LP PNC Tommy
LP PNC Tommy
Oleh :
rahim bayi baru lahir. Dengan faktor- faktor insensial persalinan, proses
persalinan itu sendiri, kemauan persalinan, adaptasi ibu dan bayi, proses
keperawatan baik pada wanita maupun pada keluarga (Alden, 2004). Post
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berahir ketika
alat–alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau
minggu (42 hari) setelah itu, dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu setelah
melahirkan anak ini disebut puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi
bayi. Puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
pasca persalinan yang berkualitas harus terselenggara pada masa itu untuk
Masa puerperium atau masa nifas (post partum) adalah jangka waktu 6
Ada beberapa adaptasi fisiologi pada ibu nifas yaitu, antara lain :
1. Involusio uterus
alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Fundus uteri
berkurang tetapi sesudah 2 hari ini uterus mengecil dengan cepat sehingga
padahari ke-10 tidak teraba dari luar. Setelah 6 minggu tercapainya lagi
2. Serviks
rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari
3. Payudara
4. Sistem Urinary
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2-8 minggu, tergantung
dilalui (3) besarnya tekanan kepala yang menekan pada saat persalinan.
5. Sistem gastrointestinal
dan masa nifas, dimana pada masa ini terjadi penurunan konsentrasi ion
6. Sistem muskuloskeletal
e) Diastasis rekti
7. Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Pada hari pertama dan kedua lochea rubra atau lochea
cruenta, terdiri atas darah segar bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel-
a) Lochea Rubra (cruenta) : Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban,
c) Lochea Serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari
berbau busuk.
darah yang banyak. Bila pembuluh darah yang besar, tersunbat karena
kiri.
biasanya akan pulih kembali dalam 6 minggu. Pada wanita yang asthenis
dinding perut di garis tengah terdiri dari perineum, fascia tipis dan kulit.
Tempat yang lemah dan menonjol kalau berdiri atau mengejan (Suherni,
2009).
a) Suhu tubuh :
b) Nadi : Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi akan lebih cepat dari
darah tinggi atau rendah karena terjadi kelainan seperti perdarahan dan
preeklamsia.
kali per menit. Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau
normal. Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat,
11. Endometrium
Adaptasi psikologis post partum menurut teori rubin dibagi dalam 3 periode
1. Periode Taking In
a) Berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan
secara berulang-ulang
pemulihan
merawat bayi
terdekat
d) Saat ini merupakan saat yang baik bagi ibu untuk menerima berbagai
penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya. Dengan begitu ibu dapat
tubuhnya, misalkan buang air kecil atau buang air besar, mulai belajar
untuk mengubah posisi seperti duduk atau jalan, serta belajar tentang
3. Periode Letting Go
Dalam masa nifas ini penderita memerlukan perawatan dan pengawasan yang
dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah nanti keluar dari
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
1. Mobilisasi
perut selagi menarik nafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke
sebanyak 5 kali.
2. Diet
vitamin yang cukup. Pil besi harus diminum minimal 40 hari pasca
4. Defekasi
Buang air besar harus dapat dilakukan 3-4 hari pasca persalinan, bila
tidak bisa maka diberi obat peroral atau perektal atau klisma.
5. Perawatan Payudara
c) Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
6. Laktasi
untuk diminum.
Tanda ASI cukup :
cukup.
1. Pengkajian
a) Pengkajian Fisik
- Tanda-tanda Vital
striae.
- Aktivitas sehari-hari.
-
b) Pengkajian Psikologis
libido.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada ibu nifas menurut Doenges, (2001) & (Bobak,
(2004)yaitu :
proses
persalinan.
adanyakonstipasi.
2 Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1 Pantau vital sign 1. Peningkatan suhu
infeksi keperawatan selama 3 x 24 dapat
berhubungan jam diharapkan tidak 2 Kaji daerah perineum dan mengidentifikasi
dengan laserasi dan terjadi infeksi dan vulva adnya infeksi
proses pengetahuan bertambah 2. menentukan adakah
persalinan. dengan criteria hasil : 3Kaji pengetahuan pasien tanda peradangan di
1 Klien menyertakan mengenai cara perawatan daerah vulva dan
perawatan bagi dirinya ibu post partum perineum
3. pasien mengetahui
2 Klien bisa 4Ajarkan perawatan vulva bagi cara perawatan vulva
membersihkan vagina bagi dirinya
pasien
dan perineumnya 4. Pasien mengetahui
secara mandiri cara perawatan vulva
5Anjurkan pasien mencuci bagi dirinya
tangan sebelum memegang 5. Meminimalkan
3 Perawatan pervagina daerah vulvanya
berkurang terjadinya infeksi
6. Mencegah terjadinya
6 Lakukan perawatan vulva infeksi dan
4 Vulva bersih dan tidak
memberikan rasa
inveksi
nyaman bagi pasien
5 Tidak ada perawatan
3 Resiko menyusui Setelah diberikan asuhan 1 Kaji pengetahuan paien 1. mengetahui tingkat
tidak efektif keperawatan selama 3 x 24 mengenai laktasi dan pengetahuan pasien
berhubungan jam diharapkan perawatan payudara dan untuk
dengan kurang mengetahui cara perawatan menentukan
pengetahuan cara payudara bagi ibu 2 Ajarkan cara merawat intervensi
perawatan menyusui dengan kroteria payudara dan lakukan cara selanjutnya
payudara bagi ibu hasil : brest care
menyusui. 1 Klien mengetahui cara 2. meningkatkan
perawatan payudara 3 Jelaskan mengenai pengetahuan pasien
bagi ibu menyusui manfaat menyusui dan dan mencegah
mengenai gizi waktu terjadinya bengkak
2 Asi keluar menyusui pada payudara
5 Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1 Mengkaji keadaan umum 1. menetapkan data
kekurangan volume keperawatan selama 3 x 24 pasien dan tanda-tanda dasar pasien untuk
cairan dan elektrolit jam diharapkan kebutuhan vital mengetahui
berhubungan cairan tercukupi dengan 2 Mengobservasi penyimpangan dari
dengan kehilangan criteria hasil kemungkinan adanya keadaan normal
darah dan intake ke 1 Menyatakan tanda-tanda syok 2. agar segera dilakukan
oral. pemahaman faktor 3 Memberikan cairan rehidrasi maksimal
penyebap dan perilaku intravaskuler sesuai jika terdapat tanda-
yang perlu untuk program tanda syok
memenuhi kebutuhan 3. pemberian cairan IV
cairan, seperti banyak sangat penting bagi
minum air putih dan pasien yang
pemberian cairan lewat mengalami difisit
IV. volume cairan
dengan keadaan
2 Menunjukkan umum yang buruk
perubahan karena cairan IV
keseimbangan cairan, langsung masuk ke
dibuktikan oleh pembuluh darah.
haluaran urine adekuat,
tanda-tanda vital stabil,
membran mukosa
lembab, turgor kulit
baik
6 Gangguan pola Setelah diberikan asuhan 1 Kaji tingkat kelelahan dan 1. persalinan/ kelahiran
tidur berhubungan keperawatan selama 3 x 24 kebutuhan untuk istirahat. yang lama dan sulit
dengan respon jam diharapkan istirahat Catat lama persalinan dan khususnya bila
hormonal tidur terpenuhi dengan jenis kelahiran terjadi malam
psikologis, proses kriteria hasil : meningkatkan tingkat
persalinan dan Mengidentifikaasikan 2 Kaji faktor-faktor bila ada kelelahan.
proses melelahkan. penilaian untuk yang mempengaruhi 2. membantu
mengakomodasi perubahan istirahat meningkatkan
yang diperlukan dengan istirahar, tidur dan
kebutuhan terhadap 3 Berikan informasi tentang relaksasi,
anggota keluarga baru. kebutuhan untuk tidur / menurunkan
Melaporkan peningkatan istirahat setelah kembali rangsang
rasa sejahtera istirahat ke rumah 3. rencana kreatif yang
memperoleh untuk
tidur dengan bayi
lebih awal serta tidur
lebih siang
membantu untuk
memenuhi kebutuhan
tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Dewi V.N, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika.