelayanan imunisasi rutin.
Tentukan jadwal hari/jam pelayanan khusus vaksinasi COVID-19 di puskesmas
Jumlah sasaran dan jam layanan per hari diatur oleh masing-masing
2 fasilitas pelayanan kesehatan dengan memperhatikan jadwal layanan
kesehatan lainnya, pengaturan ruang dan alur pelayanan serta tetap
memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat.
Dosis dan Cara Pemberian Vaksin COVID-19
❑ Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin dan
memastikan ujung jarum selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak
ada udara yang masuk ke dalam spuit
❑ Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara
yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai pada skala
0.5 ml atau sesuai dosis yg direkomendasikan, kemudian cabut jarum dari vial.
❑ Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan alkohol swab dan tunggu hingga
kering
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19
INGAT!!
1. PEMBERIAN vaksin dosis pertama dengan dosis kedua harus memakai jenis VAKSIN
YANG SAMA
2. PASTIKAN tidak salah dalam mengambil vaksin
3. MASUKKAN alat suntik yang sudah dipakai dalam safety box, no reccaping
4. JANGAN menyentuh dan menutup kembali jarum setelah penyuntikan
Untuk vaksin
yang
diproduksi
oleh Pfizer,
sebelum
penyuntikan
dibutuhkan
upaya
pencairan dan
pengenceran
terlebih
dahulu
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
Pastikan petugas kesehatan dalam kondisi sehat (tidak demam, batuk, pilek, dan
lain-lain)
• Penanggung jawab pelaksana vaksinasi dapat menunjuk seorang yang memiliki kapasitas teknis
untuk melakukan pengelolaan limbah dan melakukan pencatatan dan pelaporan limbah medis
vaksinasi.
Penanggung Jawab dan Petugas Pengelola
• Pencatatan jenis dan timbulan limbah dilakukan ke dalam log book dengan catatan
tersendiri di TPSLB3. Hal-hal yang dilaporkan meliputi jenis dan timbulan limbah vaksinasi
dengan mekanisme off-line melalui email. Pelaporan pengelolaan limbah medis vaksinasi
sebagai bagian dari pelaporan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang disampaikan secara
berjenjang melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota,
Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi, Kementerian Kesehatan (up
Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(up Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3).
Pembinaan Teknis
• Mengolah limbah medis vaksinasi bekerja sama dengan perusahaan pengolah berizin.
• Mengolah limbah medis dapat juga menggunakan insinerator, atau autoclave atau microwave
yang dilengkapi pencacah. Abu insinerator, atau residu autoclave atau microwave dapat
dikelola dengan enkapsulasi/inertisasi (solidifikasi), kemudian disimpan di lokasi yang telah
disepakati dengan DLH/pihak berwenang setempat.
• Untuk daerah yang tidak terjangkau perusahaan pengangkut dan pengolah limbah B3, dapat
dilakukan penguburan dengan konstruksi pada PermenLHK P.56/2015 (ukuran minimal 1
meter kubik) dan berkoordinasi dengan DLH/ pihak berwenang setempat.
Pengelolaan Limbah Medis dengan Metode
Penguburan
Bagi petugas yang mengalami kesulitan
dalam menggunakan salah satu aplikasi
dalam Sistem Informasi Satu Data
Vaksinasi dapat menghubungi
Call Centre 021-3808888
atau WA 0812-11000510