ekonomi yaitu sebesar 23% atau lebih pada tahun 1999. Kunci dari pemulihan
setelah masa krisis tersebut terletak pada stabilitas ekonomi makro sejak
pertengahan tahun 2001 dan penurunan harga barang, terutama beras yang
penurunan angka kemiskinan secara terus menerus, belum lama ini terjadi
dikonsumsi oleh masyarakat miskin antara bulan Februari 2005 dan Maret
ketidakpastian, dan hal buruk lainnya seperti kelaparan, gizi buruk, dan
angka kemiskinan dari 18,2 persen pada tahun 2002 menjadi 8,2 persen pada
kerentanan dan risiko di antara rumah tangga miskin, dan juga memperkuat
adalah penduduk usia produktif atau kelompok umur angkatan kerja (15-64
tahun), dengan demikian dapat dipastikan bahwa jumlah pencari kerja, angka
pendidikan dan latihan kerja cukup tinggi. Apabila dilihat dari jenis pekerjaan
Jawa, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah relatif baik dan stabil. Pada Tahun
2012 dari keenam provinsi di Pulau Jawa, terdapat tiga provinsi yang
6,23%, dimana tiga provinsi tersebut ditempati oleh Provinsi Jawa Timur
Tabel 1.1
4
Tabel 1.2
Kontribusi Komponen Sisi Penggunaan Terhadap PDRB Jawa Tengah
Tahun 2008-2012
*) Angka Sementara
penerimaan daerah. Besaran nilai komponen PDRB dari sisi penggunaan juga
60000 Perkotaan
0 Pedesaan
40000 7175
0 6766
6059 18
61
5316 18 5427
4807 4871 35
01
20000 87423384 3865 59
341759 07
0 286332
187213
penduduk Jawa Tengah pada tahun 2014 tercatat sebesar 622.904 rupiah.
kata lain rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di perdesaan hanya
ada, hal baru dilihat dari sisi konsumsi yang dari tahun ke tahun semakin
meningkat.
BPS sebesar Rp 192.435,- per kapita per bulan. Jumlah penduduk miskin di
Jawa Tengah pada tahun 2005 dan 2006 terjadi peningkatan dari 20,49%
menjadi 22,19%, hal tersebut dikarenakan pada saat itu terjadi kenaikan
bahan bakar minyak yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok lainnya.
Pada tahun 2009 angka angka kemiskinan sebesar 5,72 juta jiwa (17,72 %),
jiwa (16,11 %) pada bulan Juli 2010, dan menjadi sebanyak 5,10 juta jiwa
dengan kerja keras dan keseriusan dari seluruh pihak yang kepentingan baik
sebesar 4.705 ribu jiwa atau 14,44% dari jumlah penduduk di Jawa Tengah,
dan lebih rendah dibanding bulan Maret 2013 yang sebesar 4.733 ribu jiwa.
0,59% dibanding bulan Maret 2013 atau menurun 0,03% dibanding bulan
yang sama tahun 2012. Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya pengurangan
Tabel 1.4
Prosentase dan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa
Tengah 2008-2013
Jumlah Penduduk
Tahun Prosentase (%)
(ribu jiwa)
2008 6.112,60 18,99
2009 5.655,40 17,48
2010 5.217,20 16,11
2011 5.255,96 16,21
2012 4.863,40 14,98
2013 4.705,00 14,95
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 2013 data diolah.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin di
mencapai 2.834 ribu jiwa atau memiliki porsi 60% dari total penduduk miskin
di Jawa Tengah.
Tabel 1.5
Prosentase dan Jumlah Penduduk Miskin
Provinsi Jawa Tengah 2008-2012
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah menyusun Rencana Aksi Daerah
2015, Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Provinsi Jawa
kemiskinan juga menjadi hal penting yang sangat diperhatikan. Seperti yang
tercantum dalam Q.S Al-Kahfi ayat ke 79 yang menggambarkan sebagai
berikut:
اها السفيٌة فنًاث لوسنيي يعولىى ًف البحز فاردت اى اعيبها وماى وراءهن
bukan ditentukan oleh ketiadaan atau kekurangan harta benda yang mereka
miliki, akan tetapi lebih ditentukan oleh kelemahan atau ketiadaan potensi
.Al-nisa:6) (Q.S وهي ماى غٌيا فليسحعفف وهي ماى فقيزا فليامل بالوعزوف
kaya diperintahkan untuk menahan diri dari memakan harta benda anak
yatim, sedangkan untuk orang fakir diberikan toleransi dengan catatan hal
dan menjadi proyek nasional yang harus ditangani oleh setiap daerah. Oleh
karena itu menjadi sangat menarik untuk mengetahui bagaimana suatu daerah