Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK RIVIEW

SP : EVALUASI PEMBELAJARAN
Prodi S1
Fac : ILMU PENDIDIKAN

SCORE :

CRITICAL BOOK RIVIEW

“EVALUASI PEMBELAJARAN”

Nama Mahasiwa : Vinka Nova Tutiona Simanjuntak

NIM : 1193311011

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kelas : G Ekstensi

Dosen Pembimbing : Dr. Robenhart Tamba.,MPd

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020/2021

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan rahmatnya
sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical book report
ini.

Critical Book Report ini, saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran, semoga critical book report ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca. Dalam penulisan critical book report ini,saya tentu saja tidak
dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu,saya
mengucapakan terimahkasih kepada :

1. Kedua orangtua saya yang selalu mendoakan


2. Kepada Bapak Dosen pengampu, Dr. Robenhart Tamba.,MPd
Saya menyadari bahwa critical book report ini,masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,saya dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik dan serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya. Akhir kata,saya mengucapkan selamat membaca dan semoga
materi yang ada dalam critical book report ini, dapat bermanfaat sebagaimana semestinya
bagi para pembaca.

Medan, Maret 2021

Penyusun

Vinka Nova Tutiona Simanjuntak

1193311011

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................................1
A. Rasionalisasi pentingnya CBR .........................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR .....................................................................................................................................1
C. Manfaat CBR ....................................................................................................................................................1
D. Identitas Buku yang direport : ..........................................................................................................................2
BAB II ...........................................................................................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU ............................................................................................................................................3
BAB I ........................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN .....................................................................................................................................................3
BAB II KONSEP DAN PERANAN EVALUASI PEMBELAJARAN ....................................................................4
BAB III KERANGKA DASAR DAN RUANG LINGKUP EVALUASI PEMBELAJARAN ...............................6
BAB IV PENDEKATAN MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN .....................................................................8
BAB V PROSEDUR, LANGKAH-LANGKAH, DAN TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN .......................9
BAB VI JENIS ALAT DAN TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN ..............................................................10
BAB VII ADMINISTRASI TES DENGAN PENEKANAN PADA ASPEK PSIKOLOGI ..................................12
BAB IX TEKNIK PEMBUATAN INSTRUMEN DAN PENGOLAHAN DATA NON-TES ..............................14
BAB X PENGGUNAAN TES DALAM TES FORMATIF DAN TES SUMATIF ...............................................15
BAB XI PENDEKATAN PENILAIAN: MELALUI PENILAIAN ACUAN NORMATIF DAN PENILAIAN
ACUAN PATOKAN...............................................................................................................................................17
BAB XII TEKNIK PENENTUAN NILAI AKHIR, PENYUSUNAN RANKING DAN PEMBUATAN
PROFIL PRESTASI BELAJAR .............................................................................................................................18
BAB III .......................................................................................................................................................................22
PEMBAHASAN .........................................................................................................................................................22
A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU ..............................................................................................22
BAB IV .......................................................................................................................................................................23
PENUTUP ..................................................................................................................................................................23
A. KESIMPULAN ..............................................................................................................................................23
B. SARAN ..........................................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................................24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi, untuk kita baca dan pahami. Terkadang
juga, kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan.Misalnya dari segi informasi yang
terkandung dalam buku tersebut. Oleh karena itu, melakukan critical book report pada suatu
buku dengan membandingkannya dengan buku lain sangat penting untuk dilakukan,dari kegiatan
ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita
jadi mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku
yang lain.

B. Tujuan Penulisan CBR


Critical Book Report ini memiliki tujuan yaitu :

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran .


b. Mengulas sebuah buku.
c. Mencari,menemukan serta mengetahui informasi yang ada dalam buku.
d. Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari infromasi yang ada disetiap
buku.
e. Melatih kita untuk dapat membandingkan isi dari setiap buku yang dibaca.

C. Manfaat CBR
a. Untuk menambah pengetahuan para pembaca.
b. Memudahkan para pembaca dalam memahami dari isi buku.
c. Menambah wawasan penulis.

1
D. Identitas Buku yang direport :

Buku

1. Judul Buku : Evaluasi Pembelajaran


2. Nama Penulis : Dr. Elis Ratnawulan, S.Si., M.T.
3. Tahun Terbit : 2015
4. Kota Penerbit : Bandung
5. Nama Penerbit : Pustaka Setia
6. Jumlah Halaman : 312 halaman
7. ISBN : 978-979-076-498-9

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi
Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah
dilakukan evaluasi terhadap out put atau lulusan yang dihasilkannya. Jika output lulusan,
hasilnya sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam tujuan pendidikan, maka usaha
pendidikan itu dapat dinilai berhasil, tetapi jika sebaliknya, maka ia dinilai gagal. Dalam ruang
lingkup terbatas, evaluasi pembelajaran dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan
peserta didik. Sedangkan dalam ruang lingkup luas, evaluasi pembelajaran dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu proses pembelajaran dalam mencapai
tujuan pendidikan yang di cita-citakan. Proses evaluasi pembelajaran berguna dalam hal
pengambilan keputusan kedepan demi kemajuan anak didik pada khusunya dan dunia pendidikan
pada umumnya. Kegunaan Hasil Evaluasi Pendidikan Informasi evaluasi dapat digunakan untuk
kegiatan, diantaranya:
a) Membantu memutuskan kesesuaian dan keberlangsungan dari tujuan pembelajaran,
kegunaan materi pembelajaran,
b) Mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas dari strategi pengajaran (metode dan
teknik belajar-mengajar) yang digunakan.

B. Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak berkepentingan, di antaranya terhadap peserta didik, lembaga dan program
pendidikan. Evaluasi pendidikan mencakup semua komponen, proses pelaksanaan dan produk

3
pendidikan secara total, dan di dalamnya terakomodir tiga konsep, yaitu: memberikan
pertimbangan (judgement), nilai (value), dan arti (worth). Dengan demikian evaluasi pendidikan
dapat berupa:
1. Evaluasi context/Tujuan/Kebijakan
2. Evaluasi Input
3. Evaluasi proses,
4. Evaluasi Hasil/Produk
5. Evaluasi “outcomes” (dampak)

BAB II KONSEP DAN PERANAN EVALUASI PEMBELAJARAN

A. Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran


Pengertian Evaluasi, Pengukuran dan Penilaian Pembelajaran
a. Evaluasi
Evaluasi dalam bahasa Inggris dikenal dengan istila Evaluation. Grondlund dan Linn
(1990), mendefinisikan evaluasi pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis
dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian
tujuan pembelajaran. evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk
menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun
objek) berdasarkan kriteria tertentu.

b. Pengukuran Pembalajaran
Pengukuran pembelajaran, merupakan proses yang mendeskripsikan performance siswa
dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka) sedemikian rupa sehingga sifat
kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah et
al.1996). Maka dapat disimpulkan pengukuran pembelajaran, adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dalam proses pembelajaran, diperlukan untuk menentukan fakta kuantitatif yang
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan objek yang akan diukur.

4
c. Penilaian Pembelajaran

Penilaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang berarti menilai
sesuatu. Menurut Endang Purwanti (2008: 3), secara umum, asesment dapat diartikan sebagai
proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program
pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.

d. Hubungan pengukuran , penilaian, dan evaluasi


a. Pengukuran dan penilaian merupakan dua proses yang berkesinambungan
b. Pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu.
c. Penilaian dan evaluasi memiliki persamaan, yakni keduanya memiliki arti menilai
atau menentukan nilai sesuatu.
d. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.

Prinsip-prinsip, Jenis dan Syarat Evaluasi Pembelajaran


1. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran untuk Memperoleh Hasil yang Lebih Baik
a. Kontinuitas
b. Komprehensif
c. Adil dan Objektif
d. Kooperatif
e. Praktis
Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar
a. Mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan
kompetensi serta tujuan pembelajaran;
b. Mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahan-
bahan yang tercakup dalam pengajaran; mencakup jenis-jenis instrumen penilaian
yang paling sesuai untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan;
c. Direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara
khusus;

5
BAB III KERANGKA DASAR DAN RUANG LINGKUP EVALUASI
PEMBELAJARAN

Kerangka Dasar Tujuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar

Kerangka Tujuan Pendidikan


Kerangka tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
a. Cognitive Domain (Ranah Kognitif
b. Affective Domain (Ranah Afektif)
c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)

Penilaian Hasil Belajar


a. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan
manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik
b. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya
kemampuan menghafal, rnemahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan
mengevaluasi.
c. Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral.

Karakteristik Syarat Evaluasi Pembelajaran


Evaluasi sangat berguna untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Pentingnya evaluasi dalam pembelajaran, dapat dilihat dari tujuan dan fungsi evaluasi maupun
sistem pembelajaran itu sendiri. Evaluasi tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran, sehingga
guru mau tidak mau harus melakukan evaluasi pembelajaran. Suharsimi Arikunto (2008:57-62),
menyatakan bahwa suatu tes dapat dikatakan baik apabila memenuhi lima persyaratan , yaitu:
validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis.

6
Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
Secara keseluruhan, Arifin (2012: 58), membatasi ruang lingkup evaluasi pembelajaran
dalam empat komponen besar, antara lain; (1) domain hasil belajar, (2) system pembelajaran, (3)
proses dan hasil belajar, (4) penilaian berbasis kelas.
1. Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Domain Hasil Belajar
Menurut Benyamin S.Bloom, dkk (1959), hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga
domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa
jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks,
mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang konkrit
sampai dengan hal yang abstrak
2. Kriteria Ranah Afektif
Pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk diklasifikasikan sebagai ranah
afektif (Andersen, 1981:4), yakni; perilaku melibatkan perasaan dan emosi seseorang, dan
perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria lain yang termasuk ranah afektif adalah,
Intensitas, arah, dan target.
3. Tipe Karakteristik Ranah Afektif
Ada lima tipe karakteristik afektif yang penting berdasarkan tujuannya, yaitu sikap, minat,
konsep diri, nilai, dan moral.
4. Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Penilaian Berbasis Kelas.
Sesuai dengan petunjuk pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikeluarkan
oleh Departemen Pendidikan Nasional (2004), maka ruang lingkup penilaian berbasis kelas
adalah sebagai berikut:
a. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
b. Kompetensi Rumpun Pelajaran
c. Kompetensi Lintas Kurikulum

7
BAB IV PENDEKATAN MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Konsep Model Pendekatan Evaluasi


Pendekatan merupakan suatu cara atau sudut pandang sesorang dalam mempelajari sesuatu.
Zaenal Arifin (2009), membagi pendekatan evaluasi menjadi dua, yaitu pendekatan tradisional
dan pendekatan sistem. Pendekatan tradisional merupakan pendekatan yang lebih
mengedepankan komponen evaluasi produk daripada komponen proses, dalam pendekatan ini,
peserta didik lebih dituntut untuk menguasai suatu jenis keahlian dan terkesan
mengenyampingkan aspek keterampilan dan sikap. Serta Zaenal Arifin (2009), menyatakan
bahwa; “Sistem adalah totalitas dari berbagai komponen yang saling berhubungan dan
ketergantungan”. Dalam literatur modern tentang penilaian, terdapat dua pendekatan yang dapat
digunakan untuk menafsirkan hasil evaluasi, yaitu penilaian acuan patokan (criterion-referenced
evaluation) dan penilaian acuan norma (norm-referenced evaluation).

2. Karakteristik Model Evaluasi


Pada prinsipnya evaluasi tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran, karena keefektifan
pembelajaran hanya dapat diketahui melalui evaluasi. Dengan kata lain, melalui evaluasi semua
komponen pembelajaran dapat diketahui apakah dapat berfungsi sebagaimana mestinya atau
tidak.
1. Evaluasi dan Hasil Langsung
2. Evaluasi dan Transfer
3. Evaluasi Langsung dari Proses Pembelajaran

3. Model Pendekatan Evaluasi Pembelajaran


Dalam studi tentang evaluasi banyak sekali dijumpai model-model evaluasi dengan format
atau sistematika yang berbeda, sekalipun dalam beberapa model ada juga yang sama.

8
BAB V PROSEDUR, LANGKAH-LANGKAH, DAN TEKNIK EVALUASI
PEMBELAJARAN

1. Konsep Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran


a. Prosedur

Prosedur merupakan serangkaian aksi yang spesifik atau tindakan atau operasi yang harus
dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama
dari keadaan yang sama.

b. Pengembangan

Pengembangan berasal dari kata dasar „kembang‟ yang bisa diartikan tumbuh. Sementara
pengembangan dalam sebuah kamus online disebut sebagai pembangunan secara bertahap
dan teratur yg menjurus ke sasaran yang dikehendaki.

c. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah penilaian terhadap kompetensi yang sudah dicapai oleh peserta
didik setelah melakukan proses belajar mengajar (Ramayulis. 2008: 400). Fungsi evaluasi
pembelajaran sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Taufik. (2010: 91),
menyatakan, bahwa indikator keberhasilan belajar mengajar adalah:

a. Daya serap terhadap materi yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara
individu maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan oleh SK dan KD telah dicapai oleh peserta didik baik
individu maupun klasikal.

2. Teori Pengembangan Evaluasi Pembelajaran


a. Pentingnya Pengembangan Evaluasi Penilaian Hasil Belajar

Banyak teori berkaitan dengan prosedur kegiatan evaluasi ini, salah satunya prosedur
evaluasi yang dikembangkan oleh Zaenal Arifin (2011: 88), bahwa, prosedur yang harus
diikuti evaluator meliputi perencanaan evaluasi, monitoring pelaksanaan evaluasi,
pengolahan data dan analisis, pelaporan hasil evaluasi, dan pemanfaatan hasil evaluasi.

9
BAB VI JENIS ALAT DAN TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN

Dalam proses pembelajaran, tes dan non tes, merupakan alat atau instrument yang digunakan
untuk mengetahui tercapai atau tidaknya suatu standar kompetensi yang telah dipelajari oleh
siswa di setiap pembelajaran.

1. Jenis Evaluasi Pembelajaran


Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi, prosedur dan sistem pembelajaran, maka pada
hakikatnya pembelajaran adalah suatu program. Artinya, evaluasi yang digunakan dalam
pembelajaran adalah evaluasi program, bukan penilaian hasil belajar.
2. Jenis Alat Evaluasi Penilaian Pembelajaran
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang untuk melakssanakan tugas atau mencapai tujuan agar secara efektif dan efisien.
kata “Alat” biasa disebut juga denga istilah “instrumen”. Dengan pengertian tersebut, maka
alat evaluasi dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi dengan
hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Pada umumnya alat evaluasi dibedakan menjadi dua
jenis, yakni tes dan non tes. Kedua jenis ini dapat digunakan untuk menilai ketiga sasaran
penilaian yang dikemukakan diatas.
3. Teknik Evaluasi Penilaian
Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan
teknik bukan tes (nontes).
a. Teknik Tes
Ditinjau dari segi kegunaan, untuk mengukur siswa, menurut Suharsimi Arikunto, (2011:
24-33), maka di bedakan atas adanya tiga macam tes, yaitu:
a. Tes Diagnostik,
b. Tes Formatif,
c. Tes Sumatif.
d. Teknik Bukan Tes (Non tes)

10
Hasil belajar dan proses tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi juga dapat dinilai oleh alat-alat non
tes atau bukan tes. Penggunaan non tes untuk menilai hasil dan proses belajar masih sangat
terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan tes dalam menilai hasil dan proses belajar.
Berikut ini penjelasan dari alat bukan tes atau nontes:

a. Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari
responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin.
b. Kuesioner sering disebut juga angket. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus
diisi oleh orang yang akan diukur (responden).

4. Skala Pengukuran dan Sumber Data Pengukuran


a. Skala Pengukuran Hasil Belajar

Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, dan perhatian yang disusun dalam
bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai
sesuai dengan kriteria yang ditentukan.Skala pengukuran hasil belajar dapat dibentuk sesuai
dengan kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Setiap guru
mempunyai skala penilaian tersendiri untuk menilai siswanya agar guru, siswa, maupun wali
murid mengetahui seberapa jauh perkembangan pendidikan anak didiknya.

Skala dibagi menjadi dua, yaitu, Skala penilaian, dan skala sikap. Skala penilaian adalah
mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalu pernyataan perilaku
individu pada suatu titik kontinuum atau suatu katagori yang bermakna nilai. Sedangkan
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya
berupa katagori sikap, yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral.

11
BAB VII ADMINISTRASI TES DENGAN PENEKANAN PADA ASPEK
PSIKOLOGI

1. Konsep Adminstrasi Tes


Pengertian administrasi dapat dibedakan menjadi dua pengertian yaitu: Menurut
Soewarno Handayaningrat (1988: 2), menyatakan “Administrasi secara sempit berasal dari
kata Administratie (bahasa Belanda) yaitu meliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat,
pembukuan ringan, keti-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan”
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan administrasi dalam arti sempit merupakan kegiatan
ketatausahaan yang mliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat, pembukuan dan
pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi serta
mempermudah memperoleh informasi kembali jika dibutuhkan.
2. Esensi Tes
Esensi dari tes adalah suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk mengukur
tingkah laku seseorang atau suatu kumpulan yang bersifat objektif mengenai tingkah laku
seseorang sehingga tingkah laku tersebut dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala,
atau dengan sistem kategori. Ciri Khas Tes. Tes mempunyai ciri khas, antara lain:
a. Penggunaan suatu prosedur secara spesifik atau sistematis,
b. Penskoran respon prosedur sistematis atau spesifik merujuk kepada penyusunan butir-
butir soal harus mengikuti pola-pola, kaidah, dan aturan penyusunan instrument yang
benar.

12
BAB VIII ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL DAN PENGUKURAN
HASIL BELAJAR

a. Pengertian Analisis Kualitas Butir Soal


Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk
meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan,
peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan
tentang setiap penilaian (Nitko, 1996: 308).
b. Tujuan Analisis Kualitas Butir Soal

Tujuan penelaahan kualitas butir soal, menurut Aiken, (1994: 63), memiliki tiga tujuan antara
lain:

a. Untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu
sebelum soal digunakan.
b. Untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak
efektif,
c. Untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah/belum
memahami materi yang telah diajarkan.
c. Manfaat Soal yang Telah Ditelaah

Berdasarkan tujuan ini, maka kegiatan analisis butir soal memiliki banyak manfaat, di
antaranya adalah:

a. Dapat membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang digunakan,
b. Sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal seperti tes yang disiapkan guru
untuk siswa di kelas,
c. Mendukung penulisan butir soal yang efektif,
d. Secara materi dapat memperbaiki tes di kelas,
e. Meningkatkan validitas soal dan reliabilitas. (anastasi and urbina, 1997:172).

13
BAB IX TEKNIK PEMBUATAN INSTRUMEN DAN PENGOLAHAN DATA
NON-TES

1. Konsep Pembuatan Instrumen Evaluasi


a. Pengertian Instrumen Evaluasi

Secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang memenuhi
persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat ukur atau pengumpulan data
mengenai suatu variable.

b. Pembagian Kelompok Instrumen Evaluasi

Pada dasarnya instrumen evaluasi pembelajaran dapat dibagi dua yaitu tes dan non-tes.

1. Tes
Yang termasuk kelompok tes adalah tes prestasi belajar, tes intelegensi, tes bakat, dan tes
kemampuan akademik.
2. Kelompok Non-Tes
Yang termasuk dalam kelompok non tes ialah skala sikap, skala penilaian, observasi,
wawancara, angket dokumentasi dan sebagainya.

2. Teknik Pembuatan Instrumen Evaluasi Tes


1. Pengertian Tes
Menurut Sudijono (1996) tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian. Tes dapat juga diartikan sebagai alat pengukur yang
mempunyai standar objektif, sehingga dapat dipergunakan secara meluas, serta betul-
betul dapat dipergunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu.

14
BAB X PENGGUNAAN TES DALAM TES FORMATIF DAN TES SUMATIF

1. Konsep Penggunaan Tes


Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi jika dibandingkan dengan alat yang lain
karena tes bersifat resmi karena penuh dengan akhir satuan pelajaran batasan-batasan
(Sukarsimi, Arikunto. 2006: 33). Ditinjau dari segi kegunaan tes untuk mengukur kemampuan
siswa, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi tiga macam tes yaitu: tes formatif, tes
diagnostik, tes sumatif. Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi
tentang perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar guru.

2. Pengembangan Tes Formatif


Tes formatif (formative test), juga disebut sebagai tes pembinaan, adalah tes yang
diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, diselenggarakan secara
periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan. Tes yang dilakukan
pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/ topik. Tes formatif dilihat dari segi
fungsinanya, antara lain, sebagai berikut:
a. Fungsi utama dari tes formatif adalah untuk mengetahui keberasilan dan kegagalan proses
belajar mengajar, dengan demikian dapat dipakai untuk memperbaiki dan
menyempurnakannya.
b. Fungsi tes formatif adalah untuk mengetahui masalah dan hambatan kegiatan belajar
mengajar termasuk metode belajar dan pembelajaran yang digunakan guru.

Adapun pengolahan hasil tes formatif dapat di lakukan dengan dua cara yaitu:

a. Pengolahan untuk mendapatkan angka presentasi murid yang gagal dalam setiap soal.
b. pengolahan untuk mendapatkan hasil yang di capai setiap murid dalam tes secara
keseluruhan ,di tinjau dari persentase jawaban yang yang memuaskan.

15
Jadi hasil yang dicapai setiap siswa dihitung dari prosentase jawaban yang bena. Rumusnya
adalah:

S = R : N x 100

Keterangan:

S= Nilai yang diharapkan

R= Jumlah skor dalam item yang dijawab

N= Skor maksimum dari tes tersebut.

Sedangkan standar nilai yang dipakai tes formatif, adalah criterion reverenced test (standar
mutlak), dimana yang diperlukan, adalah prestasi siswa berhasil atau gagal menguasai bahan
pelajaran (Siti Farikah, 1995: 84-85).

3. Pengembangan Tes Sumatif


Tes sumatif adalah penilaian yang dilakukan tiap akhir semester (caturwulan), setelah para siswa
menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata pelajaran tertentu selama satu
perode waktu tertentu pula. Adapun fungsi dari penilaian ini adalah untuk menentukan prestasi
hasil belajar siswa terhadap bidang studi atau mata pelajaran selama satu semester atau
caturwulan (Siti Farikah, 1995: 85).

4. Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif


Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif mengacu pada modul KDPJJ, secara garis besar Tes
Formatif lebih mengarah pada latihan, pekerjaan rumah, tugas-tugas, dan ujian yang diadakan
setiap harinya (modelnya keseharian) dan Tes Sumatif lebih mengarah diadakan saat akhir
semester pembelajaran, yang bisanya berbentuk tugas akhir, ulangan umum atau ujian akhir.

16
BAB XI PENDEKATAN PENILAIAN: MELALUI PENILAIAN ACUAN
NORMATIF DAN PENILAIAN ACUAN PATOKAN

1. Konsep dan Pendekatan Penilaian


Pendekatan merupakan suatu cara atau sudut pandang sesorang dalam mempelajari sesuatu.
Zaenal Arifin (2009), membagi pendekatan evaluasi menjadi dua, yaitu pendekatan tradisional
dan pendekatan sistem.

a. Pendekatan tradisional merupakan pendekatan yang lebih mengedepankan komponen evaluasi


produk daripada komponen proses, dalam pendekatan ini, peserta didik lebih dituntut untuk
menguasai suatu jenis keahlian dan terkesan mengenyampingkan aspek keterampilan dan
sikap.
b. Pendekatan sistem berarti evaluasi di sini lebih mengedepankan kepada proses, sehingga
komponen yang termasuk dari proses harus di evaluasi, baik itu dari konteks, input, proses,
serta produk. Dikarenakan sistem adalah totalitas dari berbagai komponen yang saling
berhubungan dan ketergantungan. (Zaenal Arifin, 2009).

2. Teknik Penentuan Skor dan Acuan Penilaian


1. Pada dasarnya skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan
menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa.
Menentukan skor dapat di pilih dari beberapa skala pengukuran, misalnya skala 1-4, 1-10
dan 1-100. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1) Sebaiknya jangan memberikan skor nol.
2) Mulailah skoring dari angka 1. Semakin tinggi skala pengukuran yang digunakan maka
hasilnya semakin halus dan akurat. Pemberian skor ini berlaku sama untuk semua nomor
soal.
3) Setelah menetapkan skor langkah selanjutnya adalah menetapkan pembobotan sesuai
dengan tingkat kesukaran soal.
4) Sebaiknya gunakan skala 1-10. misalnya soal yang mudah diberi bobot 2, sedang
bobotnya 3, dan soal yang sulit bobotnya 5.

17
Ada dua cara untuk menentukan skor pada bentuk tes objektif:

1. Tanpa Rumus Tebakan (Non-Guessing Formula)


2. Menggunakan Rumus Tebakan (Guessing Formula)

BAB XII TEKNIK PENENTUAN NILAI AKHIR, PENYUSUNAN RANKING


DAN PEMBUATAN PROFIL PRESTASI BELAJAR

Nilai akhir adalah nilai yang melembangkan tingkat keberhasilan atau ketidak berhasilan
siswa, setelah mereka menempuh program pembelajaran pada jenjang tertentu (Siti Farikah,
1995: 107).Penentuan nilai akhir oleh seorang pendidik terhadap peserta didiknya pada dasarnya
merupakan pemberian dan penentuan pendapat pendidik terhadap peserta didiknya, terutama
mengenai perkembangan, kemajuan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh peserta didik yang
berada dibawah asuhannya, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu. Untuk memperoleh nilai akhir, perlu diperhitungkan nilai tes formatif dan tes sumatif
dengan rumus sebagai berikut:

NA = [{((F1+F2+...Fn)/n ) + 2S } / 3 ]

Keterangan:

NA = adalah Nilai Akhir

F = adalah Nilai Tes Formatif

S = adalah Nilai Tes Sumatif

N = adalah angka indeks pada F sampai ke-n

Nilai Akhir diperoleh dari nilai tugas, nilai ulangan harian dan nilai ulangan umum dengan bobot
2 , 3 , dan 5 .

Rumusnya sebagai berikut :

18
NA = { 2T + 3H + 5U }/10

Keterrangan:

T = adalah Nilai Tugas

H = adalah Nilai Ulangan Harian

U = adalah Nilai Ulangan Umum

Nilai akhir untuk STTB diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian (diberi bobot satu) dan nilai
EBTA (diberi bobot dua). Kemudian dibagi tiga.

Rumusnya sebagai berikut:

NA = { ΣH + 2E } / { nH + 2 }

Keterangan:

ΣH = adalah jumlah nilai ulangan harian

E = adalah nilai EBTA

nH = adalah frekuensi ulangan harian

Ada lima jenis ranking yang disusun menggunakan ukuran mean dan deviasi standar, yaitu:

1. Penyusunan Urutan Kedudukan atas Tiga Ranking.


2. Penyusunan Urutan Kedudukan atas Lima Ranking
3. Penyusunan Urutan Kedudukan atas Sebelas Ranking
4. Penyusunan Urutan Kedudukan Berdasarkan Z Score
5. Nilai standar z umumnya dipergunakan untuk mengubah skor-skor mentah yang
diperoleh dari berbagai jenis pengukuran yang berbeda-beda.

19
BAB XIII MODEL PENILAIAN OTENTIK ARAH KURIKULUM 2013

Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan
dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai (Nurhadi, 2004: 172). Hakikat penilaian
pendidikan menurut konsep authentic assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang
bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Beberapa karakteristik penilaian
otentik, menurut Santoso (2004), adalah sebagai berikut:

a. Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran.


b. Penilaian mencerminkan hasil proses belajar pada kehidupan nyata.
c. Menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran, dan metode yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar.
d. Penilaian harus bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran.

Tujuan penilaian otentik itu sendiri, menurut (Santoso, 2004), adalah untuk:

a. Menilai kemampuan individu melalui tugas tertentu,


b. Menentukan kebutuhan pembelajaran,
c. Membantu dan mendorong siswa,
d. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik,
e. Menentukan strategi pembelajaran,
f. Akuntabilitas lembaga, dan
g. Meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurut, Santoso, (2004), prinsip dari penilaian otentik, adalah sebagai berikut:

a. Keeping track, yaitu harus mampu menelusuri dan melacak kemajuan siswa sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Checking up, yaitu harus mampu mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam
proses pembelajaran.

20
c. Finding out, yaitu penilaian harus mampu mencari dan menemukan serta mendeteksi
kesalahan-kesalahan yang menyebabkan terjadinya kelemahan dalam proses pembelajaran.
d. Summing up, yaitu penilaian harus mampu menyimpulkan apakah peserta didik telah
mencapai kompetensi yang ditetapkan atau belum.

21
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

BUKU UTAMA (KELEBIHAN) BUKU UTAMA (KELEMAHAN)


Buku Evaluasi Pembelajaran ini mempunyai Buku Evaluasi Pembelajaran ini mempunyai
kelebihan diantaranya sebagai berikut : kelemahan diantaranya sebagai berikut :
A. Materi dijelaskan dengan sangat A. Masih terdapat kesalahan-kesalahan
mendetail hingga sampai kepada dalam penulisan isi buku dan ada
penerapannya dan pemberian materi beberapa bab yang kurang
contoh disajikan beberapa pembahasannya sehingga masih
keterangan rumus-rumus pada kurang dipahami apa yang
penilaian kepada siswa, sehingga isi dimaksudkan penulis dalam
buku sangat mudah untuk dapat penyampaian materi tersebut.
dipahami dengan mudah. B. Penggunaan Kata Kuncinya kurang
B. Setiap penyajian materi, dimuat baik dan penempatan poin-poin
indicator pencapaian yang dapat masih bias diperbaiki.
memicu semangat pembaca untuk
ingin membaca lebih banyak lagi
tentang buku ini.
C. Memuat rangkuman atau ringkasan
isi disetiap akhir bab sehingga
mempermudah pembaca untuk
memahami inti dari setiap bab.

22
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu,
yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil keputusan, yang dimaksudkan untuk membantu para guru dalam pengambil
keputusan dalam usaha menjawab pertanyaan atau permasalahan yang ada. Waktu
melaksanakan penilaian guru pasti telah menciptakan alat ukur, berupa tes maupun nontes seprti
soal-soal ujian, observasi proses pembelajaran dan sebagainya. Hubungan antara keempat
peengertian tersebut dalam kegiatan penilaian pembelajaran, meskipun sering dilakukan oleh
guru secara simultan.

Buku ini memang masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusunannya namun dari
segi isi buku ini sudah bagus karena menyampaikan semua materinya secara rinci sehingga
memudahkan para pembaca dalam memahami semua materi yang ada dalam buku hingga
penggunaan konsep, teori, dan rumus yang terdapat dalam buku. Buku ini layak untuk
digunakan oleh calon pendidik dan pendidik karena sangat berguna dan dapat membantu para
pembaca dalam mendalami pengetahuanya tentang pendidikan keterampilan hidup, yang diawali
dari perlunya kemampuan dasar dan pada bagian akhir buku ini, dilengkapi dengan beberapa
model pengembangan pendidikan keterampilan serta dilengkapi pula dengan pentingnya
pengembangan potensi akademik dan non akademik secara seimbang di era global.

B. SARAN
Semoga pada tulisan selanjutnya, saya mampu meningkatkan kualitas karya tulis saya,
memberikan definisi secara lebih jelas dan terperinci serta menggunakan tulisan yang mudah
dimengerti oleh pembaca.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. 2017. Evaluasi Pembelajaran . Bandung ; CV Pustaka Setia

24

Anda mungkin juga menyukai