BOP langsung dan tak langsung departemen produksi dan pembantu adalah sbb:
Departemen produksi A Rp 20,000
Departemen produksi B Rp 15,000
Departemen Pembantu X Rp 6,000
Departemen Pembantu Y Rp 8,000
Jasa yang dihasilkan departemen pembantu dibagikan menurut proporsi yang
disajikan dalam tabel berikut:
Dipakai di
Depatemen Pembantu
X Y
Jasa departemen X 10 15
Jasa departemen Y 20 5
Tentukan BOP dep produksi setelah menerima alokasi dari dep. Jasa,
jika metode alokasinya adalah:
1. Alokasi langsung
2. Aljabar
3. Urutan alokasi yang diatur ( X, Y )
JAWABAN:
1. Alokasi langsung
Cara Alokasi Langsung
Departemen Produksi
A B
departemen X 35/85 x 100 = 41% 50/85 x 100 = 59%
departemen Y 120/180 x 100 = 67% 60/180 x 100 = 33%
Departemen Produksi
A B
BOP lgs & tak lgs dep. Rp 20,000 Rp 15,000
Alokasi BOP dep Y Rp 5,360 Rp 2,640
Alokasi BOP dep X Rp 2,460 Rp 3,540
BOP Dep.produksi setelah
menerima alokasi dari dep.
Pembantu Rp 27,820 Rp 21,180
2. Metode Aljabar
Depatemen Pembantu
X Y
departemen X - 15/100 x 100 = 15%
departemen Y 20/200 x 100 = 10% -
x = 6000 + 0,10Y
y = 8000 + 0,15X
y = 8000 + 0,15(6904)
y = 9036
Departemen Produksi
A B
BOP lgs & tak lgs dep. Rp 20,000 Rp 15,000
Alokasi BOP dep X Rp 2,416 Rp 3,452
Alokasi BOP dep Y Rp 5,422 Rp 2,711
BOP Dep.produksi setelah
menerima alokasi dari dep.
Pembantu Rp 27,838 Rp 21,163
B
Contoh 3:
PT “ES” mengolah produknya melalui dua Dep.Produksi, yaitu Dep.A dan Dep.B, dan tiga Dep.Pembantu, yaitu: X, Y, dan Z. A
lokasi BOP dep.Pembantu dilakukan dengan metode urutan alokasi yanag diatur sebagai berikut:
X, Y, dan X. BOP Dep.Z dialokasikan atas dasar pemakaian kwh, BOP Dep.Y dialokasikan berdasarkan jumlah karyawan, sedang
Besarnya BOP masing-masing departemen adalah:
Departemen produksi A : Rp2.175
Departemen produksi B : Rp2.675
Departemen pembantu X : Rp700
Departemen pembantu Y : Rp1.505
Departemen pembantu Z : Rp430
PT "ES"
nggaran BOP per Departmen untuk Tahun Anggaran 202X
(dalam ribuan rupiah)
T/V
Jenis Biaya
BOP langsung departemen:
BBP V
BBB V
BTKL T
V
Biaya Kesejahteraan karyawan T
Biaya Reparasi dan pemeliharaan
mesin T
V
Jml BOP langsung dep. T
V
BOP tak langsung departemen
Biaya depresiasi T
Biaya asuransi T
Jumlah BOP tak langsung dep. T
Jumlah BOP T
V
Total BOP
Departemen Produksi
A B
BOP lgs & tak lgs dep. 2,175 2,675
*Alokasi BOP dep Z 572 722
*Alokasi BOP dep Y 315 477
*Alokasi BOP dep X 313.5 236.5
Jml alokasi BOP yang diterima 1,200 1,434
dari Dep.Pembantu
Jml BOP setelah adanya BOP 3,375.27 4,109.00
dari Dep.Pembantu
PERHITUNGAN
Alokasi BOP dep Y sebesar 1505
Dep z = 4% 60
dep x = 10% 151
dep a= 38% 572
dep b= 48% 722
Dipakai di
Departemen Produksi
A B
35 50 85
120 60 180
Departemen Pembantu
X Y
Rp 6,000 Rp 8,000
- -Rp 8,000
-Rp 6,000 -
Departemen Produksi
A B
35/100 x 100 = 35% 50/100 x 100 = 50%
120/200 x 100 = 60% 60/200 x 100 = 30%
Departemen Pembantu
X Y
Rp 6,000 Rp 8,000
-Rp 6,904 Rp 1,036
Rp 904 -Rp 9,036
Rp - Rp -
tiga Dep.Pembantu, yaitu: X, Y, dan Z. A
agai berikut:
an berdasarkan jumlah karyawan, sedangkan BOP Dep.X dialokasikan berdasarkan jam kerja pemeliharaan.
X Z
Jasa pemeliharaan Pemakaian Kwh
Jam % kwh %
4,000 37% 17,200 49%
6,000 56% 17,900 51%
800 7%
10,800 100% 35,100 100%
Departemen Pembantu
X Y Z
700 1,505 430
151 (1,505) 60
(851) - 60
(550)