Anda di halaman 1dari 22

MATA PELAJARAN : IPA

KELAS : VII.B

GURU : Rosta br Karo, S.Pd

BAB I : OBJEK IPA dan PENGAMATANYA

Materi Pertemuan I : Penyelidikan IPA (27 Juli 2020 )


Materi Objek IPA dan Pengamatannya 
A. Pengertian IPA
IPA adalah ilmu yang mempelajari segala sesutu yang berada di sekitar kita baik yang
hidup maupun yang mati. Di dalam menemukan konsep-konsep IPA, maka para ilmuwan
melakukan kegiatan penyelidikan yang disebut observasi (pengamatan). IPA berkembang
melalui proses penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan. Penelitian yang dilakukan ilmuwan
harus melalui langkah-langkah yang terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian tersebut dinamakan metode
ilmiah.
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan (dari pemecahan
masalah dan mengetahui penyebabnya) secara sistematis sehingga dapat diperoleh simpulan
yang dapat dipercaya (valid).
Langkah-langkah Metode Ilmiah
1. Melakukan observasi awal
Obervasi dilakukan untuk mengamati keadaan awal objek penelitian, menganalisis sifat-sifat
objek yang diteliti.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah adalah kegiatan menemukan dan menentukan permasalahan yang akan
diangkat dalam penelitian.
3. Merumuskan hipotesis (dugaan sementara)
Hipotesis adalah membuat rumusan awal (prediksi) terhadap hasil dari permasalahan yang
diangkat.
4. Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah melakukan percobaan untuk membuktikan hiptesis, dengan mengendalikan
variabel-variabel penelitian.
5. Melakukan analisis hasil
Analisis hasil dikembangkan dari rumusan hipotesis yang telah dibuat, untuk mengetahui apakah
hipotesis yang dibuat dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak.
6. Menarik simpulan
Setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik simpulan yang
menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat dan jelas.
B. Proses Penyelidikan IPA
Proses penyelidikan IPA meliputi tiga tahap, yaitu pengamatan, membuat inferensi, dan
mengkomunikasikan.
1. Pengamatan
Pengamatan adalah proses mengumpulkan data dan informasi tentang benda yang sedang
diselidiki. Pengamatan dapat dilakukan dengan bantuan indera manusia maupun alat. Misalnya
mengamati perubahan warna larutan dapat dilakukan dengan indera penglihatan (mata), atau
melakukan pengamatan terhadap bakteri menggunakan bantuan mikroskop.
2. Membuat Inferensi
Membuat inferensi artinya adalah merumuskan penjelasan berdasarkan data dan informasi yang
telah dikumpulkan pada saat pengamatan. Penjelasan tersebut digunakan untuk menemukan
hubungan antar aspek yang diamati dan membuat hipotesis (dugaan sementara).

3. Mengkomunikasikan
Setelah semua penjelasan dirumuskan dengan baik, langkah berikutnya adalah
mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Data-data
pendukung yang dapat dikomunikasikan, misalnya tabel, grafik, bagan atau gambar.
C. Objek IPA
Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk
dipelajari pola- pola keteraturannya. Objek IPA dapat berupa benda berukuran sangat kecil
(mikroskopis), misalnya bakteri, virus, dan atom atau benda yang berukuran sangat besar seperti
lautan, bumi, dan tata surya.
D. Bagian-Bagian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelompokkan menjadi empat bagian sebagai berikut.
1. Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti materi, energi,
cahaya, gerak panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya.
 
2. Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan perubahannya serta
interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain.
3. Biologi
Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari ukuran yang kecil
sampai dengan lingkungan yang sangat luas.
 
4. Ilmu Bumi dan Antariksa
Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang asal mula bumi,
perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan berbagai benda langit lainnya.

Tugas I : Penyelidikan IPA (27Juli 2020)

1. Tuliskan pengertian IPA!

2. Tuliskan pengertian metode ilmiah!

3. Tuliskan dan jelaskan langkah – langkah metode ilmiah!

4. Jelaskan 3 tahap proses penyelidikan IPA!


5. Jelaskan pengelompokan IPA!

Materi Pertemuan II : Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan (30 Juli 2020)
Pengukuran IPA
Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu besaran dari objek
atau benda. Pengertian pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan
mengukur dibutuhkan alat ukur yang sesuai dengan besarannya.
Sedangkan mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur
yang sesuai, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar, mengukur kecepatan lari
dengan stopwacth, atau mengukur massa benda dengan neraca.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai
dan satuan. Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran. Di dalam melakukan
kegiatan pengukuran terhadap suatu benda, yang terpenting adalah menggunakan alat
ukur yang sesuai dan standar. Syarat pengukuran tersebut harus dipenuhi untuk
mendapatkan nilai ukur yang tepat.  Pengukuran yang teliti akan menghasilkan nilai yang
akurat. Semakin tinggi tingkat ketelitian sebuah alat ukur, maka nilai pengukuran semakin
baik.

Besaran Pokok dan Besaran Turunan


Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih
dahulu, terdiri atas tujuh besaran.
Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).

Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Misalnya :
Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah
besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.
Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.
Satuan Baku dan Tidak Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara
internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI). Syarat satuan baku adalah
berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah. Satuan dalam Sistem Internasional
dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS
(centimeter – gram – sekon). Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara
internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja. Sebelum ditemukannya alat
ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman
pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.

Alat Ukur
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur.
Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang
ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang
tinggi. Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain
ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

Alat Ukur Panjang


1. Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk
mengukur panjang dan lebar benda. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.
Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.
2. Jangka Sorong

Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal uang
logam, maupun diameter dalam tabung. Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong,
yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu
skala pada rahang yang dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan
0,01 cm atau 0,1 mm.
3. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur diameter
benda tipis, misalkan plat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung
(poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap
merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama
mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam
50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm.
Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm

Alat Ukur Massa


1. Neraca O’hauss Tiga Lengan
Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga lengan mempunyai lengan berjumlah tiga
dan satu cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa yang memiliki tingkat
ketelitian 0,1 gram.
2. Neraca Digital

Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering ada di


dalam laboratorium untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar daripada neraca O’huss, yaitu 0,01
gram.
3. Neraca Analitis Dua Lengan

Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas, karena digunakan untuk mengukur
massa emas. Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan dengan wadah kecil
dari logam untuk menimbang.Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang
akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. Neraca ini memiliki
tingkat ketelitian 0,001 gram.
4. Neraca Pasar
Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca mekanik meja. Neraca pasar
dimanfaatkan oleh para pedagang kelontong untuk menimbang barang dagangan
mereka.Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram. Anak timbangan pada
neraca ini adalah 50 gram, 100 gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa yang
terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang digunakan.

Alat Ukur Waktu


1. Arloji

Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan
manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16. Pada saat itu, semua
jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik
manual (hand winding). Arloji mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon
2. Stopwatch

Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan pelari dan perenang
dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon
3. Jam Matahari
Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan matahari untuk menentukan
waktu. Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat ini, orang-orang pada jaman
dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai penunjuk waktu.

Tugas Pertemuan II : Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan (30 Juli 2020)

1. Tuliskan pengertian mengukur, besaran dan satuan!


2. Tuliskan 7 besaran pokok beserta satuannya!
3. Tuliskan 7 besaran turunan dan satuannya!
4. Tuliskan pengertian satuan baku dan tidak baku , berikan contoh masing – masing!
5. Tuliskan alat ukur panjang, massa, waktu dan suhu!

Materi Pertemuan III : Klasifikasi Makhluk Hidup (01 Agustus 2020)


Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup Beserta Penjelasannya
Pengertian Makhluk Hidup
Makhluk hidup atau organisme, yang dalam bahasa Yunani adalah organon yang berarti
alat adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian rupa sehingga
dapat berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup. Istilah organisme kompleks mengacu pada
organisme yang memiliki lebih dari satu sel. Makhluk hidup adalah struktur biologis yang
merespon perubahan lingkungan atau dalam entitas sendiri. Makhluk hidup memiliki organisasi
biokimia yang kompleks yang memungkinkan mereka untuk memproses zat dan memanfaatkan
energi untuk merespon perubahan di sekitar mereka.

Makhluk Hidup Menurut Para Ahli

 Menurut Helena Curtis


Pengertian Makhluk Hidup menurut Helena Curtis (1975) adalah sesuatu yang bisa
memanfaatkan energi dari lingkungannya dan merubahnya dari satu bentuk energi ke
bentuk energi yang lain, dapat beradaptasi dengan lingkungannya, bisa merespon bila ada
rangsangan, bersifat homeostatis, kompleks dan terorganisir dengan baik, dapat
bereproduksi atau berkembang biak serta dapat tumbuh dan berkembang.

 Menurut Kimball
Pengertian makhluk hidup menurut Kimball (1983) adalah sesuatu yang memiliki lima
cirri, yaitu dapat berevolusi, responsif, dapat bereproduksi, dapat melakukan metabolism,
dan bersifat rumit.

 MenurutDwijoseputro
Pengertian makhluk hidup menurut Dwijoseputro (1998) adalah adalah sesuatu yang
dapat melakukan metabolisme, dapat melakukan gerak, dapat tumbuh, dapat
bereproduksi, dan responsif.

 Menurut New Mexico Tech,


semua makhluk hidup menampilkan tujuh karakteristik kehidupan, yaitu terdiri dari sel-
sel, secara kompleks terorganisir, mengambil energi dan menggunakannya tidak hanya
untuk merespon lingkungan, tetapi juga untuk tumbuh dan mempertahankan dirinya,
memiliki kemampuan untuk mereproduksi, dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi
dengan lingkungan.

Ciri Sifat Makhluk Hidup


Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas,bergerak, makan
dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap
rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

a. Bernapas
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untukoksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan
mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.Hewan vertebrata di darat bernafas dengan
paruparu,ikan bernafas dengan insang, cacing bernafasdengan kulit.Tumbuhan, pada daun
bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dandi akar melalui bulu-bulu
akar.Manusia bernafas dengan paru-paru.

b. Memerlukan makanan (nutrisi)


Setiap makhluk hidup memerlukan makanan.Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui
proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung
pada makhluk hidup lainnya.

c. Bergerak
Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian.Hal ini disebabkan oleh
adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain: gerak
menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar
matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga
terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak
pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu
berjalan, berlari dan lain-lain.

d. Peka terhadap rangsang


Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas).
Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:

1. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi
rangsangdengan menutup daunnya.
2. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
3. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.

e. Tumbuh dan berkembang


Tumbuh adalah bertambahnya volume atauukuran makhluk hidupyang irreversible.Berkembang
adalah prosesmenuju kedewasaan yangdipengaruhi oleh hormon,nutrisi dan lingkungan.

f. Berkembangbiak
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
Cara berkembangbiaksebagai berikut :

 Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan seltelur dan sel


sperma.
 Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan
sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.

g. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadaplingkungan dan
untuk mempertahankan diri.Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

1. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.Contoh: burung


elang mempunyai kuku yangtajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai
daun yang lebar untukmemperluas bidang penguapan.
2. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat
tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada dipegunungan.
Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental
3. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah
lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke
permukansecara periodik.

Definisi Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan dan pengkategorian yang didasarkan pada
ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap
kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan
atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Ilmu yang mempelajari
prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongannya disebut taksonomi atau
sistematik. Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah
dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup
yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati. Mencandra
berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama. Selanjutnya, makhluk hidup
yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson.
Dengan cara demikian dapat dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup
yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri.Kemudian, tiap-tiap takson tersebut
ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai dengan tingkatannya.Langkah-langkah
pembentukan takson mengikuti sistem tertentu.Itulah sebabnya taksonomi disebut pula
sistematik. Berikut ini merupakan urutan takson :

Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan,


dan mempelajari makhluk hidup.Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat
atau ciri pada makhluk hidup.Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan
perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya.
Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh
klasifikasi makhluk hidup adalah:

1. Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon,


perdu, dan semak.
2. Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan
air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembap (higrofit).
3. Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-
obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
4. Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan
daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan
serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan karena
dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat Berdasarkan keinginan
orang yang mengelompokkannya. Klasifikasi dapat ditinjau dari dua aspek yaitu :

1. Aspek proses Klasifikasi terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu :

 Proses pengelompokan (Grouping). Proses pengelompokan yang dilakukan pada


tumbuhan atau objek lain yang diklasifikasikan didasarkan pada besar kecilnya
persamaan yang ditunjukkan oleh masing-masing tumbuhan atau objek tersebut.

 Proses Perangkingan (Rangking). Proses perangkingan dilakukan pada masing-masing


kelompok tumbuhan atau objek lain pada klasifikasi tersebut, dapat kita rumuskan
definisi klasifikasi tumbuhan sebagai suatu proses pengelompokan tumbuhan berdasarkan
total kesamaan yang ditunjukkannya dan penempatan masing-masing kelompok tersebut
pada kesatuan kelasnnya secara ideal.

2. Aspek Hasil Dari segi hasil klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu sistem klasifikasi.

Macam klasifikasi makhluk hidup


Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami perkembangan, menyesuaikan dengan
temuan-temuan baru dari para ahli. Perkembangan sistem tersebut meliputi:

 Sistem Artifisial (Buatan)


Sistem artifisial atau buatan adalah sistem pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada
persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri.
Artinya, peneliti membuat sendiri kriteria apa saja yang akan diperbandingkan dari makhluk
hidup satu dengan lainnya, seperti misalnya pada bentuk, ukuran, atau habitat makhluk hidup.
Ini adalah sistem pengelompokan makhluk hidup yang dapat dikatakan paling sederhana dan
telah dilakukan sejak lama (370 SM), yang telah digunakan oleh ilmuwan seperti Aristoteles dan
Theophratus.

 Sistem natural (Alami)


Sistem natural atau alami telah mulai mengembangkan pola pengelompokkannya berdasarkan
pada persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi)
secara alamiah.
Artinya, para peneliti lebih menganut pada struktur alami makhluk hidup dan bukan membuat
sendiri perbandingannya. Sistem ini telah digunakan oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18.
Linnaeus berpendapat bahwa masing-masing makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda.
Dengan jalan ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.

 Sistem Filogenetik (Modern)


Sistem modern atau filogenetik adalah sistem klasifikasi makhluk hidup terkini yang digunakan.
Sistem ini berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Sistem ini menggunakan
beberapa parameter yang lebih kompleks seperti melalui:
1. Persamaan struktur tubuh baik secara eksternal maupun internal
2. Biokimia perbandingan atau perbandingan biokimia dalam tubuh. Sistem ini berhasil
menemukan hubungan kekerabatan secara lebih detail, misalnya seperti pada hewan
Limulus polyphemus yang terbukti struktur biokimia dari darah hewan ini lebih dekat ke
dalam kelompok laba-laba (spider), sehingga hewan ini tidak lagi masuk dalam kelompok
sebelumnya rajungan (crab).
3. Genetika modern atau gen yang dapat menunjukkan seberapa besar persamaan gen guna
menunjukkan adanya hubungan kekerabatan.

Sistem pengelompokkan makhluk hidup didasarkan pada urutan hierarki atau tingkatan
klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang tertinggi hingga terendah
yakni:

 kingdom (kerajaan)
 divisio atau filum
 kelas (classis)
 ordo (bangsa)
 famili (suku)
 genus (marga)
 spesies (jenis)

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman hayati. Tujuan dari
klasifikasi adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah
dikenali.
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup .
4. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
5. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis lain.
6. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki
nama.
7. Mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup

Dalam hal ini seperti yang kita ketahui bahwa dalam klasifikasi merupakan suatu cara
pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Yang tujuan dari
klasifikasi makhluk hidup ialah :

 Mengelompokkan makhluk hidup yang berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.


 Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis yang lainnya.
 Dapat mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
 Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Selain memiliki tujuan, klasifikasi juga bermanfaat untuk kepentingan manusia. Adapun manfaat
klasifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Klasifikasi memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka


ragam.
2. Untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.

Berdasarkan dari tujuan tersebut dalam sistem klasifikasi pada makhluk hidup memiliki manfaat
seperti berikut ini.

 Dapat memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam,
bila ingin mengamati jantung dari anggota Aves, apakah kita akan membuka seluruh
jantung semua jenis burung / Aves ?? tentu hal ini tidak mungkin bukan. Coba kita
bayangkan, hal ini betapa repotnya jika kita harus melakukan hal yang demikian itu. Nah
untuk itu, kita hanya cukup mengamati jantung dari salah satu anggota Aves, seperti pada
burung dara.

 Kita dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang
lain. Apabila kita mengamati hewan kelelawar, elang dan marmot, apakah kelelawar
termasuk ke dalam golongan Mamalia sama halnya seperti marmot ?? apabila kita amati
dengan seksama, maka kelelawar mempunyai kesamaan dengan marmot dalam hal ini
karena termasuk hewan yang menyusui ( mamalia ), kesamaan lainnya ialah bereproduksi
dengan beranak.

Pengklasifikasian Makhluk Hidup


Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok
berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok- kelompok tersebut dapat didasarkan pada
ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya.Namun, kelompok-kelompok
tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Urutan kelompok ini disebut takson atau
taksonomi.Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasaYunani, yaitu taxis (susunan, penyusunan,
penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan dalam klasifikasi objek biologi) dan nomos
(hukum).

Menurut Carolus Lennaeus, tingkatan takson diperlukan untuk pengklasifikasian, yang berurutan
dari tingkatan tinggi yang umum menuju yang lebih spesifisik di tingkatan yang terendah. Urutan
hierarkinya yaitu :

 Kingdom (Kerajaan)
 Phylum (Filum) untuk hewan / Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
 Classis (Kelas)
 Ordo (Bangsa)
 Familia (Keluarga)
 Genus (Marga)
 Spesies (Jenis)

Dari tingkatan di atas, bisa disimpulkan jika dari spesies menuju kingdom, maka takson semakin
tinggi. Selain itu jika takson semakin tinggi, maka jumlah organisme akan semakin banyak,
persamaan antar organisme akan makin sedikit sedangkan perbedaanya akan semakin banyak.
Sebaliknya, dari kingdom menuju spesies, maka takson semakin rendah. Dan jika takson
semakin rendah, maka jumlah organisme akan semakin sedikit, persamaan antar organisme akan
makin banyak sedangkan perbedaanya akan semakin sedikit.Urutan takson atau taksonomi pada
makhluk hidup dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudianmakin ke bawah
persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan ciri semakin sedikit.

a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang
menjadi penentu dan selalu diperhatikan.Berikut contohnya.

1. Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.


2. Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
3. Bentuk dan ukuran daun.
4. Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual(vegetatif).

b. Kriteria Klasifikasi Hewan


Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli
juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.

 Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran


pencernaan makanan.Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran
pencernaan, dan anus.
 Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh
(endoskeleton).
 Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.

Kunci Determinasi makhluk hidup


Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untukmenentukan filum atau
divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies.Dasar yangdipergunakan kunci determinasi ini
adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.

1. Kunci harus dikotomi.


2. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh
• tumbuhan berumah satu …
• tumbuhan berumah dua …
3. Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima
dan yang lain ditolak.
4. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam
kuplet, contohnya panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
5. Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.
6. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
7. Setiap kuplet diberi nomor.
8. Buat kalimat pertanyaan yang pendek.

Sistem Klasifikasi Pada Makhluk Hidup


 Protista
Protista adalah makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran
inti (selnya bersifat eukariot).Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya
mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai
jamur.Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan merupakan hewan dan tumbuhan masuk
dalam kelompok Protista.Kelompok makhluk hidup Protista yang menyerupai tumbuhan adalah
ganggang (Algae), kelompok Protista yang menyerupai hewan adalah Protozoa, sedangkan
kelompok Protista yang menyerupai jamur adalah jamur lendir dan jamur air. Protista biasanya
ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-layang di dalam air atau melekat
di dasar sungai, laut, atau danau.Protista dapat pula hidup di dalam tanah dan di tempat-
tempat yang lembap, baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit, serta dapat pula hidup
bersimbiosis dengan organisme lainnya.Umumnya, Protista bersifat aerobik dan menggunakan
mitokondria untuk respirasi.

Pada kenyataannya, ada Protista yang dapat berlaku sebagai produsen.Protista tersebut


dapat melakukan fotosintesis (dapat membuat makanan sendiri).Nutrisi yang diperoleh dari
fotosintesis Protista tersebut dapat bersifat fototropik, heterotropik, atau keduanya. Protista
memiliki flagela atau cilia dalam hidupnya dan dapat berkembang secara aseksual atau
seksual.Pada kondisi yang kurang menguntungkan, Protista dapat membentuk kistae.Secara
taksonomis,Protista dapat diklasifikasikan / dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu
sebagai berikut.

a. Protista Mirip Tumbuhan

Protista dikatakan mirip tumbuhan karena ia bersifat autotrof, memiliki klorofil, dan dengan
bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis. Contoh Protista yang mirip
tumbuhan adalah ganggang yang terdiri atas filum Euglenophyta, ganggang hijau (Chlorophyta),
ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang (Chrysophhyta), ganggang merah
(Rhodophyta), dan ganggang api (Pyrhophyta).

b. Protista Mirip Hewan

Dikatakan mirip hewan karena Protista ini bersifat heterotrof. Protista ini dapat memasukkan
makanan dengan cara menelan melalui mulut pada membran selnya. Protista ini tidak dapat
membuat makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil.Contoh Protista yang mirip hewan
adalah Protozoa, terdiri atas filum Rhizopoda (berkaki semu), Flagellata (berbulu cambuk),
Ciliata (berambut getar), dan Sporozoa (penghasil spora).

c. Protista Mirip Jamur

Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel, kemudian terjadi penyerapan sari-sari
makanan hasil pencernaan makanan oleh tubuh.Contoh Protista yang mirip jamur ini adalah
jamur air dan jamur lendir.

 Monera
Monera adalah kelompok organisme yang inti selnya masih belum memiliki membran inti
disebut organisme prokariotik.Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki
bahan inti.Bahan inti tersebut berupa asam inti atau DNA (deoxy ribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat). Organisme yang termasuk ke dalam Kingdom Monera adalah organisme
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bersel satu
2. Tidak memiliki selaput inti atau prokariot.
3. Ada yang dapat membuat makanan sendiri atau autotrof.
4. Ada yang dapat bergerak berpindah tempat.

Monera dapat dibagi menjadi dua, yaitu bakteri dan alga biru, yaitu sebagai berikut:

1. Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki
peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri.
Beberapa bakteri ada yang berklorofil dan mampu melakukan fotosintesis.Misalnya, bakteri
hijau.Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi kehidupan manusia.
Berikut ini beberapa contoh bakteri:

 Salmonella typhi penyebab penyakit tifus


 Mikrobakterium tuberculosis penyebab TBC
 Escherichia coli hidup di usus besar manusia dan membantu pembusukan sisa makanan
 Rhizobium radicicola hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan yang
membantu menambat nitrogen dari udara dengan membentuk bintil-bintil akar.
 Bacillus anthracis penyebab penyakit anthrax pada ternak.

Tubuh bakteri terdiri dari satu sel, sebagian besar bakteri hidup secara sporofit atau
parasit.Bakteri berkembangbiak dengan membelah diri dan konjugasi.

2. Alga Biru
Alga biru adalah satu satunya ganggang yang tergolong dalam kingdom monera Divisio
Cyanophyta , ganggang ini bersel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur tubuh yang
masih sederhana dimana intinya masih prokaryotik. Alga biru berkembang biak dengan
membelah diri. Alga biru bersifat autotrof (mampu membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis). Manfaat ganggang biru antara lain: Annabaena azollae digunakan sebagai pupuk.
SpiruLina sebagai bahan makanan yang mengandung protein dan lain-lain.

3. Jamur (Fungi)
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan
dengan cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak
berklorofil, berspora,tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang
lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati
atau yang sudah busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari
organisme lain yang ditempelinya).

Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi


dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan
dengan tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat
hidupnya juga mirip.Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan
mempunyai kerajaan sendiri karena banyak hal yang berbeda.Fungi bukan autotrof seperti
tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan.Namun fungi mencerna
makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal.Selain
itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.Hifa saling bersambungan
membentuk miselium. Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Jamur Ganggang (Phycomycetes) Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut


miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukan tempe akan
membusuk.
2. Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat.

Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium.
Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti kantong yang disebut
askus. Misal : Penicillium sp.
2. Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti botol, umumnya
jamur ini berukuran besar. Misal: Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricula
volvaceae (jamur kuping).
3. Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan,
tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur
penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus fimugtus
penyebab penyakit saluran pernafasan pada manusia.

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang
lembap.Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap.Meskipun demikian
banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air
tawar.Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.Contoh makhluk hidup yang termasuk
kelompok jamur adalah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur kayu.Fungi
melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan
pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi
miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi
jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual.Spora seksual dihasilkan secara
singami.Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

Tugas Pertemuan III : Klasifikasi Makhluk Hidup (01 Agustus 2020 )

1. Tuliskan dan jelaskan 6 ciri-ciri makhluk hidup!

2. Tuliskan tujuan klasifikasi makhluk hidup dan dasar klasifikasi makhluk hidup!

3. Tuliskan orang yang pertama melakukan pengelompokan makhluk hidup dan urutkan takson
pada makhluk hidup tersebut!

4. Tuliskan hal hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi!

5. Jelaskan bagaimana langkah - langkah membuat kunci determinas!

Anda mungkin juga menyukai