Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ria Juniarti

Kelas : II e
Npm : 5019160
Mata Kuliah : Pendidikan Karakter
Program Studi : PGSD
Semester : II (Dua)
DosenPengampu : Eka Lokaria, M.Pd.Si.,

Soal :
1. Rencana pemerintah mengembangkan pendidikan karakter patut didukung
seluruh komponen bangsa termasuk sekolah dan perguruan tinggi. Pendidikan
yang mengembangkan karakter (bangsa) sangat dibutuh kan untuk membangun
bangsa Indonesia agar bangkit dari keterpurukan moral dan sosial yang
berdampak luas. Berbagai fenomena, seperti korupsi, markus, ketidak-adilan,
mutilasi, dan penggelapan pajak yang mengemukan akhir-akhir ini menunjukkan
ada nya kemerosotan moral yang sangat memprihatinkan bangsa Indonesia.
Ironisnya hal-hal itu justru dilakukan oleh orang-orang yang “terdidik”, yang
secara ekonomi berada,dan yang memiliki jabatan. Pertanyaan nya adalah:
a. Apakah pendidikan tidak mengembangkan karakter bangsa?
b. Seperti apakah pendidikan yang mengembangkan karakter?
c. Karakter apa saja yang perlu dikembangkan melalui pendidikan?
d. Bagaimana implementasinya di keluarga dan sekolah?
e. Bagaimana strategi pengembangan yang dapat dilakukan menilai karakter  b
erbasis penilaian otentik?

Jawaban :
1. a. Menurut saya, pendidikan sangat penting bagi karakter bangsa karena tanpa
adanya pendidikan seseorang tidak akan memiliki nilai-nilai karakter di dalam diri
mereka, karena perlu diketahui bahwasanya pendidikan itu pasti mencakup semua
nilai moral, karakter, norma dll. Dengan di bantu oleh pendidikan akan lebih
mudah seseorang untuk menanam dan membingbing jiwa kepemimpinannya,rasa
bertanggung jawab kepada penerus bangsa, terbentuknya manusia yang
mempunyai karakter baik dan pastinya akan lebih mudah paham dengan nilai-nilai
kebudayaan dan kebangsaan .
b. Pendidikan yang dapat mengembangkan karakter yaitu:
- Mengajarkan nilai moral pada setiap pembelajaran , misalnya saat
mengajarkan matematika guru tidak hanya sekedar memberikan rumus dan
juga pengajaran pada siswa.tetapi juga bisa mengajarkan kepada siswa nilai
kehidupan seperti bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah dengan
banyak cara.
- Mengajarkan sopan santun , mungkin hal ini terdengar sederhana tetapi hal
ini merupakan hal penting yang layak diajarkan di setiap jenjang pendidikan
diajarkan kepada siswanya untuk selalu menjaga sikap dan mengetahui
mana yang benar dan salah.
- Memberikan kesempatan siswa belajar menjadi pemimpin , saat ini
mempunyai karakter memimpin merupakan hal yang untuk dimiliki karena
dengan cara itu pendidik bisa membantu siswanya untuk melatih jiwa
kepemimpinannya, contoh sederhana dengan cara membuat tugas kelompok
dan memastikan setiap kelompok mempunyai kesempatan sebagai ketua
kelompoknya.
c. – Sikap peduli sesama, dengan adanya sikap peduli yang melekat dalam diri
anak sejak dini maka akan membuat karakter anak tersebut baik walaupun dia
sedang merasa kesulitan pasri akan ada yang mau membantunya.
- Rasa cinta tanah air , karakter nasionalisme ini dapat ditanamkan melalui
contoh upacara bendera. Dengan ditanamkan sikap ini saat telah tumbuh
dewasa dia akan menjaga dan selalu membela agar selalu selamat negara
tercintanya .
- Bersikap jujur dan adil , sikap ini sangat memberikan dampakmpositif bagi
semua orang baik dimasa ini sampai masa yang akan datang karena jujur
dan adil adalah sikap yang sangat berharga agar terciptanya rasa saling
percaya satu sama lain.
d. – Implementasi di dalam keluarga, setiap orang tua harus bisa membimbing
anaknya dalam hal berkarakter yang baik orang tua mengajari anak rutin
beribadah , sopan santun , menanamkan nilai kejujuran, sikap disiplin, cara
menghargai sesama orang lain, mengajarkan komunuikasi yang baik dan sopan
serta menanamkan sikap keteladanan dan taat dalam aturan. Dengan cara itu
biasanya seorang individu dapat berkarakter baik.
- Implementasi dalam lingkungan , dalam hal ini sebagai lingkungan yang
baik dari keluarga maupun sekolah kita harus bisa memberikan contoh
perilaku penerapan nilai pancasila, tertib saat hal apapun itu, menjaga dan
memelihara lingkungan yang berada disekitar kita dengan cara itu seorang
akan memiliki karakter baik.
e. - Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai
karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta
didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan.
- Melalui semua subjek pembelajaran, pengembangan diri dan budaya satuan
pendidikan mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai karakter
dilakukan melalui kegiatan kurikuler setiap mata pelajaran/mata kuliah,
kokurikuler dan ekstra kurikuler. Pembinaan karakter melalui kegiatan
kurikuler mata pelajaran/mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan
Pendidikan Agama harus sampai melahirkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect), sedangkan bagi
mata pelajaran/mata kuliah lain cukup melahirkan dampak pengiring.
- Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan (value is neither caught nor taught, it
is learned) (Hermann, 1972) mengandung makna bahwa materi nilai-nilai dan
karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa. Tidak semata-mata dapat ditangkap
sendiri atau diajarkan, tetapi lebih jauh diinternalisasi melalui proses belajar.
Artinya, nilai-nilai tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan
seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta
seperti dalam mata pelajaran tertentu.
- Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.
Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan karakter dilakukan oleh
peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip “tut wuri handayani”
dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik. Prinsip ini juga
menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang
menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif. Sekolah dapat memperkokoh
prinsip-prinsip tersebut agar sejajar dengan visi, misi, tujuan, dan strategi
sekolah. Visi yang perlu diusung misalnya, “Menjadi sekolah terkemuka dalam
pengembangan dan implementasi pendidikan karakter”. Misi yang dapat
dilakukan antara lain:
- Menyelenggarakan kegiatan yang mengembangkan kepribadian dan
kecerdasan. Mengembangkan pembelajaran berbasis karakter di sekolah.
- Mendukung kegiatan penelitian, pelatihan, dan publikasi ilmiah yang
berfokus pada tema-tema pendidikan karakter dan budaya di sekolah.
- Mengimplementasikan budaya akademik, humanis, dan religius di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai