Disusun Oleh :
FISIKA A 2020
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena,
yang atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah tentang Material Terbarukan yang Digunakan Untuk Membuat Produk
Pada Zaman Modern. Penulisan laporan ini bertujan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Rekayasa dan Desain.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Rekayasa dan Desain serta pihak lainnya yang telah memberikan referendum
sehingga Makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Baik dari segi tata bahasa, sistematika penulisan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan penulisan laporan kedepannya.
Harapan dari penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 20 Maret 2021
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3. Tujuan...............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Material Terbarukan.............................................................................................6
2.2 Material Bambu.....................................................................................................7
2.3 Manfaat Bambu......................................................................................................8
2.4 Konstruksi bambu..................................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................11
3.2 Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Isu pemanasan global bukan marak dibicarakan pada ranah penyebab dan
dampak yang terjadi, akan tetapi telah bergerak pada tindakan nyata yang tertuang
dalam sebuah disain atau tahap perencanaan yang merupakan tindakan efektif dan
tepat untuk dilakukan.
Menurut Berge (2009), bidang industri bangunan merupakan pelaku kedua
terbesar setelah bidang industri makanan yang menyumbang terjadinya
pemanasan global. Hal ini disebabkan penggunaan bahan material seperti material
beton, baja atau logam yang saat ini banyak digunakan baik untuk keperluan
elemen konstruksi seperti, balok, kolom, dinding maupun sebagai konstruksi atap.
Umumnya bahan material tersebut merupakan bahan material yang tidak
terbarukan (non renewable resources). Bahan-bahan tersebut dalam jangka waktu
yang tertentu akan habis dan efek yang ditimbulkan dengan penggunaan sumber
daya alam tersebut secara terus menerus dapat merusak alam itu sendiri, termasuk
banyak energi yang dikeluarkan pada saat pengambilan material, proses maupun
pelaksanaan konstruksi.
Solusi yang dapat ditawarkan adalah penggunaan material ekologis yang
merupakan pemenuhan aspek pada konsep green building. Bambu merupakan
alternatif penerapan material ekologis yang dapat diiterapkan. Penggunaan bambu
pada konstruksi bangunan diharapkan menjadi alternatif dalam pemenuhan aspek
pada konsep green building atau bangunan ramah lingkungan. Namun demikian,
potensi dan tantangan yang dihadapi pada material bambu juga perlu dikaji. Hal
ini sangat erat kaitannya dengan sustainability (kesinambungan) material bambu.
1.3. Tujuan
Selain sebagai tuntutan tugas kuliah, diharapkan melalui tulisan ini,
melalui contoh-contoh studi kasus yang akan dibahas, pengembangan material
bambu dalam bangunan arsitektur modern secara umum dapat semakin
dieksplorasi lebih baik lagi dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mendesain
dengan lebih kreatif. Dengan demikian, nantinya masyarakat tidak ragu apabila
akan menggunakan material bambu sebagai bahan utama pada bangunan, baik
bangunan pribadi maupun bangunan umum yang lebih memerlukan teknologi-
teknologi khusus. Sehingga secara tidak langsung masyarakat sudah turut
berpartisipasi dalam pengurangan pemanasan iklim dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Material Terbarukan
Pengertian sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang bisa
didaur ulang, dan dapat diperbarui serta terdapat dalam jumlah banyak. Saat ini
yang telah digunakan adalah energi dari biogas, air, angin, dan sinar matahari.
b) Air
Aliran air yang mengalir deras, misalnya yang ada pada sungai dan waduk,
dimanfaatkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai penggerak
turbinnya. Dengan gerakan turbin itu maka generator pun bergerak untuk
menghasilkan listrik. Aliran air termasuk sumber energi yang dapat diperbarui
atau terbarukan.
c) Angin
Angin yang bertiup kencang juga menjadi sumber energi terbarukan,
karena mudah diperoleh, tak terbatas dan tak habis-habis. Tenaga angin itu
dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin yang tersambung dengan turbin
penggerak generator. Generator tersebut menghasilkan listrik yang dapat
digunakan untuk banyak hal.
d) Panas bumi
Panas bumi atau geothermal adalah energi yang diambil dari inti bumi
yang sangat panas. Biasanya digunakan sebagai pembangkit listrik, dan terletak
dengan gunung berapi aktif.
e) Biomassa
Biomassa atau gas bio adalah energi yang berasal dari bahan organik yang
dihasilkan hewan dan tumbuhan. Yang sering dipakai adalah sisa-sisa limbah
jagung, tebu, kedelai, bambu, kelapa sawit, atau ikan laut.
Bambu terus berkembang biak dengan rhizom (akar yang menjadi tunas baru).
Akar bambu menjalar di lapisan permukaan tanah atas. Bambu mereduksi
kemungkinan erosi, jadi cocok ditanam di kemiringan permukaan tanah untuk
menghindari bencana longsor.
Akar bambu menyerap polutan tanah dan memperbesar cadangan air. Di
sempadan sungai, keberadaan rumpun bambu akan menjernihkan air. Akar
bambu bisa dipetik menjadi sumber pangan.
Ekspor bambu sebagai substitusi kayu ke eropa bisa menepis hambatan
persyaratan ecolabelling atau tingkat keramahan terhadap ekologi karena
ketika tidak dimanfaatkan bambu akan membusuk dan melepas emisi.
Bambu bisa menjadi bahan baku tisu, kertas, dan tekstil. Tisu dari bambu
tidak mudah sobek. Ada kaus kaki dan celana dalam berbahan 95% bambu.
Tekstil bambu itu lembut, dingin, tipis, dan kuat. Bambu dapat diolah menjadi
fiber atau serat. Tak ubahnya biji plastik, fiber bambu mudah dibentuk.
Bambu memiliki kekuatan yang dapat dipersaingkan dengan baja.
Dikarenakan kelenturan dan kekuatannya yang tinggi, struktur bambu juga
merupakan bangunan tahan gempa.
Atap adalah bagian bagian paling atas dari bangunan yang melindungi
bangunan dan juga penggunanya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mendesain atap, tergantung dari luas ruang yang harus dilindungi, bentuk dan
konstruksi yang akan digunakan, dan lapisan atap yang digunakan (Frick,
2004). Elemen-elemen yang terdapat pada atap adalah kuda-kuda, peran
(gording), kasau (usuk), reng, dan talang air.
Selain Desain Arsitektur ada juga Desain Interior dari Material Bambu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemanfaatan bambu sebagai material utama dalam bangunan bergantung dari
fungsi dan konsep perencanaan dari bangunan itu sendiri. Hal ini berhubungan
dengan desain dari struktur bambu yang akan diperlakukan sebagai berikut:
Music Ana Ardhi. & Lendya Mari A February Any. Dkk. 2015. Material
Bambu Sebagai Kontruksi Pada Great Hall Eco Campus Outward
Bound I Indonesia. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional