Anda di halaman 1dari 18

KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK SOSIAL DARI COVID-19 BAGI KEHAMILAN

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosial Budaya

Oleh :

WIDIANTI

NIM : BSN201011

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN
BINA SEHAT NUSANTARA BONE

Alamat : Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.75 Watampone

Telp.04812918034 email : akbid_bsn_wtp@yahoo.co.id


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang pantas diucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Rsa karena Bimbingan-Nya maka saya dapat menyelesaikan sebuah Karya Tuli Ilmiah ngan
Judul “Dampak Sosial Covid-19 Terhadap Kehamilan”

Karya tulis ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Saya
ucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu dalam upayah penyusunan
laporan karya tulis lmiah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam karya tulis ilmiah
yang saya buat. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
sangat saya harapkan mencapai sempurnanya karya ilmiah ini.

Harapan penulis pun semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi si pembaca untuk menambahkan wawasan baru atau pengetahuan tentang judul karya
tulis ilmiah yang disebutkan diatas.

Bone, 30 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTARI........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan Penulis..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ibadah .............................................................................
B. Pembagian Ibadah.............................................................................
C. Fungsi Ibadah....................................................................................
D. Tujuan Ibadah...................................................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................
Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat ini dunia dilanda dengan kejadian luar biasa berupa pendemi COVID-19 yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menginveksi individu pertamanya di Wuhan, salah
satu kota di Republik Rakyat Tiongkok dan kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia tak
terkecuali Indonesia. Untuk melakukan upayah mencegahan Pemerintah Indonesia
menerapkan beberapa langkah seperti menganjurkan warganya untuk tetap berada dirumah
hingga pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau disingkat PSBB, meskipun
memang kebijakan tersebut menunjukkan adanya pembatasan kebebasan sipil masyarakat
untuk berkumpul.

Tampa terduga selama COVID-19 ini angka kehamilan dibelahan dunia terkhusus di
negara berkembang yaitu Indonesia pun melonjak, salah satu faktor penyebabnya yaitu
kesehatan reproduksi dan seksual pasangan usia subur (PUS) karena masyarakat diharuskan
tetap tinggal dirumah. Selain peningkatan angka kehamilan, COVID-19 ini juga
menyebabkan melemahnya perekonomian masyarakat karena banyak orang yang kehilangan
pekerjaannya dimasa pendemi sehingga banyak kebutuhan yang susah dipenuhi oleh
masyarakat itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH

Secara umum, rumusan masalah pada karya tulis ilmiah “Dampak Covid-19 Terhadap
Kehamilan Secara Sosial” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut:

1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan virus Covid-19?


2. Apa dampak dari Covid-19 terhadap kehamilan?
3. Bagaiamana tanggapan ibu hamil terhadap virus Covid-19?
4. Bagaiman penyesuaian ibu hamil dalam menghadapi virus Covid-19?
C. TUJUAN
a. Bagi Penulis
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberiak oleh Dosen Pengajar dalam
penelitian Sosial Budaya terhadap dampak covid-19 terhadap kehamilan. Lalu, bagi saya
pribadi karya tulis ini juga bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi pelajara, baik
belajar maupun kehidupan.

b. Bagi pembaca
Karya tulis ini dimaksudkan untuk membahas dampak dari Covid-19 terhadap kehamilan.
Pembaca bisa juga menggunakan karya tulis ini untuk langkah menuju pengetahuan yang
lebih luas, sehingga kedepannya tercipta sumber daya manusia yang unggul.

c. Bagi Masyarakat
Supaya masyarakat bisa lebih memahami tentang apa dampak dari Covid-19 terhadap
kehamilan dan Perekonomian yang krisis, dan juga diharapakan agar dapat memahami hal
positif dari karya tulis ini.

D. MANFAAT

Supaya bisa memperluas wawasan tentang apa itu Covid-19 dan dampaknya terkhusus dalam
kehamilan. Lalu bisa juga menjadi pembanding berpikir dalam krisis ekonomi yang dalam
peningkatan jumlah kehamilan yang disebabkan oleh virus Covid-19.

METODE PENELITIAN

Pada penulisan karya tulis ini saya menggunakan berbagai metode dalam pemperoleh data,
yaitu dengan mengamati apa sebenarnya yang dimaksud dengan COVID-19 dengan mencari
berbagai sumber dan mensurvei beberapa masyarakat khususnya ibu hamil untuk mengetahui
apa saja dampak yang mereka alami selama pendemi ini.
BAB II
TEORI DASAR

PENGERTIAN COVID-19
Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus tersebut merupakan
virus jenis baru dari keluarga Coronavirus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada
sistem pernapasan mulai dari gejala ringan hingga berat. SARS-CoV2 ditularkan melalui
kontak langsung dengan penderita, droplet yang dikeluarkan penderita pada saat batuk/bersin,
serta tangan yang menyentuh mulut, hidung, dan mata setelah menyentuh benda-benda yang
terkontaminasi virus tersebut.

Kasus COVID-19 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
pertama kali dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019 oleh kantor perwakilan WHO
Tiongkok. Peningkatan jumlah COVID-19 berlangsung signifikan ke negara lain. Sehingga
sejak 11 Maret 2020, WHO telah menetapkan wabah COVID-19 sebagai pendemi global.

Tanda dan Gejala :


 Demam>38˚C
 Batuk, pilek, dan sakit tenggorokan
 Letih dan lesu
 Sesak nafas

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah Covid-19 adalah;


1) Tinggal dirumah
Hindari berkumpul ditempat yang ramai, meskipun hanya didepan rumah. Dan anak-
anak dihimbau untuk tinggal didalam rumah, jangan bermain diluar.

2) Jaga jarak 2 meter


Jika terpaksa harus keluar rumah, jangan berdekatan dengan orang lain. Hal ini
dilakukan agar mengurangi penularan yang cepat. Hindari tempat padat orang, seperti
pasar dan acara kondangan.
3) Gunakan masker ketika berpergian
Hal yang penting juga adalah selalu pakai masker ketika berpergian, walaupun pada
keadaan sehat atau sakit. Dianjurkan menggunakan masker kain yang dapat diganti 4
jam sekali.

4) Cuci tangan
Cuci tangan sesering mungkin. Lakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir selama 20 detik. Jika diluar rumah dan tidka tersedia sabun, maka dapat
menggunakan Hand sanitizer sebagai alternatif.

5) Hindari menyentuh wajah


Hindari menyentuh area wajah, terutama ketika belum cuci tangan. Karena kita tidak
tahu apakah tangan kita baru saja menyentuh permukaan benda dengan Virus corona
atau tidak.

6) Rutin mandi, terutama setelah berpergian


Setelah erpergian dianjurkan untuk langsung mandi. Mandi dapat membunuh virus
corona yang ada dipermukaan tubuh.

7) Hidup sehat
Tetap beraktivitas fisik dan olahraga meskipun dirumah. Jangan lupa istirahat yang
cukup dengan istirahat 8 jam sehari.

Hal lain yang perlu diperhatikan saat melakukan hidup sehat adalah seperti jangan
merokok dan minum-minuman beralkohol, konsumsi makanan bergizi seimbang dan
konsumsi suplemen daya tahan tubuh dan multivitamin. Apabila anda memiliki riwayat
penyakit lainnya seperti diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, dan kanker, jangan lupa
kontrol ke dokter dan minum obat secara rutin.

Saat ini pemerintah juga menyarankan agar masyarakat Indonesia untuk “Stay At
Home”, supaya penyebaran Covid-19 tidak semakin banyak yang tertular. Namun apabila
anda terpaksa untuk kelur rumah, misalnya saja keperluan kerja dll maka anda berpotensi
membawa virus kerumah. Oleh karena itu, setelah sampai rumah lakukan beberapa hal
seperti:
 Lepas alas kaki sebelum masuk rumah
 Letakkan tas, dompet, kunci, hp dan barang yang sering disentuh di satu tempat lap
dengan disinfektan setelah dan sebelum dipegang/digunakan kembali.
 Baju dan masker kain yang dipakai harus segera dicuci. Jika pakai masker sekali
pakai, buang ditempat sampah tertutup.
 Segera cuci tangan dan mandi

Jangan panik dalam menhadapi wabah ini karena 98% orang yang terinfeksi COVID-
19 dapat sembuh. Namun, penyakit ini menjadi mematikan ketika orang usia lanjut dan orang
dengan penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes
(penyakit guka) terinfeksi. Sehingga tetap jaga anggota keluarga kita yang rentan, dengan
tetap tinggal dirumah, jaga kesehatan mereka, dan pastikan mereka mengkomsumsi obat
secara rutin, serta jaga jarak jika anggota keluarga yang muda sedang sakit.

Sebagai upayah pencegahan agar virus corona tidak semakin menyebar, maka anda harus
mengetahui istilah yang penting yaitu OTG, ODP, dan PDP.

1. OTG (Orang Tanpa Gejala)


Adalah orang yang terinfeksi COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala, OTG
dapat menularkan COVID-19 ke orang lain. Oleh akrena itu, semua perlu memakai
masker.

2. ODP (Orang Dalam Pemantauan)


Sementara pasien ODP memiliki gejala yang lebih ringan pada umumnya, seperti
batuk, sakit tenggorokan, dan demam. Akan tetapi, tidak ada kontak erat dengan
penderita positif. Pasien dengan status ODP dapat dipulangkan untuk selanjutnya
melakukan karantian sendiri selama kurang lebih 14 hari.

3. PDP (Pasien Dalam Pengawasan)


Pasien Dalam Pengawasan (PDP) akan dikriteriakan sesuai dengan gejala yang
nampak termasuk demam, batuk, sesak napas, hingga sakit tenggorokan. Di sisi lain,
apabila hasil observasi yang dilakukan menemukan adanya saluran napas bawah yang
terganggu serta terjadi kontak erat dengan penderita positif atau dari yang terjangkit,
maka pasien dapat masuk dalam kriteria ini.
BAB III
PEMBAHASAN

DAMPAK SOSIAL COVID-19 TERHADAP KEHAMILAN

Dalam beberapa bulan terakhir telah mempengaruhi kesehatan reproduksi dan seksual
pasangan usia subur (PUS). Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dilakukan
pemerintah Indonesia menyebabkan gangguan pada ketersediaan layanan kontrasepsi dan
konseling Keluarga Berencana (KB). Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) menunjukkan keterbatasan akses terhadap layanan kontrasepsi dapat
menyebabkan peningkatan angka kehamilan yang tidak direncanakan. Ditambah lagi jika
masyarakat memiliki anak yang sudah bersekolah yang mengharuskan mereka untuk
mempunyai Android dan kuota yang cukup memadai.

Di Indonesia , BKKBN memprediksi akan ada tambahan 370.000-500.000 kelahiran


pada awal 2021. Pembatasan kegiatan diluar rumah dan intensitas kebersamaan pasangan usia
subur yang meningkat secara signifikan juga mempengaruhi tingginya angka kehamilan.
Sebuah riset global baru-baru ini yang melihat efek pendemi di 132 negara miskin dan
berkembang memperkirakan akan ada tambahan sekiatar 15 juta kehamilan yang tidak
direncanakan. Padahal, kehamilan yang tidak terencana akibat minimnya proteksi pada
pasangan akan menyebabkan rendahnya kesiapan untuk memeriksakan kehamilan yang
teratur ke dokter. Dampak lanjutannya, resiko-resiko pada ibu dan bayi tidak dapat terdeteksi
sejak awal dan tata laksana tidak dapat dilakukan dengan optimal dan menyeluruh.

Ini belum termasuk akan muncul kemungkinan tindakan aborsi ilegal dan resiko bayi
dan ibunya kekurangan nutrisi karena pendapatan keluarga mungkin berkurang baik akibat
pemutusan hubungan kerja, bisnis seret atau penyebab lainnya. Karena itu, mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan pada masa pandemi harus diupayakan sekuat tenaga.

Resiko Kehamilan Ditengah Ancaman Krisis Ekonomi Global

Per 26 Agustus, pandemi COVID-19 telah menelan koran lebih dari 800.000 jiwa
secara global dengan jumlah orang terinfeksi hampir 24 juta. Keadaan buruk ini memaksa
pemerintah diseluruh belahan dunia membatasi kegiatan massal yang kemudian membawa
status ekonomi dunia termasuk Indonesia ke titik nadir dan menyebabkan banyak orang
kehilangan pekerjaannya.
Resesi ekonomi membuat sebagian besar orang berpikir uakng untuk menjalani proses
kehamilan. Kehamilan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ibu hamil perlu biaya untuk
asupan gizi dan vitamin serta kunjungan periksa dokter selama kehamilan. Selain itu ibu juga
perlu biaya proses persalinan dan penyediaan makanan bergizi pada saat menyusui. Situasi
ekonomi yang memburuk dapat menyebabkan nutrisi selama kehamilan tidak tercukupi
dengan baik.

Ibu akan rentan terhadap resiko anemia dan tekanan darah tinggi dalam kehamilan
hingga resiko pendarahan saat persalinan yang dapat berujung pada kematian. Janin akan
beresiko mengalami pertumbuhan terhambat di dalam kandungan yang dapat memicu berat
badan dibawah 2.500 gram.

Pencegahan Yang Dapat Dipertimbangkan

Melihat dampak jangka panjang yang dapat ditimbulkan akibat kehamilan tidak
terencana selama masa pandemi, maka perlu dilakukan langkah-langkah yang efektif dan
tepat guna untuk menurunkan angka kehamilan.

Saat ini Kementerian Kesehatan dan BKKBN sudah menetapkan layanan kesehatan
reproduksi, termasuk di dalamnya layanan pemeriksaan kehamilan dan keluarga berencana
(KB), sebagai layanan esensial dengan prioritas tinggi selama masa pandemi.

Masyarakat harus diedukasi mengenai pentingnya kesehatan reproduksi dan perlunya


merencanakn kehamilan sebaik mungkin termasuk kesiapan ekonomi. Edukasi dapat
dilakukan di seluruh lapisan masyarakat dengan melibatkan tenaga kesehatan dari fasilitas
tingkat primer hingga tersier dan parah tokoh masyarakat seperti kader, pejabat masyarakat
dan para pemuka agama.

Kemudian perlu digalakkan pemanfaatan teknologi telemedicine agar masyarakat dapat


dengan mudah menjangkau dokter untuk berkonsultasi mengenai pilihan kontrasepsi dan
persiapan kehamilan yang terbaik.

Konsultasi dapat menjadi bekal untuk menentukan metode kontrasepsi yang tepat dan
jika memungkinkan dapat dilakukan layanan antar alat kontrasepsi kerumah, terutama untuk
kontrasepsi pil dan kondom.
TANGGAPAN IBU HAMIL TERHADAP COVDI-19

Data Ibu Hamil 1

Nama Istri : Marlina

Umur : 23 Tahun

Kehamilan : Ke-2
Umur kehamilan : 9 bulan

Pekerjaan : IRT

Alamat : Lacigai/Desa tajong/Kec. Tellu Siattinge

Nama Suami : Asmal

Umur : 25 Tahun

Pekerjaan : Petani

Alamat : Lacigai/Desa tajong/Kec. Tellu Siattinge

Tanggapan Ny.Marlina terhadap dampak dari COVID-19

Menurut Ny.Marlina kehamilan keduanya adalah hal yang tidak terduga, awalnya dia tidak
tau tentang kehamilannyan itu dan baru menyadarinya ketika perutnya sudah mulai
membesar dan usia kehamilannya memasuki usia 6 bulan. Melihat dari kondisi sekarang
adanya COVID-19 mempengaruhi ekonomi keluarganya karena para petani hanya
mengharapkan hasil dari penjualan jagung yang ia panen namun harganya turun derastis
bahkan tidak laku dan mengakibatkan banyak masyarakat yang rugi karena pupuk dan bibit
mereka pinjam dari pedagang, melihat dari krisisnya ekonomi kadang masyarakat sering
berfikir untuk beralih profesi tetapi tidak ada pekerjaan lain selain bertani. Tapi mereka tetap
bersyukur karena mendapatkan bantuan dari pemerintah yang awalnya mereka kebingungan
karena Ny.Marlina memiliki anak pertama yang masih dibilang kecil dan sekarang dia juga
harus memikirkan biaya persalinan untuk anak keduanya yang tinggal menghitung hari.
Data Ibu Hamil

Nama Istri : Jusni

Umur : 26 Tahun

Kehamilan : Ke-2

Umur kehamilan : 5 bulan

Pekerjaan : IRT

Alamat : Lacigai/Desa tajong/Kec. Tellu Siattinge

Nama Suami : Hammatang

Umur : 29 Tahun

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Lacigai/Desa tajong/Kec. Tellu Siattinge


Tanggapan Ny.Jusni terhadap dampak dari COVID-19

Kehamilan kedua dari Ny.Jusni sama persis dengan yang dialami Ny.Marlina, menurutnya
bahwa COVID-19 ini sangat merugikan karena suaminya hampir setengah tahun kehilangan
pekerjaannya yang disebabkan oleh virus ini mengingat bahwa suaminya hanya seorang
buruh bangunan. Dan dia mempunyai anak pertama yang umurnya sekitar 7 tahun yang
sekarang sedang bersekolah di sekolah dasar yang mengharuskan para siswa untuk sekolah
online sedangkan dia tidak mempunyai sarana yang memadai seperti Handphone dan Kuota
sehingga mereka kebingungan untuk mencari solusinya. Saya bertanya kepadanya apakah ia
tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, ia hanya menjawab bahwa keluarganya tidak
mendapatkan bantuan apapun padahal mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu
bahkan kebanyakan orang yang lebih mampu menerima bantuan dari pemerintah.
Data Ibu hamil

Nama Istri : Rosmiati

Umur : 35 Tahun

Kehamilan : Ke-3

Umur kehamilan : 9 bulan

Pekerjaan : IRT

Alamat : Lacigai/Desa tajong/Kec. Tellu Siattinge

Nama Suami : Samsu Alang

Umur : 37 Tahun

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Lacigai/Desa tajong/Kec. Tellu Siattinge


Tanggapan Ny.Rosmiati

Menurut Ny.Rosmiati bahwa kehamilannya ini adalah kehamilan yang tidak terduga seperti
ibu-ibu hamil yang lainnya, kehamilannya yang sekarang adalah kehamilan yang ketiga. Dia
mempunyai 2 orang anak yang sudah dewasa. Anak pertamanya sudah memasuki perkuliahan
semester 1 sedangkan anak kedua sudah kelas 2 SMA. Melihat dari kondisi sekarang lagi-lagi
dampak dari COVID-19 itu melemahnya perekonomian masyarakat, ia menyebutkan bahwa
suaminya hanyalah buruh yang tugasnya mengangkat jagung namun ia memiliki 2 orang anak
yang menempuh pendidikan terlebih lagi untuk anak pertamanya yang memasuki perguruan
tinggi kebidanan yang biayanya lebih besar dari perguruan tinggi lainnya didaerah Kab.Bone
ditambah lagi sekarang ia hamil anak ketiga dan sebentar lagi akan melahirkan ia berharap
agar COVID-19 ini cepat berakhir agar dapat beraktivitas seperti biasanya dan pekerjaan
suaminya dapat berjalan seperti biasanya.
KESIMPULAN

Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh severe
acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus tersebut merupakan virus
jenis baru dari keluarga Coronavirus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada sistem
pernapasan mulai dari gejala ringan hingga berat. COVID-19 ini tidak hanya menyerang
kesehatan masyarakat tapi juga melemahkan perekonomian yang dimana banyak masyarakat
yang kehilangan pekerjaannya. Hal itu sangat sangat memprihatinkan bagi masyarakat
ditambah disisi lain selama masa pendemi ini angka kehamilan pun meningkat drastis
BKKBN memprediksi akan ada tambahan 370.000-500.000 kelahiran pada awal 2021. Para
ibu hamil khususnya dari masyarakat yang tergolong kurang mampu kebingungan untuk
memenuhi nutrisi semasa kehamilan dan pada saat bersalin karena kondisi ekonominya yang
makin melemah dibandingkan dari hal biasanya ditambah lagi jika mereka memiliki anak
yang masih bersekolah jadi harus memilki Android dan kuota yang cukup memamdai untuk
sekolah sistem online.

SARAN

Melihat dari kondisi sekarang banyaknya kehamilan yang tidak terencana selama masa
pandemi yang disertai dengan melemahnya perekonomian akibat banyaknya pemutusan
kerja, masyarakat harus mengedukasi dirinya sendiri mengenai pentingnya kesehatan
reproduksi dan perlunya merencanakn kehamilan sebaik mungkin termasuk kesiapan
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai