Materi 3 Identitas Nasional Konsep Dasar PKN
Materi 3 Identitas Nasional Konsep Dasar PKN
IDENTITAS NASIONAL
Menurut Robertde Ventos, munculnya identitas nasional bangsa sebagai hasil interaksi faktor
historis ada 4 faktor penting :
1. Mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama dan sejenisnya.
2. Meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi.
3. Mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan
pemantapan system pendidikan nasional.
4. Meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternative melalui memori kolektif
rakyat.
Empat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam pembentukan identitas nasional bangsa
Indonesia yang telah berkembang dari masa sebelum mencapai kemerdekaan dari penjajahan
Negara lain.
C. Unsur - Unsur Identitas Nasional
Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu
merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan,
dan bahasa.
a) Suku Bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali
suku bangsa atau kclompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.
b) Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang
tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi
negara, tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan.
c) Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-
benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
d) Bahasa: merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai
sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan
yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Dari unsur-unsur identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3
bagian sebagai berikut:
1) Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara,
dan ldeologi Negara.
2) Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya".
3) Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam
suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan (agama).
Dengan memperhatikan konsep serta makna yang terdukung dalam Pancasila,maka nilai-nilai
sebagaimanayang menjadi dasar pencapaian tujuan bangsa Indonesia sebagaimana disebutkan
Supriatnoko(2008), mencakup nilai keimanan, ketaqwaan, keadilan, keberadaban, persatuan dan
keatuan, mufakat, dan kesejahteraan.
a. Nilai keimanan
Keimanaan adalah suatu sikap yang menggambarkan keyakinan adanya kekuatan
transidental di luar manusia yang disebut dengan Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.
b. Nilai ketaqwaan
Ketaqwaan merupakan sikap berserah diri, rela dan ikhlas kepada Tuhan yang Maha Esa
yang tercermin pada prilaku untuk melaksanakan perintah dan menjauhi segala laranganNya.
c. Nilai Keadilan
Keadilan pada sila ke dua adalah perwujudkan keadilan yang bersifat universal ditunjukan
kepada manusia di seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian bangsa-
bangsa di dunia dengan kedudukan dan martabat yang sama.
d. Nilai Keberadaban
Keberadaban adalah keadaan ynag menggambarkan setiapkomponen dalam kehidupan
bersama berpegang teguh pada peradapan yang mencerminkan nilai luhur budaya bangsa.
e. Nilai Persatuan dan Kesatuan
Persatuan dan kesatuan adalah keadaan yang menggambarkan masyarakat majemuk bangsa
Indonesia yang sangat beragam komponen dari suku bangsa, agama,adat istiadat,
kebudayaan, namun dalam keanekaragaman tersebut mampu membentuk suatu kesatuan
yang utuh.
f. Nilai Mufakat
Mufakat adalah suatu sikap terbuka untuk menghasilkan suatu kesepakatan bersama pada
kegiatan musyawarah. Kesepakatan sebagai hasil mufakat dalam musyawarah adalah
keputusan terbaik dalam suatu pengambilan keputusan karena keberhasilan dalambentuk
mufakat dapat menampung semua aspirasi yang berkembang, ssehingga tidak satupun
kelompok atau golongan tertentu yang merasa dirugikan karena aspiranya tidak tertampung
dalamkehidupan bersama.
g. Nilai Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah kondisi yang menggambarkan terpenuhinya kebutuhan kehidupan
individu atau keluarga dalam pergaulan kehidupan sehari-hari. Kesejahteraan seorang atau
keluarga sifatnya relatif , namun setidaknya kesejahteraan itu, secara pribadi dapat dirasakan
secara individu yang bersangkutan pada sisi lain orang lain melihat kehidupan nyata individu
atau keluarga tidak pernah terjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila yaitu: Ketuhanan, kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan serta Keadilan, dalam kenyataan secara objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia
sejak zaman dahulu kala sebelum mendirikan Negara. Dasar-dasar Negara bangsa Indonesia
sudah mulai Nampak pada abad ke-VII, ketika timbul kerajaan Sriwijaya di bawah wangsa
Syailendra di Palembang,kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur dan
kerajaan lain.
Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern menurut Yamin dirintis oleh para pejuang
kemerdekaan bangsa. Oleh karena itu akar-akar nasionalisme Indonesia juga merupakan unsur-
unsur identitas nasional, yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah
terbentuknya bangsa Indonesia.