Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: LEMBARAN KERJA 1 SKS : 2

2 Kode :
Hari / Tanggal: MATA KULIAH PEMASARAN GLOBAL Waktu : 15’
…… / ………….
Materi: Lingkup dan Tantangan Pemasaran Global
Indikator Capaian: Mampu memahami lingkup dan tantangan pada pemasaran global

Soal.
1. Jelaskan pengertian globalisasi pasar dan 4 (empat) faktor utama pemicu industri
mengalami globalisasi!
2. Jelaskan tahap-tahap perkembangan konsep pemasaran!
3. Jelaskan 3 (tiga) teori pokok perdagangan internasional!
4. Pada perdagangan global, ada dua hambatan, yaitu hambatan tarif dan hambatan non-
tarif. Jelaskan kedua hambatan tersebut!
5. Jelaskan beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan global untuk menekan
atau mengurangi risiko politik!

Jawaban:
1. Globalisasi pasar adalah suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung
menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan
menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional. Artinya globalisasi pasar
itu adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling
berinteraksi bergantung, terkait,dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
Negara.
4 Faktor utama memicu industri mengalami globalisasi:
a. Faktor pelanggan (customer drivers)
Faktor ini merupakan pemicu globalisasi pasar yang paling kuat. Ada lima karakteristik
utama pasar internasional yang menyebabkan perusahaan perusahaan berminat
menerapkan strategi pemasaran global:
b. Faktor biaya (cost drivers)
Faktor biaya bergantung pada aspek ekonomi dunia bisnis, seperti skala ekonomis
(economies of scale), lingkup ekonomis (economies of scope), dan sourcing advantages.
Skala ekonomis berupa pengurangan biaya per unit (unit cost) dapat diperoleh melalui
upaya memasok lebih dari satu pasar luar negeri. Lingkup ekonomis dapat didapatkan
dengan cara menyebar aktivitas di berbagai lini produk atau unit usaha.
c. Faktor negara (country drivers)
Di masa lampau, hambatan pemerintah terhadap masuknya investasi dan perusahaan
asing berdampak pada terproteksinya pasar domestik dan tidak berkembangnya
pemasaran global. Perkembangan terakhir menunjukkan adanya tren ke arah
perdagangan bebas yang memfasllitasi aktivitas pemasaran global.
d. Faktor persaingan (competition drivers)
Dalam sejumlah industri, keberhasilan pesaing yang melakukan "go global" dapat
menjadi pendorong kuat bagi perusahaan lain untuk mengikutinya. Contohnya, Ericsson
(perusahaan Swedia) dan Nokia (perusahaan Finlandia) saling terpacu satu sama lain
untuk memasuki pasar telepon genggam Amerika Serikat di akhir dekade 1990-an.
Dengan mengikuti langkah pesaing, perusahaan juga dapat sekaligus belajar dari
kesalahan mereka sebelum memutuskan strategi yang tepat. Sementara itu, kehadiran
pesaing global di pasar domestik sebuah perusahaan juga dapat menjadi pendorong bagi
perusahaan bersangkutan untuk memasuki pasar negara lain. Sebagai contoh,
keberhasilan Benetton di pasar Amerika mendorong The Gap dan The Limited untuk
masuk ke pasar global.

2. Tahap-tahap perkembangan konsep pemasaran adalah:


a. Konsep Produksi
Adalah anggapan pemasaran yang berorientasi kepada proses produksi (internal)
bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Dengan demikian
focus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adlah efisiensi biaya (produksi dan
distribusi) agar dapat menjual barang yang murah kepada konsumen.
b. Konsep Produk
Adalah anggapan pemasaran bahwa konsumen lebih menginginkan produk-produk
yang berkualitas atau berpenampilan baik. Dengan demikian tujuan bisnis perusahaan
adalah pengendalian kualitas.
c. Konsep Penjualan
Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada tingkat penjualan (internal)
bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga
tercapai profit maksimum sebagai tujuan perusahaan.
d. Konsep Pemasaran
Adalah anggapan pemasaran yang berorientasi kepada pelanggan (eksternal) bahwa
konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi
kebutuhan dan memberikan keputusan.
e. Konsep pemasaran yang bermasyarakat
Adalah anggapan pemasaran bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-
produk yang mampu memenuhi kebutuhan seta kesejahteraan lingkungan sosial
konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi
kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara produsen dan masyarakat
untuk peningkatan kesejahteraan.
f. Konsep pasar
Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing
perusahaan (pesaing pasar) bahwa produsen perlu mempunyai keunggulan pasar yang
bersaing (kompetitif) untuk dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan.

3. Tiga teori pokok perdagangan internasional yaitu:


a. Teori keunggulan mutlak
Menurut teori ini perdagangan internasional dapat terjadi jika masing-masing negara
memiliki keunggulan mutlak atas satu produk barang/jasa. teori keunggulan absolut
dicetuskan oleh Adam Smith bersamaan dengan ramainya revolusi industri di Inggris
abad ke-18. Dasar pemikiran teori ini adalah suatu negara akan bertambah kaya
ketika memiliki peningkatan keterampilan dan efisiensi dalam hal keterlibatan para
tenaga kerja dalam proses produksi.
b. Teori keunggulan komparatif
Menurut teori ini perdagangan internasional dapat terjadi walaupun satu negara tidak
memiliki keunggulan mutlak atas satu jenis produk barang/jasa. Perdagangan
internasional dapat terjadi jika negara tersebut melakukan spesialisasi atas produk yang
memiliki kelemahan yang terkecil,dan akan memperoleh keuntungan juga.
c. Teori Heckscher-Ohlin (H-O)
Teori Heckscher-Ohlin atau yang biasa disebut sebagai Teori H-O dicetuskan oleh Eli
Heckscher dan muridnya Bertil Olin. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa pola perdagangan
negara-negara cenderung mengekspor barang-barang dengan faktor produksi yang relatif
melimpah secara intensif.
Teori ini berasumsi bahwa negara dengan faktor produksi yang relatif tinggi dan murah
dalam biaya produksi akan melakukan spesialisasi produksi untuk target ekspor.
Sebaliknya, bagi negara dengan faktor produksi yang relatif langka dan mahal dalam
biaya produksi, ia akan melakukan impor.
4. Pada perdagangan global, ada dua hambatan yaitu:
a. Hambatan Tarif (tariff barrier)
Adalah suatu kebijakan proteksionis terhadap barang-barang produksi dalam negeri
dari ancaman membanjirnya barang-barang sejenis yang diimpor dari luar negeri.
Tarif adalah hambatan perdagangan yang berupa penetapan pajak atas barang-barang
impor atau barang-barang dagangan yang melintasi daerah pabean (custom area).
Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk.
Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Dengan pengenaan
bea masuk yang besar, pendapatan negara akan meningkat sekaligus membatasi
permintaan konsumen terhadap produk impor dan mendorong konsumen
menggunakan produk domestik.
b. Hambatan Non-tarif (non-tariff barrier).
Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain
bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat
perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady). hambatan non-tarif (non-tariff
barrier) dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1. Pembatasan spesifik (specific limitation) :
2. Peraturan bea cukai (customs administration rules)
3. Partisipasi pemerintah (government participation)
4. Import Changers

5. Strategi yang dapat diterapkan perusahaan global untuk menekan atau


mengurangi risiko politik yaitu:
a. Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal (host country)
Dengan menyesuaikan aktivitas bisnis perusahaan dengan kepentingan ekonomi host
country.Atau menggunakan sumber pasokan bahan baku lokal,menggunakan sub-
kontraktor lokal,meningkatkan kandungan lokal sebagai komponen produk yang
dihasilkan,melakukan investasi fasilitas produk di host country,dan berusaha
membina perusahaan lokal agar menjadi export-oriented company.
b. Memperkerjakan pekerja lokal
Ketenagakerjaan dan pengangguran sangat sensitif diberbagai negara
berkembang,karenanya perusahaan global bisa memiliki kedudukan yang politis
apabila bisa menyerap tenaga kerja lokal yang besar.Diamana tenaga kerja lokal tidak
hanya sebagai tenaga kerja operasional,tetapi juga perlu dipertimbangkan pemberian
jabatan manajerial.Dengan demikian,stategi otomatis penuh tidak tepat diterapkan
dalam negara berkembang,namun lebih baik menggunakan semi otomatisasi.
c. Membagi kepemilikan
Dalam hal kepemilikan atas perusahaan sebaiknya diupayakan untuk membagi
kepemilikan dengan cara mengubah bentuk perusahaan dari perusahaan privat
menjadi perusahaan pubic atau dengan mengubah perusahaan asing menjadi
perusahaan lokal.
d. Menerapkan political neutrality
Sedapat mungkin perusahaan global jangan terlibat masalah-masalah politik,baik
antar kelompok atau antar negara.
e. Lisensi
Digunakan apabila perusahaan mengalami resiko politik yang sulit,maka cara yang
efektif adalah lisensi.
f. Melakukan lobbying
Setiap perusahaan memiliki tujuan masing-masing,untuk dapat mencapainya
,perusahaan perlu melakukan lobbying secara halus (diam-diam) untuk menghindari
masalah politik baik terhadap pemerintahnnya atau terhadap pemerintah host country.
g. Mengantisipasi resiko politik
Resiko politik bisa diantisipasi dengan cara ebagai berikut: Asuransi resiko politik,
Pengembangan rencana kontigensi, Membentuk database mengenai kejadian-
kejadian politik masa lalu pada setiap Negara yang dimasuki perusahaan,
Menginterprestasikan data yang diperoleh dari jaringan intelegen
h. Menghindari bidang usaha yang berkaitan dengan produk yang sensitif secara
politik
a. Produk kritis dalam politik
b. Produk industri dasar
c. Produk yang secara ekonomi dan sosial sangat essensial
d. Produk industri pertanian
e. Produk pertahanan nasional
f. Jasa murni
g. Produk berbahaya
h. Produk yang dilindungi

Nama : Dewi Sartika Tampubolon Nilai :


NIM : 7182143002
Prodi / Fakultas : Pendidikan Bisnis/ Ekonmi Paraf Dosen:
Kelas : Reguler B

Anda mungkin juga menyukai