Anda di halaman 1dari 2

Tujuan dari audit penjualan atau sales ini adalah untuk mengetahui serta mengevaluasi

apakah saldo-saldo yang ada disajikan secara wajar. Sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku atau PSAK. Terdapat 5 tujuan dari proses audit penjualan yang kami lakukan :

1. Mengidentifikasi pengendalian internal utama dan kelemahan dalam sistem penjualan.


2. Megetahui apakah apakah penjualan yang dicatat adalah yang benar-benar dikirim.
3. Mengetahui apakah transaksi penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan).
4. Mengetahui apakah penjualan yang dicatat adalah sebesar jumlah barang yang dikirim
dan ditagih serta dicatat dengan benar (keakuratan).
5. Mengetahui apakah penjualan dicatat pada tanggal yang benar (waktu).

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan auditor dalam melakukan audit penjualan,
yang memungkinkan terjadinya salah saji, yaitu :
- Pencatatan penjualan, namun pengiriman tidak pernah dilakukan
- Penjualan yang dicatat lebih dari satu kali
- Penjualan dilakukan kepada pelanggan fiktif

Dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan, pasti terkandung pernyataan manajemen


didalamnya. Maka dari itu, auditor harus memastikan apakah pernyataan manajemen
tersebut sudah disajikan secara wajar sesuai dengan standar yang ada yaitu PSAK. Terkadang
kesalahan yang sering ditemukan adalah adanya penjualan yang besar di dalam laporan
keuangan. Penjualan yang harusnya ada di bulan kemarin, namun dimasukkan ke dalam
penjualan bulan ini, dan lain sebagainya.

Asersi manajemen berarti representasi pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh
manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dalam
laporan keuangan. Asersi manajemen berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (GAAP/PSAK), karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria yang
digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansi dalam
laporan keuangan. Tugas auditor disini yaitu membandingkan apakah asersi yang ditetapkan
sesuai dengan standar yang berlaku umum (GAAP/PSAK). Sehingga auditor harus benar-
benar memahami asersi-asersi manajemen untuk melaksanakan audit yang memadai.

Beberapa diantaranya asersi manajemen dalam SAS 106 (AU 326) :


- Keterjadian : transaksi dan peristiwa yang dicatat telah dan bersangkutan dengan entitas
tersebut.
- Kelengkapan : semua transaksi dan peristiwa yang harus dicatat telah dicatat.
- Keakuratan : jumlah dan data lain yang bersangkutan dengan transaksi dan peristiwa yang
dicatat telah dicatat dengan benar.
- Klasifikasi : transaksi dan peristiwa telah dicatat dalam akun yang tepat.
- Cuttoff : transaksi dan peristiwa telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar.

Akun yang akan kami audit adalah sales/revenue. Dimana sales/revenue adalah bagian
laporan keuangan dari income statement. Mengapa sales menjadi bagian dari income
statement? Dalam PSAK 1 sales merupakan menentukan income dalam sebuah laporan
keuangan. Baik rugi atau untung, setelah dikurangin oleh beban (expense).

Pengakuan pendapatan berdasarkan accrual basis yaitu dicatat pada saat transaksi terjadi,
maka pendapatan diakui. Bukan pada saat kas diterima. Menurut PSAK No. 23 revisi 2015,
pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal
dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga,
dividen, royalti, dan sewa. Sehingga dalam perusahaan yang kami audit, pendapatan yang
diakui adalah pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan (penyerahan
terhadap pelanggan).

Anda mungkin juga menyukai