Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KRSTI

SERVO DYNAMIXEL AX 12A DAN 18A

OLEH:

DAHLIA HIDUL FITRI

(19130042)

PRODI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVESITAS NEGERI PADANG

2021
Servo Dynamixel Ax 12 A dan 18A

Dynamixel adalah jenis motor servo keluaran dari Robotis, suatu perusahaan
produsen kit robot dan perangkat pendukungnya dari Korea Selatan,  yang banyak
digunakan dalam pembuatan robot. Motor servo ini dapat digolongkan sebagai aktuator
cerdas (smart actuator) karena pada masing-masing motor terdapat mikroprosesor yang
menyediakan kemampuan komunikasi dengan kontroler, menyediakan informasi tentang
posisi dan beban yang bekerja serta temperatur pada motor.

Tipe low end dari Dynamixel adalah seri AX, yang terdiri dari AX-12A dan AX-18A.
Perbedaan dari kedua tipe tersebut terletak pada torsi. Tipe AX-18A memiliki torsi yang
lebih besar daripada tipe AX-12A. Dimana torsi adalah kekuatan servo memutar bebam
pada porosnya.

Berikut merupakan spesifikasi dari masing-masing servo dynamixel ax.

1. Spesifikasi Dynamixel AX-18A:


 Posisi dan kecepatan dapat diatur dengan resolusi hingga 1024 step.
 Running Degree:
 0°-300° (Actuator Mode).
 Endless Turn (Wheel Mode).
 Resolusi putaran : 0.29° (@ 0-300°) , 0,35° (@ Endless Turn).
 Gear Reduction Ratio : 254 : 1.
 Stall Torque : 18kgf.cm(@12.0V, 2.2A).
 Kecepatan (tanpa beban) : 59 rpm (@12V), 0.269/60° @ 7V, 0.196/60° @ 10V.
 Axis Bearing, meminimalkan losses effisiensi torsi untuk beban yang berat.
 Dilengkapi dengan alarm system, jika terjadi penyimpangan nilai parameter
sistem akan memberikan alert (peringatan) atau otomatis langsung menangani
masalah (misalnya menon-aktifkan torsi).
 Antarmuka UART TTL level Multi Drop dengan pengkabelan menggunakan tipe
daisy chain.
 Tipe protokol : half duplex Asynchronous Serial Communication (8 data bit, 1
stop bit, No Parity).
 Kecepatan komunikasi data : 7343bps - 1 Mbps.
 Command signal : Digital Packet.
 Nomor ID (unik) : 254 ID (0 - 253).
 Data feedback : posisi, temperature, tegangan input, dll.
 Running temperature : -5°C - +70°C.
 Tegangan : 9 - 12 VDC (direkomendasikan 11.1 VDC) / 900mA (Max) atau 50mA
(Stand-By).
 Material : Engineering Plastic.
 Beberapa parameter seperti posisi, kecepatan, dan torsi dapat diatur dengan
sebuah paket perintah (command packet) untuk memudahkan kontroler utama
mengendalikan beberapa unit modul.
 Dilengkapi LED indikator status error.
 Kompatibel dengan CM-5, CM-5100, CM-700, USB2Dynamixel, dan frame untuk
Bioloid.
2. Spesifikasi Dynamixel AX-12/AX-12+/AX-12A:
 Posisi dan kecepatan dapat diatur dengan resolusi hingga 1024 step.
 Running Degree :
 0°-300° (Actuator Mode).
 Endless Turn (Wheel Mode).
 Resolusi putaran : 0.29° (@ 0-300°) , 0,35° (@ Endless Turn).
 Gear Reduction Ratio : 254 : 1.
 Stall Torque : 15kgf.cm(@12.0V, 1.5A).
 Kecepatan (tanpa beban) : 59 rpm (@12V), 0.269/60° @ 7V, 0.196/60° @ 10V.
 Axis Bearing, meminimalkan losses effisiensi torsi untuk beban yang berat.
 Dilengkapi dengan alarm system, jika terjadi penyimpangan nilai parameter
sistem akan memberikan alert (peringatan) atau otomatis langsung menangani
masalah (misalnya menon-aktifkan torsi).
 Antarmuka UART TTL level Multi Drop dengan pengkabelan menggunakan
tipe daisy chain.
 Tipe protokol : half duplex Asynchronous Serial Communication (8 data bit,1
stop bit, No Parity).
 Kecepatan komunikasi data : 7343bps - 1 Mbps.
 Commands Signal : Digital Packet.
 Nomor ID (unik) : 254 ID (0 - 253).
 Data feedback : posisi, temperature, tegangan input, dll.
 Running temperature : -5°C - +70°C.
 Tegangan : 9 - 12 VDC (direkomendasikan 11.1 VDC) / 900mA (Max) atau 50mA
(Stand-By).
 Material : Engineering Plastic.
 Beberapa parameter seperti posisi, kecepatan, dan torsi dapat diatur dengan
sebuah paket perintah (command packet) untuk memudahkan kontroler utama
mengendalikan beberapa unit modul.
 Dilengkapi LED indikator status error.
 Kompatibel dengan CM-5, CM-5100, CM-700, USB2Dynamixel, dan frame untuk
Bioloid.
Alarm merupakan sebuah notifikasi untuk memberikan sebuah pesan pemberitahuan
dengan mengeluarkan bunyi peringatan. Banyak jenis pesan yang dapat diartikan dalam
alarm salah satunya yang kita bahas alarm untuk memperingatkan pemilik rumah akan
adanya masalah keamanan. Permasalahan yang paling sering ditemukan dilapangan jika
pemilik rumah meninggalkan rumahnya dalam keadaan sepi maka pemilik rumah akan
merasa was - was dengan keadaan rumahnya. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan
mencoba membuat sebuah model alat untuk mendeteksi adanya hal - hal yang
mencurigakan didalam rumah.

Alat ini menggunakan sebuah sensor Passive Infra Red (PIR) untuk mengetahui perubahan
pancaran sinar infra merah pada ruangan. Cara kerja dari sensor ini dengan menerima
radiasi sinar infra merah dan tidak memancarkan sinar infra merah. Kalau secara media
pembelajaran modul sensor PIR masih bisa digunakan untuk mengetahui perubahan
pancaran inframerah dengan jarak deteksi maksimal 5 meter. Sensor PIR ini akan
mengetahui keberadaan manusia melalui pancaran suhu tubuhnya karena panjang
gelombang suhu tubuh manusia sangat khas. Pada artikel ini mungkin tidak akan dijelaskan
secara detail mengenai teori dari Modul Sensor PIR ini, namun kita akan langsung praktek
pembuatan alarm dengan memanfaatkan sensor pir. Langsung saja persiapakan bahan dan
alat yang diperlukan seperti berikut ini :

Board Arduino Uno R3 (1 buah)

Modul Sensor PIR (1 buah)

Buzzer (1 buah)

Saklar (1 buah)

Kabel

Power Suplay

Jika bahan sudah siap, selanjutnya rancang skematik perangkat kerasnya dengan
menggabungkan bahan - bahan yang tadi. Berikut ini contoh rancangan skematiknya :
Menu

Perbedaan PLC Dan Relay

kelasplc

August 27, 2020

Perbedaan-Antara-PLC-Dan-Relay

Dalam materi ini, Kelas PLC akan menjelaskan setiap poin untuk mempertimbangkan
perbedaan di antara mereka, keunggulan PLC dibandingkan relay, dan sebaliknya.

Share This Post

Share on facebook

Share on linkedin

Share on twitter

Share on email

Perbedaan PLC dan Relay ?

Dalam materi ini, Kelas PLC akan menjelaskan setiap poin untuk mempertimbangkan
perbedaan di antara mereka, keunggulan PLC dibandingkan relay, dan sebaliknya.

Daftar Isi

Pengantar Dasar PLC Dan Relay

Apa Itu Relay?

Apa Itu PLC ?

Apakah Relay sama dengan PLC ?

Apa Kelebihan PLC Dibanding Relay ?


12 Perbedaan Antara PLC Dan Relay

Pengantar Dasar PLC Dan Relay

Kita mulai dengan menyelami beberapa pertanyaan dan keraguan dasar yang sering muncul
di benak kita semua.

Apa Itu Relay?

Relay adalah sakelar operator elektro-mekanis. Di masa lalu, Berbagai jenis relay digunakan
untuk sistem proteksi / pengendali listrik.

Ini adalah perangkat switching, Perangkat keras untuk mengontrol rangkaian listrik dengan
menggunakan logika switching.

Baca secara detail: Pengertian Relay Dan Fungsinya

Apa Itu PLC ?

Sekarang, Programmable Logic Control (PLC) adalah pengontrol industri terkomputerisasi


mini yang mengontrol rangkaian.

Baca secara detail: Apa itu Programmable Logic Control (PLC)?

Dalam PLC, Konsep dasar dari sistem pengendali elektronik adalah mengubah simulasi logika
fungsional menjadi perangkat lunak merek PLC yang berbeda untuk otomatisasi. Jadi, ini
menyediakan solusi berbasis Software PLC.

Apakah Relay sama dengan PLC ?

Untuk pengontrolan sistem elektro-mekanis, fungsi dasar Relay dan PLC sama di industri.

Lalu kenapa PLC?


Apa Kelebihan PLC Dibanding Relay ?

Jika kita membandingkan relay dengan PLC, sistem PLC berkinerja lebih baik dalam hal kerja,
akurasi. PLC membutuhkan lebih sedikit waktu, lebih sedikit kabel.

PLC mudah dirawat. Tidak akan banyak pekerjaan fisik. PLC memiliki fungsi yang lebih maju
dibandingkan dengan pekerjaan manual (basis relay perangkat keras).

12 Perbedaan Antara PLC Dan Relay

Di bawah ini adalah table perbandingan utama antara PLC Dan Relay.

No KontenPLC Relay

1 Definisi Programmable Logic Control (PLC) adalah pengontrol industri


terkomputerisasi solid-state yang menjalankan logika perangkat lunak dengan
menggunakan i / o, CPU, memori. Relay adalah perangkat keras switching elektro-
mekanis (Hardware Switching Device).

2 Fungsi PLC memainkan peran untuk memonitoring dan mengkontrol dalam sirkuit.
Relai hanya memainkan peran sebagai pengontrol dalam sirkuit. Monitoring tidak
begitu mudah dengan relay.

3 Working Di PLC, kita bisa menulis program. Di Relay, kita tidak bisa menulis
program.

4 Function PLC terdiri dari lebih banyak fungsi pemrograman seperti timer,
counter, memory, dll. Relai hanya memberikan satu fungsi yaitu untuk deteksi kesalahan.
Dan itu tidak memiliki fungsi yang jauh lebih maju.

5 Desain Sahabat dapat dengan mudah memodifikasi desain sirkuit. Modifikasi sirkuit
elektronik lebih sulit dibandingkan dengan PLC.

6 I/O PLC memiliki lebih banyak kemampuan input dan output. Relai tidak
memiliki kemampuan lebih.

7 Fleksibilitas PLC memberikan lebih banyak fleksibilitas daripada relai. Relay


memberikan sedikit fleksibilitas.
8 Fault Sahabat dapat dengan mudah menemukan kesalahan dengan menggunakan
software. Sangat sulit untuk menemukan kesalahan pada rangkaian Relay.

9 Time PLC memiliki respons waktu hampir 50 msec ke atas. Relai memiliki
waktu respons kurang dari 10 mdet.

10 Operation PLC dioperasikan pada sistem digital.Relay dioperasikan pada sistem


analog.

11 Memory PLC terdiri dari memori untuk menyimpan program. Itu tidak
terdiri dari memori.

12 Jenis Ada dua jenis PLC yaitu: 1. PLC Jenis Compact. 2 PLC Jenis Modular.
Relay memiliki berbagai jenis yaitu: 1. Electromagnetic Relay. 2.Thermal 3. Relay
Induction Relay.

Anda mungkin juga menyukai