Anda di halaman 1dari 2

ASKEP BPH

A. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan
1. Kaji riwayat adanya gejala meliputi serangan, frekuensi urinaria setiap hari, berkemih
pada malah hari, sering berkemih, perasaan tidak dapat mengosongkan vesika urinaria,
dan menurunnya pancaran urine
2. Gunakan indeks gejala untuk menentukan gejala berat dan dampak terhadap gaya hidup
pasien.
3. Lakukan pemeriksaan rektal (palpasi ukuran, bentuk, dan konsentrasi) dan pemeriksaan
abdomen untuk mendeteksi distensi kandung kemih serta derajat pembesaran prostat.
Lakukan pengukuran erodinamik yang sederhana, uroflowmetry, dan pengukuran residual prostat,
jika diindikasikan.

Diagnosa Keperawatan
Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksiuretra ditendai dengan:
- DS: melaporkan berkemih tidak lancar serta urine menetes dan sering
- DO: inkontinensia, berkemih mendadak, nokturia, dan retensi urine.

Intervensi Keperawatan
Diagnosis keperawatan 1
Tujuan: Fasilitasi eliminasi urine
1. Jaga privasi dan waktu pasien untuk mengosongkan kandung kemih
2. Bantu kateter pasien dengan menggunakan guidwire atau melalui cystotomy suprapubik
sesuai indikasi:
a. Monitor asupan dan keluaran
b. Atur kepatenan kateter
3. Berikan obat sesuai pesanan dan monitor serta ajarkan pasien tentang efek samping:
a. Adrenergik blocker, hipotensi, hipotensi orthostastic, dan syncope (khususnya sesudah
pemberian dosis pertama); impoten; gangguan penglihatan; serta hipertensi rebound.
b.Finasteride (proscara), disfungsi hepatic, impoten, dan interferens dengan
pemeriksaan PSA.
c. Kaji dan ajarkan pasien mengenai hematuria dan tanda infeksi.
Pendidikan Pasien
1. Jelaskan kepada pasien mengenai tidak adanya pengobatan gejala komplikasi BPH,
retensi urine, cystitis, dan peningkatan gejala iritasi saat berkemih. Anjurkan agar pasien
melaporkan masalah ini.
2. Ajarkan pasien melakukan latihan kegel (kegle exercise) sesudah pembedahan untuk
membantu mengontrol saat berkemih:
- Kontraksi otot perineal jika berhenti berkemih atau plastis, tahan selama 10-15
menit, kemudian relaksasi.
- Ulangi selama 15 menit (satu kali); lakukan 15 kali setiap hari
3. Beri nasihat kepadda pasien bahwa gejala iritasi saat berkemih tidak segera hilang
sesudah penyembuhan obstruksi; gejala akan hilang sendiri
4. Beritahukan kepada pasien untuk menghindari hubungan intim, mengatur BAB, tidak
mengangkat benda berat, dan tidak duduk dalam jangka waktu yang lama selama 6-8
minggu sesudah operasi sebab dapat menyebabkan striktur uretra dan pertumbuhan
prostat kembali sesudah TURP (trans-urethral resection of the prostate)

Evaluasi
1. Mengeluarkan kencing adekuat tanpa urine residu
2. Menjelaskan prosedur pembedahan dan komplikasi
Tidak terjadi infeksi atau perdarahan abnormal.

Anda mungkin juga menyukai