SKENARIO 4 BLOK 9
Stambuk : N10118021
Kelompok : 3
FAKULTAS KEDOKTERAN
S1 PENDIDIKAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
1. Perbedaan kriteria KLB dan wabah
Jawaban :
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN KLB/WABAH
Bagian Kesatu Penetapan Daerah KLB
Pasal 6
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi salah satu
kriteria sebagai berikut:
(1) Penetapan suatu daerah dalam keadaan wabah dilakukan apabila situasi KLB
berkembang atau meningkat dan berpotensi menimbulkan malapetaka,
dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan peningkatan angka
kesakitan dan/atau angka kematian.
b. Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial budaya,
ekonomi, dan pertimbangan keamanan.
Sumber :
Sumber :
3. Terangkan cara memilih referensi yang berisi uji atau pemeriksaan penunjang
yang baik untuk kepentingan diagnostic pasien
Jawaban :
WORKSHEET DIAGNOSIS
1. Apakah hasil penelitian valid?
No Pertanyaan Jawab
1 Apakah terdapat perbandingan subjek penelitian menggunakan
metode “blind comparison” dengan gold standart
2 Apakah tes yang diujikan dilakukan pada semua spectrum pasien
yang biasanya ditemukan di RS/fasilitas kesehatan?
3 Apakah tes standar juga dilakukan, selain tes yang diujikan?
4 Apakah tes yang diujikan telah divalidasi pada pasien independent?
Tabel 2 x 2
Penyakit Total
Sakit Tidak sakit
3. Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan kepada pasien Anda (sesuai
kasus/scenario)?
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tes yang diujikan mudah didapatkan
(available), biayanya terjangkau (affordable),
akurat (accurate) dan tepat (precise) untuk kasus
Anda?
Sumber :
Kemenkes RI. 2017. Buku Panduan Penilaian Teknologi Kesehatan : Efektivitas
Klinis dan Evaluasi Ekonomi. Jakarta : Kemenkes RI.
4. Bagaimana urutan referensi kategori sesuai dengan EBM
Jawaban :
Ia : Meta-analysis of randomized controlled trials
Ib : At least one randomized controlled trial
IIa : At least one well designed controlled study without randomization
IIb: At least one other type of well-designed quasi-experimental study
III : Well-designed non-experimental descriptive studies
IV : Expert committee reports or opinions of respected authorities
Sumber :
Acyclovir versus Valacyclovir for Herpes Virus in Children and Pregnant Women: A
Review of the Clinical Evidence and Guidelines. Viewed On 16 Desember 2020.
From https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK253726/
5. Bagaimana cara menilai efikasi, efektivitas dan keamanan suatu obat sebelum
bisa digunakan dalam penelitian
Jawaban :
Efikasi (efficacy) adalah bukti tentang kemaknaan efek yang dihasilkan oleh
suatu intervensi, baik secara klinis maupun statistik, seperti yang
ditunjukkan pada situasi riset yang sangat terkontrol. Situasi yang sangat
terkontrol sering kali tidak sama dengan situasi praktik klinis sehari-hari.
Suatu intervensi menunjukkan efikasi jika efek intervensi itu valid secara
internal (internal validity), dengan kata lain intervensi itu memberikan
efektif ketika diterapkan pada populasi sasaran (target population).
Efektivitas (effectiveness) adalah bukti tentang kemaknaan efek yang
dihasilkan oleh suatu intervensi, baik secara klinis maupun statistik,
sebagaimana ditunjukkan/ diterapkan pada dunia yang nyata. Efektivitas
menunjukkan manfaat praktis-pragmatis dari sebuah intervensi ketika
diterapkan pada lingkungan pelayanan dokter yang sesungguhnya, di mana
banyak terdapat ketidakteraturan (irregularity) dan ketidakpastian
(uncertainty), meskipun pada lingkungan yang sangat terkontrol alias
terkendali intervensi itu mungkin efektif. Kemampuan penerapan intervensi
dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya kesesuaian antara karakteristik
populasi pasien dalam riset dan pasien di tempat praktik, kesesuaian antara
variabel hasil yang diteliti dalam riset dan hasil yang diinginkan pada pasien
(perbaikan klinis), akseptabilitas dan kepatuhan pasien, keamanan (jangka
pendek maupun jangka panjang), biaya, cost-effectiveness, fisibilitas
(kelayakan), perbandingan dengan alternatif intervensi lainnya, preferensi
pasien, akseptabilitas sosial, dan sebagainya. Pertimbangan semua faktor
tersebut diperlukan untuk menentukan kemampuan penerapan intervensi.
Sumber :
Suhadi, R.; dkk. 2016. Seluk Beluk Hipertensi : Peningkatan Kompetensi Klinis
Untuk Pelayanan Kefarmasian. Yogyakarta : Sanata Dharma University Press.
Sumber :
Tumbelaka, A. R. 2016. Evidence-Based Medicine (EBM). Sari Pediatri. Vol. 3 (4).
Viewed on December 16th 2020. From : https://saripediatri.org/index.php/sari-
pediatri/article/download/986/916