Anda di halaman 1dari 6

Outline bab 10 viskositas dan aliran

- Definisi
- Viskositas kinematis
- Penentuan viskositas
- Aliran pada tabung
- Penerapan pada tubuh
Pembahasan
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar atau kecilnya
gesekan internal yang terdapat didalam fluida tersebut. Viskositas menyatakan tahanan suatu
system untuk mengalir pada suatu tekanan yang diberikan. Dalam hal ini, semakin kental suatu
cairan maka semakin besar juga gaya yang dibutuhkan untuk dapat mengalirkan caitan tersebut
pada laju tertentu. Viskositas dapat dirumuskan dengan:
ŋ = ŋ0 (1 + 2.5𝛳)
dengan ŋ0 adalah viskositas medium disperse dan ŋ adalah viskositas dispersi ketika fraksi
volume partikel-partikel koloid yang ada adalah 𝛳. Dlam hal ini, koefisien viskositas dapat
ditentukan dengan bergantung pada persamaan tersebut.
Viskositas kinematis
Viskositas kinematis adalah viskositas absolut. Viskositas kinematis adalah suatu rasio antara
viskositas absolut untuk kepadatan (densitas) dengan jumlah dimana tidak ada kekuatan yang
terlibat. Viskostatis kinematik dihitung dengan membagi viskositas absolut cairan dengan
densitas massa cairan.
Rumus Viskositas Kinematis
ŋ
v = µ/ᵨ atau viskositas kinematis = ⍴

Keterangan
v = viskositas kinematis satuan (m2/s)
µ = viskositas absolut / dinamis satuan (Ns/m2)
ᵨ = densitas satuan(kg/m3).
Dalam sistem SI atau (satuan internasional) satuan viskositas kinematis adalah m2/s atau Stoke
(St), dimana:

1 st (stoke) = 10-4 m2/s = 1cm2/s


Karena Stoke merupakan satuan unit yang besar maka perlu di bagi dengan angka100, supaya
menjadi unit yang lebih kecil, yaitu centiStoke (cSt), dengan begitu maka akan berubah
menjadi:
1St = 100cSt
1cSt = 10-6m2/s = 1mm2/s
Berat jenis air pada suhu 20,2C (68,4F) adalah hampir satu dan viskositas kinematik air pada
suhu 20,2C (68,4F) adalah praktis 1,0mm2/s (cSt). Lebih tepatnya, viskositas kinematis untuk
air pada 20,2C (68,4F) adalah mm2/s (cSt).
Contoh konversi dari viskositas mutlak ke viskositas kinematik dalam satuan imperial adalah :
v = 6,7197 10-4 µ / y
Keterangan:
v = viskositas kinematik (ft2/s)
µ = viskositas absolut / dinamis (cP)
y = berat spesifik (lb/ft3).2s
hubungan temperature dengan teori viskositas
suatu viskositas gas akan mengalami peningkatan jika temperaturnya meningkat, namun
viskositas cairan, berbeda dengan viskositas pada gas, yakni viskositas cairan akan mengalami
penurunan dan fluiditas cairannya akan meningkat. jika temperaturnya mengalami kenaikan.
Hubungan antara viskositas dengan temperature ini kemudian dirumuskan dengan:
ŋ = 𝐴𝑒 𝐸𝑡 𝑅𝑇
Dengan keterangan bahwa 𝐴 adalah suatu konstanta yang bergantung pada bobot molekul
dan volume molar cairan, sedangkan 𝐸𝑡 adalah suatu energi pengaktifan yang dibutuhkan untuk
memulai aliran yang terdapat didalam molekul tersebut. Energi penguapan suatu cairan
meripakan suatu energi yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu molekul tertentu dari
cairan yang digunakan tersebut. Dalam hal ini, ruang bebas yang dibutuhkan untuk aliran
tersebut adalah kira-kira sepertiga volume molekulnya. Hal tersebut terjadi dikarnakan adanya
fakta bahwa suatu aliran dapat berbalik, berputar, dan bermanuver dalam suatu ruang yang
lebih kecil dari pada ukuran molekulnya. Oleh karna itu, suatu molekul membutuhkan lebih
banyak energi untuk memcah ikatan yang mungkin dapat mengalirkan cairan yang tersusun
atas molekul-molekul lain yang dibutuhkan melalui ikatan hydrogen yang terbentuk. Selain
temperatur, ada hal lain yang berhubungan dengan viskositas yaitu laju difusi. Yang mana
peningkatan laju difusi ini dipengaruhi oleh peningkatan temperatur.
Aliran plastis
Kurva aliran plastis tidak dimulai dari titik asal yaitu titik 0,0, namun justru memotong sumbu
tegangan geser atau akan memotong jika jika bagian yang lurus pada kurva tersebut
diekstrapolasikan ke sumbu. Badan bingham tidak akan mengalir sampai tegangan geser yang
dalam hal ini berkaitan dengan yield value yang terlampaui. Badan bingham atau bahan yang
menampakkan yield value berada dalam wujud padatan, sedangkan zat yang mulai mengalir
pada tegangan geser terkecil dan tidak menampakkan yield value disebut dengan cairan.
Mobilitas atau biasa dikenal dengan kemiringan reogram, sedangkan analog dengan fluiditas
dalam system newton dan kebalikannya kemudian disebut dengan viskositas plastis. Viskositas
plastis dapat dirumuskan dengan:
𝐹−𝑓
U= 𝐺

f adalah yoeld value atau potongan pada sumbu tegangan geser. Aliran plastis ini memiliki
hubungan yang sangat penting dengan adanya partikel-partikel yang terflokulasi dalam
suspense pekat, sehingga kemudian tersusunlah struktur yang kontinu pada seluruh bagian
sistem. Dalam hal ini, semakin banyak suspense yang terflokulasi, maka akan menyebabkan
semakin banyak juga yield value-nya. Selain itu, gaya gesek antar partikel-partikel yang
bergerak didalmnya juga memiliki keterkaitan dengan yield value.
Aliran pseudoplastis
Berbeda dengan aliran plastis, Aliran pseudoplastis memiliki kurva yang konsisten, yakni
dimulai pada titik awal yaitu 0,0, atau setidaknya mendekati titik tersebut ketika laju reaksinya
rendah. Selain itu, Aliran pseudoplastis juga tidak memiliki yield value dan tidak dapat
dinyatakan dengan nilai yang tunggal. Dalam hal ini, viskositas pseudoplastis akan mengalami
penurunan ketika terjadinya peningkatan laju geser. Aliran pseudoplastis memilki reogram
yang berbentuk melengkung. Hal ini disebabkan oleh adanya kerja geser yang diberikan atau
dilakukan pada molekul-molekul yang memiliki rantai panjangseperti pada polimer linear.
Selain itu, adanya peningkatan tegangan geser, juga akan memberikan efek meluruskan sumbu
yang Panjang sesuai dengan arah alirannya. Hal ini, kemudian dapat mengurangi tahanan
internal yang menyebabkan laju geser selalu mengalami peningkatan pada setiap tegangan
geser yang terjadi berikutnya. Hal tersebut juga menyebabkan turunnya viskositas nyata.
Dalam hal ini, pembandingan objektif Aliran pseudoplastis lebih sulit dari pada perbandingan
yang lain. Aliran pseudoplastis dapat dirumuskan dengan:
𝐹 𝑁 = ŋ′𝐺 atau log G = 𝑁 log 𝐹 − log ŋ′
Dalam hal ini, eksponen N akan terus bertambah jika alirannya semakin bersifat non-newton.
Aliran dilatan
Aliran ini meruapakan kebalikan dari tipe pseudoplatis. Bahan dilatan sering kali disebutkan
dengan istilah system geser pemeket, sedangkan bahan pseudoplatis sering disebut dengan
istilah system geser pencair. Yang dalam aliran dilatan, jika tegangannya dihilangkan maka
suatu system dilatan akan Kembali ke fluiditas asalnya. adapun persamaan yang digunakan
sama saja dengan aliran pseudoplatis, hanya saja nilai N selalu bernilai kurang dari satu dan
selalu mengalami penurunan seiring dengan meningktanya derajat dilatansi. Adapun beberapa
contoh bahan yang memiliki sifat dilatan adalah suatu suspense seragam yang memiliki
partikel-partikel kecil dan terdeflokulasi berkonsentrasi tinggi. Sifat dilatan dapat dinyatakan
bahwa ketika dalam keadaan istirahat, partikel-partikelnya akan tersusun rapat dan memiliki
volume atau rongga antar partikelnya pada tingkat minimum.
Suspense dilatan dapat dituangkan dari satu botol yang disebabkan pada kondisi tersebut
suspense dilatan bersifat cukup cair. Dengan demikian, ketika tegangan geser mengalami
peningkatan, bulk-nya akan mengembang atau melebar. Hal ini kemudian menyebabkan
adanya peningkatan yang signifikan pada volume rongga yang terdapat pada bagian antar-
partikelnya. Sehingga, tahanan untuk mengalir semakin bertambah karna partikel-partikel
tersebut tidak lagi dibasahi atau dilumasi secara sempurna oleh pembawa.
Penentuan viskositas.
Penentuan viskositas ini sangat tergantung pada pemilihan viskometer yang akan digunakan.
Dalam hal ini terdapat beberapa viskometer yang digunakan yaitu diantaranya:
➢ Viskometer bola jatuh
Pada tipe ini, suatu bola gelas atau bola baja bergulir turun dalam suatu tabung gelas
yang berbentuk hamper vertical yang mengandung cairan yang diuji pada tempertur
konstan yang telah diketahui. Laju jatuhnya bola memiliki densitas dan diameter
tertentu yang merupakan fungsi balikan dari viskositas sampel. Diantara ciontoh alat
dalam perdagangan yang menggunakan prinsip ini adalah viscometer hoeppler.
➢ Viscometer cup-and-bob
Pada viscometer ini, sampel diberi geseran dalam ruang yang berada di antara dinding
luar suatu rotor (bob) dan dinding luar mangkuk (cup) yang pas dengan rotor tersebut.
Pada viscometer tipe coutte, mangkuknya yang mengalami perputaran yang disebabkan
oleh sampel yang digunakan, sedangkan pada viscometer Searle, mangkuknya diam
sedangkan rotornya berputar. Viscometer rotovisco merupakan suatu contoh tipe lain
dari viscometer ini.
➢ Viscometer cone-and-plate
Contoh viscometer dengan rotasi cone-and-plate ini adalah viscometer Ferranti-shirley.
Adapun proses pengoprasiannya adalah sampel diletakkan pada sebuah lempeng yang
selanjutnya dinaikkan ke posisi dibawah kerucut. Motor dengan kecepatan yang dapat
diubah-ubah menggerakkan kerucut tersebut, kemudian sampel diberikan geseran
didalam celah sempit diantara lempeng yang diam dan krucut yang berputar. Laju geser
pada putaran per-menit dinaikkan dan diturunkan oleh sebuah dial pemilih, dan tarikan
kental atau torsi yang dihasilkan pada kerucut tersebut dibaca pada skala penunjuk.
Keuntungan viscometer ini daripada viscometer yang lain adalah laju gesernya yang
bernilai konstan di seluruh sampel yang diberi geseran. Sehingga, setiap kemungkinan
terjadinya aliran sumbat dapat dicegah.
Penerapan dibidang farmasi
Beberapa contoh penerapannya dibidang farmasi adalah larutan polimer yang dapat
digunakan dalam sediaan mata, yang digunakan sebagai larutan pembasah untuk lensa kontak,
dan sebagai larutan pengganti air mata untuk kondisi yang biasanya dikenal dengan sindrom
mata kering. Selain itu, sediaan natrium hialuronat berbobot molekul tinggi dapat digunakan
untuk mengatasi keadaan mata yang kering. Dalam hal ini, bahan pengganti air mata yang
sesuai, harus memiliki sifat geser pencair adar sesuai dengan laju geser rendah saat mata tidak
berkedip dan laju geser yang sangat tinggi ketika mata berkedip. Sehingga, viskositas yang
rendah pada laju geser yang tinggi dapat menghasilkan pelumas selama mata berkedip, dan
viskositas yang tinggi pada laju geser nol dapat mencegah cairan mengalir keluar dari kornea
pada saat kelopak mata tidak berkedip. Selain itu, sediaan supositoria memiliki sifat reologi
yang ketika berada temperature rectum dapat mempengaruhi pelepasan dan biabsorsi obat dari
supositoria. Dalam hal ini, dikatakan bahwa sediaan supositoria tergantung dari karakter
lelehnya dapat bersifat sebagai bahan newton atau bahan plastis yang memiliki tiksotropi.
Selain beberapa hal tersebut, penggunaan kosmetik berbentuk batang atau berwujud stik.
Wujud stik ini berbasis natrium stearate yang memadat yang disiapkan dan diuji untuk aplikasi
topikal menggunakan viscometer cone-plate Ferranti-shirley. Stik ini mengandung propilen
glikol, polietilen glikol 400, dan polietilen glikol 600 sebagai humektan dan obat aktif topical
pantenol, klorfenesin, dan lignokain.
Membuat soal
1. Berikut adalah viscometer yang tidak dapat digunakan untuk mengukur viskositas
adalah…
a. Viscometer cup-and-mug
b. Viscometer cone-and-plate
c. Viskometer bola jatuh
d. Viscometer rotovisco
Jawaban yang benar A
2. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatub kedalam bak berisi oli yang memiliki
koefisien viskositas 210 x10−3 N.s/𝑚2 . Berapakah besar yang gesekan yang di alami
kelereng tersebu jika bergerak pada kelajuan 10 m/s.
a. 6,3 𝜋 x 10−3
b. 6,3𝜋 𝑥 10−2
c. 63,0𝜋 𝑥 10−2
d. 6,3𝜋 𝑥 10−1
Jawaban yang benar adalah B
Pembahasan
𝐹𝑓 = 6𝜋. ŋ. 𝑟. 𝑣
= 6𝜋 (5 𝑥 10−3 )(210 𝑥 10−3 )(10)
= 63000𝜋 𝑥 10−6
= 6,3𝜋 𝑥 10−2 𝑁
3. Berikut ini yang merupakan contoh penerapan viskositas dibidang farmasi adalah…
a. Kekentalan darah
b. natrium hialuronat berbobot sebagai tetes mata
c. kosmetik berbentuk batang atau berwujud stik
d. obat dalam bentuk kapsul
jawaban yang benar D
4. sebutkanlah titik perbedaan antara aliran palastis, pseudoplatis, dan aliran dilatan!
➢ Aliran pelastis, kurva pada aliran ini tidak dimulai dari titik asal yaitu titik 0,0
Dan memiliki yield value yang dapat dinyatakan dengan nilai yang tunggal
➢ Aliran pseudoplatis, Alirannya memiliki kurva yang konsisten, yakni dimulai pada titik
awal yaitu 0,0, atau setidaknya mendekati titik tersebut.
Dan tidak memiliki yield value dan tidak dapat dinyatakan dengan nilai yang tunggal.
➢ Aliran dilatan, nilai N-nya selalu bernilai kurang dari satu dan selalu mengalami
penurunan seiring dengan meningktanya derajat dilatansi
Dan, jika tegangannya dihilangkan maka suatu system dilatan akan Kembali ke fluiditas
asalnya.
5. Sebutkan perbedaan mendasar antara viskositas sistematis dengan kinematis!
➢ Viskositas dinamis adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahan yang
terjadi didalamnya.
➢ Viskositas kinematis adalah perbandingan antara viskositas dinamis dengan massa
jenisnya.

Anda mungkin juga menyukai