Kel.6 Pend Kependudukan.
Kel.6 Pend Kependudukan.
DiSusun Oleh :
Kelompok 6
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha kuasa dan kepada Junjunan kita Nabi
Muhammad SAW karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan
makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perubahan Sosial dan kebudayaan” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah Pendidikan
Kependudukan yang diampu oleh Ibu Septiani Resmalasari M.Pd. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
18 November 2020
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi
masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya , dapat berupa
perubahan- perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapula
perubahan- perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula
perubahan- perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan
cepat.Maasyarakat yang statis dimaksudkan masyarakat yang sedikit sekali mengalami
perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat- masyarakat
yang mengalami berbagai perubahan yang cepat. Jadi setiap masyarakat, pada suatu masa
dapat di anggap sebagai masyarakat yang statis. Sementara itu, pada masyarakat lainnya
dianggap sebagai masyarakat dinamis
Perubahan bisa berkaitan dengan:
1. Nilai- nilai sosial
2. Pola-pola perilaku
3. Organisasi
4. Lembaga kemasyarakatan
5. Lapisan dalam masyarakat
6. Kekuasaan dan wewenang, dan lain- lain.
Perubahan sosial pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat ,
yang memengaruhi system sosialnya,termasuk di dalam nilai- nilai, sikap- sikap dan
pola- pola perilaku di antara kelompok- kelompok masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Agar makalah tidak mengambang dan tersusun rapi secara benar, maka kami selaku
penulis makalah membuat beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas didalam
makalah :
a. Apa itu perubahaan social dan kebudayaan?
b. Apa sajakah bentuk-bentuk perubahan social?
c. Faktor apa sajakah yang menyebabkan perubahan social dan kebudayaan?
d. Bagaimana hubungan antara perubahan social dan perubahan kebudayaan?
e. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi jalannya perubahan social dan
kebudayaan?
1
f. Bagaimana proses-proses perubahan social dan kebudayaan?
g. Apa yang dimaksud arah perubahan?
h. Apa yang dimaksud modernisasi?
C. Tujuan
a. Memahami perubahaan social dan kebudayaan?
b. Mengetahui bentuk-bentuk perubahan social?
c. Mengetahui Faktor apa sajakah yang menyebabkan perubahan social dan
kebudayaan?
d. Mengetahui Bagaimana hubungan antara perubahan social dan perubahan
kebudayaan?
e. Mengetahui Faktor apa sajakah yang mempengaruhi jalannya perubahan social
dan kebudayaan?
f. Mengetahui Bagaimana proses-proses perubahan social dan kebudayaan?
g. Mengetahui Apa yang dimaksud arah perubahan?
h. Mengetahui Apa yang dimaksud modernisasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat sehingga
tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya.
2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Hal ini disebabkan oleh
lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen akan saling memengaruhi sehingga
sulit sekali untuk mengisolir perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu, proses
yang dimulai dari proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.
3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang bersifat
sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi tersebut akan
diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-
nilai yang baru.
4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena keduanya
memiliki hubungan timbal balik.
5. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, yaitu
sebagai berikut:
a. Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota dari
suatu struktur.
sosial dan kebudayaan dapat di bedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu sebagai
berikut:
4
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi
dapat tercapai.
3. Perubahan Kecil
5
4. Perubahan Besar
6
C. Faktor yang menyebabkan perubahan social dan budaya
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam waktu yang tidak
terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suat penemuan baru, jalannya
unsur-unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-
cara unsur kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam
masyarakat yang bersangkutan. Penenemuan baru sebagai akibat terjadinya
perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pngertian dari discovery dan invention.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alasan atau
gagasan yang diciptakan oleh seorang individu. Discovery baru berubah menjadi
invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima dan menerapkan penemuan
baru itu.
Apabila ditelaah lebih lanjut lagi tentang penemuan baru, terlihat ada beberapa
faktor pendorong yang dipunyai masyarakat, antara lain adalah:
7
Didalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan adanya
kekeurangan dalam kebudayaan masyarakatnya. Sebagian orang menerima
kekurangan-kekurangan tersebut sebagai hal yang diterima begitu saja. Sebagian
orang yang tidak puas dengan keadaan akan tetapi tidak mampu memperbaiki
keadaan tersebut. Mereka inilah yang kemudian menjaci pencipta-pencipta baru
tersebut.
3. Pertentangan Masyarakat
Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu-kelompok, kelompok-
kelompok. Pada umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif.
Segala kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu
walaupun diakui tapi mempunyai fnganungsi sosial. Banyak timbul pertentangan
antara kepentinga individu denga kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat
menimbulkan perubahan-perubahan.
Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi pada generasi muda dengan generasi
tua. Pertentangan-pertentangan demekian itu kerap terjadi, apalagi pada masyarakat
yang sedang berkembang dari tahap tradisional menuju ketahap modern. Generasi
muda yang belum terbentuk kepribadiaannya lebih mudah menerima unsur-unsur
kebudayan asing atau barat yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih
tinggi. Keadaan demikian dapat menimbulkan perubahan-perubahan dalam
masyarakat. Misalnya, pergaulan bebas antara wanita dengan laki-laki, cara
berpakaian, atau derajat wanita yang kian sama di dalam masyarakat dan lain-lain.
8
D. Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk letak garis
pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu di sebabkan tidak ada
masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang
tidak terjelma kedalam suatu masyarakat. Hal itu mengakibatkan garis pemisah didalam
kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di
tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat ditemukan hubungan timbal balik
sabagai sebab dan akibat.
9
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
Penduduk yang heterogen
Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
Orientasi kemuka
Nilai meningkatkan taraf hidup
2. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan
10
kemasyarakatan tersebut menjadi titik tolak, tergantung pada cultural focus
masyarakat pada suatu masa tertentu.
3. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)
Sebelum kita mengetehahui arti kedua kata tersebut kita artikan apakah itu
organisasi? Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan
satu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemudian
pengertian dari disorganisasi dan reorganisasi yaitu:
Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam
masyarakat dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai
yang baru agar sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
mengalami perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma
dan nilai-nilai yang baru telah melembaga(institusionalized) dalam diri
warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut dalam masyarakat.
G. Arah Perubahan (Directory Of Change)
11
H. Modernisasi
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Narwoko Dwi.J dan Suyanto Bagong. 2010. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta
: Kencana.
https://www.academia.edu/21859333/Perubahan_Sosial_dan_Kebudayaan
http://makalah2107.blogspot.com/2016/07/perubahan-kebudayaan-dan-dampaknya.html
14