Anda di halaman 1dari 38

PERTUMBUHAN POPULASI

KOMPETISI INTRA- & INTERSPESIES


POPULASI DALAM EKOSISTEM

Individu

Populasi

Komunitas

Ekosistem
POPULASI

Populasi
Kumpulan individu dari spesies yang sama yang menempati
area tertentu.
à Besarnya populasi tergantung dari definisi skala

Dinamika populasi

Perubahan kelimpahan populasi dalam waktu dan ruang

Naktual = Nterdahulu + B – D + I – E

Naktual = populasi yang ada, Nterdahulu = populasi sebelumnya,


B (birth) = kelahiran (natalitas), D (dead) = kematian, I = imigrasi, dan E = emigrasi
PERTANYAAN untuk DINAMIKA POPULASI
u What is the average abundance of a population over many years?
u What is the variability in the population abundance from one year to
the next?
u How does the number of adults in a population change relative to the
number of juveniles?
u Do changes in the abundance of a population occur simultaneously
throughout the geographical range of the population, or does
abundance increase in some areas while simultaneously decreasing
in others?
ISTILAH POPULASI
u Population growth rate à The change in the number of individuals in
a population over a specified time period
u Per capita population growth rate à Dividing the population growth
rate by the initial number of individuals in the population gives
u Population density à the number of individual in the population
divided by the area covered by population
u Per capita reproduction rate à the numbers of individuals that are
born over a specific time period divided by the number of individuals
in the population at the start of the time period
u Per capita mortality rate àthe numbers of individuals that are die
over a specific time period divided by the number of individuals in the
population at the start of the time period
Natalitas
Mortalitas
Pemencaran
(dispersal)

Kelimpahan
populasi

Ahli perlindungan tanaman mencari cara agar Nmendatang


tanaman tinggi dengan Nmendatang hama yang rendah
6
NATALITAS

• Natalitas potensial: banyaknya individu baru yang dihasilkan oleh


suatu populasi per satuan waktu pada keadaan lingkungan optimum
(bersifat konstan)

• Natalitas nyata: banyaknya individu baru yang dihasilkan oleh suatu


populasi per satuan waktu pada keadaan lingkungan tertentu
(berubah-ubah)

7
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NATALITAS

Faktor instinsik yang memperngaruhi natalitas:


• Keperidian (fecundity)
• Fertilitas
• Nisbah kelamin

Faktor Ektrinsik (lingkungan) yang mempengaruhi natalitas:


• Suhu
• Kelembaban
• Makanan
• Habitat tempat perkawinan
• Habitat tempat perkembangbiakan

8
MORTALITAS
Mortalitas
Banyaknya individu yang mati dalam populasi per satuan waktu

Faktor instrinsik yang memperngaruhi mortalitas:


• Usia
• Vitalitas rendah

Faktor Ektrinsik (lingkungan) yang mempengaruhi mortalitas :


• “Kecelakaan” (fisiologis dan ekologis)
• Cuaca
• Musuh alami
• Kelangkaan sumberdaya makanan
• Kelangkaan tempat berlindung
KURVA KESINTASAN
Dalam studi dinamika populasi, mortalitas sering ditampilkan dalam bentuk
kurva kesintasan (survivorship curve) dan neraca kehidupan (life table)

10
FAKTOR PRIMER DAN SEKUNDER

Makanan Natalitas
Musuh alami Mortalitas Kelimpahan
Cuaca Pemencaran populasi
Habitat

Faktor sekunder Faktor primer

11
Demografi
• Awalnya merupakan studi populasi manusia
• Arti sebenarnya description of people (deskripsi manusia)
• Berasal dari Bahasa Yunani, “demos” = manusia
• Demografi klasik berkaitan dengan 4 aspek populasi
• Size (ukuran) = jumlah unit (organisma) dalam populasi
• Distribution (distribusi) = susunan populasi dalam ruang pada waktu
tertentu
• Structure (struktur) = distribusi populasi diantara kelompok sex dan
umur
• Change (perubahan) = pertambahan atau pengurangan dari
populasi total atau satu dari struktur unit
Neraca Kehidupan

• Neraca kehidupan (life table)


digunakan untuk memantau
konsekuensi dari natalitas
dan mortalitas terhadap
perkembangan populasi
• Neraca kehidupan
diagarmatik
• Neraca kehidupan
konvensional

Nt+1 = Nt – Nt(1-p) + Nt x F x g x e
13
Neraca Kehidupan Diagramatik

belalang Burung 14
Neraca Kehidupan Konvensional
Dua jenis neraca kehidupan konventional yang umum digunakan
• Cohort, pemantauan keberlangsungan hidup dari individu-individu yang
dilahirkan bersamaan pada periode pendek
• Statik, pemantauan keberlangsungan hidup dari individu-individu yang
berbeda umur dalam populasi dalam satu waktu yang sama
• Setiap garis à jalur hidup individu
• Kematian = titik
• Kelahiran: sebelum t0 = 3, t0 = 4, t1 = 3
• Cohort à memantau yang lahir di t0
• 4 lahir, 2 mencapai t1 , 1 mencapai t2, 0
mencapai t3 à 4, 2, 1, 0
• Statik à memantau t1:
• 7 individu: 3 dari t1, 2 dari t0, 2 dari sebelum t0, 15
Neraca Kehidupan Cohort
Telur yang Telur yang
Proporsi Telur yang
Jumlah yang Proporsi dihasilkan dihasilkan
cohort yang Tingkat Log10 ax - dihasilkan
diamati pada cohort yang per individu per individu
Stadia (x) hidup pada kematian Log10 ax Log10 lx Log10 ax + pada
awal stadia mati pada yang awal pada
awal stadia (qx) 1 (kx) setiap
(ax) stadia (dx) bertahan setiap stadia
(lx) stadia (Fx)
hidup (mx) (lxmx)
Telur (0) 44000 1.000 0.920 0.92 4.64 0.00 1.09 - - -
Instar I (1) 3513 0.080 0.022 0.28 3.55 -1.09 0.15 - - -
Instar II (2) 2529 0.058 0.014 0.24 3.40 -1.24 0.12 - - -
Instar III (3) 1922 0.044 0.011 0.25 3.28 -1.36 0.12 - - -
Instar IV (4) 1461 0.033 0.003 0.11 3.16 -1.48 0.05 - - -
Imago (5) 1300 0.030 - - 3.11 -1.53 - 22617 17 0.51

SFx
R0 = Slxmx = ------------- = 0.51
A0

• Kolom 1 (x) = stadia • Kolom 5 (qx) = kematian spesifik umur (dx)/ (lx) à peluang
kematian, cocok untuk melihat intensitas kematian
• Kolom 2 (ax) = hasil pengamatan • Kolom 6, 7 & 8 (kx) = killing power
• Kolom 3 (lx) = standarisasi semua nilai • Kolom 9 (fx) = telur yang dihasilkan
dibagi nilai pada stadia telur
• Kolom 10 (mx) = telur rata-rata (fx)/ (ax)
• Kolom 4 (dx) = proporsi kematian (lx) - (lx+1)
• R0 = the basic reproductive rate ~ the net
à dapat dijumlahkan untuk kematian total
replacement rate per generation 16
POLA PERTUMBUHAN POPULASI
• Diumpamakan 1 menyumbang 2 individu, jika populasi awal 10, maka
pertumbuhan populasi berikutnya 20, 40, 80, 160 dan seterusnya
• Faktor yang membuat populasi berlipat ganda pada generasi
berikutnya disebut laju reproduksi dan dapat disimbolkan dengan R.
Jadi untuk kasus di atas R = 2 (laju pertumbuhan neto atau laju
reproduksi neto)

17
POLA PERTUMBUHAN POPULASI DISKRET
• Model matematika
peningkatan populasi
dengan waktu untuk
populasi yang diskrit;
peningkatan
exponensial (kiri) dan
sigmoid (kanan).
• K = kapasitas
penyangga

• Ukuran populasi < K à populasi meningkat • K = posisi kesetimbangan tetap


untuk populasi
• Ukuran populasi > K à populasi akan menurun
• Model menunjukkan pengaturan
• Ukuran populasi = K à populasi tetap
karakteristik yang klasik dari
kompetisi intraspesies.
DINAMIKA POPULASI
Pola dinamika populasi ditentukan
oleh:
b, jenis kompetisi atau terpaut
kepadatan
R, laju reproduksi neto yang efektif.
Adanya time lag, laju reproduksi
tinggi dan kompensasi yang berlebih
merupakan faktor yang menimbulkan
fluktuasi dalam populasi.
• b<1 kompensasi rendah, b=1 kompensasi sempurna, dan b>1 kompensasi yang berlebih
• monotonic damping (penggantian tetap), b = 1
• Damped oscillations (fluktuasi yang teredam) yang secara gradual mendekati
kesetimbangan, b atau R meningkat sesaat
• Stable limit cycle (siklus kestabilan terbatas) di mana populasi berfluktuasi di sekitar posisi
kesetimbangan dengan ritme yang berulang-ulang,
• Chaos (pola kekacauan),
PERTUMBUHAN POPULASI KONTINYU:
PERSAMAAN LOGISTIK
• Pertumbuhan neto dari populasi yang pertumbuhannya kontinyu dicatat dengan
dN/dt, yaitu “kecepatan” pertumbuhan populasi (N) dengan bertambahnya waktu (t)
• Pertumbuhan dalam ukuran dari populasi merupakan kumulasi dari kontribusi
berbagai individu dalam populasi tersebut
• Rataan laju pertumbuhan per individu atau laju pertumbuhan per kapita adalah
dN/dt (1/N)
• Pada populasi tanpa kompetisi intraspesies, ini didefinisikan sebagai laju
pertumbuhan alami intrinsik (the rate of change per individual, or the instantaneous
rate of population increase), disimbolkan dengan r

dN 1 dN
--- -- = r dan --- = r N
dt N dt
PERSAMAAN LOGISTIK (Verhulst-Pearl Model)
• Populasi akan meningkat secara eksponensial pada r
>0
• r = log Ro / T , merupakan “kelahiran +
keberlangsungan hidup” atau “kelahiran – kematian”
• T = The mean generation time (Σ lxmxx/ Σlxmx)
• Perbedaan R dan r hanya pada sistem nilai yang
digunakan. R secara statistik dapat digunakan untuk
membandingkan antar spesies
• Kompetisi intraspesies dimasukan dalam perhitungan
• Garis lurus menggambarkan laju pertumbuhan
individu yang menurun [dN/dt (1/N)] dengan
bertambahnya kepadatan (N)
• Laju pertumbuhan individu neto tidak terpengaruh
oleh kompetisi pada keadaan populasi rendah
(mendekati 0), titik A sama dengan r. Bila N
meningkat mencapai K, laju pertumbuhan individu
neto mencapai 0 (titik B)
PERSAMAAN LOGISTIK
dN 1 -r dN 1 N
--- -- = --- .N + r atau --- -- = r 1 - ---
dt N K dt N K

dN K - N
--- = rN -----------
dt K

• Potensi spesies untuk berkembangbiak secara cepat di awal siklus hidupnya dengan
dengan menghasilkan keturunan dalam jumlah besar pada saat kondisi lingkungan
masih sangat menguntungkan akan membuat organisme tersebut mengkolonisasi suatu
habitat secara cepat dan mengeksploitasi sumber daya yang baru
• Perkembangbiakan yang cepat merupakan karakteristik siklus hidup dari organisme
terestrial yang menginvasi lahan yang tak “terganggu” atau mengkolonisasi habitat baru
yang baru dibuka. Disebut tipe r karena umumnya pola reproduksi dan kehidupannya
mendekati eksponensial.
• Habitat, di mana mereka umumya diuntungkan disebut seleksi-r.
ASUMSI PERSAMAAN LOGISTIK

u Individuals are all equal in their reproductive potential. Clearly,


immature contribute nothing and mature will vary considerably in
their productivity. The logistic model assumes an even age
distribution so that the same proportion of individuals in a population
are breeding all the time
u Reproduction is constants irrespective of climate and other variations
u Responses are instantaneous and there is no allowance for time lags
u The carrying capacity, K, is constant; K cannot be reduced by
excessive feeding or changing influences on the trophic level below
u Environmental resistance through competition is a linear function of
density
uFaktor pembatas
pertumbuhan: predator,
parasit, iklim yang tidak
ramah, agresi atau penurunan
fekunditas dan terutama
ketersediaan makanan
u Selisih antara pertumbuhan
eksponensial dan logistik
(daerah yang di arsir) adalah
representasi dari interaksi
antara the biotik potential of
population & food supply
uSelisih itu disebut juga
environmental resistance
• Asumsi untuk pertumbuhan logistik berlaku untuk serangga lab pada kondisi yang konstan
• Di alam umumnya terjadi
1.A distinct breeding season – a season of population increase
2.A feeding period during which the population decrease to predation, disease, such
3.Unfavorable climatic condition that interrupt activity and during which further mortality occurs
• Keadaan yang lebih untuk menggambarkan itu adalah kurva 13.1 d – adanya irregular climb in
number to carrying capacity
INTERAKSI
• Aktivitas organisme ßà kondisi lingkungan
• Organisme juga berinteraksi dengan organisme lainnya:
• (-) dan (-) à Kompetisi
• (+) dan (-) à Predasi
• (+) dan (+) à Mutualisme
• (+) dan (0) à Penguaraian
• (0) dan (0) à Tidak ada interaksi
• (0) dan (-) à Amensalisme

Kompetisi:
• Intraspesies: kompetisi antar individu dari spesies yang sama
• Interspesies: kompetisi antar individu dari spesies yang berbeda
25
CONTOH BERTAUT-KEPADATAN
• Dengan memperhatikan
tingkat kelahiran dan
kematian, kesetimbangan
akan terjadi pada suatu
titik (Gambar a-c)
• Pada titik silang
menunjukkan kepadatan
populasi ada pada titik
kesetimbangan
• Kepadatan itu disebut
Carrying capacity
(kapasitas penyangga)
dilambangkan dengan K
• Dalam kenyataan tingkat kematian dan kelahiran tidak terletak pada satu titik,
melainkan kisaran à K = kisaran kepadatan (Gambar d)
KOMPETISI INTRASPESIES
Persaingan antar individu dalam spesies yang sama dicirikan oleh 3
hal khusus dan 1 hal umum:
1. Pengaruh akhir kompetisi. Persaingan akan menurunkan
kontribusi individu terhadap masa depannya
2. Persaingan terjadi antar individu jika sumber daya dalam
keadaan terbatas, tidak hanya makanan, tapi juga ruang
3. Reciprocity yaitu semua individu dalam populasi memiliki posisi
yang sama penting dalam kaitan untuk menjaga kelangsungan
generasinya à berbeda dengan predasi. Dalam kasus tertentu
persaingan terjadi sepihak tergantung waktu kolonisasi
4. Hubungan erat antara kepadatan (bertaut –kepadatan) dengan
intensitas persaingan. Semakin tinggi kepadatan, semakin
intensif persaingan terjadi.
27
JENIS KOMPETISI
Dua jenis kompetisi intraspesies
• Scramble, terjadi jika individu-individu dalam populasi memperoleh
bagian sumber daya yang sama dan pada kondisi sumber daya yang
kurang dari kebutuhan optimumnya à seluruh individu tersebut mati
• Contest, terjadi bila individu-individu di dalam populasi terbagi menjadi
dua:
• kelompok yang memperoleh sumberdaya berlebih dan mungkin
terus tumbuh serta melakukan reproduksi
• Kelompok yang tidak kebagian sumberdaya dan mengalami
kematian

Secara kuantitatif: Scramble à populasi 0, Contest à ada individu tumbuh


Secara kualitatif: Scramble = Contest, berbeda waktu pencapaian saja
28
TIPE SELEKSI
• Bila kompetisi selalu terjadi untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas. Individu
yang bisa bertahan hidup merupakan individu yang menggunakan sumber daya
lingkungan secara bersama. Populasi umumnya mengumpul dan merupakan populasi
yang telah berhasil mempertahankan eksistensinya melalui pertumbuhan yang lebih
cepat atau kemampuan dalam menghadapai agresi yang lainnya. Organisme seperti ini
umumnya disebut K spesies. Habitat, di mana mereka umumya diuntungkan disebut
seleksi-K.
• Spesies r umumnya menghasilkan keturunan yang banyak dan berukuran kecil,
sementara spesies K menghasilkan keturunan yang sedikit dengan ukuran yang besar.
• Dalam kompetisi dapat terjadi tidak simetris
• satu individu lebih superior dari yang lainnya atau
• individu lebih dahulu dalam menguasai atau memanfaatkan kondisi ataupun
sumber daya lingkungan.
• Pengaruh dari kompetisi yang tidak simetris akan mendorong munculnya penguasaan
teritorial (wilayah) yang betujuan untuk mengamankan wilayah untuk itu akan selalu
terjadi kompetisi kontes. Organisme yang gagal mempertahankan teritori, akan sulit
bertahan hidup
KOMPETISI INTERSPESIES

Kompetisi interspesies = kompetisi yang terjadi antara satu spesies


dengan spesies lainnya, baik dalam level individu, maupun populasi
Prinsip Gause atau prinsip eklusi dari kompetisi menjelaskan
mengenai prinsip koeksistensi dari spesies yang terlibat dalam
persaingan. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
• Jika dua spesies dapat hidup bersama (koeksisten) dalam
lingkungan yang tetap, maka antaranya keduanya terdapat
pebedaan niche (relung kehidupan)
• Jika antara keduanya tak ada perbedaan niche atau habitat, maka
satu spesies akan mengeliminasi atau mengasingkan yang
lainnya.
KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL
dN K - N
Lotka-Voltera menjelaskan prinsip di atas secara
matematik dengan dasar model persamaan logistik --- = rN -----------
dt K

• Kepadatan spesies satu dilambangkan dengan N1 dan lainnya dengan N2.


• Kapasitas penyangga lingkungan, K1, K2
• Laju pertumbuhan alami intrinsik, r1 dan r2.
• Misalkan 10 individu spesies 2 yang memiliki efek penghambatan yang sama terhadap 1
individu dari spesies 1. Pengaruh total kompetisi terhadap spesies 1 (Kompetisi intra dan
interspesies) akan setara dengan pengaruh (N1 + N2/10) individu spesies 1.
• Konstanta (1/10 pada kasus itu) adalah koefesien kompetisi yang dilambangkan dengan
a12 (alpha satu-dua).
• Ini mengukur pengaruh kompetitif per kapita dari spesies 2 terhadap spesies 1. Dengan
mengalikan N1 dengan a12 akan mengkonversi terhadap jumlah N1-ekivalen
KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL
• a12 < 1 berati individu dari spesies 2 memiliki pengaruh penghambatan yang kurang
terhadap individu dari spesies 1 daripada pengaruh individu spesies 1 terhadap
spesiesnya sendiri à kompetisi intraspesies > interspesies
• a12 > 1 berarti pengaruh penghambatan individu spesies 2 lebih besar terhadap
individu spesies 1 daripada individu spesies 1 terhadap spesiesnya sendiri à
kompetisi intraspesies < interspesies
dN1 [K1 – (N1 + a12N2)] dN1 [K1 – N1 - a12N2]
----- = r1N1 -------------------------- atau ----- = r1N1 --------------------------
dt K1 dt K1

dN2 [K2 – N2 - a21N1]


Untuk spesies 2
----- = r2N2 --------------------------
dt K2
KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL
• zero isocline untuk setiap spesies
= garis di mana populasi tidak
meningkat atau menurun, dengan
kombinasi yang mendorong
peningkatan di satu sisi dan
penurunan di sisi lainnya
• Untuk spesies 1, dN1/dt = 0,
• r1N1 [K1 – N1 - a12N2] = 0
• K1 – N1 - a12N2 = 0
• N1 = K1 - a12N2 Di bawah dan ke arah kiri dari garis ini,
jumlah kedua spesies rendah, spesies
1 pada kompetisi rendah meningkat
• N1 = 0, K1 N2 = 0, N1 = K
(panah dari kiri ke kanan)
N2 = ------- (Titik A, Gambar)
Di atas dan ke arah kanan, populasi
a12 tinggi dan kompetisi sangat intensif
dan spesies 1 menurun (panas dari
kanan ke kiri)
KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL
• 4 kemungkinan kompetisi yang terjadi
antara 2 spesies (lihat gambar)
K1 K2
• (a) ---- > K2 dan K1 > ------
a12 a21
• K1 > K2a12 dan K1a21 > K2
• Kompetisi intraspesies dalam spesies 1
> kompetisi interspesies 2 terhadap
spesies 1. Sementara pada kasus 2
kedua (K1a21 > K2), kompetisi
interspesies 1 terhadap spesies 2 >
kompetisi intraspesies dalam spesies 2.
Dengan demikian spesies 1 merupakan
kompetitor yang kuat dalam interaksinya
dengan spesies 2. Keadaan ini dapat
menyebabkan spesies 2 terdesak dan
menjadi langka
KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL
• Pada Gambar c, K1 > K2a12 dan K2 > K1a21
• Pada kasus ini, kedua spesies memiliki pengaruh kompetisi yang kurang terhadap spesies
lainnya daripada terhadap kelompoknya sendiri. Hal ini bisa terjadi bila terdapat perbedaan
niche. Interaksi semacam ini menghasilkan koeksisten yang stabil diantara dua kompetitor.
• Pada Gambar d, K2a12 > K1 dan K1a21 > K2
• Pada situasi seperti ini, kedua spesies berkompetisi secara kuat dan pengaruhnya lebih
besar dari pada terhadap individu dari spesies yang sama. Sebagai konsekuensinya
diperoleh dua titik alternatif yang stabil, yaitu spesies 1 mencapai kapasitas penyanggah
dengan spesies punah dan spesies 2 mencapai kapasitas penyanggah dengan spesies 1
punah.
• Keadaan ditentukan oleh kepadatan awal, spesies yang lebih awal menguasai keadaan
akan memiliki keuntungan untuk menekan spesies yang hadir belakangan.
Keadaan yang menunjukkan bahwa kompetisi interspesies lebih besar pengaruhnya
dibanding kompetisi intraspesies dinamakan antagonisme mutual
Kompetisi interspesies antara Tribolium confusum dan T.
castaneum pada kondisi lingkungan yangberbeda

Presentasi Keunggulan
Kondisi Lingkungan
T. confusum T. castaneum
Panas-lembab 0 100
Sedang-lembab 14 86
Dingin-lembab 71 29
Panas-kering 90 10
Sedang-kering 87 13
Dingin-kering 100 0
JENIS KOMPETISI INTERSPESIES

Tipe kompetisi interspesies: (a) Kompetisi dengan kontak langsung


(interference competition), (b) Kompetisi untuk mengeksploitasi
sumber daya yang sama (exploitation competition), (c) Apparent
competition untuk “enemy-free space”, dan (d) Kombinasi interaksi
langsung dan tidak langsung. C = konsumer, E = musuh alami, R =
sumber daya, à = pengaruh positif, o = pengaruh negatif, (¾) =
pengaruh langsung, dan (- - -) = pengaruh tidak lagsung
CATATAN DARI KOMPETISI INTERSPESIES

• Prinsip eklusi kompetitif dianggap relevan bila kompetisi antar dua


spesies terjadi aktual atau dapat juga terjadi di masa lampau yang
menyebabkan terjadinya perbedaan niche. Tentu saja akan sangat
sulit untuk membuktikan apakah terjadinya perbedaan niche saat
ini merupakan hasil dari kompetisi yang terjadi di masa lampau.
Jika antar dua spesies tidak pernah terjadi kompetisi, maka prinsip
di atas tidak berlaku.
• Dua spesies dapat berkompetisi dan koeksisten pada kondisi
• Habitat harus menunjang bahwa satu spesies dibatasi pada
satu sumber daya tertentu, demikian juga lainnya
• Setiap spesies harus mengkomsumsi lebih pada sumber daya
yang membatasi perumbuhannya.

Anda mungkin juga menyukai