Anda di halaman 1dari 5

ANALISA EBN PADA ANAK N DENGAN MASALAH KEPERAWATAN

HIPERTERMIA

Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan anak


Dosen pembimbing : Ns Meira Erawati, S.Kep, M.Si.Med

Disusun oleh :
Desta Widayat 220120210022

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
A. RESUME ARTIKEL 1 DAN 2

1. Artikel 1

(Efektivitas Art Therapy dalam Mengurangi Kecemasan pada Remaja Pasien

Leukemia)

Art therapy dapat membantu diri para remaja agar merasa lebih baik dan lebih positif.

Art therapy dapat menjadi cara yang aman bagi remaja penderita kanker dan

keluarganya untuk mengungkapkan emosi, seperti marah, takut, dan cemas mengenai

kanker serta pengobatannya. Kegiatan dalam art therapy, seperti menggambar

merupakan kegiatan yang menyenangkan, tidak berbahaya untuk dilakukan oleh

remaja penderita leukemia, serta memiliki nilai terapeutik. Gambar-gambar dapat

membantu terapis untuk memahami persepsi dan perasaan penderita kanker mengenai

apa yang terjadi pada diri mereka dan menggali alternatif penyelesaian masalah

(Adriani, S. N. & Satiadarma, 2011).

2. Artikel 2

(Pengaruh Pemberian Art Therapy Terhadap Self Esteem Pada Pasien Anak Dengan

Leukemia Di Rumah Sakit)

Art therapy memfasilitasi individu untuk mengespresikan emosi-emosinya sehingga

dapat membantu untuk merasakan emosi apa yang sedang dirasakan, dan emosi apa

yang sedang muncul atau sedang mendominasi diri. Art therapy yang dilakukan

sacara individu maupun berkelompok juga berfungsi untuk mengekpresikan emosi


yang sedang muncul atau dirasakan pada diri individu menggunakan media seni,

material seni, dengan pembuatan karya seni untuk berkomunikasi (Rahmawati,

Hapsari, & Suryani, 2019).

B. PEMBAHASAN

Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai

oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi penambahan sel-sel abnormal

dalam darah tepi. Berdasarkan National Academy of Sciences, terdapat lebih dari

100.000 bayi di seluruh dunia yang lahir dengan keadaan dan kondisi yang berat dari

Leukemia (Cooley’s Anemia Foundation, 2006). Jumlah penderita di Indonesia pada

tahun 2008 sudah mencapai 20.000 orang penderita dari jumlah 200 juta orang penduduk

Indonesia secara keseluruhan (Robert, 2009).

Adanya perubahan gejala secara cepat pada penderita leukemia anak mengakibatkan anak

merasakan sakit yang hebat. Kondisi tersebut mengharuskan anak dengan penyakit

leukemia harus dilakukan dengan perawatan di rumah sakit, dan sangat tidak

memungkinkan anak dalam perawatan di rumah (Robert ,2009).

Masalah keperawatan yang muncul :

a. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tak adekuat pertahanan

sekunder : gangguan dalam kematangan sel darah putih, peningkatan jumlah limfosit

imatur, imunosupresi, penekanan sumsum tulang.

b. Resiko kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan (muntah,

perdarahan, diare), penurunan pemasukan cairan (mual, anoreksia), peningkatan

kebutuhan cairan (status hipermetabolik, demam).


c. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia, mual dan muntah.

d. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan agen fisikal (pembesaran nodul

limfe, sumsum tulang yang dikemas dengan dengan sel leukemik ), agen kimia

(pengobatan anti leukemik ).

e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, penurunan cadangan

energi, peningkatan laju metabolik dari produksi leukosit massif, ketidak seimbangan

antara suplai dan kebutuhan oksigen.

f. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahnya

kemampuan fisik.

g. Ganguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia.

h. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan kurang terpajan pada sumber, salah interpretasi informasi.

Diagnose masalah gangguan citra tubuh salah satu intervensinya adalah art therapy. Art

therapy adalah Art therapy adalah bentuk psikoterapi yang menggunakan media seni,

material seni, dengan pembuatan karya seni untuk berkomunikasi. Media seni dapat

berupa pensil, kapur berwarna, warna, cat, potonganpotongan keratas, dan tanah liat.

Kegiatan art therapy mencakup berbagai kegiatan seni seperti menggambar, melukis,

memahat, menari, gerakan-gerakan kreatif, drama, puisi, fotografi, melihat dan menilai

karya seni orang lain.

Salah satu langkah untuk meningkatkan self esteem anak dengan leukemia adalah dengan

mengikutsertakan dalam kegiatan bermain, menggambar, mewarnai dan story telling,

dengan adanya partisipasi aktif dari anak tersebut diharapkan dapat meningkatkan self
esteem anak karena dapat membunuh rasa ketidakpercayadirian mereka. Kegiatan art

therapy dinilai dapat membantu anak untuk bisa berinteraksi dengan sesama anak dengan

leukemia yang notabene merupakan komunitas yang memiliki karakteristik yang sama,

sehingga dapat meningkatkan self esteem mereka.

C. KESIMPULAN

Pada pasien anak dengan Riwayat kemoterapi leukimia perlu dilakukan art therapy guna

menurunkan gangguan citra tubuh. Berdasarkan hasil penelitian Shinta tahun 2011

disimpulkan bahwa ada pengaruh art therapy terhadap peningkatan rasa percaya diri dan

hubungan sosial dengan teman dan keluarganya. Sedangkan pada penelitian Isnaini tahun

2019 menyebutkan bahwa mengikutsertakan anak dalam kegiatan art therapy adalah

salah satu cara untuk bersosialisasi pada anak, sehingga diharapkan akan meningkatkan

self esteem pada anak.

D. DAFTAR PUSTAKA

Adriani, S. N. & Satiadarma, M. P. (2011). Efektivitas Art Therapy dalam Mengurangi

Kecemasan pada Remaja Pasien Leukemia. Indonesian Journal of Cancer, 5(1), 31–47.

Rahmawati, I., Hapsari, H. I., & Suryani, E. (2019). Pengaruh Pemberian Art Therapy Terhadap

Self Esteem Pada Pasien Anak Dengan Leukemia Di Rsud Dr. 8(April), 8–14.

Anda mungkin juga menyukai