Anda di halaman 1dari 3

Nama kelompok:

Anggi Fitriyani (20180510209)

Desi Sriwahyuni (20180510006)

Nur Oktaviani (20180510280)

Restu Alya Hanif (20180510087)

Reza Andianingsih (20180510040)

Tri Vebrianti (20180510086)

Too Big To Fail merupakan film berlatar belakang krisis keuangan Agustus hingga Oktober 2008 di
Amerika Serikat dikenal dengan istilah subprime mortgage, film ini menceritakan langkah-langkah
Menteri Keuangan AS Henry Paulson (yang diperankan William Hurt) dan Ketua The Fed/Federal Reserve
Ben Bernanke (Paul Giamatti). Dimulai dengan cuplikan laporan berita tentang krisis industri hipotek dan
penjualan paksa Bear Stearns yang bermasalah kepada JPMorgan Chase, dengan jaminan the Fed.

Setelah menyelesaikan masalah Bear Stearns, masalah baru justru muncul pada sebuah lembaga
keuangan raksasa yang sudah berdiri sejak 1847 yakni Lehman Brothers. Berbagai langkah diambil
termasuk atas bantuan Menteri Keuangan menyarankan menjual sahamnya ke Waren Buffet, CEO Dick
Fuld (James Woods) justru menolak menjual saham meskipun sedang terkoreksi turun. Juga enggan
memecat COO Joe Gregory dan CFO Erin Callan yang sudah menjerumuskan perusahan kepada ambang
kehancuran. Pada akhirnya mengangkat Bart McDade sebagai Presiden dan COO baru. McDade
menegosiasikan kesepakatan dengan investor Korea, tetapi kesepakatan gagal ketika Dick Fuld menyela
negosiasi dan mencoba meyakinkan Korea bahwa mereka meremehkan aset beracun real estat, investor
Korea merasa tersinggung dengan perilaku Dick Fuld.

Paulson bersikeras bahwa pemerintah tidak akan melakukan Bailout tetapi memilih mencari pembeli
yang paling menjanjikan untuk Lehman, Bank of America atau Barclays. Atas bantuan Ketua the Fed,
Paulson dan Presiden The Fed New York mengumpulkan para pemimpin bank terbesar, CEO Goldman
Sachs, CEO JPMorgan Chase, CEO Morgan Stanley, CEO Merrill Lynch dan CEO Citigroup, Dalam
pertemuan itu Paulson membuat kelompok diskusi group membagi menjadi 3 kelompok, kelompok
pertama menilai asset bermasalah Lehman, kelompok kedua menyusun struktur agar bank-bank
tersebut bisa berinvestasi di Lehman, kelompok ketiga menyusun laporan penutup mencegah dampak
apabila Lehman bangkrut.
Selama istirahat Paulson mendapatkan laporan Lehman memiliki $70 milyar asset yang bermasalah
tanpa jaminan. Sehingga CEO Merrill Lynch menghubungi Bank of America sebagai gantinya dan
disetujui oleh Paulson. Dengan Bank of America membeli Merrill Lynch, satu-satunya pembeli Lehman
yang tersisa adalah perusahaan Inggris Barclays

Namun sayangnya kesepakatan Antara Lehman dan Barlcays, tidak mendapatkan persetujuan dari
Regulator perbankan Inggris, lobi kepada Menteri Keuangan Inggris juga mengalami kebuntuan, mereka
tidak mau “mengimpor penyakit kanker ke Inggris” demi menjaga stabilitas. Kemudian Pemerintah
mengumumkan melalui SEC bahwa Lehman Brothers bangkrut. Sementara itu, perusahaan asuransi AIG
juga mulai mengalami kegagalan.

Runtuhnya Lehman mempengaruhi seluruh pasar keuangan, dan pasar saham jatuh bebas. CEO
Blankfein dan CEO General Electric memberi tahu Paulson bahwa mereka tidak dapat melakukan bisnis
serta Menteri Keuangan Prancis Christine Lagarde memperingatkannya Paulson agar tidak boleh
membiarkan AIG gagal seperti Lehman, karena akan berdampak langsung ke Eropa. Kemudian beberapa
kebijakan krusial saat itu diputuskan diantaranya sebagaia berikut:

Paulson berencana mengembil alih AIG 80% saham kepemilikan karena AIG memiliki jaminan pesawat,
kontruksi, asuransi jiwa 80 juta orang senilai $1.9 trilyun termasuk asuransi para veteran dan pensiunan
guru

Bernake berpendapat menggabungkan bank commercial menjadi bank umum yang diatur oleh the Fed
sehingga bisa menggunakan uang nasabah untuk membayar jaminan pemerintah (kebijakan diskonto),
Goldman Sach (punya managemen kuat) – Citigroup (citi punya capital), JP Morgan – Morgan Staenly.
paralel dengan itu,

Bernanke berpendapat bahwa Kongres harus mengesahkan undang-undang untuk mengizinkan


intervensi lanjutan oleh Fed atau Departemen Keuangan. Dengan ketersediaan kredit yang mengering,
rencana Paulson adalah membeli “aset beracun” dari bank untuk mengambil risiko dari pembukuan
mereka dan meningkatkan cadangan kas mereka senilai $700 milyar

Bernanke dan Paulson melobi Kongres, dengan Bernanke menekankan potensi kejatuhan yang lebih
buruk daripada Great Depresion jika mereka gagal bertindak. Paulson mengancam Senator AS dan
kandidat Presiden John McCain untuk tidak ikut campur dan memohon Ketua DPR Nancy Pelosi untuk
tidak mundur dari perundingan, opsi membeli “asset beracun” tidak mendapatkan persetujuan dari
kongres dalam sebuah voting.
Sedangkan Ben, US House Finance Comite berpendapat opsi meninggalkan suntikan modal langsung ke
bank sebagai satu-satunya pilihan mereka untuk menggunakan TARP untuk mendapatkan kredit
mengalir lagi. Karena isolasi mereka sedang bermasalah sehingga perlu diinvestasikan. Pengambili alihan
Pemerintah ini bersifat sementara, menjadi pemilik tanpa hak voting RUPS

Akhirnya bersama dengan Ketua FDIC Sheila Bair, Paulson memberi tahu bank-bank bahwa mereka akan
menerima suntikan modal wajib melalui pembelian saham preferen dengan bunga 5% selama lima
tahun dan 9% setelahnya, dengan pemberian modal diharapkan dapat menstabilkan dan
mengembalikan kepercayaan. Bank yang kuat akan menjadi pelindung bank yang lemah. Bank of
America mendapatkan $15 milyar, Bank NY Mellon $3 milyar, Citigroup $25 milyar, Golden Sachs $10
milyar, JP Morgan $25 milyar, Marril Lynch $10 milyar, Morgan Staenly $10 milyar, State Street $2
milyar, Wells Fargo $25 milyar, Bank-bank akhirnya setuju.

Namun beberapa staf Paulson menyesalkan keputusan itu bahwa pihak-pihak yang menyebabkan krisis
diizinkan untuk menentukan aturan-aturan bagaimana mereka harus menggunakan miliaran dolar
dengan mengatasnamakan bahwa mereka sedang diselamatkan, tanpa aturan yang memadai akan
berpotensi terhadap moral hazard termasuk dana stabilitas sebagaian nantinya justru digunakan untuk
membayar bonus managemen level

Sebuah epilog mencatat bahwa merger bank berlanjut setelah krisis dan bahwa sekarang hanya sepuluh
lembaga keuangan memegang 77% dari semua aset perbankan AS dan telah dinyatakan Too Big to Fail.

Anda mungkin juga menyukai