html
CALONMANEJER.COM
×
Cari
Home › Manajemen SDM
Tugas
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
“PENILAIAN KINERJA PEGAWAI”
OLEH
MUZA ISLAN
JURUSAN MANAJEMEN
FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian evaluasi kinerja tersebut disajikan dalam bentuk Laporan Kinerja (LKj) adalah
ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun
berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (ketentuan Pasal 1
angka 3 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah jo. Pasal 1 angka 11 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaporan kinerja untuk memberikan informasi kinerja oknum PNS yang terukur
kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya
perbaikan berkesinambungan.
· Perka BKN no. 01 tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP no.46 tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja PNS.
o Pasal 75
Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan sistem
prestasi dan sistem karier.
o Pasal 76
1. Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat
unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta
perilaku PNS.
2. Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
o Pasal 77
1. Penilaian kinerja PNS berada di bawah kewenangan Pejabat yang Berwenang pada Instansi Pemerintah
masing-masing.
2. Penilaian kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didelegasikan secara berjenjang
kepadaatasan langsung dari PNS.
3. Penilaian kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat mempertimbangkan pendapat rekan
kerja setingkat dan bawahannya.
4. Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada tim penilai kinerja PNS.
5. Hasil penilaian kinerja PNS digunakan untuk menjamin objektivitas dalam pengembangan PNS, dan
dijadikan sebagai persyaratan dalam pengangkatan jabatan dan kenaikan pangkat, pemberian
tunjangan dan sanksi, mutasi, dan promosi, serta untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.
6. PNS yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja dikenakan sanksi administrasi
sampaidengan pemberhentian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
o Pasal 78
Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal
77 diatur dengan Peraturan Pemerintah
BAB II
METODE PENILAIAN
· Penyelesaian Pekerjaan
Aspek ini menilai kemampuan seorang pegawai menyelesaikan tugas yang di amanahkan dengan
baik.
· Skill dan Keahlian
Aspek ini menilai keterampilan dan keahlian seorang pegawai sehingga memudahkan dalam
menyelsaikan pekerjaan.
· Jiwa kepemimpinan
Aspek ini menilai kemahiran atau kemampuan seorang pegawai dalam proses pengambilan
keputusan.
Kedisiplinan dalam kerja memuat kepatuhan terhadapan jadwal yang ditetapkankan ole lembaga
pemerintah.
Aspek ini menilai kemampuan karyawan menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa harus menunggu
instruksi dari pemimpin.
Kejujuran saat bekerja sangat diperlukan, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pemimpin
terhadap pegawai.
Kecepatan dan ketepatan waktu dalam bekerja dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja.
Komitmen merupakan bukti kesungguh sungguhan pegawai dalam bergabung dalam organisasi.
· Kerja Sama
Dalam organisasi, kerja sama anggota organisasi sangat penting hal ini dapat berpengaruh terhadap
tercapainya tujuan dan visi misi organisasi.
Dalam melakukan penilain kinerja Pegawai Negeri Sipil dengan berdasarkan pada beberapa
aspek. Penilaian dilakukan oleh pemimpin instansi PNS di kecamatan A. Penilaian di lakukan
terhadap kinerja PNS dalam jangka waktu satu tahun.
3 Jiwa kepemimpinan
Kuisioner yang telah dibuat akan disebarkan kepada sepuluh (10) Pegawai Negeri Sipil di
kecamatan A. Kesepuluh orang ini lebih spesiknya yaitu:
· Andri · Sari
· Aldo · Suci
· Ivan · Karim
· Ciwang · Adi
· Rida · Ati
BAB III
PEMBAHASAN
RELATED:
3 Jiwa kepemimpinan 78 60 80 50 55
Bobot 75 72 76 75 75
Bobot 85 75 78 81 82
(setelah dibulatkan)
3.2 Analisis Kinerja
· Andri
Dari hasil evaluasi Andri memperoleh bobot 75, Artinya Andri memiliki kinerja yang cukup
baik. Dari hasil pengisian kuisioner andri memiliki nilai tertinggi pada aspek Penilaian “kecepatan dan
ketepatan dalam bekerja” yaitu 89. Dan Andri memperoleh nilai terendah pada “aspek tanggung
jawab organisasi”.
· Aldo
Dari hasil evaluasi Aldo memperoleh bobot 72, artinya Aldo masing tergolong pegawai yang
memiliki kinerja cukup baik. Dari hasil pengisian kuisioner Aldo memiliki nilai tertinggi pada aspek
“Komotmen terhadap organasasi” dan memperoleh nilai terendah pada aspek “Skill dan Keahlian”.
Dalam hal ini Aldo memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi, namun skillnya kurang dalam
melaksanakan tugas yang diamanahkan.
· Ivan
Dari hasil evaluasi kinerja Ivan memperoleh bobot 76, artinya Ivan memilik kinerja yang
cukup baik. Ivan mendapat nilai tertinggi pada aspek “skill dan kemandirian dalam bekerja” yaitu 95.
Ivan memperoleh nilai terendah pada aspek “komitmen terhadap organisasi” yaitu 55. Ivan memiliki
jiwa kepemimpinan dan kedisplinan yang baik.
· Ciwang
Dari hasil pembobotan evaluasi kinerja Ciwang memperoleh bobot 75. Artinya Ciwang masih
tergolong pegawai yang memenuhi kinerja cukup baik. Dari hasil pengisian kuisioner Ciwang
memiliki nilai terendah pada aspek “Kepemimpina dan penyelesaian pekerjaan” yaitu 50 dan 55.
Tetapi dia memiliki nilai tertinggi dalam aspek “kerja sama dan kejujuran dalam bekerja.
· Rida
Dari hasil evaluasi kinerja pegawai Rida memperoleh bobot kinerja 75. Artinya Kinerja Rida
masih tergolong baik. Rida memperoleh nilai tertinggi pada aspek “ penyelesaian pekerjaan dan
tingkat kesalahan dalam bekerja”. Rida memperoleh nilai terendah pada aspek “kepemimpinan dan
kedisiplinan”. Jadi dapat diambil kesimpulan Ridan sangat baik dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan tingkat kesalahan yang kurang, namun dia memiliki kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan
yang kurang.
· Sari
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Sari mendapat bobot 85, artinya sari termaksud pegawai
yang memiliki kinerja baik. Sari mendapat nilai tertinggi pada aspek “Kedisiplinan dan kerja sama
dalam organisiasi”. Dari aspek aspek lain memperoleh rata rata nilain 82.
· Suci
Berdasarkan evaluasi kinerja Suci memperoleh bobot 75, Artinya Suci memiliki kinerja yang
cukup bagus. Kinerja yang paling menonjol dan mendapat penilain yang baik pada aspek
“penyelesaian pekerjaan”.
· Karim
Dari data evaluasi kinerja Karim memperoleh bobot 78, artinya dia masih tergolong pegawai
yang memiliki kinerja cukup baik. Kesalahan dalam menyelasaikan sangat kurang, selain itu dia
memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap organisasi.
· Adi
Dari hasil evaluasi kinerja Adi memperoleh bobot 81, artinya adinya termaksud pegawa
dengan kinerja yang baik. Nilai tertingi dia peroleh dalam aspek kejujuran dan kepemimpinan”
· Ati
Dari hasil evaluasi kinerja Adi memperoleh bobot 82, artinya adinya termaksud pegawa dengan
kinerja yang cukup baik. Nilai tertingi dia peroleh dalam aspek kejujuran, kepemimpinan dan
komitmen organisasi ”. Ati memperoleh Penilaian terendah pad aspek “penyelesaian pekerjaan”
yaitu dengan bobot 55.
3.4 Kesimpulan
Dari hasil Penilaian kinerja 10 pegawai negeri sipil di kecamatan A maka dapat disimpulkan.
· Pegawai negeri sipil di kecamata A, sebagian besar rata rata memiliki kinerja cukup baik yaitu
sekitar 60% dan pegawai dengan kinerja baik sekitar 40%.
· Aspek Penilaian yang memiliki bobot tingga pada setiap pegawai terdapat pada aspek “tidak
membuat kesalahan saat bekerja dan aspek kecepatan dan ketepatan dalam bekerja.
· Pegawai yang memiliki kinerja terbaik adalah Sari dengan bobot 85 dan pegawai dengan kinerja
rendah adalah Aldo.
Labels
About
Contact
Privacy Policy
Disclaimer
Copyright 2019 Calonmanejer.com