Rangkuman Luka Dekubitus (Ilham Alwi)
Rangkuman Luka Dekubitus (Ilham Alwi)
Nim : PO713201181021
Tingkat : III.A
1. Pengertian
Ulkus dekubitus atau pressure ulcer adalah luka akibat penekanan yang lama pada
kulit karena berbaring terus-menerus. Luka paling sering muncul pada area kulit yang
tertekan saat berbaring, seperti tumit, siku, pinggul, dan tulang ekor. Ulkus dekubitus
juga dikenal sebagai bed sores.
Ulkus dekubitus berisiko terjadi pada orang yang menderita suatu penyakit hingga
menyebabkan gerak tubuhnya terbatas. Penderita tersebut akan berbaring di tempat tidur
atau duduk di kursi roda dalam waktu yang lama, sehingga ada bagian-bagian tubuh yang
terus-menerus mengalami penekanan dan muncul luka.
Tingkat 1: perubahan warna pada daerah kulit tertentu, misalnya menjadi kemerahan
atau kebiruan, disertai dengan rasa sakit atau gatal pada area kulit tersebut.
Tingkat 2: luka lecet atau luka terbuka di area yang terdampak.
Tingkat 3: luka terbuka hingga beberapa lapisan kulit yang lebih dalam (ulkus kulit).
Tingkat 4: luka terbuka yang sangat dalam hingga mencapai otot dan tulang.
Demam
Bengkak atau keluar nanah pada area luka
Selain beberapa faktor di atas, inkontinensia urine dan tinja, obesitas, dan berusia
lebih dari 70 tahun juga dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena ulkus
dekubitus.
Posisi tubuh penderita perlu diubah secara berkala. Apabila menggunakan kursi
roda, pindahkan tumpuan berat badan ke sisi yang lain setiap 15 menit atau ganti posisi
setiap jam. Jika penderita berada di tempat tidur, gantilah posisi setiap 2 jam.
Dokter juga akan menyarankan penggunaan kasur antidekubitus. Kasur ini dapat
mengurangi tekanan pada area kulit tertentu, dan menjaga aliran udara ke area tersebut
tetap baik. Meski begitu, posisi penderita tetap perlu diubah secara berkala.
8. Perawatan luka dekubitus
Jika luka tidak terbuka, bersihkan area kulit dengan sabun yang tidak
mengandung alkohol dan pewangi, kemudian langsung keringkan. Jika sudah muncul
luka terbuka, ulkus dekubitus perlu ditutup dengan perban, agar luka tidak terinfeksi dan
kulit di sekitarnya tetap kering.
Ganti perban secara berkala, dan bersihkan luka dengan air garam fisiologis
(cairan infus saline) setiap mengganti perban.
10. Obat-obatan
Pada perawatan luka dekubitus, dokter juga biasanya memberikan obat-obatan,
seperti:
Ibuprofen atau diclofenac untuk meredakan rasa sakit, terutama ketika penderita
sedang dirawat lukanya atau perlu diubah posisinya.
Antibiotik minum atau salep untuk melawan infeksi bakteri, jika ulkus dekubitus
sudah mengakibatkan infeksi pada penderita.
Selain beberapa metode pengobatan di atas, penderita juga perlu memenuhi asupan
nutrisi dan mengonsumsi air putih yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan
kulit. Minum air putih yang cukup dapat membantu mencegah dehidrasi yang dapat
memperlambat proses penyembuhan luka.
Ny. “N” dating ke RS dengan keluhan luka pada pantat bagian atas, Pasien mengeluh terdapat
luka di pantat bagian atas sejak 10 bulan sebelum masuk Rumah Sakit, awalnya pasien tidak bisa
menggerakkan kaki sejak 10 bulan sebelum masuk Rumah Sakit. Sejak saat itu pasien hanya
berbaring di tempat tidur, luka awalnya berukuran +- 2x1x1 cm namun semakin lama semakin
dalam dan melebar. Pus (+) ,bau (+) ,nyeri (-) ,demam (-) ,pasien tidak bisa merasakan jika ingin
BAB dan BAK, pasien belum pernah berobat kemanapun untuk mengatasi keluhan luka
tersebut.