Anda di halaman 1dari 3

1.

Budaya akademik adalah merupakan sebuah bentuk dari budaya maupun sebuah bentuk dari
sikap hidup yang dimana akan selalu mencari berbagai macam bentuk kebenaran yang dilakukan
secara ilmiah dengan berbagai macam bentuk kegiatan akademik yang berada didalam
lingkungan dari masyarakat akademik yang mealkukan berbagai macam bentuk pengembangan
dari kebebasan untuk berfikir, keterbukaan, hingga berbagai macam bentuk pikiran kritis hingga
analitis, rasional serta objektif yang dilakukan oleh bagian dari masyarakat yang dimana
memiliki kemampuan akademik.

Ciri yang terdapat didalam perkembangan akan budaya akademik adalah :

-Sikap untuk lebih sering membaca

-Melakukan penambahan dari ilmu dan juga beragam macam wawasan

-Melakukan berbagai macam diskusi ilmiah

-Melakukan sebuah proses belajar dan juga mengajar

2.Berikut ini apresiasi atau penghargaan Al-Quran terhadap orang-orang yang berilmu
(berbudaya akademik:

a. Alloh meninggikan derajat orang yang berilmu seperti dalam firmannya:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. al-Mujâdilah: 11)

Jadi, ilmu yang disertai iman adalah ukuran derajat manusia.

b. Manusia diberi kesempatan menjadi pemimpin/ khalifah serta lebih tingginya kedudukan
manusia dari makhluk lain disebabkan karena ilmu yang dimiliki.

c. Untuk memperoleh petunjuk al-Qur’an bukan saja diperlukan ketaqwaan dan keimanan,
melainkan juga ilmu pengetahuan.

d. Allah melarang manusia untuk mengikuti sesuatu yang tidak ada ilmu tentangnya
sebagaimana Dia menegur Nabi Nuh ketia ia memohon sesuatu yang tidak ia ketahui.
e. Syaithan bahkan lebih takut kepada orang yang berilmu dibandingkan orang yang hanya ahli
ibadah.

Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau
suatu kelompok. Ada banyak ayat dalam Al-Quran yang memotivasi kita untuk memiliki etos
kerja. Berikut ini contoh ayat dalam Al-Quran yang menjadi petunjuk untuk meningkatkan etos
kerja:

a. Al-Mujadilah ayat 11

berisi perintah untuk memberikan kelapangan kepada orang lain dalam majelis ilmu dan juga
anjuran agar setiap muslim senantiasa bekerja keras, baik saat menuntut ilmu maupun mencari
nafkah.

b. Al-Jumu'ah ayat 10

Berisi perintah untuk menghentikan kegiatan seperti jual beli dan pekerjaan lain saat shalat
Jumat. Kemudian setelah solat selesai, manusia diperintahkan untuk kembali menuju
aktivitasnya dalam rangka mencari karunia Allah berupa ilmu pengetahuan, harta benda, dan
kesejahteraan.

3. Agama Islam yang berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits sebagai tuntunan dan pegangan bagi
kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur dalam segi ibadah saja melainkan juga
mengatur umat dalam memberikan tuntutan dalam masalah yang berkenaan dengan kerja.

Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup


selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.” Dalam ungkapan
lain dikatakan juga, “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, Memikul kayu lebih
mulia dari pada mengemis, Mukmin yang kuat lebih baik dari pada mukslim yang lemah. Allah
menyukai mukmin yang kuat bekerja.” Nyatanya kita kebanyakan bersikap dan bertingkah laku
justru berlawanan dengan ungkapan-ungkapan tadi.

Padahal dalam situasi globalisasi saat ini, kita dituntut untuk menunjukkan etos kerja
yang tidak hanya rajin, gigih, setia, akan tetapi senantiasa menyeimbangkan dengan nilai-nilai
Islami yang tentunya tidak boleh melampaui rel-rel yang telah ditetapkan al-Qur’an dan as-
Sunnah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

4. Dengan adanya kejujuran, seseorang akan memahami bahwa setiap pekerjaan adalah amanah
dan bagian dari ibadah. Suatu pekerjaan harus dilaksanakan secara tulus dan sepenuh hati, lalu
sebuah kejujuran membuat si pekerja menjauhi perbuatan tercela.

Kejujuran akan membuat orang percaya bahwa setiap pekerjaan selalu diawasi oleh Tuhan dan
akan membuat pekerjaan itu dianggapnya sebagai rahmat dariNYA dan harus diterima tanpa
mengeluh, tanpa syarat dan penuh integritas. Hal itu akan mendorong meningkatnya etos kerja
yang positif.

Saat secara moral semua pekerjaan dilaksanakan dengan benar dan penuh tanggung jawab
sebagai hasil dari tindak kejujuran, hal itu akan membuka peluang bagi kita untuk mendapatkan
kepercayaan memegang suatu amanah yang lebih tinggi dan membuka potensi bagi sebuah
keberhasilan.

5. Sikap adil dalam Islam adalah menempatkan segala sesuatu pada tempat yang semestinya
dengan tidak memihak atau berat sebelah.

Menurut istilah, adil adalah menetapkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau beberapa
masalah, untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama.
Dengan demikian keadilan berarti bertindak atas dasar kebenaran, bukan mengikuti kehendak
hawa nafsu.

Anda mungkin juga menyukai