Deteksi Bakteri Patogen Yang Berasosiasi 42f8d0f8
Deteksi Bakteri Patogen Yang Berasosiasi 42f8d0f8
2 TAHUN 2015
24
Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, Vol. 1 No. 2 TAHUN 2015
25
Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, Vol. 1 No. 2 TAHUN 2015
hingga merata, biarkan olesan tersebut kering Adanya pertumbuhan pada tabung reaksi GB
karena udara. Setelah olesan benar-benar kering menunjukkan bakteri dapat memfermentasikan
kemuadian lalukan kaca objek tersebut beberapa glukosa yang ditandai dengan terbentuknya
kali di atas nyala api sampai kaca objek terasa gelembung.
agak panas bila ditempelkan pada punggung 3. Penerapan Postulat Koch (Uji
tangan. Kemudian ditetesi dengan larutan kristal Patogenisitas)
ungu (Gram A), dan didiamkan selama satu Uji patogenisitas digunakan untuk
menit, kemudian cuci menggunakan aquades mengkonfirmasi apakah bakteripatogen yang
pada botol semprot dan dikeringkan. Selanjutnya berhasil diisolasi dari makro alga yangsakit
ditetesi dengan larutan iodium (Gram B) dan mampu menginfeksi kembali makro alga yang
dibiarkan selama 2 menit, dicuci menggunakan sehat dengan gejala yang sama.
aquades pada botol semprot dan dikeringkan. 4. Penyajian Data
Kemudian ditetesi dengan larutan etanol 95% Data disajikan dalam bentuk gambar
(Gram C) selama 30 detik, dicuci menggunakan dan tabel, kemudian dianalisis menggunakan
aquades pada botol semprot dan dikeringkan. metode deskriptif, yaitu dengan
Setelah itu ditetesi dengan larutan safranin mendeskripsikan atau menggambarkan data-data
(Gram D) atau zat penutup dan didiamkan yang diperoleh selama proses penelitian secara
selama 30 detik, kemudian dicuci menggunakan jelas yang didukung dengan kajian pustaka
aquades pada botol semprot dan dikeringkan.
Selanjutnya diamati dengan menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
mikroskop pada pembesaran kuat (Waluyo, 1. Isolat Bakteri yang Berasosiasi dengan
2010). Indikasi pewarnaannya yaitu bakteri Kappaphycus alvarezii Bergejala Ice-ice
gram positif akan berwarna violet dan bakteri Hasil isolasi bakteri pada K. alvarezii
gram negatif akan berwarna merah. Dicatatdan bergejala ice-ice yang diambil dari budidaya
difoto bentuk dari sel bakteri tersebut apakah makro alga di teluk Bumbang Lombok Tengah
bulat (coccus), batang (basil), maupun yaitu diperoleh 28 isolat bakteri. Isolat bakteri
bergelombang (spiral). tersebut memiliki karakter morfologi yang
c. Reaksi Biokimia Isolat BakteriMedia berbeda-beda yang disajikan dalam tabel 1.
TCBS (Thiosulphate Citrate Bile-Salts Namun, ke-28 isolat bakteri yang diperoleh
Sucrose) Agar belum bias dipastikan genus maupun spesiesnya,
Bakteri ditumbuhkan pada media TCBS karena untuk bias memastikan keduanya harus
dilakukan dengan menggoreskan isolat bakteri melakukan lebih banyak uji-uji biokimia. Pada
(telah diisolasi sebelumnya) pada cawan Petri. penelitian ini, hasil isolasi bakteri ditulis dalam
Cawan diinkubasi pada inkubator pada suhu bentuk kode, seperti K1,K2, K3, dan seterusnya
Û& VHODPD MDP 'LDPDWL warna koloni dan sampai k28.
perubahan warna yang terjadi pada media. Arisandi & Farid (2014) menyatakan
Media MacConkey Agar bahwa, bakteri yang dapat diisolasi dari makro
Bakteri ditumbuhkan pada media MacConkey alga yang bergejala ice-ice adalah
Agar (MCA) dengan metode gores. Diinkubasi Pseudoalteromonas gracilis, Pseudomonas spp.,
SDGD VXKX Û& VHODPD MDP 'LDPDWL warna dan vibrio spp. Darmayati (2010) telah
koloni yang tumbuh. melakukan uji patogenesitas 8 isolat terhadap K.
Uji Katalase alvarezii, menunjukkan bahwa 5 isolat dapat
Uji katalase dilakukan dengan menimbulkan gejala ice-ice. Bakteri tersebut
menempatkan satu ose koloni pada kaca obyek adalah Bacillus cereus, Vibrio granii, V.
NHPXGLDQ WHWHVNDQ í K\GURJHQ SHURNVLGD agarliquefaciens, Pseudomonas nigrifaciens, dan
amati terbentuknya gelembung untuk hasil P.fluorescens. B. cereus memiliki daya
positif dan tidak terbentuk gelembung untuk patogenitas tertinggi.
hasil negatif. 2. Karakterisasi Parsial Isolat Bakteri
Uji Glukosa Pengamatan morfologi Koloni
Uji glukosa dilakukan dengan cara Berdasarkan hasil pengamatan morfologi
memindahkan sebanyak 1 ose dari tiap koloni ke koloni pada media marine agar (MA) ke-28
media Glucose Broth (GB) dalam tabung reaksi koloni bakteri memiliki berbagai bentuk, warna,
dan diinkubasi pada suhu 280C selama 24 jam. tepian (margin), elevasi, permukaan, dan
26
Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, Vol. 1 No. 2 TAHUN 2015
ukuran. Bentuk koloni bulat memiliki jumlah gram positif dan gram negatif menunjukkan
yang dominan dengan warna yang beragam bahwa adanya perbedaan struktur dinding sel
yaitu kuning, putih, abu, bening, dan krem. antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakteri gram
Koloni dengan tepian entire lebih dominan positif memiliki struktur dinding sel dengan
dibandingkan tepian koloni undulate, lobate, dan kandungan peptidoglikan yang tebal sedangkan
curled dengan permukaan koloni ada yang halus bakteri Gram negatif memiliki struktur dinding
dan ada yang kasar. Untuk lebih lengkapnya sel dengan kandungan lipid yang tinggi (Lay,
hasil tersebut disajikan dalam bentuk tabel 1 1994).
sebagai berikut. Pewarnaan Gram selain untuk uji Gram
Tabel 1Jumlah dan Morfologi Koloni positif dan Gram negatif pada bakteri, juga
Isolat Bakteri yang berasosiasi dengan K. dilakukan untuk pengamatan morfologi sel
alvarezii bergejala ice-ice. bakteri. Berdasarkan hasil pengamatan
morfologi sel dari 28 isolat diperoleh bakteri
bentuk bacil 20 isolat (71.43%) dan bentuk
coccus 8 isolat (28.57%) (Tabel 2). Kehadiran
bakteri berbentuk bulat (coccus) pada K.
alvarezii kemungkinan disebabkan karena
bakteri ini tidak memiliki alat gerak sehingga
untuk mempertahankan hidup dengan cara
melekatkan diri pada suatu benda yang terdapat
di perairan. Hal ini didukung oleh pernyataan
Hutching dan Saenger (1987) dalam Jaelani
(2014) menyatakan bahwa kebanyakan bakteri
coccus terikat atau bergabung sesamanya untuk
membentuk permukaan yang kuat (solid) karena
Reaksi Gram dan Pengamatan Morfologi Sel adanya bahan berlendir sehingga sel-sel saling
Pewarnaan Gram dilakukan untuk terikat. mengakibatkan bakteri dapat hidup pada
mengelompokkan bakteri menjadi 2 yaitu alga, rumput laut, lamun, dan karang. Bakteri
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. bentuk bacil dapat hidup di perairan karena
Pada pewarnaan Gram, hasil yang diperoleh memiliki flagel yang digunakan sebagai alat
ditentukan dari komposisi dinding sel pada gerak. Sidharta, (2000) menyatakan flagellum
bakteri. Hasil Pewarnaan Gram isolat bakteri memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi
disajikan dalam tabel 2 berikut ini. lingkungan yang menguntungkan atau
Tabel 2 Komposisi Bakteri yang Berasosiasi menghindar dari lingkungan yang merugikan
Dengan K. alvarezii Bergejala Penyakit Ice-ice bagi kehidupannya.
Berdasarkan Uji Gram Reaksi Biokimia Isolat Bakteri
Karakterisasi biokimia terhadap ke-28
isolat bakteri bertujuan untuk memudahkan
menyamakan karakter ketika dilakukan
karakterisasi ulang isolat bakteri yang mampu
menyebabkan gejala ice-ice pada uji postulat
Koch.
Hasil Pengamatan pewarnaan Gram Tabel 3 Hasil Aktivitas Biokimia Isolat Bakteri
(Tabel 2) menunjukkan 26isolat bakteri bersifat yang Berasosiasi dengan K. alvarezii bergejala
Gram positif dandua isolat lainnya bersifat Gram ice-ice
negatif. Bakteri gram positif pada pewarnaan
Gram berwarna ungu disebabkan kompleks zat
warna kristal violet-yodium tetap dipertahankan
meskipun diberi larutan alkohol, sedangkan
bakteri gram negatif berwarna merah sebab
kompleks tersebut larut pada saat pemberian
larutan alkohol sehingga mengambil warna
merah safranin. Perbedaan warna pada bakteri
27
Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, Vol. 1 No. 2 TAHUN 2015
28
Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, Vol. 1 No. 2 TAHUN 2015
yang diperlihatkan adalah pertumbuhan yang pada media TCBS dan berwarna pink pada
lambat, terjadinya perubahan warna menjadi media MCA, uji katalase positif, uji glukosa
pucat dan pada beberapa cabang menjadi putih positif. Dengan demikian, dapat dinyatakan
dan membusuk (Arisandi et al., 2011). bahwa isolat K25 adalah bakteri patogen
Stress yang diakibatkan perubahan kondisi penyebab penyakit ice-ice pada K. alvarezii
lingkungan yang mendadak yaitu perubahan yang dibudidayakan di Teluk Bumbang pulau
salinitas, suhu air dan intensitas cahaya, Lombok.
merupakan faktor utama yang memacu
timbulnya penyakit ice-ice. Ketika rumput laut KESIMPULAN
mengalami stress akan memudahkan infeksi Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
patogen. Pada keadaan stress, rumput laut penelitian ini adalah terdapat 28 isolat bakteri
(misalnya: Gracilaria, Eucheuma atau yang berasosiasi dengan Kappaphycus alvarezii
Kappaphycus) akan membebaskan substansi yang bergejala ice-ice. Hasil uji patogenesitas
organik yang menyebabkan thallus berlendir dan ke-28 isolat tersebut diperoleh satu isolat bakteri
merangsang bakteri tumbuh melimpah. Kejadian yang mampu menyebabkan gejala ice-ice yaitu
penyakit ice-ice bersifat musiman dan menular isolat K25.
(Arisandi & Farid, 2014).
Largo et al., (1999) menjelaskan DAFTAR PUSTAKA
mekanisme infeksi bakteri pada K. alvarezii Aris, Muh.. 2011. Identifikasi, patogenisitas
sehingga dapat menimbulkan gejala ice-ice. bakteri dan pemanfaatan gen 16s-rrna
Bakteri menempel pada makro alga yang stress, untuk deteksi penyakit ice-ice Pada
selanjutnya berkembang biak pada dinding sel budidaya rumput laut (Kappaphycus
dengan memanfaatkan polisakarida (karagenan) alvarezii). Tesis. IPB.
sebagai medianya atau sumber karbonnya.
Setelah dua sampai tiga hari kemudian bakteri Aris, M., Sukenda, Enang, H., M.F. Sukadi, M.
masuk ke dalam jaringan sampai pada lapisan Yuhana. 2013. Identifikasi Molekuler
medulla dengan cara menghidrolisa enzim Baketri Patogen dan Desain Primer
karaginase (Lin dalam Yulianto & Mira, 2009), PCR. Budidaya Perairan September
akibatnya warna thallus menjadi pucat/putih, 2013 vol.1 No. 3:43-50.
jaringan lembek serta thallus mudah terputus. Arisandi, A., dan Farid, A. 2014. Dampak
Selain itu, Musa & Wei (2008) dalam Arisandi Faktor Ekologis Terhadap Sebaran
et al., (2011) menyatakan bahwa infeksi bakteri Penyakit Ice-ice. Program Studi Ilmu
dapat berpengaruh terhadap jaringan dan sel Kelautan Fakultas Pertanian
makro alga, sebab menurut Hamoda (1995) Universitas Trunojoyo. Jurnal
dalam Arisandi et al., (2011) beberapa bakteri Kelautan Volume 7, N0. 1, April 2014
memiliki kemampuan menghasilkan enzim ISSN: 1907-9931.
ekstraseluler yang dapat diekskresikan ke luar Darmayati, yeti. 2010. Bakteri Phatogenik
selnya, sehingga mampu mendegradasi senyawa penyebab Penyakit pada rumput laut
organik yang terdapat pada lingkungan tempat kappaphycus alvarezii (Doty, 1986),
tumbuhnya, seperti dinding sel thallus makro (Eucheuma
alga. Lakitan (2011) menyatakan bahwa, cottonii)http://www.sidik.litbang.kkp.g
dinding sel tanaman mempunyai fungsi utama o.id/index.php/searchkatalog/byId/130
sebagai pelindung dan rangka sel, sehingga 9 [Diakses 13 agustus 2014 (08:44)].
apabila dinding sel mengalami kerusakan atau Darmayati, Y.A., Hatmanti, N., Farida dan
terdegradasi maka dapat mengakibatkan Surahman. 2001. Studi Hama
terjadinya perubahan bentuk sel. Penyakit. Laporan Akhir Penelitian
Karakterisasi ulang yang telah dilakukan Pengembangan bibit unggul Rumput
terhadap bakteri yang positif menyebabkan Laut, Pengelolaan Kualitas Air Serta
gejala ice-ice menunjukkan bahwa, isolat bakteri Hama dan Penyakitnya. Proyek
tersebut memiliki karakter yang sama dengan Penelitian, Pengembangan dan
isolat K-25 yaitu bentuk koloni bulat, ukuran Pemanfaatan Sumberdaya Laut Dalam.
sedang, permukaan halus, tepian rata, Gram Pusat Penelitian Oseanografi ±LIPI
positif bentuk bacil, koloni berwarna kuning Jakarta.
29
Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, Vol. 1 No. 2 TAHUN 2015
30